Tanggal efektif Ketentuan Transisi

Hak Cipta © 2016 Ikatan Akuntan Indonesia 71.45 diukur pada biaya perolehan diamortisasi akan kembali ke pengukuran tersebut dan suku bunga efektif akan dihitung kembali berdasarkan jumlah bruto tercatat baru pada tanggal penghentian pengukuran instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi.

7.1. Tanggal efektif

7.1.1. Entitas harus menerapkan Pernyataan ini untuk periode pelaporan tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019. Penerapan dini diizinkan. Jika entitas memilih untuk menerapkan dini Pernyataan ini, entitas harus mengungkapkan fakta tersebut. 7.1.2. Terlepas dari persyaratan pada paragraf 7.1.1, untuk laporan keuangan yang dimulai sebelum 1 Januari 2019, entitas dapat memilih untuk mengadopsi hanya persyaratan penyajian laba rugi pada liabiltas keuangan yang ditetapkan sebagai nilai wajar melalui laba rugi pada paragraf 5.7.1c, 5.7.7–5.7.9, 7.2.14 dan PP5.7.5–PP5.7.20 tanpa menerapkan persyaratan lain pada PSAK ini. Jika entitas memilih untuk menerapkan hanya paragraf tersebut, entitas mengungkapkan fakta tsersebut dan memberikan pengungkapan terkait sebagaimana yang disyaratkan pada PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan paragraf 10-11 Lihat juga PSAK 71 paragraf 7.2.2 and 7.2.15. 7.1.3. Dikosongkan. 7.1.4. Dikosongkan. 7.1.5. Entitas menerapkan paragraf 2.1, 5.5.15, PP4.3.8, PP5.5.34 dan PP5.5.46 ketika entitas menerapkan PSAK X [draft] tentang Sewa. Apabila entitas belum menerapkan PSAK X [draft] tentang Sewa, maka entitas menerapkan paragraf tersebut dengan merujuk pada PSAK 30: Sewa.

7.2. Ketentuan Transisi

7.2.1. Entitas menerapkan Pernyataan ini secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan , kecuali yang diatur dalam paragraf 7.2.4-7.2.26 dan 7.2.28. Pernyataan ini tidak diterapkan untuk item yang telah dihentikan pengakuannya pada tanggal penerapan awal. 7.2.2. Untuk tujuan ketentuan transisi dalam paragraf 7.2.1, 7.2.3-7.28 dan 7.3.2, tanggal penerapan awal adalah tanggal ketika entitas pertama kali menerapkan persyaratan tersebut dalam Pernyataan ini dan tanggal tersebut harus merupakan awal periode pelaporan pertama setelah penerbitan Penyataan ini. Hak Cipta © 2016 Ikatan Akuntan Indonesia 71.46 Transisi untuk Klasifikasi dan Pengukuran Bab 4 dan 5 7.2.3. Pada tanggal penerapan awal, entitas menilai apakah suatu aset keuangan memenuhi kondisi dalam paragraf 4.1.2a atau 4.1.2Aa berdasarkan fakta dan keadaan yang ada pada tanggal tersebut. Klasifikasi yang dihasilkan diterapkan secara retrospektif tanpa mempertimbangkan model bisnis entitas pada periode- periode pelaporan sebelumnya. 7.2.4. Jika pada tanggal penerapan awal adalah tidak praktis sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 25 bagi entitas untuk menilai nilai waktu uang modifikasian sesuai dengan paragraf PP4.1.9B-PP4.1.9D berdasarkan fakta dan keadaan yang ada pada saat pengakuan awal aset keuangan, maka entitas menilai karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan tersebut berdasarkan fakta dan keadaan yang ada pada tanggal pengakuan awal aset keuangan tanpa mempertimbangkan persyaratan yang terkait dengan modifikasi elemen nilai waktu uang dalam paragraf PP4.1.9B-PP4.1.0D. Lihat juga PSAK 60 paragraf 42R. 7.2.5. Jika pada tanggal penerapan awal adalah tidak praktis sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 25 bagi entitas untuk menilai apakah nilai wajar dari fitur percepatan pelunasan tidak signifikan sesuai dengan paragraf PP4.1.12c berdasarkan fakta dan keadaan yang ada pada saat pengakuan awal aset keuangan, entitas menilai karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan tersebut tanpa mempertimbangkan pengecualian fitur percepatan pelunasan dalam paragraf PP4.1.12 Lihat juga PSAK 60 paragraf 42S. 7.2.6. Jika entitas mengukur suatu kontrak hibrida pada nilai wajar sesuai paragraf 4.1.2A, 4.1.4 atau 4.1.5 tetapi nilai wajar kontrak hibrida belum diukur pada periode pelaporan komparatif, nilai wajar kontrak hibrida dalam periode pelaporan komparatif adalah penjumlahan dari nilai wajar masing-masing komponen yaitu kontrak utama nonderivatif dan derivatif melekat pada akhir setiap periode pelaporan komparatif jika entitas menyajikan ulang periode sebelumnya lihat paragraf 7.2.15. 7.2.7. Jika entitas telah menerapkan paragraf 7.2.6 saat tanggal penerapan awal, entitas mengakui selisih antara nilai wajar kontrak hibrida secara keseluruhan pada tanggal penerapan awal dan penjumlahan dari nilai wajar masing-masing komponen kontrak hibrida saat tanggal penerapan awal dalam saldo laba awal atau komponen ekuitas lain yang sesuai pada periode pelaporan yang mencakup tanggal penerapan awal. 7.2.8. Pada tanggal penerapan awal, entitas dapat menetapkan: a aset keuangan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan paragraf 4.1.5; atau Hak Cipta © 2016 Ikatan Akuntan Indonesia 71.47 b suatu investasi dalam instrumen ekuitas untuk diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain sesuai paragraf 5.7.5 Penetapan tersebut dibuat berdasarkan fakta dan keadaan yang ada pada tanggal penerapan awal. Klasifikasi tersebut diterapkan secara retrospektif. 7.2.9. Pada tanggal penerapan awal, entitas: a membatalkan penetapan sebelumnya atas aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika aset keuangan tersebut tidak memenuhi kondisi dalam paragraf 4.1.5. b dapat membatalkan penetapan sebelumnya atas aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika aset keuangan tersebut memenuhi kondisi dalam paragraf 4.1.5. Pembatalan tersebut dibuat berdasarkan fakta dan keadaan yang ada pada tanggal penerapan awal. Klasifikasi tersebut diterapkan secara retrospektif. 7.2.10. Pada tanggal penerapan awal, entitas: a dapat menetapkan liabilitas keuangan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan paragraf 4.2.2a. b membatalkan penetapan sebelumnya atas liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika penetapan tersebut dilakukan saat pengakuan awal sesuai dengan kondisi yang tercakup dalam paragraf 4.2.2a dan penetapan tersebut tidak memenuhi kondisi pada tanggal penerapan awal. c dapat membatalkan penetapan sebelumnya atas liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika penetapan tersebut dibuat saat pengakuan awal sesuai dengan kondisi yang tercakup dalam paragraf 4.2.2a dan penetapan tersebut memenuhi kondisi pada tanggal penerapan awal. Penetapan dan pembatalan tersebut dibuat berdasarkan fakta dan keadaan yang ada pada tanggal penerapan awal. Klasifikasi tersebut diterapkan secara retrospektif. 7.2.11. Jika tidak praktis sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 25 bagi entitas untuk menerapkan metode bunga efektif secara retrospektif, entitas memperlakukan: a nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan pada setiap akhir periode komparatif disajikan sebagai jumlah bruto tercatat dari aset keuangan tersebut atau biaya perolehan diamortisasi liabilitas keuangan tersebut jika entitas menyajikan kembali periode-periode sebelumnya; dan b nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan pada tanggal penerapan awal sebagai jumlah bruto tercatat baru dari aset keuangan atau biaya Hak Cipta © 2016 Ikatan Akuntan Indonesia 71.48 perolehan diamortisasi baru dari liabilitas keuangan tersebut pada tanggal penerapan awal Pernyataan ini. 7.2.12. Jika entitas sebelumnya mencatat pada biaya perolehan sesuai dengan PSAK 55 investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang identik yaitu input Level 1 atau untuk aset derivatif yang dikaitkan dan harus diselesaikan dengan penyerahan instrumen ekuitas tersebut, entitas mengukur instrumen tersebut pada nilai wajar pada tanggal penerapan awal. Selisih antara nilai tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui dalam saldo laba awal atau komponen ekuitas lainnya yang sesuai pada periode pelaporan yang mencakup tanggal penerapan awal. 7.2.13. Jika entitas sebelumnya mencatat liabilitas derivatif yang dikaitkan dengan dan harus diselesaikan dengan, penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yag identik yaitu input Level 1 pada biaya perolehan sesuai PSAK 55, entitas mengukur liabilitas derivatif tersebut pada nilai wajar saat tanggal penerapan awal. Selisih antara nilai tercatat sebelumnya dengan nilai wajar diakui dalam saldo laba awal pada periode pelaporan yang mencakup tanggal penerapan awal. 7.2.14. Pada tanggal penerapan awal, entitas menentukan apakah perlakuan dalam paragraf 5.7.7 akan menciptakan atau memperbesar accounting mismatch dalam laba rugi berdasarkan fakta dan keadaan yang ada pada tanggal penerapan awal. Pernyataan ini diterapkan secara retrospektif berdasarkan penentuan tersebut diatas. 7.2.14A. Pada tanggal penerapan awal, entitas diizinkan untuk membuat penetapan dalam paragraf 2.5 untuk kontrak yang telah ada pada tanggal tersebut hanya jika entitas menetapkan hal serupa untuk seluruh kontrak lain yang serupa. Perubahan dalam aset neto yang timbul dari penetapan tersebut diakui dalam saldo laba pada tanggal penerapan awal. 7.2.15. Terlepas dari persyaratan dalam paragraf 7.2.1, entitas yang mengadopsi persyaratan klasifikasi dan pengukuran dalam Pernyataan ini yang termasuk persyaratan berkaitan dengan pengukuran biaya perolehan diamortisasi untuk aset keuangan dan penurunan nilai pada Bagian 5.4 dan 5.5 menyediakan pengungkapan sebagaimana ditetapkan dalam PSAK 60 paragraf 42L-42O namun tidak perlu untuk menyajikan kembali periode terdahulu. Entitas dapat menyajikan kembali periode terdahulu, jika dan hanya jika, hal tersebut dimungkinkan tanpa menggunakan peninjauan ke belakang. Jika entitas tidak menyajikan kembali periode terdahulu, entitas mengakui perbedaan antara nilai tercatat periode sebelumnya dengan nilai tercatat pada awal periode pelaporan tahunan. Awal periode mencakup tanggal penerapan awal dari saldo laba awal Hak Cipta © 2016 Ikatan Akuntan Indonesia 71.49 atau komponen ekuitas yang sesuai dari periode pelaporan tahunan di tanggal penerapam awal. Akan tetapi, jika entitas menyajikan kembali periode sebelumnya, laporan keuangan yang disajikan kembali harus mencerminkan seluruh persyaratan dalam Pernyatan ini. 7.2.16. Jika entitas menyusun laporan keuangan interim berdasarkan PSAK 3: Laporan Keuangan Interim , entitas tidak perlu untuk menerapkan persyaratan dalam Pernyataan ini terhadap periode interim sebelum tanggal penerapan dini, jika hal tersebut tidak praktis. Penurunan Nilai Bagian 5.5 7.2.17. Entitas menerapkan persyaratan penurunan nilai dalam Bagian 5.5 secara retrospektif sesuai PSAK 25 dengan mengikuti ketentuan dalam paragraf 7.2.15 dan 7.2.18-7.2.20. 7.2.18. Pada tanggal penerapan awal, entitas menggunakan informasi yang wajar dan terdukung yang tersedia tanpa biaya dan usaha berlebihan untuk menentukan risiko kredit pada tanggal pengakuan awal instrumen keuangan atau untuk komitmen pinjaman dan kontrak jaminan keuangan pada tanggal ketika entitas menjadi salah satu pihak dalam suatu komitmen yang tidak dapat dibatalkan sesuai paragraf 5.5.6 dan membandingkannya dengan risiko kredit pada tanggal penerapan awal Pernyataan ini. 7.2.19. Ketika menentukan apakah terdapat peningkatan signifikan dalam risiko kredit sejak pengakuan awal, entitas dapat menerapkan: a persyaratan dalam paragraf 5.5.10 dan PP5.5.22-PP5.5.24; dan b praduga rebuttable presumption dalam paragraf 5.5.1 untuk pembayaran kontraktual yang telah menunggak untuk periode tidak lebih dari 30 hari tunggakan jika entitas akan menerapkan persyaratan penurunan nilai dengan mengidentifikasi peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal instrumen keuangan tersebut berdasarkan informasi tunggakan. 7.2.20. Pada tanggal penerapan awal jika penentuan apakah terdapat peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal mensyaratkan biaya atau usaha yang berlebihan, maka entitas mengakui penyisihan kerugian sejumlah kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya pada setiap tanggal pelaporan keuangan sampai instrumen keuangan dihentikan pengakuannya kecuali instrumen keuangan tersebut memiliki risiko kredit rendah pada tanggal pelaporan, di mana paragraf 7.2.19a berlaku. Hak Cipta © 2016 Ikatan Akuntan Indonesia 71.50 Transisi untuk Akuntansi Lindung Nilai Bab 6 7.2.21. Ketika entitas pertama kali menerapkan Pernyataan ini, entitas dapat memilih sebagai bagian kebijakan akuntansinya untuk terus menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 55 daripada menerapkan persyaratan dalam Bab 6 dari Pernyataan ini. Entitas menerapkan kebijakan tersebut untuk semua hubungan lindung nilainya. Entitas yang memilih kebijakan tersebut juga menerapkan ISAK 13: Lindung Nilai Investasi Neto dalam Operasi Luar Negeri tanpa mempertimbangkan amandemen terhadap Interpretasi tersebut dalam rangka penyesuaian terhadap persyaratan dalam Bab 6 Pernyataan ini. 7.2.22. Kecuali yang diatur dalam paragraf 7.2.26, entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai dalam Pernyataan ini secara prospektif. 7.2.23. Untuk menerapkan akuntansi lindung nilai, maka seluruh kriteria kualifikasian harus dipenuhi sejak tanggal penerapan awal persyaratan akuntansi lindung nilai dalam Pernyataan ini. 7.2.24. Hubungan lindung nilai yang memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai sesuai dengan PSAK 55 yang juga memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai dengan kriteria dalam Pernyataan ini lihat paragraf 6.4.1, setelah mempertimbangkan rebalancing hubungan lindung nilai pada saat transisi lihat paragraf 7.2.25b, tetap meneruskan hubungan lindung nilai. 7.2.25. Pada penerapan awal persyaratan akuntansi lindung nilai dalam Pernyataan ini, entitas: a dapat menerapkan persyaratan tersebut dari titik waktu yang sama sejak entitas berhenti menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai dalam PSAK 55; dan b mempertimbangkan rasio lindung nilai sesuai dengan PSAK 55 sebagai titik awal rebalancing rasio lindung nilai atas suatu hubungan lindung nilai berkelanjutan, jika dapat diterapkan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari rebalancing tersebut diakui dalam laba rugi. 7.2.26. Sebagai pengecualian dari penerapan prospektif persyaratan akuntansi lindung nilai dalam Pernyataan ini, entitas: a menerapkan akuntansi untuk nilai waktu dari opsi sesuai dengan paragraf 6.5.15 secara retrospektif jika, sesuai dengan PSAK 55, hanya perubahan dalam nilai intrinsik opsi yang telah ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam suatu hubungan lindung nilai. Penerapan retrospektif ini berlaku hanya untuk hubungan lindung nilai yang telah ada sejak awal periode komparatif awal atau telah ditetapkan sesudahnya. Hak Cipta © 2016 Ikatan Akuntan Indonesia 71.51 b dapat menerapkan akuntansi elemen forward dari kontrak forward sesuai dengan paragraf 6.5.16 secara retrospektif jika, sesuai dengan PSAK 55, hanya perubahan dalam elemen spot dari kontrak forward yang telah ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam suatu hubungan lindung nilai. Penerapan retrospektif ini berlaku hanya untuk hubungan lindung nilai yang telah ada sejak awal periode komparatif awal atau telah ditetapkan sesudahnya. Selain itu, jika entitas memilih penerapan retrospektif akuntansi lindung nilai, entitas menerapkannya untuk semua hubungan lindung nilai yang memenuhi syarat untuk pemilihan tersebut yaitu pada saat transisi pilihan tersebut tidak tersedia atas hubungan lindung nilai berdasarkan masing-masing hubungan lindung nilai. Perlakuan akuntansi untuk basis spread mata uang asing lihat paragraf 6.5.16 dapat diterapkan secara retrospektif untuk hubungan lindung nilai yang telah ada sejak periode sajian paling awal atau telah ditetapkan sesudahnya. c menerapkan secara retrospektif persyaratan paragraf 6.5.6 dimana tidak ada kedaluwarsa atau penghentian instrumen lindung nilai jika: i sebagai konsekuensi dari hukum atau regulasi atau, hukum atau regulasi baru, pihak-pihak yang terlibat dalam instrumen lindung nilai setuju bahwa satu atau lebih clearing counterparty menggantikan pihak lawan awal untuk menjadi pihak lawan yang baru untuk masing-masing pihak; dan ii perubahan lain, jika ada, terhadap instrumen lindung nilai terbatas kepada perubahan yang diperlukan untuk melaksanakan penggantian pihak lawan. 7.2.27. Dikosongkan. 7.2.28. Dikosongkan.

7.3. Pencabutan ISAK 26