Pengukuran Pengetahuan Pengukuran Sikap Pengukuran Tindakan

Untuk mengukur variabel pengetahuan, sikap dan tindakan pada penelitian ini didasarkan pada jawaban responden dari semua pertanyaan yang diberikan digunakan skala likert. Sugiono, 2007.

3.6.1. Pengukuran Pengetahuan

Dari pertanyaan pengetahuan 1-19 mempunyai nilai jawaban, jika menjawab a diberi skor = 2, jika responden menjawab b diberi skor = 1 dan jika responden menjawab c diberi skor = 0, sehingga didapat skor tertinggi adalah 38. Selanjutnya akan dikategorikan baik, sedang dan kurang dengan ketentuan sebagai berikut : a. Pengetahuan baik jika jawaban responden nilainya 75 dari total skor jawaban pada kuesioner atau skor 29. b. Pengetahuan sedang jika jawaban responden nilainya 40 – 75 dari total skor jawaban pada kuesioner atau skor 15 – 29. c. Pengetahuan kurang jika jawaban responden nilainya 40 dari total skor jawaban pada kuesioner atau skor 15.

3.6.2. Pengukuran Sikap

Dari pertanyaan sikap 1 – 11 mempunyai nilai jawaban, jika responden menjawab setuju a akan diberi skor = 2, jika responden menjawab kurang setuju b akan diberi skor = 1 dan jika responden menjawab tidak setuju c maka diberi skor = 0, sehingga didapat skore tertinggi adalah 22. Selanjutnya akan dikategorikan baik, sedang dan kurang, dengan ketentuan sebagai berikut : a. Sikap baik jika jawaban responden nilainya 75 dari total skor jawaban pada kuesioner = skor 17 Universitas Sumatera Utara b. Sikap sedang jika jawaban responden nilainya 40 – 75 dari total skor jawaban pada kuesioner = skor 9 – 17. c. Sikap kurang jika jawaban responden nilainya 40 dari total skor jawaban pada kuesioner = skor 9.

3.6.3. Pengukuran Tindakan

Dari pertanyaan 1 – 10 mempunyai nilai jawaban, jika responden menjawab a akan diberi skor = 2, jika responden menjawab b akan diberi skor = 1 dan jika responden menjawab c maka diberi skor 0. Sehingga di dapat skor tertinggi adalah 20. Selanjutnya akan dikategorikan baik, sedang dan kurang. Dengan ketentuan sebagai berikut : a. Tindakan baik jika jawaban responden nilainya 75 dari total skor jawaban pada kuesioner atau skor 15. b. Tindakan sedang jika jawaban responden nilainya 40 – 75 dari total skor jawaban pada kuesioner atau skor 8 – 15. c. Tindakan kurang jika jawaban responden nilainya 40 dari total skor jawaban pada kuesioner atau skor 8. 3.6.4. Lingkungan Fisik Rumah Penilaian terhadap lingkungan fisik rumah dilakukan dengan melakukan observasi, pengukuran dan kemudian menilai persyaratan untuk masing-masing objek yang diteliti, dengan menggunakan Kepmenkes no. 829 tahun 1999 dan Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat.

3.7. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik dan Perilaku Mengenai Lingkungan Fisik Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Laguboti Kecamatan Laguboti Kabupaten Tobasa Tahun 2013

3 44 122

HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dan Perilaku Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta Tahun 2016.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dan Perilaku Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta Tahun 2016.

0 3 18

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

3 11 15

PENDAHULUAN Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

0 4 6

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

0 2 16

Faktor Lingkungan Rumah yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kelurahan Bandarharjo Kota Semarang Tahun 2011,.

0 0 1

ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYU URIP KABUPATEN PURWOREJO

0 0 11

II. DATA KHUSUS A. Perilaku Pengetahuan. - Hubungan Karakteristik dan Perilaku Mengenai Lingkungan Fisik Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Laguboti Kecamatan Laguboti Kabupaten Tobasa Tahun 2013

0 0 46

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PERILAKU MASYARAKAT MENGENAI LINGKUNGAN FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAGUBOTI KECAMATAN LAGUBOTI KABUPATEN TOBASA TAHUN 2013 SKRIPSI

0 0 14