Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Pelaksanaan komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya kondisi guru sebagai penyampai pesan, kondisi siswa sebagai sasaran komunikasi, mediasaluran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, serta situasi dan lingkungan kelas. Guru sebagai kunci dalam kegiatan belajar mengajar di kelas memiliki peranan penting untuk memimpin dan mengarahkan kegiatan belajar pada siswanya. Meski demikian, seorang guru juga memiliki kemungkinan untuk melakukan kesalahan yang dapat menghambat kelancaran komunikasi. Sehingga pada akhirnya turut mempengaruhi keefektifan dalam memahamkan materi kepada siswa. Beberapa kemungkinan kesalahan yang bisa terjadi pada pihak sumber disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain dalam penggunaan bahasa, perbedaan pengalaman, keahlian, kondisi mental, sikap dan penampilan fisik Pawit M Yusup, 1990:51. Kemampuan guru untuk menyampaikan materi di kelas harus dioptimalkan agar siswa mampu mengerti dan memahami materi yang diajarkan. Kegiatan belajar mengajar di kelas seharusnya dimanfaatkan para pendidik untuk meningkatkan potensi siswa maupun kemampuan untuk berkomunikasi. Namun biasanya guru lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berbicara di depan kelas dan kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya. Selain itu, gaya berbicara serta kejelasan intonasi suara juga memberikan andil yang cukup besar untuk mendukung pelaksanaan komunikasi yang efektif. Selain itu, kondisi dari siswa juga mempengaruhi kelancaran aliran komunikasi dalam kegiatan belajar di kelas. Siswa memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Setiap siswa memiliki kemampuan, minat dan motivasi yang berbeda. Kondisi siswa akan mempengaruhi kemampuannya dalam menangkap informasi yang disampaikan guru. Kondisi fisik maupun mental siswa serta kemampuan setiap siswa yang berbeda akan memberi dampak cukup besar dalam keberhasilan pembelajaran. Fisik yang lelah ataupun beban pikiran, akan berpengaruh dalam proses belajar siswa. Seorang guru hendaknya mampu mengenali dan memahami berbagai karakteristik tersebut. Namun guru cenderung kurang memperhatikan keberagaman tersebut, sehingga siswa merasa kurang diperhatikan dan malas mengikuti pelajaran. Cara pandang siswa terhadap suatu pelajaran maupun pengajar, juga memberikan dampak yang cukup besar dalam kegiatan belajar di kelas. Adakalanya, siswa memandang remeh suatu pelajaran, atau kurang menyukai guru pengampu pelajaran sehingga timbul rasa malas untuk mengikuti pelajaran tersebut. Pelaksanaan komunikasi juga dipengaruhi oleh kelancaran saluran komunikasi yang digunakan maupun suasana lingkungan ketika proses komunikasi berlangsung. Guru hendaknya mampu memilih media yang tepat untuk menunjang proses belajar. Apabila pemilihan media yang digunakan kurang tepat, akan memberikan berbagai efek seperti suasana gaduh dan informasi yang disampaikan kurang dipahami oleh siswa. Komunikasi yang efektif sangat diperlukan dalam penyampaian informasi, agar arus informasi dapat berjalan dengan lancar. Komunikasi yang efektif terjadi apabila terdapat aliran informasi dua arah dan informasi tersebut sama- sama direspon sesuai dengan harapan dari pelaku komunikasi. Menurut Agus M. Hardjana Endang Lestari G. MA. Maliki, 2003: 45, komunikasi dikatakan efektif apabila : 1. Pesan diterima dan dimengerti sesuai dengan keinginan pengirim pesan. 2. Pesan diterima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan oleh penerima sesuai dengan yang dikehendaki pengirim. 3. Tidak terdapat hambatan dalam proses penyampaian pesan maupun dalam pemberian respon. Komunikasi yang efektif akan terjadi apabila terdapat aliran informasi dua arah antara pengirim pesan dan penerima pesan, serta informasi tersebut sama- sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut. Komunikasi dua arah antara guru dengan siswa akan memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan dengan komunikasi yang bersifat searah yang datangnya dari guru saja. Pelaksanaan komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar terdiri dari beberapa kegiatan, sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang dipaparkan pada nomor 7 mengenai kompetensi inti guru dalam berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik, yaitu: 7.1 Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun secara lisan, tulisan, danatau bentuk lain. 7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi kegiatan permainan yang mendidik yang terbangun secara siklikal dari a penyiapan kondisi psikologis peserta didik untuk ambil bagian dalam permainan melalui bujukan dan contoh, b ajakan kepada peserta didik untuk ambil bagian, c respons peserta didik terhadap ajakan guru, dan d reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya. Berbagai rangkaian kegiatan tersebut terjadi secara berulang-ulang, sehingga ada timbal balik antara guru dan siswa. Dengan demikian terjadi komunikasi yang efektif dalam kegiatan pembelajaran. Guru harus memahami karakteristik siswa dan harus mampu memotivasi serta mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dan kreatif dalam kegiatan belajar mengajar. Respon yang diberikan siswa merupakan hal yang penting agar komunikasi dapat efektif. Reaksi guru terhadap respon siswa akan memberikan penguatan sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk selalu berpartisipasi aktif sebagai pelaku komunikasi dalam pembelajaran. Respon dari siswa akan membantu guru dalam memahami kemampuan siswa serta seberapa besar materi yang disampaikan dapat diserap dan dipahami oleh siswa. Hal tersebut dapat digunakan guru sebagai acuan dalam penyampaian materi selanjutnya. Kemampuan guru dalam menyampaikan informasi kepada siswanya merupakan hal penting agar siswa mampu memahami materi yang diajarkan dan dapat mengambil manfaatnya serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan guru dalam menyampaikan materi, ditunjang oleh penguasaan materi dan ketepatan guru dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai. Sikap pasif siswa dalam proses belajar mengajar di kelas akan menghambat arus informasi yang disampaikan guru. Hal tersebut terjadi karena, arus informasi yang terjadi hanya searah sehingga kurang komunikatif. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru, dan menjalankan apa yang diinstruksikan oleh guru tanpa ada inisiatif bertanya meski kurang mengerti dengan materi yang diajarkan. Dengan sikap pasif siswa, akan sulit dipetakan mengenai tingkat penyerapan materi oleh siswa. Pelaksanaan komunikasi kadangkala memberikan kesan maupun dampak yang berbeda terhadap setiap individu meski materi yang disampaikan sama. Siswa terkadang sangat antusias mengikuti suatu pelajaran meski materi yang disampaikan cukup sulit. Namun adakalanya, siswa merasa jenuh meskipun materi yang disampaikan sederhana. Proses belajar mengajar yang baik akan menghasilkan siswa yang mampu melakukan sesuatu dengan menggunakan informasi yang telah dipelajarinya. Mampu berbuat sesuatu berdasarkan pengetahuan yang dimiliki akan membentuk kompetensi seseorang. Peranan guru disini adalah membuat proses belajar mengajar yang efektif, efisien dan kontinu. Dalam kaitan ini, seorang guru memiliki peran sebagai agen informasi dan manajer dari sistem pemberdayaan siswa. Kerjasama yang harmonis antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar akan memberikan hasil belajar yang optimal.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dapat penulis identifikasikan sebagai berikut : 1. Ditengah maraknya bahasa gaul, kalangan anak muda cenderung tidak menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. 2. Masih terjadi komunikasi satu arah dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. 3. Masih terdapat guru Bahasa Indonesia yang kurang memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi. 4. Masih ada guru Bahasa Indonesia yang kurang memperhatikan pentingnya penyampaian informasi yang efektif. 5. Minimnya respon siswa dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. 6. Siswa cenderung pasif dalam mengikuti materi pelajaran Bahasa Indonesia.

C. Batasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian yang penulis lakukan adalah tentang persepsi siswa mengenai pelaksanaan komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Tsanawiyah Negeri Karanganyar.

D. Rumusan Masalah

Dari permasalahan yang telah diidentifikasikan dapat penulis rumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana persepsi siswa mengenai pelaksanaan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di MTsN Karanganyar ? 2. Faktor apa saja yang mendukung pelaksanaan komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di MTsN Karanganyar? 3. Apa saja hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi pada saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di MTsN Karanganyar ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui : 1. Persepsi siswa mengenai pelaksanaan komunikasi yang yang terjadi dalam kegiatan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di MTsN Karanganyar. 2. Faktor yang mendukung pelaksanaan komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di MTsN Karanganyar. 3. Hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi pada saat kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di MTsN Karanganyar

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah perbendaharaan ilmu manajemen kurikulum, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sebagai usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. 2. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan masukan kepada lembaga terkait dalam peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar. 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Mengenai Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Sebagai pelaku komunikasi, hendaknya terlebih dahulu kita memahami apa yang dimaksud dengan komunikasi. Menurut S.M. Siahaan 1991:5, komunikasi merupakan seni penyampaian informasi berupa gagasan, pesan, ide, sikap; dari komunikator untuk merubah serta membentuk perilaku komunikan pola, sikap pandangan dan pemahamannya ke pola dan pemahaman yang dikehendaki komunikator. Jadi, komunikasi akan memberikan dampak kepada komunikan maupun komunikator. Sedangkan Lunandi 1987:15 menyebutkan bahwa komunikasi merupakan usaha seseorang untuk menyampaikan gagasan yang dimilikinya, yang diterjemahkan dalam suatu lambang, dan dikirim melalui ucapan kata-kata, sehingga diterima oleh orang lain. Arti lain yang dikemukakan Lasswell Onong Uchjana, 1988:13 mendefinisikan komunikasi sebagai proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Definisi komunikasi dapat disarikan sebagai suatu kata yang mencakup segala bentuk interaksi dengan orang lain yang berupa percakapan biasa, membujuk, mengajar, dan negosiasi; sebagaimana yang dituliskan oleh Endang Lestari G MA. Maliki 2003:5.

Dokumen yang terkait

Peranan guru bahasa Indonesia dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia (studi kasus di Madrasah Tsanawiyah Jam'iyyatul Khair, Kampung Utan Ciputat Timur)

1 7 74

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Ketrampilan Mengajar Guru Dan Kedisiplinan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas V

0 1 18

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Ketrampilan Mengajar Guru Dan Kedisiplinan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VIII SMP Muhammadiy

0 1 13

HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KINERJA MENGAJAR Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kinerja Mengajar Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA N Gondangrejo Tahun Ajaran

0 1 16

HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KINERJA MENGAJAR GURU DAN Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kinerja Mengajar Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA N Gondangrejo Tah

0 1 16

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Dan persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonom

0 0 16

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI MADRASAH TSANAWIYAH.

2 8 80

Efektivitas kegiatan belajar mengajar mahasiswa PPL FTK UINSA terhadap peningkatan hasil belajar Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Negeri Sidoarjo.

0 0 92

Pengaruh kreativitas guru dalam mengajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kebudayaan islam di madrasah tsanawiyah negeri tanjung morawa - Repository UIN Sumatera Utara

1 0 95