Klasifikasi Tindakan practice Praktik Keperawatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tindakan practice 2.1.1 Definisi Tindakan practice Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behaviour . Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor dukungan support dari pihak lain, misalnya dari suami, istri, orang tua atau mertua dan lain-lain. Setelah seseorang megetahui stimulus atau objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang diketahui atau disikapinya dinilai baik. Inilah yang disebut praktik practice kesehatan atau dapat juga dikatakan perilaku kesehatan overt behaviour Notoatmodjo, 2007.

2.1.2 Klasifikasi Tindakan practice

Menurut Notoatmodjo 2007 tindakan atau praktik ini mempunyai beberapa tingkatan, yakni: Universitas Sumatera Utara 1. Persepsi perception Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama. Misalnya, seorang ibu dapat memilih makanan yang bergizi tinggi bagi anak balitanya. 2. Respon terpimpin guided response Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat dua. Misalnya seorang ibu dapat memasak sayur dengan benar, mulai dari cara mencuci dan memotong- motongnya, lamanya memasak, menutup pancinya dan sebagainya. 3. Mekanisme mechanism Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga. Misalnya, seorang ibu yang sudah mengimunisasikan bayinya pada umur-umur tertentu, tanpa menunggu perintah atau ajakan orang lain. 4. Adopsi adoption Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Misalnya, ibu dapat memilih dan memasak makanan yang bergizi tinggi berdasarkan bahan-bahan yang murah dan sederhana. Universitas Sumatera Utara Pengukuran tindakan atau perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung yakni dengan wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari atau bulan yang lalu recall. Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung, yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden.

2.1.3 Praktik Keperawatan

Praktik keperawatan klinis ahli merupakan komitmen terhadap penerapan pengetahuan dan pengalaman klinis. Praktik professional meliputi pengetahuan sosial, tingkah laku, ilmu biologi dan fisiologi, serta teori keperawatan. Selain itu, keperawatan juga menyertakan nilai sosial, kewenangan professional, komitmen dan masyarakat serta kode etik PotterPerry, 2009.

2.1.4 Standar Praktik Keperawatan