Primitif suatu Persamaan Differensial

4. 2 2 dx y d - dx dy - 2y = 0, persamaan tingkat dua derajat satu 2-1 5. 3 3 dx y d 2 2 dx y d - 4 dx dy + 4y = 0, persamaan tingkat 3 derajat 1 3-1 6. y’’ 2 + y’ 3 + 3y = x 2 , persamaan tingkat dua derajat dua 2-2 7. y” = y’ 3 + y’, persamaan tingkat dua derajat satu 2-1 8.    x z z + x y z   = 0, persamaan tingkat satu derajat satu 1-1 9. 2 2 x z   + 2 2 y z   = x 2 + y, persamaan tingkat dua derajat satu 2-1 10. x x z   + y y z   = z, persamaan tingkat satu derajat satu 1-1

1.4 Primitif suatu Persamaan Differensial

Sebagaimana telah disebutkan dalam definisi persamaan differensial, bahwa suatu persamaan differensial memuat turunan dari suatu fungsi yang belum diketahui. Dengan demikian jika diketahui suatu persamaan differensial maka dapat ditentukan fungsi yang belum diketahui tersebut. Untuk menentukan fungsi yang belum diketahui suatu persamaan differensial terdapat beberapa cara, tergantung jenis persamaan, tingkat, dan derajatnya. Sebelum dirincikan secara mendetail tentang cara menentukan fungsi yang belum diketahui suatu persamaan differensial, maka yang perlu diperhatkan adalah koefisein dari masing-masing differensial apakah sudah sejenis. Perhatikan beberapa contoh soal di bawah ini. Persamaan Differensial-Dwi Purnomo 11 1. dx dy = 2 – x  2-x dx – dy = 0      dx x 2 dy = 0  2x – 2 1 x 2 – y = C, C  R  4x – x 2 – 2y = C Berdasarkan uraian di atas, maka fungsi yang belum diketahui dari persamaan dx dy = 2 – x, adalah 4x – x 2 – 2y = C. Untuk selanjutnya 4x – x 2 – 2y = 0 dinamakan selesaian umum primitif. Selesaian umum persamaan differensial juga disebut sebagai persamaan keluarga kurva. 2. xy-x dx + xy + y dy = 0  xy-1 dx + yx+1 dy = 0  1  x x dx + 1  y y dy = 0   1  x x dx +  1  y y dy = C   1 - 1 1  x dx +  1 + 1 1  y dy = C   dx -  1 1  x dx +  dy +  1 1  y dy = C  x - Ln │x+1 │+ y + Ln │y - 1│= C  x + y + Ln 1 1   x y = C Persamaan Differensial-Dwi Purnomo 12  e x+y x+1 -1 y-1 = C Berdasarkan uraian di atas, maka selesaian umum persamaan differensial xy-x dx + xy + y dy = 0 adalah e x+y x+1 -1 y-1 = C. Kasus lain yang muncul adalah menentukan persamaan differensial suatu primitif. Jika hal ini yang terjadi maka kita harus melihat angka penting dalam suatu primitif. Primitif selalu memuat konstanta sebarang sebanyak n-buah. Konstanta tersebut dikatakan penting esensial dan sangat menentukan bentuk persamaan differensialnya. Contoh 1. x 2 + y 2 = c adalah primitif dengan satu angka penting 2. y = c 1 e x + c 2 e 3x adalah primitif dengan dua angka penting 3. y = A sin ax + B cox bx adalah primitif dengan dua angka penting 4. x-c 2 + y 2 = r 2 adalah primitif dengan dua angka penting. Jika ditentukan primitif maka untuk menentukan persamaan differensialnya mengikuti langkah penting, langkah tersebut adalah: 1. Tentukan banyaknya konstanta sebarang angka penting primitif yang diketahui. 2. Misal angka pentingnya sebanyak n, maka turunkan primitif tersebut sampai turunan ke-n. Hasil akhirnya adalah persamaan yang diminta jika dalam persamaan tersebut tidak terdapat konstanta sebarang yang lain. Jika fungsinya dinyatakan dalam bentuk implisit, maka Persamaan Differensial-Dwi Purnomo 13 dapat digunakan kaidah differensial pada masing-masing variabelnya. 3. Pada langkah kedua, jika masih terdapat konstanta sebarang, eliminir semua konstanta sebarang tersebut. Jika banyaknya konstanta sebarang n, maka untuk mengeliminirnya diperlukan n+1 persamaan dan diperoleh setelah primitif diturunkan sampai turunan ke-n. 4. Banyaknya konstanta sebarang menunjukkan order tertinggi turunan dalam persamaan differensial yang dicari. 5. Yang perlu diingat bahwa dalam primitif selalu terdapat konstanta sebarang yang disebut angka penting, sedangkan dalam persamaan differensial tidak terdapat konstanta sebarang. Perhatikan beberapa contoh berikut: Tentukan persamaan differensial dari primitif di bawah ini: 1. x 2 + 2y 2 = C Primitif mempunyai 1 angka penting, sehingga  dx 2 + d2y 2 = dC  2x dx + 4y dy = 0  dx dy = - y x 2 Persamaan differensial primitif x 2 + 2y 2 = C adalah dx dy = - y x 2 2. y = A cos ax + B sin ax Primitif di atas mempunyai 2 angka penting, maka Persamaan Differensial-Dwi Purnomo 14  dx dy = -Aa sin ax + Ba cos ax  2 2 dx y d = -Aa 2 cos ax – Ba 2 sin ax = -a 2 A cos ax + B sin ax = -a 2 y Sehingga persamaan differensial primitif di atas adalah 2 2 2   y a dx y d 3. y = cx 2 + c 2 Primitif di atas mempunyai 2 angka penting, sehingga  y’ = 2cx + 0  y’’ = 2c  c = 2 y Substitusikan ke persamaan y = cx 2 + c 2 Didapat y = y”2x 2 + y’’2 2 4. y = c 1 e 2x + c 2 e x Primitif mempunyai 2 angka penting  y’ = 2c 1 e 2x + c 2 e x  y” = 4c 1 e 2x + c 2 e x Karena sampai pada turunan kedua masih terdapat konstanta c, maka dengan menggunakan cara substitusi diperoleh persamaan.  y” – 3y’ + 2y = 0. Persamaan Differensial-Dwi Purnomo 15 5. Tentukan persamaan differensial dari keluarga lingkaran dengan jari- jari r satuan yang tetap dan berpusat pada sumbu x. Jawab Persamaan keluarga lingkaran dengan jari-jari r satuan yang tetap dan berpusat pada sumbu x adalah x-c 2 + y 2 = r 2 .  2x-c + 2y dx dy = 0  2 + 2 y 2 2 dx y d + dx dy = 0  y 2 2 dx y d + dx dy + 1 = 0 adalah persamaan differensial yang diminta. 6. Tentukan persamaan differensial keluarga kurva parabola yang fokusnya di titik asal dan sumbu simetrinya sepanjang sumbu x. Jawab Persamaan bola yang diminta adalah y 2 = 4cc+x Dengan menurukan masing-masing peubah, diperoleh 2y y’ = 4c + 0  y y’ = 2c  c = ½ y y’ Substitusikan ke persamaan semula y 2 = 2y y’ 12 y y’ + x  2y 2 – 2yy’yy’ +x = 0  2y 2 – 2y 2 y’ 2 – 2xyy’ = 0 Persamaan Differensial-Dwi Purnomo 16

1.5 Masalah Nilai awal dan Syarat Batas