Pengaruh Belanja Modal, Penelitian dan Pengembangan, Dan Transaksi dengan Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

(1)

ISTIMEWA DAN PROFITABILITAS TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

Oleh

ARNIDA WAHYUNI LUBIS 117017006 / Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013


(2)

ISTIMEWA DAN PROFITABILITAS TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

OLEH

ARNIDA WAHYUNI LUBIS 117017006 / Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013


(3)

TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Nama Mahasiswa : ARNIDA WAHYUNI LUBIS

Nomor Pokok : 117017006

Program Studi : Akuntansi

Menyetujui, Komisi Pembimbing :

( Dr. Rina Bukit, SE, M.Si, Ak ) (Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak) Ketua Anggota

Ketua Program Studi Direktur

(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis, MAFIS,MBA, CPA) (Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc)


(4)

Telah Diuji pada

Tanggal : 28 AGUSTUS 2013

PANITIA PENGUJI TESIS :

Ketua : Dr. Rina Bukit SE, M.Si, Ak

Anggota : 1. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak

2. Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,CPA

3. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak


(5)

ISTIMEWA DAN PROFITABILITAS TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, penulis bersedia menaerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

Medan, 28 AGUSTUS 2013 Penulis,


(6)

PENGEMBANGAN, TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN

ISTIMEWA DAN PROFITABILITAS TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan secara simultan dan parsial. Populasi dalam penelitian ini diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012 sebanyak 131 perusahaan. Adapun metode yang digunakan adalah metode Purposive Sample dimana perusahaan yang masuk dalam kriteria adalah 51 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci : Pengaruh Pengeluaran Modal, Penelitian dan Pengembangan, Transaksi Pihak Hubungan Istimewa, Profitabilitas dan Nilai perusahaan.


(7)

THE INFLUENCE OF CAPITAL EXPENDITURE, RESEARCH AND DEVELOPMENT, TRANSACTION OF SPECIAL RELATIONSHIP

PARTY AND PROFITABILITY ON THE COMPANY VALUE OF THE MANUFACTURING COMPANIES REGISTERED

IN THE INDONESIAN STOCK EXCHANGE

ABSTRACT

The purpose of this study was to simultaneously and partially test the influence of capital expenditure, research and development, transaction of special relationship party and profitability on the company value. The population of this study was 131 manufacturing companies registered in the Indonesian Stock Exchange in 2012 and 51 of them were selected to be the samples for this study through purposive sampling technique. The result of this study showed that the influence of capital expenditure, research and development, transaction of special relationship party and profitability had a significant influence on the company value.

Keywords: Capital Expenditure, Research and Development, Special Relationship Party Transaction, Profitability, Company Value


(8)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan tesis yang berjudul ―Pengaruh Belanja Modal, Penelitian dan Pengembangan, Dan Transaksi dengan Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia‖ sebagai salah satu persyaratan pemenuhan untuk memperoleh gelar Magister Sains (M.Si) pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Sumatera Utara.

Penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak dalam penyusunan tesis ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTH&H,M.Sc (CTM),Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc selaku Direktur Sekolah Pascasasrjana Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA selaku Ketua Program Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen pembanding utama penulis dalam meyusun tesis ini.

4. Ibu Dr. Rina Bukit, SE, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing utama yang telah banyak membantu dalam mengarahkan, membimbing dan memberikan saran kepada penulis dalam menyusun tesis ini.

5. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan saran-saran kepada penulis didalam menyusun tesis ini.

6. Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak , selaku dosen pembanding yang telah memberikan banyak masukan dan saran kepada penulis dalam penyempurnaan tesis ini.

7. Bapak Drs. Rasdianto, MA, Ak, selaku dosen pembanding yang telah memberikan banyak masukan dan saran kepada penulis dalam penyempurnaan tesis ini.


(9)

9. Seluruh staf dan pegawai Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah membantu proses penyelesaian administrasi.

10. Secara khusus dan teristimewa kepada kedua orang tua yaitu Ayah (Drs. H. Ahlan Rawy Lubis, MA) dan Bunda (Hj. Tina Aslinda Nasution, S.PdI) yang senantiasa memberikan doa dan dukungan.

11. Kakak dan adik tercinta yaitu Yulida Khairina Lubis S.pd, Rizkiyah Try Putri Lubis S.pd, Ismil Khairi Lubis SKM yang telah banyak membantu, memberi semangat dan dukungan selama pendidikan.

12. Kepada rekan-rekan mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yaitu Nur hayati, Putri, Lismawati, Dudi, Abdul Malik Motondang, Enda, Retno, Duma, Lias, Serniati, Putri, Wita, Viktor, Sufyan terima kasih banyak atas segala bantuan dan dukungannya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan.

13. Teman-teman sesama stambuk 2011 - 2012 lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu per satu, yang telah membantu dan memberikan dukungan dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan, sehingga segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Namun demikian besar harapan penulis, tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 28 Agustus 2013 Penulis,


(10)

Nama : Arnida Wahyuni Lubis Tempat / Tanggal Lahir : Sibolga / 16 Juni 1984

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Anak ke - : 2 (dua) dari 6 (enam) bersaudara

Alamat : Jalan Pertiwi Baru N0. 01 Medan

Telepon : 081370127006

Orang Tua ( Ayah ) : Drs. H. Ahlan Rawy Lubis, MA ( Ibu ) : Hj. Tina Aslinda Nasution, S. PdI Pendidikan

2011 - 2013 : Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara 2002 – 2006 : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

1999 – 2002 : Madrasah Aliyah Negeri 2 Medan 1996 – 1999 : Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan 1990 – 1996 : SD Negeri N0. 163081 Tebing Tinggi


(11)

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTARTABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Originalitas Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Landasan Teori ... 7

2.1.1 Nilai Perusahaan ... 7

2.1.2 Teori Agency ... 12

2.1.3 Keputusan Investasi ... 13

2.1.4 Pengeluaran Modal ... 14

2.1.5 Penelitian dan Pengembangan ... 15

2.1.6 Transaksi Pihak Hubungan Istimewa ... 17

2.1.7 Profitabilitas ... 21

2.2 Review Penelitian Terdahulu ... 23

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 27

3.1 Kerangka Konsep ... 27

3.2 Hipotesis ... 31

BAB IV METODE PENELITAN ... 32

4.1.Jenis Penelitian ... 32

4.2.Lokasi Penelitian ... 32


(12)

4.6.1. Uji Asumsi Klasik ... 38

4.6.1.1.Uji Normalitas ... 39

4.6.1.2.Uji Multikolinearitas ... 40

4.6.1.3.Uji Autokorelasi ... 40

4.6.1.4.Uji Heteroskedastisitas ... 41

4.6.2 Pengujian Hipotesis ... 42

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 43

5.1. Uji Asumsi Klasik ... 43

5.1.1.Uji Normalitas ... 43

5.1.2.Uji Multikolinearitas ... 46

5.1.3.Uji Autokorelasi ... 49

5.1.4.Uji Heteroskedastisitas ... 50

5.2Pengujian Hipotesis ... 52

5.2.1Uji Simultan (uji F) ... 52

5.2.2Uji Parsial (uji T) ... 53

5.3Pembahasan ... 54

5.3.1 Hasil Analisis Persamaan Regresi ... 54

5.3.2 Hasil Analisis Data Uji Hipotesis ... 57

5.3.3 Pengaruh Pengeluaran Modal Terhadap Nilai Perusahaan... 60

5.3.4 Pengaruh Penelitian dan Pengembangan Terhadap Nilai Perusahaan... 61

5.3.5 Pengaruh Transaksi Pihak Hubungan Istimewa Terhadap Nilai Perusahaan ... 61

5.3.6 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan ... 62

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

6.1 Kesimpulan ... 63

6.2 Keterbatasan ... 63

6.3 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65


(13)

Nomor Judul Halaman

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 25

4.1 Proses Pengambilan Sampel ... 33

4.2 Definisi Operasional Variabel ... 36

5.1.1 Hasil Uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test ... 45

5.1.2 Nilai Koefisien Determinasi ... 46

5.1.3 Hasil Uji Collinearity Statistics ... 47

5.1.4 Hasil Uji Condition Index ... 48

5.1.5 Hasil Uji Durbin-Watson .. ... 49

5.1.6 Hasil Regresi Uji-F ... 52

5.1.7 Hasil Regresi Uji-T ... 54

5.1.8 Hasil Analisis Regresi Hipotesis Pertama ... 55

5.1.9 Hasil Regresi Uji F ... 57

5.1.10 Hasil Regresi Uji T... 58


(14)

Nomor Judul Halaman

3.1 Kerangka Konsep ... 25

5.1 Grafik Normal P-Plot ... 43

5.2 Grafik Histogram ... 44


(15)

Nomor Judul Halaman

1. Jadwal Penelitian ... 68

2. Proses Pengambilan Sampel ... 69

3. Data Penelitian ... 73


(16)

PENGEMBANGAN, TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN

ISTIMEWA DAN PROFITABILITAS TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan secara simultan dan parsial. Populasi dalam penelitian ini diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012 sebanyak 131 perusahaan. Adapun metode yang digunakan adalah metode Purposive Sample dimana perusahaan yang masuk dalam kriteria adalah 51 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci : Pengaruh Pengeluaran Modal, Penelitian dan Pengembangan, Transaksi Pihak Hubungan Istimewa, Profitabilitas dan Nilai perusahaan.


(17)

THE INFLUENCE OF CAPITAL EXPENDITURE, RESEARCH AND DEVELOPMENT, TRANSACTION OF SPECIAL RELATIONSHIP

PARTY AND PROFITABILITY ON THE COMPANY VALUE OF THE MANUFACTURING COMPANIES REGISTERED

IN THE INDONESIAN STOCK EXCHANGE

ABSTRACT

The purpose of this study was to simultaneously and partially test the influence of capital expenditure, research and development, transaction of special relationship party and profitability on the company value. The population of this study was 131 manufacturing companies registered in the Indonesian Stock Exchange in 2012 and 51 of them were selected to be the samples for this study through purposive sampling technique. The result of this study showed that the influence of capital expenditure, research and development, transaction of special relationship party and profitability had a significant influence on the company value.

Keywords: Capital Expenditure, Research and Development, Special Relationship Party Transaction, Profitability, Company Value


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Industri manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan dalam industri manufaktur tersebut dikelompokkan menjadi beberapa sub kategori industri. Banyaknya perusahaan dalam industri dan kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan antar perusahaan.

Persaingan membuat setiap perusahaan berusaha meningkatkan kinerja untuk mencapai tujuan seperti laba yang tinggi. Investor memerlukan informasi perusahaan seperti laporan keuangan, dimana investor akan melakukan berbagai analisis terkait dengan keputusan untuk menanamkan modalnya pada perusahaan melalui informasi yang salah satunya berasal dari laporan keuangan perusahaan.

Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Bringham dan Gapenski, 1996), Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi.

Menurut Hidayat (2010) keuntungan yang tinggi disertai dengan risiko yang bisa dikelola, diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan, yang berarti menaikkan kemakmuran pemegang saham. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai


(19)

pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang profitabilitas perusahaan pada masa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan juga didefenisikan sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat (Hasnawati, 2005). Sehingga dalam pengertian tersebut nilai perusahaan diukur dengan menggunakan harga saham. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik, sehingga investor akan merespon positif keadaan tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat (Sujoko dan Soebintoro, 2007).

Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan, tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham atau price earning ratio (PER). Usman, (2001) dan Bahagia, (2008).

Nilai perusahaan dapat dilihat dari price earning ratio (PER). Semakin tinggi price earning ratio (PER) dapat mempengaruhi harga saham. Apabila price

earning ratio (PER) tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai

perusahaan juga tinggi. Sebaliknya apabila price earning ratio (PER) kecil maka harga saham perusahaan juga rendah.

Peneliti memfokuskan hanya pada pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa dan profitabilitas karena


(20)

untuk mengetahui tingginya nilai perusahaan sehingga dapat memakmurkan pemegang saham maka tindakan manajemen untuk menentukan penggunaan sumber dana di dalam perusahaan akan memperoleh keuntungan.

Pengeluaran modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap/inventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk didalam peralatan dan mesin perusahaan. Menurut Gaver (1993), kesempatan investasi merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen pada masa yang akan datang. Dimana pengeluaran modal merupakan pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar dan akan menambah nilai dari perusahaan. Sehingga kemakmuran pemegang saham secara maksimum meningkat (Hasnawati, 2005).

Penelitian dan pengembangan adalah pengeluaran yang menjadi pendukung bisnis yang sudah ada, membantu peluncuran bisnis baru, mengembangkan produk baru, memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi produksi, serta memperdalam atau memperluas kapabilitas teknologi perusahaan. David (2009), menyatakan berinvestasi pada penelitian dan pengembangan diharapkan penjualan produk atau jasa yang superior dan memberikan keunggulan kompetitif. Anggaran penelitian dan pengembangan diarahkan untuk mengembangkan produk-produk baru dengan meningkatkan kualitas produk. Penelitian dan pengembangan merupakan strategi manajemen dalam pengembangan produk yang akan meningkatkan nilai perusahaan dengan pengeluaran biaya iklan dan biaya promosi. Sehingga penilaian investor terhadap


(21)

perusahaan akan meningkat dan harga pasar saham juga akan berpengaruh (Arieska dan Gunawan, 2011).

Transaksi pihak hubungan istimewa adalah transaksi antara pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan istimewa bila satu pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh siknifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional. Transaksi pihak hubungan istimewa diukur dengan jumlah aktiva piutang atau pemberian pinjaman dengan pihak berelasi.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono, 2001). Brigham dan Houston (2001) menyatakan bahwa profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas . Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang diukur dengan rasio return on asset (ROA) menunjukkan penjualan bersih perusahaan atas total aktiva. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan semakin tinggi efisiensi perusahaan tersebut dalam memanfaatkan fasilitas perusahaan.

Berdasarkan penelitian Kusumajaya (2011), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya: keputusan pendanaan, kebijakan deviden, keputusan investasi, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan. Namun peneliti ini memfokuskan pada faktor pengeluaran modal dengan alasan untuk mengetahui pengeluaran yang digunakan dalam peralatan dan mesin dalam periode satu tahun dengan harga perolehan. Hayati (2011) melakukan penelitian apakah transaksi pihak hubungan istimewa dapat


(22)

meningkatkan profitabilitas dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan mengukur pembelian atau penjualan properti. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur pada tahun 2012.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini: Apakah pengaruh pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa, dan profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara simultan dan parsial ? 1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan: Untuk menguji pengaruh pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan secara simultan dan parsial

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, untuk menambah dan mengembangkan wawasan pengetahuan

peneliti khususnya mengenai pengaruh pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan


(23)

2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para manajer dalam upaya memaksimalkan nilai perusahaan sebagai tujuan utama perusahaan

3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber referensi

1.5 Originalitas Penelitian

Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian Kusumajaya (2011). Adapun perbedaan penelitian ini dengan peneliti terdahulu adalah :

1. Variabel Independen penelitian terdahulu adalah pengeluaran modal dan pertumbuhan perusahaan sedangkan pada penelitian ini variabel independen meliputi pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa, dan profitabilitas

2. Variabel Dependen penelitian terdahulu adalah kinerja perusahaan sedangkan pada penelitian ini adalah nilai perusahaan

3. Penelitian terdahulu menggunakan Variabel Moderating

4. Penelitian terdahulu menggunakan rasio nilai perusahaan price book value

(PBV) dan rasio profitabilitas menggunakan return on investment (ROI) sedangkan penelitian ini rasio nilai perusahaan diukur dengan price Earning


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Nilai Perusahaan

Animah dan Ramadhani (2010) mengemukakan bahwa nilai perusahaan penting karena nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan tingkat kemakmuran pemegang saham (Horne, 1998). Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen aset. Menurut Hidayat (2010) keuntungan yang tinggi disertai dengan resiko yang bisa dikelola, diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan, yang berarti menaikkan kemakmuran pemegang saham. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan pada masa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba sekarang atau jangka pendek (Mamduh, 2004). Akan tetapi, perusahaan mungkin mengorbankan laba


(25)

jangka pendek untuk meningkatkan laba masa depan atau jangka panjang. Karena baik keuntungan jangka pendek maupun jangka panjang sangat penting, teori perusahaan (theory of the firm) sekarang mempostulatkan bahwa maksud atau tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm). Hal ini dicerminkan dari nilai sekarang atas semua keuntungan perusahaan yang diharapkan di masa depan. Nilai dari perusahaan bergantung tidak hanya pada kemampuan menghasilkan arus kas, tetapi juga bergantung pada karakteristik operasional dan keuangan dari perusahaan yang diambil alih. Beberapa variabel kuantitatif yang sering digunakan untuk memperkirakan nilai perusahaan sebagai berikut (Jansen, 1976) :

1) Nilai Buku

Nilai buku per lembar saham (BVS) digunakan untuk mengukur nilai

shareholders equity atas setiap saham, dan besarnya nilai BVS dihitung dengan

cara membagi total shareholders equity dengan jumlah saham yang beredar. Adapun komponen dari shareholders equity yaitu agio saham (paidup capital in

excess of par value) dan laba ditahan (retainedearning).

2) Nilai Appraisal

Nilai appraisal suatu perusahaan dapat diperoleh dari perusahaan appraisal independent. Teknik yang digunakan oleh perusahaan appraisal sangat beragam, bagaimanapun nilai ini sering dihubungkan dengan biaya penempatan. Metode analisis ini sering tidak mencukupi dengan sendirinya karena nilai aktiva individual mempunyai hubungan yang kecil dengan kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam kegunaan dalam menghasilkan earnings dan kemudian nilai going concern dari suatu perusahaan. Bagaimanapun nilai appraisal dari


(26)

suatu perusahaan akan bermanfaat sewaktu digunakan dalam penghubungan dengan metode penilaian yang lain. Nilai appraisal juga akan berguna dalam situasi tertentu seperti dalam perusahaan keuangan, perusahaan sumber daya alam atau bagi suatu organisasi yang beroperasi dalam keadaan rugi. Kegunaan dari nilai appraisal akan menghasilkan beberapa keuntungan. Nilai perusahaan yang berdasarkan appraiser independent juga akan menghasilkan pengurangan

good-will dengan meningkatkan harga aktiva perusahaan yang telah dikenal. Good-will

dihasilkan sewaktu nilai pembelian suatu perusahaan melebihi nilai buku dari aktivanya.

3) Nilai Pasar Saham

Nilai pasar saham sebagaimana dinyatakan dalam kuotasi pasar modal adalah pendekatan lain untuk memperkirakan nilai bersih dari suatu bisnis. Apabila saham didaftarkan dalam bursa sekuritas utama dan secara luas diperdagangkan, sebuah nilai pendekatan dapat dibangun berdasarkan nilai pasar. Pendekatan nilai pasar adalah salah satu yang paling sering dipergunakan dalam menilai perusahaan besar. Bagaimanapun nilai ini dapat berubah secara cepat. Faktor analisis berkompetisi dengan pengaruh spekulatif murni dan berhubungan dengan sentimen masyarakat dan keputusan pribadi.

4) Nilai ―Chop-Shop

Pendekatan ―Chop-Shop‖ untuk valuasi pertama kali diperkenalkan oleh

Dean Lebaron dan Lawrence Speidell of Batterymarch Financial Management. Secara khusus, ia menekankan untuk mengidentifikasi perusahaan multi industry


(27)

Pendekatan ini mengkonseptualisasikan praktik penekanan untuk membeli aktiva di bawah harga penempatan mereka.

5) Nilai Arus Kas

Pendekatan arus kas untuk penilaian dimaksudkan agar dapat mengestimasi arus kas bersih yang tersedia untuk perusahaan yang menawarkan sebagai hasil merger atau akuisisi. Nilai sekarang dari arus kas ini kemudian akan ditentukan dan akan menjadi jumlah maksimum yang harus dibayar oleh perusahaan yang ditargetkan. Pembayaran awal kemudian dapat dikurangi untuk menghitung nilai bersih sekarang dari merger. Terdapat tiga jenis penilaian yang berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value) dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan emiten. Nilai pasar merupakan pembukuan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham.

Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm) (Salvatore, 2005). Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan (Euis dan Taswan, 2002). Husnan (2000) nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Sedangkan menurut Keown (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai


(28)

perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan.

Menurut Brigham & Houston (2001) terdapat beberapa pendekatan analisis rasio dalam pengukuran nilai perusahaan terdiri dari pendekatan price

earning ratio (PER), price book value ratio (PBVR), market book ratio (MBR),

deviden yield ratio, dan deviden payout ratio (DPR). Dalam penelitian ini nilai perusahaan diukur dengan price earning ratio (PER).

Penelitian ini mengukur nilai perusahaan dengan menggunakan (Price Earning Ratio) PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham. Usman, (2001) dan Bahagia, (2008)

Rumus yang digunakan adalah :

Saham Lembar Per

Laba

Saham Pasar Harga

PER 

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah : a. Tingkat pertumbuhan laba

b. Capital Expenditure c. Research and Diplopment

Menurut Yusuf, (2005) dan Bahagia, (2008), PER dapat dijelaskan sebagai berikut semakin tinggi pertumbuhan laba semakin tinggi PER nya, dengan kata lain hubungan antara pertumbuhan laba dengan PER nya bersifat positif. Hal ini dikarenakan bahwa prospek perusahaan dimasa yang akan datang dilihat dari pertumbuhan laba, dengan laba perusahaan yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya yang dikeluarkan secara efisien. Laba bersih


(29)

yang tinggi menunjukkan earning per share yang tinggi, yang berarti perusahaan mempunyai tingkat profitabilitas yang baik, dengan tingkat profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan pemodal untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut, sehingga saham-saham dari perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas dan pertumbuhan laba yang tinggi akan memiliki PER yang tinggi pula, karena saham-saham akan lebih diminati di bursa sehingga kecenderungan harganya meningkat lebih besar.

2.1.2 Teori Keagenan

Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa teori keagenan mendeskripsi pemegang saham sebagai principal dan manajemen sebagai agen. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekrja demi kepentingan pemegang saham. Untuk itu manajemen diberikan sebagai kekuasaan untuk membuat keputusan bagi kepentingan terbaik pemegang saham. Oleh karena itu, manajemen wajib mempertanggungjawabkan semua upayanya kepada pemegang saham.

Karena unit analisis dalam teori keagenan adalah kontrak yang melandasi hubungan antara prinsipal dan agen, maka fokus dari teori ini adalah pada penentuan kontrak yang paling efisien yang mendasari hubungan antara prinsipal dan agen. Untuk memotifasi egen maka prinsipal merancang suatu kontrak agar dapat mengakomodasi kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak keagenan. Kontrak yang efesien adalah kontrak yang memenuhi dua faktor, yaitu (1) agen dan prinsipal memiliki informasi yang simetris artinya baik agen maupun prinsipal memilki kualitas dan jumlah informasi yang sama sehingga tidak terdapat informasi tersembunyi yang dapat digunakan untuk keuntungan dirinya


(30)

sendiri, (2) resiko yang dipikul agen berkaitan dengan imbal jasanya adalah kecil yang berarti agen mempunyai kepastian yang tinggi mengenai imbalan yang diterimanya.

Pada kenyataannya informasi simetris itu tidak pernah terjadi, yang berarti kontrak efisien tidak pernah terlaksana sehingga hubungan agen dan prinsipal selalu dilandasi oleh asimetri informasi. Agen sebagai pengendali perusahaan pasti memiliki informasi yang lebih baik dibandingkan dengan prinsipal.

Disamping itu, karena verifikasi sangat sulit dilakukan, maka tindakan agen pun sangat sulit untuk diamati. Dengan demikian, membuka peluang agen untuk memaksimalkan kepentingannya sendiri dengan melakukan tindakan yang bersifat oportunistis yang merugikan prinsipal, baik memanfaatkan aset perusahaan untuk kepentingan pribadi, perekayasaan kinerja perusahaan, maupun mangkir kerja.

2.1.3 Keputusan Investasi

Keputusan investasi yang dibuat oleh manajemen adalah suatu tindakan manajemen untuk menentukan penggunaan sumber dana di dalam perusahaan untuk jangka waktu yang dikehendaki dengan harapan akan memperoleh keuntungan selama jangka waktu tersebut.

Menurut Helfert, keputusan investasi merupakan kekuatan penggerak u t a m a dari setiap sistem usaha. Ini mendukung strategi persaingan y a n g dikembangkan manajemen berdasarkan perencanaan untuk menjalankan dana yang ada atau yang baru diperoleh terhadap tiga bidang utama, yaitu :


(31)

 Modal Kerja (saldo kas, piutang yang jatuh tempo d a r i pelanggan dan

persediaan dikurangi kredit dagang dari pemasok dan kewajiban lancar normal lainnya)

 Bangunan, mesin, peralatan (Capital Expenditure)

 Program pembelanjaan utama (penelitian dan pengembangan /

R&D, pengembangan produk atau jasa, program promosi)

Investasi selalu berhadapan dengan resiko ketidakpastian karena pengeluran dilakukan pada saat sekarang tetapi manfaatnya akan diterima dalam waktu mendatang. Masa yang akan datang berhadapan dengan berbagai perubahan seperti perubahan nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, tingkat bunga, kondisi politik ekonomi sosial dan keamanan. Semakin besar ketidaktahuan akan laju perubahan mengenai faktor itu dimasa yang akan datang menyebabkan semakin besarnya resiko yang dihadapi.

2.1.4 Pengeluaran Modal

Pengeluaran modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk didalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas dan kualitas aset (Nakman, 2003).


(32)

Pengeluaran Modal dapat diaktegorikan : 1. Pengeluaran modal tanah

Adalah pengeluaran yang digunakan untuk pembelian/pengeluaran sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan sampai tanah dimaksud dalam kondisi siap pakai.

2. Pengeluaran modal peralatan dan mesin

Adalah pengeluaran yang digunakan untuk penambahan/penggantian, dan peningkatan kapasitas peralatan dan mesin serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai.

3. Pengeluaran modal gedung dan bangunan

Adalah pengeluaran yang digunakan untuk penambahan/penggantian, gedung dan bangunan yang menambah dalam kondisi siap pakai.

Penulis meneliti dengan adanya pengeluaran modal peralatan dan mesin ini meningkatkan nilai perusahaan atau menurunnya nilai perusahaan dengan harga perolehan dimana kas atau setara kas dibayarkan untuk memperoleh suatu aset tetap.

2.1.5 Penelitian dan pengembangan

Penelitian dan pengembangan adalah pengeluaran yang menjadi pendukung bisnis yang sudah ada, membantu peluncuran bisnis baru, mengembangkan produk baru, memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi produksi, serta memperdalam atau memperluas kapabilitas teknologi perusahaan. Perusahaan yang menjalankan strategi pengembangan produk perlu memiliki orientasi penelitian dan pengembangan yang kuat. Organisasi


(33)

berinvestasi pada penelitian dan pengembangan karena mereka percaya bahwa investasi semacam ini akan menghasilkan produk atau jasa yang superior dan yang memberi mereka keunggulan kompetitif (David, 2009). Anggaran penelitian dan pengembangan diarahkan untuk mengembangkan produk-produk baru sebelum pesaing melakukannya, untuk meningkatkan kualitas produk, atau untuk memperbaiki proses produksi sehingga dapat menekan biayanya.

Manajemen fungsi penelitian dan pengembangan yang efektif membutuhkan kemitraan yang strategis dan operasional antara fungsi penelitian dan pengembangan dan fungsi-fungsi bisnis penting lainnya. Semangat kemitraan dan sikap saling percaya antara manajer umum dengan manajer penelitian dan pengembangan tampak nyata di perusahaan- perusahaan terbaik saat ini. Para manajer di berbagai perusahaan tersebut secara bersama-sama mengeksplorasi, menilai, dan memutuskan apa, kapan, di mana, mengapa, dan berapa biaya untuk penelitian dan pengembangan. Prioritas, biaya, manfaat, risiko, dan hasil yang terkait dengan aktivitas penelitian dan pengembangan didiskusikan dan dibagi secara terbuka. Oleh karenanya, misi penelitian dan pengembangan secara keseluruhan menjadi luas, termasuk mendukung bisnis yang sudah ada, membantu peluncuran bisnis baru, mengembangkan produk baru, memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi produksi, serta memperdalam atau memperluas kapabilitas teknologi perusahaan (David, 2009)

Pendekatan untuk menentukan alokasi anggaran penelitian dan pengembangan yang lazim digunakan adalah penggunaan pengeluaran biaya iklan dan biaya promosi artinya peneliti menggunakan laporan laba/rugi perusahaan


(34)

yang memberikan peluang dalam keputusan investasi untuk penelitian dan pengembangan produknya.

2.1.6 Transaksi Pihak Hubungan Istimewa

Pengertian Transaksi Pihak Hubungan Istimewa Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 7

Berdasarkan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 7 (IAI) tentang pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, diberikan definisi sebagai berikut :

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan istimewa bila satu pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional. Transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah suatu pengalihan sumber daya atau kewajiban antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, tanpa menghiraukan apakah suatu harga diperhitungkan.

Dalam penjelasan definisi tersebut diuraikan lebih lanjut bahwa termasuk sebagai pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah (PSAK N0 7, IAI) :

a.) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries)

b.) Perusahaan asosiasi (associated company). Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan


(35)

anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor)

c.) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut

d.) Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (c) atau (d), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Pihak-pihak berikut tidak dianggap sebagai pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa:

a.) penyandang dana, serikat dagang, perusahaan pelayanan umum (public utilities), departemen dan instansi pemerintah

Dalam pelaksanaan urusan normal dengan perusahaan pelapor (meskipun pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan suatu perusahaan atau ikut serta dalam proses pengambilan keputusan).


(36)

b.) Satu-satunya pelanggan, pemasok, pemegang hak franchise, distributor atau perwakilan/agen umum dengan siapa suatu perusahaan mengadakan transaksi usaha dengan volume yang signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.

Persoalan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Perusahaan seringkali melaksanakan kegiatannya secara terpisah- pisah melalui anak perusahaan dan atau perusahaan afiliasi, memperoleh kepentingan dalam perusahaan lain - untuk tujuan investasi atau untuk alasan perniagaan - dalam proporsi yang cukup untuk mengendalikan atau melaksanakan pengaruh yang signifikan dalam pengambilan keputusan keuangan dan operasi perusahaan penerima investasi.

Hubungan istimewa dengan suatu pihak dapat mempunyai dampak atas posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan pelapor. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat melakukan transaksi yang tidak akan dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa juga dapat dilakukan dengan harga yang berbeda dengan transaksi serupa yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Posisi keuangan dan hasil usaha dari suatu perusahaan dapat terpengaruh oleh hubungan istimewa dengan suatu pihak walaupun tidak terjadi sesuatu transaksi dengan pihak tersebut. Suatu hubungan istimewa dapat mempengaruhi transaksi perusahaan pelapor dengan pihak lain. Sebagai contoh, suatu anak perusahaan dapat mengakhiri hubungan dengan suatu mitra dagangnya karena induk perusahaan telah mengakuisisi suatu perusahaan lain yang berusaha dalam bidang perdagangan yang sama dengan


(37)

mitra dagang terdahulu. Di samping itu, suatu tindakan dapat tertunda karena pengaruh yang signifikan dari pihak lain. Sebagai contoh, suatu anak perusahaan dapat diinstruksikan oleh induknya untuk tidak ikut serta dalam riset dan pengembangan (PSAK N0 7, IAI)

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa mungkin mempunyai suatu tingkat keluwesan dalam proses penentuan harga, yang tidak terdapat dalam transaksi antara pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Suatu cara untuk menentukan harga dalam suatu transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah dengan metode harga pasar bebas yang dapat diperbandingkan. Bila barang atau jasa dipasok dalam suatu transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan keadaan yang bersangkutan itu adalah serupa dengan keadaan dalam transaksi perdagangan normal, metode ini sering digunakan. Metode ini juga sering digunakan untuk menentukan biaya pembelanjaan bila barang dialihkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebelum dijual kepada pihak yang independen, metode harga penjualan kembali (resale price) sering digunakan (IAI)

Berikut ini adalah contoh situasi transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa mungkin memerlukan pengungkapan oleh suatu perusahaan pelapor:

1. pembelian atau penjualan barang

2. pembelian atau penjualan properti dan aktiva lain 3. pemberian atau penerimaan jasa


(38)

5. pendanaan (termasuk pemberian pinjaman dan penyetoran modal baik secara tunai maupun dalam bentuk natura)

6. garansi dan penjaminan (collateral) 7. kontrak manajemen

Agar pembaca laporan keuangan dapat mendapatkan gambaran tentang pengaruh hubungan istimewa, perusahaan pelapor wajib mengungkapkan adanya hubungan istimewa bila terdapat pengendalian (control), sehubungan dengan transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa (PSAK N0 7, IAI)

Jika terdapat transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa, perlu diungkapkan hakekat transaksi dan unsur-unsur transaksi yang diperlukan agar laporan keuangan tersebut dapat dimengerti. Unsur-unsur ini biasanya mencakup:

1. suatu petunjuk mengenai volume transaksi, baik jumlahnya maupun proporsinya

2. jumlah atau proporsi pos-pos terbuka (outstanding items) 3. kebijakan harga.

Penelitian ini mengukur transaksi pihak hubungan istimewa dengan aktiva piutang atau pemberian pinjaman dengan pihak berelasi apakah meningkatkan nilai perusahaan atau menurunnya nilai perusahaan.

2.1.7 Profitabilitas

Laporan keuangan merupakan sarana untuk mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan oleh manajemen atas sumber daya pemilik, dan dari laporan keuangan tersebut parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen adalah laba. Laba yang dilaporkan merupakan signal mengenai laba di masa yang


(39)

akan datang, oleh karena itu pengguna laporan keuangan dapat membuat prediksi atas laba perusahaan untuk masa yang akan datang berdasarkan signal yang disediakan oleh manajemen melalui laba yang dilaporkan. Hughes (1986) dan Hartono (2000), menunjukkan bahwa nilai laporan keuangan seperti laba bersih perusahaan yang dianggap sebagai signal yang menunjukkan nilai dari perusahaan. Hartono (2000) menunjukkan bahwa laba dan arus kas periode lalu mempunyai manfaat untuk memprediksi laba dan arus kas satu tahun ke depan. Menurut ruang lingkupnya, ada tiga konsep laba yang dikemukakan Financial Accounting Standard Board (FASB) dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) no.5, yaitu earnings, net income, dan comprehensive income. Sebagaimana dikutip Hudayati (1999), pengertian earnings adalah kenaikan ekuitas atau aktiva neto suatu perusahaan yang disebabkan karena aktivitas pokok maupun aktivitas di luar usaha selama periode tertentu. Earnings mempunyai empat komponen, yaitu revenues, expenses, gains, dan loses. Adapun net income adalah earnings ditambah atau dikurangi pengaruh perubahan akuntansi tahun lalu, sedangkan comprehensive income adalah net income ditambah atau dikurangi berbagai kenaikan aktiva yang tidak disebabkan oleh setoran modal pemilik, yang biasa disebut sebagai No Owner Change in Equity atau dapat juga disebut laba bersih setelah pajak (Earning After Tax).

Rasio Profitabilitas

Rasio ini merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifias manajemen suatu perusahaan.


(40)

Manfaat Rasio Profitabilitas

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu

4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri 5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan

baik modal pinjaman maupun modal sendiri

Penelitian ini mengukur profitabilitas dengan menggunakan Return on Asset (ROA) menunjukkan penjualan bersih perusahaan atas total aktiva (Syafri, 1998).

2.2 Review Penelitian Terdahulu

Studi empiris yang dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu mengenai kaitan antara beberapa indikator pengukuran nilai perusahaan dapat dilihat dari penelitian Andriyani (2007) yang bertujuan untuk menguji pengaruh pertumbuhan perusahaan dan perubahan harga saham terhadap kebijaksanaan pengeluaran modal. Dan hasil penelitian yang diperoleh menyaatakan bahwa Pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap harga perubahan saham, hal ini berarti bahwa informasi tentang adanya pertumbuhan perusahaan akan direspon secara positif oleh investor, sehingga meningkatkan harga saham dan pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kebijaksanaan pengeluaran modal, yang memberi arti bahwa jika perusahaan


(41)

melakukan pertumbuhan maka manajer menetapkan pengeluaran modal yang lebih banyak menggunakan aktiva tetap.

Tujuan penelitian Kusumajaya (2011) adalah untuk mengetahui pengaruh pengeluaran modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan. Hasil penelitian yang didapat adalah pengeluaran modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, pengeluaran modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Hayati (2011) bertujuan untuk mengetahui apakah transaksi pihak hubungan istimewa merupakan insentif untuk meningkatkan profitabilitas. Perusahaan yang melakukan transaksi pihak hubungan istimewa apriori merugikan mempunyai akrual diskresioner yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang tidak melakukan transaksi pihak hubungan istimewa.

Syaiful (2005) meneliti apakah pengertian dan perlakuan akuntansi belanja barang dan belanja modal. Standart akuntansi berpengaruh positif terhadap belanja barang dan modal.

Sedangkan Wandi (2007) adalah Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian yang didapat adalah transaksi related party transaction berpengaruh terhadap nilai perusahaan.


(42)

Berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang menjadi pembanding peneliti dalam melakukan penelitian

Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu

NO Nama Peneliti Dan Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1 Andriyani (2007) Pengaruh pertumbuhan perusahaan dan perubahan harga saham terhadap kebijaksanaan pengeluaran modal pertumbuhan perusahaan, perubahan harga saham dan

kebijaksanaan pengeluaran modal

Pertumbuhan

perusahaan mempunyai

pengaruh positif

terhadap harga

perubahan saham, hal ini berarti bahwa informasi tentang adanya pertumbuhan

perusahaan akan

direspon secara positif oleh investor, sehingga meningkatkan harga saham dan pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kebijaksanaan pengeluaran modal, yang memberi arti bahwa jika perusahaan melakukan

pertumbuhan maka

manajer menetapkan pengeluaran modal yang

lebih banyak

menggunakan aktiva tetap

2 Dewa

Kadek Oka Kusumajaya (2011) Pengaruh pengeluaran modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan Pengeluaran modal, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas, nilai perusahaan

Pengeluaran modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas,

pertumbuhan

perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, pengeluaran modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai


(43)

perusahaan, pertumbuhan

perusahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai

perusahaan dan

profitabilitas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

3 Namira Hayati (2011) Apakah transaksi pihak hubungan istimewa merupakan insentif untuk meningkatkan profitabilitas

Pihak hubungan istimewa dan profitabilitas

Perusahaan yang

melakukan RPT apriori merugikan mempunyai akrual diskresioner yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang tidak melakukan RPT.

4 Syaiful (2005)

Pengertian dan perlakuan akuntansi belanja barang dan belanja modal Perlakuan akuntansi, belanja barang,belanja modal

Standart akuntansi berpengaruh positif terhadap belanja barang

dan modal

5 Asri Wandi (2007) Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap nilai perusahaan

Pihak hubungan istimewa dan nilai perusahaan

Transaksi RPT berpengaruh terhadap nilai perusahaan


(44)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Nilai perusahaan atau juga disebut dengan nilai pasar perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Fakta menunjukkan bahwa nilai kekayaan yang ditunjukkan pada neraca tidak memiliki hubungan dengan nilai pasar dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena perusahaan memiliki kekayaan yang tidak bisa dilaporkan dalam neraca seperti manajemen yang baik, reputasi yang baik dan prospek yang cerah (Suryandari, 2009).

Pengeluaran Modal (X1)

Transaksi Pihak Hubungan Istimewa(X3)

Profitabilitas (X4)

Nilai Perusahaan (Y) Penelitian dan

Pengembangan (X2)


(45)

Nilai perusahaan juga didefenisikan sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat (Hasnawati, 2005). Sehingga dari pengertian tersebut nilai perusahaan diukur dengan menggunakan harga saham. Pengaruh pengeluaran modal terhadap nilai perusahaan

Menurut Gaver (1993), kesempatan investasi merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen dimasa yang akan datang. Dimana pengeluaran modal merupakan pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar dan akan menambah nilai dari perusahaan. Sehingga kemakmuran pemegang saham secara maksimum meningkat (Hasnawati, 2005) yang diukur dengan menggunakan harga saham.

Nilai perusahaan juga didefenisikan sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat (Hasnawati, 2005). Sehingga dalam pengertian tersebut nilai perusahaan diukur dengan menggunakan harga saham.

Penelitian Syaiful (2011), yang menemukan bahwa pengeluaran modal yang dihasilkan dari perlakuan akuntansi, pengeluaran barang dan pengeluaran modal memiliki informasi atau berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pengaruh penelitian dan pengembangan terhadap nilai perusahaan

Menurut David (2009), menyatakan berinvestasi pada penelitian dan pengembangan akan menghasilkan produk atau jasa yang superior dan memberikan dan memberi keunggulan kompetitif.


(46)

Anggaran penelitian dan pengembangan diarahkan untuk mengembangkan produk-produk baru dengan meningkatkan kualitas produk. Penelitian dan pengembangan merupakan strategi manajemen dalam pengembangan produk yang akan meningkatkan nilai perusahaan dengan persentase penjualan sehingga penilaian investor terhadap perusahaan akan meningkat dan harga pasar saham juga akan berpengaruh (Arieska dan Gunawan, 2011).

Pengaruh transaksi pihak hubungan istimewa terhadap nilai perusahaan

Perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya melalui anak perusahaan atau pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan tujuan investasi. Hubungan istimewa dengan suatu pihak mempunyai dampak positif keuangan dan hasil usaha perusahaan sehingga dengan aktiva piutang atau pemberian pinjaman dengan pihak berelasi akan mempengaruhi nilai perusahaan.

Penelitian Hayati (2011), yang menemukan bahwa transaksi pihak hubungan istimewa merupakan insentif untuk meningkatkan profitabilitas yang memiliki informasi atau berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan

Dari sudut pandang investor, meramalkan masa depan adalah hakikat dari analisis laporan keuangan sedangkan sudut pandang manajemen, analisis laporan keuangan akan bermanfaat baik untuk membantu mengantisipasi kondisi-kondisi di masa depan maupun, yang lebih penting lagi, sebagai titik awal untuk melakukan perencanaan langkah-langkah akan meningkatkan kinerja perusahaan di masa mendatang.


(47)

Jika manajemen ingin memaksimalkan nilai sebuah perusahaan, maka harus mengambil keuntungan dari kekuatan-kekuatan perusahaan dan memperbaiki kelemahan-kelemahannya. Analisis laporan keuangan akan melibatkan membandingkan kinerja perusahaan dengan kinerja perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama dan mengevaluasi tren posisi keuangan dari waktu ke waktu. Studi-studi ini akan membantu manajemen mengidentifikasikan berbagai kekurangan yang mereka miliki dan kemudian mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerjanya (Brigham dan Houston, 2004).

Profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Robert (1997) mengungkapkan bahwa rasio profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Hal ini ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dari perusahaan sehingga meningkatkan kepercayaan investor serta akan mempermudah manajemen perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham. Apabila terdapat kenaikan permintaan saham suatu perusahaan, maka secara tidak langsung akan menaikkan harga saham tersebut di pasar modal.

Peranan pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak

hubungan istimewa, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan

Manajemen sebuah perusahaan dapat mempergunakan pengeluaran modal untuk penambahan peralatan dan mesin. Tetapi ancaman kebangkrutan untuk menjadi lebih berhati-hati dan tidak menghambur-hamburkan uang para pemegang saham. Pembelanjaan yang dilakukan oleh manajemen keuangan akan membentuk struktur keuangan yang dapat menunjukkan kompensasi


(48)

perbandingan sumber dana perusahaan dalam membiayayi operasional perusahan. Pengeluaran untuk memperoleh aset tetap (peralatan dan mesin) menggunakan kas atau setara kas, pengeluaran biaya iklan dan biaya pomosi dan pemberian pinjaman dengan pihak berelasi serta kemampuan memperoleh laba dalam hubungannya dengan produktivitas dan efisiensi perusahaan yang akhirnya tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melelui peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham.

Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal. Harga saham yang diperjualbelikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan (Husnan, 1998)

3.1.1 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian emperis yang telah dilakukan sebelumnya, maka hipotesis untuk penelitian ini sebagai berikut : Pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa dan profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara simultan dan parsial


(49)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas dimana terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan dalam penelitian ini merupakan hubungan kausal yaitu sebab akibat, dimana ada variabel eksogen (bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel endogen (terikat) yaitu variabel yang di pengaruhi.

4.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan pengambilan data tahun 2012 dengan situs internet : (www.idx.co.id)

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah kumpulan semua anggota dari obyek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sesuai situs www.idx.co.id. Pemilihan sampel perusahaan manufaktur dengan jumlah populasi sebanyak 131 perusahaan.

Sedangkan sampel adalah sekumpulan sebagian anggota dari objek yang diteliti. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling jenis judgement sampling yaitu sampel dipilih dengan menggunakan

pertimbangan tertentu disesuaikan dengan tujuan penelitian atau masalah penelitian yang dikembangkan (Ferdinand, 2006). Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel yaitu :

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan situs www.idx.co.id tahun 2012.


(50)

2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan secara lengkap pada tahun 2012.

Alasan mengambil data laporan posisi keuangan pada tahun 2012 adalah sesuai dengan pernyataan dalam IFRS dimana dalam laporan posisi keuangan tahun 2012 yang disebut dengan posisi keuangan IFRS pembuka atau posisi keuangan yang terbaru (opening IFRS statement of financial position) dan 51 perusahaan yang memiliki data variabel yang diteliti sebagai pendukung data.

Tabel 4.1 Proses Pengambilan Sampel

1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek 131

Indonesia dengan situs www.idx.co.id tahun 2012

2 Jumlah populasi yang tidak memiliki data lengkap (80)

Jumlah sampel terpilih 51

4.4Metode Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data digunakan adalah dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang dipublikasikan oleh BEI melalui laporan keuangan yang diunduh dari www.idx.com

4.5Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Pemberian definisi operasional dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan keraguan atau bias yang mungkin terjadi. Berikut ini variabel–variabel yang terkait dalam penelitian ini beserta proksi yang digunakan untuk masing-masing variabel :


(51)

1. Nilai Perusahaan (Variabel dependen)

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen (Husein, 2003).

Variabel dependen (Y) yang digunakan dalam penelitian ini nilai perusahaan yang diukur dengan price Earning Ratio (PER) adalah rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham.

Satuan pengukuran PER adalah dalam persentase.

% 100 x Saham Lembar Per

Laba

Saham Pasar Harga

PER

Semakin tinggi pertumbuhan laba semakin tinggi PER nya, dengan kata lain hubungan antara pertumbuhan laba dengan PER nya bersifat positif. Hal ini dikarenakan bahwa prospek perusahaan dimasa yang akan datang dilihat dari pertumbuhan laba, dengan laba perusahaan yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya yang dikeluarkan secara efisien. Laba bersih yang tinggi menunjukkan earning per share yang tinggi, yang berarti perusahaan mempunyai tingkat profitabilitas yang baik, dengan tingkat profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan pemodal untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut, sehingga saham-saham dari perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas dan pertumbuhan laba yang tinggi akan memiliki PER yang tinggi pula, karena saham-saham akan lebih diminati di bursa sehingga kecenderungan harganya meningkat lebih besar.

2. Pengeluaran modal (X1)

Adalah pengeluaran yang digunakan untuk penambahan/penggantian , dan peningkatan kapasitas peralatan dan mesin serta inventaris kantor yang


(52)

memberikan manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai. Pengeluaran modal peralatan dan mesin ini meningkatkan nilai perusahaan atau menurunnya nilai perusahaan dengan harga perolehan dimana kas atau setara kas dibayarkan untuk memperoleh suatu asset tetap.

3. Penelitian dan pengembangan (X2)

Penelitian dan pengembangan secara keseluruhan menjadi luas, termasuk mendukung bisnis yang sudah ada, membantu peluncuran bisnis baru, mengembangkan produk baru, memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi produksi, serta memperdalam atau memperluas kapabilitas teknologi perusahaan. Pengukurannya adalah pengeluaran biaya iklan dan biaya promosi artinya peneliti menggunakan laporan laba/rugi perusahaan yang memberikan peluang dalam keputusan investasi untuk penelitian dan pengembangan produknya apakah meningkatkan nilai perusahaan atau menurunnya nilai perusahaan

4. Transaksi pihak hubungan istimewa (X3)

Pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan istimewa bila satu pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional. Peneliti menggunakan catatan laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini mengukur transaksi pihak hubungan istimewa dengan aktiva piutang atau pemberian pinjaman dengan pihak berelasi apakah meningkatkan nilai perusahaan atau menurunnya nilai perusahaan.


(53)

5. Profitabilitas (X4)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang diukur dengan rasio return on asset (ROA). Rasio ini merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifias manajemen suatu perusahaan. Profitabilitas diukur dengan :

Aktiva Total Bersih Penjualan asset on turn Re 

menunjukkan penjualan bersih perusahaan atas total aktiva Definisi dan pengukuran variabel dapat dilihat pada Tabel 4.3

Tabel 4.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Parameter Skala

Pengeluaran Modal ( X1)

Pengeluaran/biaya yang

digunakan untuk

penambahan/penggantian , dan peningkatan kapasitas peralatan dan mesin serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai.

Kas atau setara kas dibayarkan untuk memperoleh

peralatan dan

mesin apakah

meningkatkan nilai perusahaan atau menurunnya nilai perusahaan dengan harga perolehan. (Harahap, Nakman, 2003)

Rasio

Penelitian dan Pengembangan (X2)

Penelitian dan

pengembangan secara keseluruhan menjadi

luas, termasuk

mendukung bisnis yang sudah ada, membantu peluncuran bisnis baru, mengembangkan produk baru, memperbaiki

kualitas produk,

Menggunakan biaya iklan dan biaya promosi artinya peneliti

menggunakan

laporan laba/rugi perusahaan yang memberikan peluang dalam keputusan investasi untuk


(54)

meningkatkan efisiensi

produksi, serta

memperdalam atau

memperluas kapabilitas teknologi perusahaan.

penelitian dan

pengembangan produknya apakah meningkatkan nilai perusahaan atau menurunnya nilai perusahaan. (David, 2009)

Transaksi Pihak Hubungan Istimewa (X3)

Pihak-pihak yang

dianggap mempunyai hubungan istimewa bila satu pihak mempunyai

kemampuan untuk

mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan

keuangan dan

operasional

Dengan aktiva

piutang atau

pemberian

pinjaman dengan

pihak berelasi apakah meningkatkan nilai perusahaan atau menurunnya nilai perusahaan. (PSAK N0. 7, IAI)

Rasio

Profitabilitas (X4)

Menilai kemampuan

perusahaan dalam

mencari keuntungan

Untuk return on asset (ROA) menunjukkan penjualan bersih perusahaan atas

total aktiva

(Harahap, Syafri, 1998)

Rasio

Nilai Perusahaan (Y)

Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham

yang merupakan

cerminan dari keputusan investasi.

Dengan price

Earning Ratio (PER) adalah rasio

yang mengukur

seberapa besar

perbandingan antara

harga saham

perusahaan dengan keuntungan yang

diperoleh para

pemegang saham.

(Horngren dan

Horrison, 2007)


(55)

4.6 Metode analisa data

Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis penelitian terlihat bahwa hubungan antara variabel yang menjadi fokus penelitian ini secara keseluruhan menunjukan variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan tidak langsung.

Metode analisis data merupakan uraian secara ringkas dan teknik analisis data yang digunakan, serta maksud penggunaan metode dan teknis analisis tersebut. Bahan atau materi harus dikemukakan dengan jelas dan disebutkan sifat-sifat atau spesifikasi yang harus ditentukan. Alat yang dipakai untuk menjalankan penelitian harus diuraikan dengan jelas. Berbagai teknik statistik dapat digunakan untuk mengelola data kuantitatif dan dalam hal ini adalah dalam memilih metode analisis yang tepat. Dengan model persamaan adalah

Y =

Y = Nilai perusahaan X1 = Pengeluaran Modal

X2 = Penelitian dan Pengembangan X3 = Transaksi Pihak Hubungan Istimewa X4 = Profitabilitas

4.6.1 Uji Asumsi Klasik

Untuk keabsahan hasil analisis regresi linier berganda sebelum pengujian hipotesis dilakukan, harus terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Salah satu syarat yang menjadi dasar penggunaan model regresi berganda adalah dipenuhinya semua asumsi klasik, agar hasil pengujian bersifat tidak bias dan


(56)

efisien (Best Linear Unbiased Estimator/BLUE). Dalam penelitian ini, asumsi klasik yang dianggap paling penting adalah (Ghozali, 2005):

1. Memiliki distribusi normal

2. Tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen

3. Tidak terjadi heteroskedastisitas atau varian variabel pengganggu yang konstan (homoskedastisitas)

4. Tidak terjadi autokorelasi antar residual setiap variabel independen

Uji asumsi klasik yang meliputi uji Normalitas, uji Multikolonieritas, uji Autokorelasi, uji Heteroskedastisitas

4.6.1.1Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi, variabel dependen, variabel independen atau kedua-duanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2005).

Pada uji normalitas data ini digunakan metode One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Pemilihan metode ini didasarkan bahwa One Sample Kolmogorov Smirnov Test merupakan metode yang umum digunakan untuk menguji normalitas data (Ghozali, 2005).

Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, dengan membuat hipotesis sebagai berikut:

Ho : Data terdistribusi normal Ha : Data terdistribusi tidak normal


(57)

Jika sigma < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak 4.6.1.2 Uji Multikolonieritas

Salah satu asumsi dalam metode kuadrat terkecil adalah tidak adanya hubungan linear antara variabel independen. Jika hal ini terjadi, maka dikatakan bahwa data mengalami multikolonieritas. Indikasi awal data yang mengalami Multikolonieritas yaitu apabila model memiliki standard error yang besar dan nilai statistic t yang rendah. Ada beberapa metode yang digunakan untuk mendeteksi multikolonieritas dalam suatu model regresi. Salah satu ciri persamaan regresi yang mengalami masalah multikolonieritas adalah nilai R² yang tinggi namun memiliki sedikit variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen secara signifikan (Ghozali, 2005). Metode yang digunakan untuk mendeteksi multikolonieritas dalam penelitian ini adalah tolerance - Variance Inflactor Faktor (VIF). Multikolonieritas terjadi apabila nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10.

4.6.1.3 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (tahun sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena ―gangguan‖ pada individu atau kelompok cenderung mempengaruhi individu atau kelompok pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari


(58)

autokorelasi. Pada penelitian ini, gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Uji Durbin-Watson lewat SPSS. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi ditentukan berdasarkan kriteria berikut (Ghozali, 2005): 2. Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du),

maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. 3. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif.

4. Bila nilai DW lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif.

5. Bila nilai DW terletak di antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

4.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya (Ghozali, 2005). Jika variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas pada penelitian ini digunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) melalui program SPSS. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada


(59)

atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED. Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005):

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas

4.6.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan mempergunakan uji parsial dan uji simultan. Uji simultan (F–test) dipergunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Sedangkan uji parsial (t-test) dipergunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Dasar pengambilan kesimpulan pada uji simultan (F-test) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apabila Fhitung > Ftabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2. Untuk tingkat signifikansinya yaitu apabila nilai probabilitas < α = 5%. Dasar pengambilan kesimpulan pada uji parsial (t-test) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apabila thitung > ttabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima


(60)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik yang menjadi dasar dalam model regresi linier berganda. Uji asumsi klasik ini pada umumnya terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas serta uji autokorelasi.

5.1.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas akan dideteksi melalui analisa grafis yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan menggunakan program SPSS. Untuk menguji apakah data penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari grafik pada Gambar 5.1 berikut ini :

Gambar 5.1 Grafik Normal P-Plot


(61)

Ghozali (2005) menyatakan bahwa dasar pengambilan keputusannya adalah jika menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas. Dari hasil analisis dan pengujian terhadap data penelitian menunjukkan bahwa data menyebar sekitar garis diagonal serta mengikuti garis arah diagonal (grafik Normal P-Plot), maka persyaratan normalitas sudah terpenuhi.

Sedangkan untuk grafik histogram dengan Nilai perusahaan sebagai dependent variabel dapat dilihat dari gambar berikut ini:

Gambar 5.2 Grafik Histogram

Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (data diolah SPSS 19)


(62)

Selain itu, pengujian normalitas juga dapat dilakukan dengan uji statistik

One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test, yang merupakan pengujian paling valid

atas normalitas. Pengujian terhadap nilai Unstandardized Predicted Value yang dihasilkan dari seluruh variabel penelitian yang dapat dilihat dari uji statistik

One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test (Ghozali, 2005).

Tabel hasil uji statistic menggunakan One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test dapat kita lihat dari tabel berikut ini:

Tabel 5.1.1 Hasil Uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Nilai Perusahaan 2012 (%)

N 51

Normal Parametersa,b Mean 3.6796 Std. Deviation 2.34774 Most Extreme Differences Absolute .124

Positive .124 Negative -.095 Kolmogorov-Smirnov Z .883 Asymp. Sig. (2-tailed) .416 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (data diolah SPSS 19)

Hasil uji statistik dengan menggunakan Uji One-Sample

Kolmogrov-Smirnov Test dengan signifikan 0.416 nilai tersebut berada diatas 0.05, maka nilai

residual terdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga bisa dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2). Besaran R2 merupakan besaran yang bisa dipakai untuk mengukur goodness of fit garis regresi (Ghozali, 2005). Tabel hasil uji statistic menggunakan Adjusted R Square dapat kita lihat dari tabel berikut ini:


(1)

LAMPIRAN 4

OUTPUT

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Nilai Perusahaan 2012 (%)

N 51

Normal Parametersa,b Mean 3.6796

Std. Deviation 2.34774

Most Extreme Differences Absolute .124

Positive .124

Negative -.095

Kolmogorov-Smirnov Z .883

Asymp. Sig. (2-tailed) .416

a. Test distribution is Normal.


(2)

Regression

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Profitabilitas 2012, Transaksi Pihak Hubungan Istimewa 2012, Pengeluaran Modal 2012, Penelitian dan Pengembangan 2012a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan 2012 (%)

Model Summaryb

Model

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

d i m e n s i o n 0

1 .974a .949 .944 .55479 2.126

a. Predictors: (Constant), Profitabilitas 2012, Transaksi Pihak Hubungan Istimewa 2012, Pengeluaran Modal 2012, Penelitian dan Pengembangan 2012


(3)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 261.435 4 65.359 212.344 .000a

Residual 14.159 46 .308

Total 275.593 50

a. Predictors: (Constant), Profitabilitas 2012, Transaksi Pihak Hubungan Istimewa 2012, Pengeluaran Modal 2012, Penelitian dan Pengembangan 2012

b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan 2012 (%)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta

Tolera

nce VIF

1 (Constant) .717 .170 4.230 .000

Pengeluaran Modal 2012 -6.914E-7 .000 -3.268 -3.171 .003 .001 5.978 Penelitian dan

Pengembangan 2012

8.143E-7 .000 3.745 3.476 .001 .001 6.016

Transaksi Pihak Hubungan Istimewa 2012

-2.477E-8 .000 -.152 -2.164 .036 .226 4.416

Profitabilitas 2012 .721 .061 .652 11.868 .000 .370 2.704

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan 2012 (%)

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimen sion Eigen value Conditio n Index Variance Proportions (Constant ) Pengel uaran Modal 2012 Penelitian dan Pengembanga n 2012 Transaks Pihak Hubungan Istimewa 2012

Profita bilitas 2012 1

dimension1

1 3.896 1.000 .01 .00 .00 .01 .01

2 .839 2.155 .14 .00 .00 .02 .02

3 .188 4.547 .04 .00 .00 .64 .03

4 .077 7.128 .78 .00 .00 .05 .79


(4)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value .9584 9.2546 3.6796 2.28663 51

Residual -1.23954 1.14957 .00000 .53214 51

Std. Predicted Value -1.190 2.438 .000 1.000 51

Std. Residual -2.234 2.072 .000 .959 51

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan 2012 (%)


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 27 94

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 96

Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 4 23

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 7 109

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 1 21