Tahap I : Pelindian dengan penambahan HCl 2N Tahap II : Pelindian dengan penambahan HCl 2N dan CH Tahap III : Pelindian dengan penambahan CH Preparasi Pasir Kuarsa Pemurnian Silika dari Pasir Kuarsa

3.3.3. Reduksi Silika Menjadi Silikon

Dicampur merata didalam cawan besi Dipanaskan dalam tanur pada suhu 800 o C selama 4 jam Dibiarkan 1 malam Catatan : Dilakukan prosedur yang sama untuk variasi waktu 5 jam dan 6 jam

3.3.4. Tahap Pemurnian Silikon

a. Tahap I : Pelindian dengan penambahan HCl 2N

Dimasukkan kedalam gelas beaker Ditambahkan 150 mL HCl 2N Dipanaskan pada suhu 80 o C sambil distirer selama 3 jam Didinginkan Disaring Dicuci dengan 150 mL akuabides Dikeringkan Ditimbang Padatan Filtrat Padatan 10 g Silika 8 g Magnesium Powder Campuran Hasil Reduksi Campuran Hasil Reduksi Universitas Sumatera Utara

b. Tahap II : Pelindian dengan penambahan HCl 2N dan CH

3 COOH 25 Dimasukkan kedalam gelas beaker Ditambahkan 50 mL HCl 2N Ditambahkan 150 mL CH 3 COOH 25 Dipanaskan pada suhu 80 o C sambil distirer selama 3 jam Didinginkan Disaring Dicuci dengan 150 mL akuabides Dikeringkan Ditimbang Padatan Filtrat Padatan Hasil Pemurnian Tahap I Padatan Universitas Sumatera Utara

c. Tahap III : Pelindian dengan penambahan CH

3 COOH 25 dan HF 4,8 Dimasukkan kedalam gelas beaker Ditambahkan 50 mL CH 3 COOH 25 Ditambahkan 150 mL HF 4,8 Dipanaskan pada suhu 80 o C sambil distirer selama 3 jam Didinginkan Disaring Dicuci dengan 150 mL akuabides Dikeringkan Ditimbang Dikarakterisasi dengan XRD Padatan Filtrat Hasil Padatan Hasil Pemurnian Tahap II Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Preparasi Pasir Kuarsa

Pasir kuarsa yang berasal dari pantai kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, dicuci berulang kali dengan air keran sambil digosok-gosok agar diperoleh pasir kuarsa yang bersih lalu dikeringkan. Kemudian dihaluskan menggunakan alu dan lumpang untuk memperluas permukaannya dan diayak menggunakan ayakan 100 mesh sehingga dihasilkan pasir kuarsa yang berukuran 100 mesh.

4.2. Pemurnian Silika dari Pasir Kuarsa

Pasir kuarsa yang berukuran 100 mesh dipanaskan pada suhu 150-200 o C untuk menghilangkan kadar airnya lalu dimurnikan dari zat-zat pengotornya berupa senyawa- senyawa organik dan oksida-oksida logam. Senyawa-senyawa organik dilarutkan dengan penambahan H 2 SO 4p sehingga akan terkarbonisasi dan dipisahkan dengan cara pencucian. Sedangkan senyawa-senyawa anorganik berupa oksida-oksida logam dilarutkan dengan penambahan HCl p dan juga dipisahkan dengan cara pencucian. Pada tahap ini, dalam penambahan H 2 SO 4p dan HCl p dilakukan pemanasan pada suhu 80 C. Hal ini dimaksudkan agar reaksi pemurnian silika berjalan dengan lebih baik dibandingkan reaksi yang dilakukan pada suhu kamartanpa pemanasan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1. Campuran silika dengan Gambar 4.2. Silika hasil pemurnian zat-zat pengotornya Silika hasil pemurnian kemudian dikarakterisasi menggunakan XRD sehingga dihasilkan difraktogram silika sebagai berikut: Gambar 4.3. Difraktogram XRD Silika Ukuran 100 mesh dari Pasir Alam Tabel 4.1. Peak Difraktogram XRD Silika Ukuran 100 mesh dari Pasir Alam Peak list No. 2-thetadeg dang. Heightcps FWHMdeg Int. Icps deg Int. Wdeg Asym. factor 1 13.7014 6.458018 103776 0.072 11019 0.113 45 2 13.9018 6.3653 171198 0.12513 33828 0.203 1.94 3 20.9607 4.234814 6012183 0.0996 73622 0.1227 0.82 4 21.2653 4.17496 3301135 0.0914 37010 0.1128 0.446 5 22.8108 3.895513 47151 0.182 9112 0.195 0.43 6 23.7777 3.739110 2215111 0.06416 20913 0.09411 0.85 7 25.412 3.5023 96273 0.093 11414 0.122 1.719 8 25.817 3.4499 65860 0.155 10832 0.166 12 Meas. data:Adriayani SiO2Data 1 BG data:Adriayani SiO2Data 1 Calc. data:Adriayani SiO2Data 1 2-theta deg In ten sity cps 20 40 60 10000 20000 30000 40000 50000 Universitas Sumatera Utara 9 26.7895 3.32526 35649445 0.1078 5563101 0.1565 1.22 10 27.35418 3.2582 149191 0.083 14239 0.103 0.55 11 27.4818 3.242 147190 0.626 1041154 0.7115 0.345 12 27.7693 3.21004 30621412 0.1253 435287 0.1425 0.464 13 28.1453 3.16794 38483462 0.1083 477699 0.1244 0.819 14 29.71619 3.004019 27139 0.3210 12320 0.4514 0.24 15 31.03310 2.87959 2461117 0.12613 47324 0.19219 2.37 16 32.44019 2.757716 38446 0.12718 616 0.163 0.74 17 33.79110 2.65058 67661 0.10110 805 0.11918 0.83 18 34.652 2.586715 34144 0.223 14715 0.4310 0.2112 19 35.0082 2.5610816 134386 0.0586 10112 0.07514 3.912 20 35.9337 2.49725 1955104 0.0968 21612 0.11012 0.72 21 36.3479 2.46976 72263 0.08913 7413 0.103 0.94 22 36.582 2.454715 88570 0.213 21417 0.244 1.05 23 39.5328 2.27785 2520118 0.11910 38714 0.15413 0.93 24 40.34214 2.23398 61358 0.12418 987 0.163 0.43 25 41.62917 2.16779 50353 0.092 766 0.153 0.46 26 42.253 2.137215 51854 0.269 14442 0.2811 0.32 27 42.5515 2.12292 4052150 0.1105 48444 0.11915 0.5310 28 42.953 2.104314 53955 0.303 17813 0.336 0.3817 29 45.39715 1.99626 53154 0.09416 706 0.132 0.86 30 45.86114 1.97716 41648 0.10418 586 0.143 1.49 31 49.78517 1.83016 36645 0.185 10420 0.289 0.3317 32 50.2339 1.81483 104476 0.14916 22818 0.223 1.96 33 50.9596 1.7906118 40848 0.172 988 0.245 52 34 52.47314 1.74244 49452 0.11314 677 0.143 1.06 35 54.9757 1.6689319 125784 0.1317 1927 0.15216 0.9118 36 55.4376 1.6560917 126884 0.1095 1607 0.12613 1.12 37 58.372 1.57965 30041 0.092 335 0.113 0.67 38 59.003 1.56427 18832 0.122 236 0.125 1.617 39 60.0467 1.5395315 171798 0.1176 2448 0.14213 3.514 40 61.5555 1.5053610 1949104 0.0865 2107 0.1089 1.12 41 62.023 1.49526 24337 0.186 889 0.369 0.22 42 67.2067 1.3918414 113479 0.0958 1499 0.13117 1.03 43 67.762 1.38184 55155 0.253 18112 0.335 0.5919 44 68.4106 1.3702611 2161110 0.1077 31911 0.14813 1.23 45 73.07411 1.2938717 20934 0.162 445 0.216 0.2711 46 73.5126 1.287248 24837 0.07713 264 0.103 0.3116 47 73.8835 1.281697 73264 0.0785 794 0.10715 0.389 48 75.186 1.26279 9323 0.7317 10414 1.14 0.87 Setelah dibandingkan dengan difraktogram untuk standar silika Lampiran 1, maka dapat disimpulkan bahwa puncak- puncak dominan yang muncul pada sudut 2θ = 21,265 o ; 2θ = 26,789 o ; 2θ = 36,58 o ; 2θ = 40,342 o ; 2θ = 41,629 o ; 2θ = 42,95 o ; 2θ = 50,959 o ; dan 2θ = 41,629 o merupakan puncak-puncak yang menunjukkan refleksi bidang kristal silika Jorgensen, 1978. Universitas Sumatera Utara Kemudian silika dianalisa kuantitatif menggunakan XRD dengan metode RIR Reference Intensity Ratio sehingga dihasilkan komposisi dari silika yang ditunjukkan pada Tabel 4.2. dan Gambar 4.4. sebagai berikut: Tabel 4.2. Komposisi Tingkat Kemurnian Silika Ukuran 100 Mesh dari Pasir Alam Menggunakan Metode RIR Qualitative analysis results Phase name Formula Figure of merit Phase reg. detail DB card number Magnesium catena-silicate, Protoenstatite Mg SiO 3 1.746 ICDD 01-076-6775 quartz, low SiO 2 1.124 User COD 7103014 Weight ratio Phase name Content - Magnesium catena-silicate, Protoenstatite MgSiO 3 64.418 - quartz, low 35.66 Adriayani SiO2 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 Magnesiu...atite quartz, low Universitas Sumatera Utara Mea su rem en t p ro fi le G am ba r 4.4. D ifr akt ogr am X R