Tempat dan Waktu Definisi Operasional Bahan dan Alat Penelitian 1. Bahan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu

Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Biologi FMIPA USU dan Laboratorium Terpadu FK USU selama lebih kurang 7 minggu. 3.2. Variabel Penelitian 3.2.1. Variabel Independen 3.2.1.1. Rokok elektrik A rasa tambahan “x”. 3.2.1.2. Rokok elektrik B rasa rokok konvensional ”y”.

3.2.2. Variabel Dependen

3.2.2.1. Motilitas sperma. 3.2.2.2. Jumlah sperma. 3.2.2.3. Kadar MDA di dalam testis.

3.3. Definisi Operasional

3.3.1. Rokok elektrik A rasa tambahan “x” adalah rokok elektrik yang diproduksi dengan tambahan berbagai zat perasa seperti rasa buah, coklat, permen dan kopi. 3.3.2. Rokok elektrik B rasa rokok konvensional ”y” adalah rokok elektrik yang diproduksi dengan cita rasa rokok konvensional yang umum beredar kretek, mild, menthol. Universitas Sumatera Utara 3.3.3. Motilitas sperma adalah gerakan spermatozoa diamati dan dikategorikan sebagai berikut : A. Jika sperma bergerak cepat dan lurus ke depan gerak maju sangat baik. B. Jika geraknya lambat atau sulit maju lurus atau bergerak tidak lurus gerak lemah. C. Jika tidak bergerak maju. D. Jika sperma tidak bergerak. Motilitas dikatakan normal jika kategori A ≥ 25 atau kategori A + B 50 Hayati et al., 2005. 3.3.4. Jumlah sperma adalah banyaknya sperma yang diperoleh dari cauda epididimis dalam 1 ml suspensi. 3.3.5. Kadar malondialdehyde MDA dalam testis : kadar MDA µM dalam 1 ml suspensi jaringan testis. 3.4. Bahan dan Alat Penelitian 3.4.1. Bahan penelitian Bahan biologis. Bahan biologis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan Mus musculus, L. strain DD Webster dewasa fertil berumur ± 3 bulan dengan berat badan 25-40 gram yang diperoleh dari FMIPA Biologi Universitas Sumatera Utara. Jumlah hewan uji perkelompok ditentukan dengan rumus Federer t-1 n-1 ≥ 15. Jika t adalah jumlah perlakuan dalam penelitian ini ada 3 kelompok perlakuan dan n adalah jumlah ulangan perkelompok, maka Universitas Sumatera Utara jumlah n yang diharapkan teoritis adalah 8 Federer, 1963. Sehingga jumlah keseluruhan hewan coba yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebanyak 24 ekor yang dipilih dari hasil perbanyakan untuk keperluan penelitian. Untuk menjaga adanya kematian mencit dalam penelitian, maka ditambahkan pada masing-masing kelompok penelitian 2 ekor mencit total mencit kelompok = 10 ekor. Bahan kimia. Bahan kimia yang dibutuhkan adalah NaCl 0,9 , alkohol 70 , larutan buffer phosphate, thiobarbituric acid, tetramethoxypropane 99 , acetic acid glacial, larutan NaOh, aquadest. 3.4.2. Peralatan utama penelitian Alat utama yang digunakan dalam penelitian antara lain: satu set lengkap rokok elektrik beserta cartridge isi ulang dengan kandungan rasa rokok konvensional dan rasa rokok tambahan, spuit naso gastric tube ukuran 60 mL produksi Terumo sebagai alat untuk menghisap dan mengeluarkan asap rokok elektrik, Discofix-3 tree way produksi B-Braun sebagai alat penghubung dan pemutus aliran asap rokok, selang karet diameter 0,5 cm dengan panjang 13 cm dan 5 cm, kandang perlakuan mencit dengan ukuran 30 x 20 x 15 cm dan dibagian atas kandang ditutupi dengan plastik kaca yang sudah diberikan ventilasi dengan diameter 1 cm sebanyak 3 buah pada kedua sisinya dengan penempatan ventilasi yang disesuaikan, bak bedah dan dissecting set, gelas arloji, cawan petri, batang pengaduk, vortex mixer, sentrifuge, spektrofotometer, kamar hitung Improved Neubauer, waterbath dan mikroskop cahaya. Beberapa peralatan utama penelitian diperlihatkan pada gambar berikut ini : Universitas Sumatera Utara Gambar 4. Satu set lengkap rokok elektrik Gambar 5. Catridge rokok elektrik Gambar 6. Spuit naso gastric tube ukuran 60 mL Gambar 7. Discofix-3 tree way Universitas Sumatera Utara Gambar 8. Alat hisap dan pompa asap rokok elektrik Gambar 9. Kandang perlakuan Gambar 10. Kandang pemeliharaan Gambar 11. Spektrofotometer Gambar 12. Sentrifuge Universitas Sumatera Utara Gambar 13. Vortex mixer Gambar 14. Water bath

3.5. Disain Penelitian

Dokumen yang terkait

Gambaran Histologis Pulmo Mencit Jantan (Mus Musculus L.) Setelah Dipapari Asap Rokok Elektrik

9 102 61

Pengaruh Pemberian Tocopherol Terhadap Kadar Testosteron, Jumlah Sperma, dan Berat Testis Mencit Jantan Dewasa (Mus musculus L.) Yang Mendapat Latihan Fisik Maksimal

3 65 88

Pengaruh Pemberian Vitamin E Terhadap Jumlah, Morfologi Dan Motilitas Sperma Serta Kadar Malondialdehyde (MDA) Testis Mencit Jantan Dewasa (Mus musculus L) Yang Mendapat Latihan Fisik Maksimal

0 66 81

Pengaruh Pemberian Vitamin E Terhadap Gambaran Histologis Testis Dan Jumlah Sel Sperma Mencit (Mus musculus, L.) Yang Dipapari Tuak

2 64 72

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP JUMLAH SEL SPERMATOGENIK DAN DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS MENCIT JANTAN (Mus musculus L) YANG DIPAPARKAN ASAP ROKOK

0 13 68

PENGARUH VITAMIN E TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT JANTAN (Mus musculus L) YANG DIPAPARKAN ASAP ROKOK

1 51 65

PERBANDINGAN EFEK ASAP ROKOK KONVENSIONAL DAN ROKOK HERBAL TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT Perbandingan Efek Asap Rokok Konvensional Dan Rokok Herbal Terhadap Motilitas Spermatozoa Mencit (Mus Musculus).

0 4 15

PERBANDINGAN EFEK ASAP ROKOK KONVENSIONAL DAN ROKOK HERBAL TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT Perbandingan Efek Asap Rokok Konvensional Dan Rokok Herbal Terhadap Motilitas Spermatozoa Mencit (Mus Musculus).

0 3 13

Pengaruh Rokok Terhadap Kualitas Sperma Mencit Jantan (Mus musculus, Strain Jepang).

0 0 6

GAMBARAN HISTOLOGIS PULMO MENCIT JANTAN (Mus musculus L.) SETELAH DIPAPARI ASAP ROKOK ELEKTRIK SKRIPSI NANIN TRIANA

0 0 13