Tekanan Lingkungan Analisis Faktor Penyebab Permukiman Kumuh Di Kota Medan (Studi Kasus : Kecamatan Medan Belawan)

halaman rumah atau lapangan terbuka dimanfaatkan untuk tempat kegiatan bekerja, mempersiapkan produk-produk kerja atau sebagai tempat penyimpanan gudang.

2.5. Tekanan Lingkungan

Tekanan lingkungan environment pressures adalah suatu kondisi lingkungan yang menerima beban yang terlalu besar, yang disebabkan fisik, sosial, ekonomi, akibatnya menimbulkan persoalan-persoalan lingkungan, baik secara fisik, sosial maupun psikologis Setiawan, 1995. Kota lingkungan yang padat dan semrawut akan menghasilkan jiwa warganya yang sakit. Jiwa sakit menghasilkan kelalaian, sifat malas, dan rasa tidak peduli terhadap sesama yang berdampak datangnya musibah penyakit bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat di sekitarnya Supriatna, 2005. Tekanan lingkungan sangat berkaitan dengan daya dukung lingkungan carrying capacity. Menurut Sumarwoto 1989 daya dukung adalah kemampuan sebidang lahan untuk mendukung kehidupan. Dari konsep tersebut bahwa daya dukung berkenaan dengan kemampuan suatu lingkungan untuk mendukung kehidupan. Kedua pengertian tersebut sangat bersifat fisikalis, yaitu berkenaan dengan ukuran kemampuan lingkungan mendukung sejumlah populasi. Permukiman sebagai suatu lingkungan, dengan manusia sebagai penghuni rumah dan berbagai kebutuhan yang melekat padanya. Oleh sebab itu daya dukung lingkungan tidak matematis sifatnya. Meskipun demikian lingkungan memiliki keterbatasan, jika pemanfaatan dan populasi yang dapat didukung oleh lingkungan telah melewati batas kemapuannya, akan terjadi berbagai ketimpangan. Indikator terjadinya tekanan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara lingkungan adalah timbulnya perasaan tidak enak, tidak nyaman, kehilangan orientasi atau kehilangan keterikatan dengan suatu tempat tertentu. 2.5.1.Penyebab Terjadinya Tekanan Lingkungan Tekanan lingkungan environment pressures yang disebabkan oleh faktor ekonomi meliputi kemampuan seseorang untuk memperoleh hunian yang memenuhi syarat. Kemampuan tersebut berupa pendapatan atau penghasilan yang diperlukan untuk menentukan jenis hunian yang diinginkan. Maksudnya semakin baik ekonomi seseorang maka semakin baik pula kualitas hunian yang dapat dibeli atau disewa. Faktor sosial adalah kemampuan seseorang untuk beradaptasi atau berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggal dengan latar belakang sosial yang ada sehingga pendidikan yang diperoleh, status sosial yang dipakai untuk menempatkan diri di lingkungannya, norma, kultur, serta adat istiadat. Faktor fisik terutama menyangkut dimensi tempat, kepadatan, serta suasana suatu ruanagan atau tempat warna, susunan perabot, serta unsur lingkungan ruangan diantaranya suara, temperature dan pencahayaan Setiawan, 1995.

2.5.2. Akibat Tekanan Lingkungan

Tekanan lingkungan bila dibiarkan secara terus menerus akan menyebabkan munculnya stress pada manusia Setiawan, 1995. Persoalan-persoalan lingkungan fisik yang timbul berupa menurunnya kualitas lingkungan yang disebabkan oleh kepadatan, sarana dan prasarana yang tidak adamemadai, dan menurut teori stress lingkungan, ada dua elemen dasar yang menyebabkan manusia bertingkah laku Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara terhadap lingkungan. Elemen pertama adalah stressor dan elemen kedua stress itu sendiri. Stressor adalah elemen lingkungan stimuli yang merangsang individu seperti kebisingan, suhu udara dan kepadatan. Stress ketegangan, tekanan jiwa adalah hubungan antara stressor dengan reaksi yang ditimbulkan dalam diri sendiri. Sehingga apabila secara individual mengalami gangguan, akibat tekanan lingkungan yang terlalu besar maka menyebabkan interaksi antar manusia dan lingkungan tidak berjalan secara baik dan optimal yang menimbulkan perilaku yang tidak wajar atau patologi sosial Sarwono, 1995. Para sosiologi mendefinisikan patologi sosial adalah semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan, stabilitas lokal, pola ketinggalan, moral, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin, kebaikan dan hukum formal Kartono, 1999. Dengan situasi lingkungan urban Indonesia perkembangan dan perubahan yang begitu cepat, diperkirakan bahwa lingkungan-lingkungan perumahan di daerah urban permukiman kumuh di Indonesia berada dalam situasi tekanan lingkungan. Keadaan ini perlu mendapat perhatian serius. Studi-studi yang komprehensif mengenai tekanan lingkungan di daerah perkotaan Indonesia perlu dilakukan, untuk memberikan masukan bagi upaya-upaya perbaikan dan revitalisasi lingkungan perkotaan Setiawan, 1996. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2.6 Perubahan Lingkungan Permukiman Kearah Kekumuhan 2.6.1 Fenomena Kekumuhan Lingkungan Permukiman