4. Analisis Analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek kedalam bagian-bagian yang masih ada kaitannya antara satu dengan yang
lain. 5.
Sintesis Syntesis Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian tertentu menjadi bentuk yang baru. 6.
Evaluasi Evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain.
Seorang anak memperoleh pengetahuan bahwa apa itu panas adalah setelah memperoleh pengalaman tangan atau kakinya kena api dan terasa panas. Seorang
ibu akan mengimunisasi anaknya setelah melihat anak tetangganya terkena sesuatu penyakit karena tidak diimunisasi.
2. Sikap Attitude
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu objek. Sikap secara nyata menunjukkan arti adanya kesesuaian
reaksi terhadap objek tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap objek sosial Notoatmodjo, 2007.
Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan
pelaksanaan motif tertentu. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap
Universitas Sumatera Utara
objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Sikap terdiri dari beberapa tingkatan yakni Notoatmodjo, 2007 :
1. Menerima
Menerima diartikan bahwa orang mau dan memperhatikan objek yang diberikan. Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan
dan perhatian orang itu terhadap ceramah-ceramah tentang gizi. 2.
Merespon Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan
tugas yang diberikan. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan terlepas dari pekerjaan
itu benar atau salah adalah berarti bahwa orang itu menerima ide tersebut. 3.
Menghargai Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah, misalnya seorang ibu yang mengajak ibu yang lain untuk pergi menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi, hal ini
merupakan bukti ibu tersebut telah mempuyai sikap positif terhadap kesehatan keluarganya.
4. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan
segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi, misalnya seorang ibu mau menjadi aseptor KB meskipun mendapat tantangan dari orang tuanya
sendiri.
Universitas Sumatera Utara
3. Tindakan Practice
Suatu sikap tidak selalu terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung,
antara lain adalah fasilitas. Disamping faktor fasilitas juga diperlukan faktor pendukung lain. Tindakan ini mempuyai beberapa tingkatan, yaitu Notoatmodjo,
2007 : 1.
Persepsi Perception Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan
yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama. Misalnya seorang ibu dapat memilih makanan yang bergizi tinggi bagi anak
balitanya. 2.
Respon Terpimpin Guided Response Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai
dengan contoh adalah indikator praktek tingkat dua. Misalnya seorang ibu dapat memasak sayur dengan benar, mulai dari cara mencuci dan
memotong-motongnya, lamanya memasak, dan sebagainya. 3.
Mekanisme Mecanism Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara
otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktek tingkat tiga.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Proses Terjadinya Perubahan Perilaku