BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Harapan I Medan yang terletak di jalan Imam Bonjol no. 35 Kelurahan Jati, Medan Maimun Medan. Sekolah dasar ini
merupakan bagian dari Yayasan Pendidikan Harapan Medan. Bangunan sekolah terbuat dari batu bata, memiliki lapangan olah raga dan lapangan bermain, serta
lapangan parkir. Lingkungan sekolah dikelilingi jalan raya, bersebelahan dengan gereja HKBP Sudirman, dan bersebrangan dengan taman Ahmad Yani dan RS
Elisabeth Medan. Pada sekolah ini terdiri dari 6 tingkatan kelas yang tiap tingkatannya
terdiri dari 3 kelas yaitu kelas A, kelas B, dan kelas C. Jumlah siswa pada sekolah ini adalah 654 orang yang terbagi pada kelas-kelas tersebut. Kegiatan belajar
mengajar berlangsung dimulai pukul 07.00 sampai pukul 13.00.
5.1.2 Karakteristik Responden
Penelitian dilakukan pada 114 responden yang merupakan siswa – siswi SD Harapan I Medan pada tahun 2011, dengan karakteristik responden jenis
kelamin dan usia.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responsen Karakteristik
Frekuensi Persentase
Jenis Kelamin
Laki – laki 46
40,4 Perempuan
68 59,6
Total 114
100
Usia tahun
6-8 51
44,7 9-10
46 40,4
10 17
14,9
Total 114
100
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5.1.2.1 Jenis Kelamin
Pada penelitian, jenis kelamin responden laki-laki sebanyak 46 orang 40,4, dan perempuan sebanyak 68 orang 59,6, seperti yang dapat dilihat
pada tabel 5.1.
5.1.2.2 Usia
Berdasarkan karakteristik usia, pada penelitian didapati responden paling banyak berada pada usia 6-8 tahun yaitu sebanyak 51 orang 44,7.
Sedangkan responden paling sedikit pada usia 6 tahun yaitu 11 orang 9,6. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1.
5.1.3 Hasil Analisa Data
5.1.3.1 Status Mengompol Saat Ini
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Status Mengompol Saat Ini Status Mengompol
Frekuensi Persentase
Sudah Berhenti Mengompol 108
94,7 Masih Mengompol
6 5,3
Total 114
100 Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa responden yang sudah
berhenti mengompol pada saat dilakukan penelitian sebanyak 108 orang 94,6, sedangkan yang masih mengompol pada saat dilakukan penelitian sebanyak 6
orang 5,3.
5.1.3.2 Usia Berhenti Mengompol
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Usia Berhenti Mengompol Usia Berhenti mengompol tahun
Frekuensi Persentase
Masih mengompol sampai sekarang 6
5.3 1-2
39 34,2
3-4 48
42,1 5-6
15 13,2
7-8 8
3 3
2,6 2,6
Total 114
100
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa responden yang masih mengompol pada usia saat diteliti ada sebanyak 6 orang 5,3, yang sudah berhenti pada usia
1-2 tahun sebanyak 39 orang 34,2, pada usia 3-4 tahun sebanyak 48 orang 42,1, pada usia 5-6 tahun sebanyak 15 orang 13,2,pada usia 7-8 tahun
sebanyak 3 orang 2,6 dan pada usia diatas 8 tahun sebanyak 3 orang 2,6.
5.1.3.3 Frekuensi Mengompol
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dari Frekuensi Mengompol Frekuensi Mengompol
Frekuensi Persentase
1-3 kali minggu 38
33,3 1-3 kali bulan
43 37,7
Setiap hari 33
28,9
Total 114
100 Frekuensi mengompol pada responden dari penelitian didapati 1-3 kali
minggu sebanyak 38 orang 33,3, 1-3 kali bulan sebanyak 43 orang 37,7, sedangkan responden yang mengompol setiap hari sebanyak 33 orang 29,8.
Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4.
5.1.3.4 Usia Belajar Buang Air Kecil di Kamar Mandi Toilet Training
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Usia Belajar Buang Air Kecil di Kamar Mandi Toilet Training
Usia Toilet Training tahun Frekuensi
Persentase
1 48
42,1 2
37 32,5
3 18
15,8 3
11 9,6
Total
114 100
Pada tabel 5.5 dapat dilihat bahwa dari penelitian didapati usia responden pertama kali belajar untuk buang air kecil dikamar mandi toilet
training pada usia 1 tahun sebanyak 48 orang 42,1, pada usia 2 tahun sebanyak 37 orang 32,5, pada usia 3 tahun sebanyak 18 orang 15,8, dan
pada usia diatas 3 tahun sebanyak 11 orang 9,6.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5.1.3.5 Buang Air Besar di Celana Saat Masih Mengompol
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Buang Air Besar di Celana Saat Masih Mengompol
BAB di celana Frekuensi
Persentase
Pernah Tidak pernah
Total
14 100
114 12,3
87,7 100
Pada penelitian didapati responden yang pernah mengalami buang air besar dicelana saat masih mengompol sebanyak 14 orang 12,3, sedangkan
yang tidak pernah sebanyak 100 orang 87,7 seperti yang dapat dilihat pada tabel 5.6.
5.1.3.6 Konsumsi Kafein Sebelum Tidur
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Konsumsi Kafein Sebelum Tidur
Kafein Frekuensi
Persentase
Ada mengkonsumsi kafein Tidak ada mengkonsumsi kafein
Total 4
110 114
3,5 96,5
100 Pada penelitian didapati responden yang mengonsumsi kafein sebelum
tidur sebanyak 4 orang 3,5, sedangkan yang tidak mengonsumsi kafein sebelum tidur sebanyak 110 orang 96,5. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.7.
5.1.3.7 Usaha Mengatasi Mengompol
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Usaha Mengatasi Mengompol
Usaha Frekuensi
Persentase
Pampersdiaper Mengurangi minum sebelum tidur
Membangunkan dimalam hari Menjanjikan hadiah
Memberi hukuman
Total 28
16 64
4 2
114 24,6
14 56,1
3,5 1,8
100
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Dari penelitian, usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah mengompol berupa menggunakan pampers diaper sebanyak 28 orang 24,6,
mengurangi minum sebelum tidur sebanyak 16 orang 14, membangunkan anak dimalam hari untuk buang air kecil sebanyak 64 orang 56,1, menjanjikan
hadiah bila anak tidak mengompol sebanyak 4 orang 3,5, sedangkan menghukum anak bila mengompol sebanyak 2 orang 1,8 seperti yang dapat
dilihat pada tabel 5.8.
5.1.3.8 Riwayat Keluarga Terlambat Berhenti Mengompol
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Riwayat Keluarga Terlambat Berhenti Mengompol
Riwayat Frekuensi
Persentase
Orang tua Saudara kandung
Tidak ada
Total 2
10 102
114 1,8
8,8 89,5
100 Riwayat keluarga yang terlambat berhenti mengompol dari penelitian
didapati pada orang tua responden sebanyak 2 orang 1,8, saudara kandung responden sebanyak 10 orang 8,8, sedangkan responden yang tidak memiliki
riwayat keluarga yang terlambat berhenti mengompol sebanyak 102 orang 89,5. Hal ini dapt dilihat pada tabel 5.9.
5.1.3.9 Melewatkan Kegiatan Menginap Karena Mengompol
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Melewatkan Kegiatan Menginap Karena Mengompol
Frekuensi Persentase
Pernah Tidak pernah
Total 2
112 114
1,8 98,2
100
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian didapati responden yang melewatkan kegiatan menginap dikarenakan malu saat masih mengompol sebanyak orang 2 1,8,
sedangkan yang tidak pernah melewatkan kegiatan menginap dikarenakan malu saat masih mengompol sebanyak 112 orang 98,2 seperti yang dapat dilihat
pada tabel 5.10.
5.1.3.10 Usia Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Usia Responden berdasarkan Jenis Kelamin Usia
Responden Jenis Kelamin
Total Laki-laki
Perempuan N
N
6-8 tahun 21
45,6 30
44,1 51
9-10 tahun 19
41,4 27
39,7 46
10 tahun 6
13 11
16,2 17
Total
46 100
68 100
114
Pada penelitian didapati responden laki-laki yang paling banyak pada usia 6-8 tahun sebanyak 21 orang, sedangkan responden perempuan paling banyak
usia 6-8 tahun sebanyak 30 orang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.11.
5.1.3.11 Status Mengompol berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Status Mengompol berdasarkan Jenis Kelamin
Status Mengompol
Jenis Kelamin
Total Laki-laki
Perempuan N
N Sudah berhenti
44 95,7
64 94,2
108 Masih
mengompol 2
4,3 4
5,8 6
Total 46
100 68
100 114
Dari penelitian, responden laki-laki yang sudah berhenti mengompol sebanyak 44 orang, sedangkan responden perempuan yang sudah berhenti
mengompol sebanyak 64 orang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.12.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5.1.3.12 Usia Berhenti Mengompol berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Usia Berhenti Mengompol berdasarkan Jenis Kelamin
Usia Berhenti Mengompol
Jenis Kelamin Total
Laki-laki Perempuan
N N
Masih mengompol 2
4,3 4
5,9 6
1-2 tahun 10
21,7 29
42,8 39
3-4 tahun 22
47,8 26
38,2 48
5-6 tahun 8
17,5 7
10,2 15
7-8 tahun 1
0,2 2
2,9 3
8 tahun 3
6,5 3
Total
46 100
68 100
114
Pada penelitian didapati usia berhenti mengompol pada anak laki-laki paling banyak pada usia 3-4 tahun, yaitu sebanyak 22 orang. Sedangkan pada
anak perempuan usia berhenti mengompol paling banyak pada usia 1-2 tahun, yaitu sebanyak 29 orang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.13.
5.1.3.13 Status Mengompol berdasarkan Usia Responden
Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Status Mengompol berdasarkan Usia Responden
Usia responden Status Mengompol
Total Laki-laki
Perempuan N
N
6-8 tahun 47
43,5 4
66,7 51
9-10 tahun 44
40,7 2
33.3 46
10 tahun 17
15,8 17
Total 108
100 6
100 114
Pada penelitian didapati responden yang sudah berhenti mengompol paling banyak pada usia 6-8 tahun sebanyak 47 orang, sedangkan yang masih
mengompol paling banyak pada usia 6-8 tahun sebanyak 4 orang.hal ini dapat dilihat pada tabel 5.14.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5.1.3.14 Usia Berhenti Mengompol berdasarkan Usia Responden
Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Usia Berhenti Mengompol berdasarkan Usia Responden
Usia Responden
Usia Berhenti Mengompol Total
Sekarang 1-2
tahun 3-4
tahun 5-6
tahun 7-8
tahun 8
tahun N
N N
N N
N
6-8 tahun 4
66,7 19 48,7 19 40
8 53,2 0
1 33
51 9-10 tahun
2 33,3 12 30,7 24
50 4
26,6 3 100 1 33
46 10 tahun
8 20,6
5 10.4 3
0,2 1
33 17
Total
6 100 39 100 48 100 15 100 3 100 3 100
114
Dari penelitian, responden dengan usia 6-8 tahun kebanyakan berhenti mengompol pada usia 1-2 tahun dan 3-4 tahun yaitu sebanyak 19 orang.
Sedangkan responden dengan usia 9-10 tahun kebanyakan berhenti mengompol pada usia 3-4 tahun yaitu sebanyak 24 orang, responden dengan usia 10 tahun
kebanyakan berhenti mengompol pada usia 1-2 tahun yaitu sebanyak 18 orang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.15.
5.1.3.15 Usia Berhenti Mengompol berdasarkan Usia Belajar BAK di
kamar mandi toilet training Tabel 5.16 Distribusi Frekuensi Usia Berhenti Mengompol berdasarkan Usia
Belajar BAK di kamar mandi toilet training Usia
Berhenti Usia Belajar BAK di Toilet
Total 1
2 3
3 N
N N
N Masih
4 8,3
1 2,7
1 5,5
6 1-2 tahun
31 64,6
4 10,9
2 11,1
2 18,2
39 3-4 tahun
12 25
24 64,8
10 55,5
2 18,2
48 5-6 tahun
1 2,1
5 13,5
3 16,8
6 54,5
15 7-8 tahun
2 5,4
1 9,1
3 8 tahun
1 2,7
2 11,1
3
Total 48
100 37
100 18
100 11
100 114
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian didapati bahwa pada anak-anak yang masih mengompol sampai saat diteliti kebanyakan mulai belajar BAK buang air kecil
dikamar mandi pada usia 1 tahun yaitu sebanyak 4 orang, sedangkan yang berhenti pada usia 1-2 tahun kebanyakan mulai belajar BAK dikamar mandi pada
usia 1 tahun atau dibawahnya yaitu sebanyak 31 orang, yang berhenti pada usia 3- 4 tahun kebanyakan mulai belajar BAK dikamar mandi pada usia 2 tahun atau
dibawahnya yaitu sebanyak 24 orang,yang berhenti pada usia 5-6 tahun kebanyakan mulai belajar BAK dikamar mandi pada usia diatas 3 tahun yaitu
sebanyak 6 orang dan 7-8 tahun pada usia 2 tahun sebanyak 2 orang, yang berhenti pada usia diatas 8 tahun mulai belajar BAK dikamar mandi pada usia 2
tahun yaitu sebanyak 1 orang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.16.
5.1.3.16 Usia Berhenti Mengompol berdasarkan Konsumsi Kafein
Sebelum Tidur Tabel 5.17 Distribusi Frekuensi Usia Berhenti Mengompol berdasarkan
Konsumsi Kafein Sebelum Tidur Usia Berhenti
Mengompol Konsumsi Kafein
Total Ada
Tidak Ada N
N
Masih mengompol
1 0,25
5 4,5
6 1-2 tahun
1 0,25
38 34,5
39 3-4 tahun
1 0,25
47 42,9
48 5-6 tahun
1 0,25
14 12,7
15 7-8 tahun
3 2,7
3 8 tahun
3 2,7
3
Total 4
100 110
100 114
Pada penelitian didapati responden yang masih mengompol sampai saat ini hanya 1 orang yang mengonsumsi kafein sebelum tidur, begitu juga pada
responden yang berhenti pada usia 1-3 tahun, dan ada 2 orang yang mengkonsumsi kafein sebelum tidur berhenti mengompol pada usia 4-6 tahun.
Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.6.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5.2 Pembahasan