Perbandingan Pemodelan Ketidakrataan Jalan

semakin besar nilai perkembangan ketidakrataan jalan sehingga mengakibatkan memburuknya kondisi perkerasan jalan. Pada daerah indikasi retak 100 , nilai ketidakrataan jalan mencapai level 4.63525. Nilai ketidakrataan jalan pada indeks 4.63525 mkm IRI membutuhkan pemeliharaan yang lebih lanjut terhadap perkerasan. Menurut Gedafa 2006 di dalam Agus Mulyono 2007, untuk nilai IRI di bawah 6 mkm IRI membutuhkan pemeliharaan rutin. Menurut Anthony Ockwell 1990, nilai IRI pada indeks indeks 3 sampai 4 mkm IRI merupaka jalan dengan pelayanan yang buruk untuk daerah tanpa indikasi retak dan untuk nilai IRI pada indeks indeks 4 sampai 6 mkm IRI merupaka jalan dengan pelayanan yang sangat buruk untuk daerah indikasi retak 25 sampai 100

IV.2 Perbandingan Pemodelan Ketidakrataan Jalan

Perkembangan ketidakrataan jalan baik RTIM2, ARRB maupun HDM-4 memiliki nilai yang berbeda beda dalam pemodelannya.. Hubungan dari masing masing pemodelan dapat ditentukan dengan mengunakan parameter parameter yang sama seperti modified structural number dan komulatif beban lalu lintas. Hubungan pemodelan perkembangan ketidakrataan jalan di bawah ini didapat dari contoh aplikasi pengunaan model pada bagian IV.1. 1. Hubungan perkembangan ketidakrataan jalan RTIM2 dan ARRB Hubungan ini diperoleh dari data data pada tabel 4.1 ; tabel 4.3 ; untuk nilai komulatif beban lalu lintas dan data data dari tabel 4.2 ; tabel 4.4 untuk modified structural number sehingga diperoleh hubungan seperti di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.13 : Grafik Hubungan Perkembangan Ketidakrataan Jalan RTIM2 dan ARRB Berdasarkan Komulatif Beban Lalu Lintas Gambar 4.14 : Grafik Hubungan Perkembangan Ketidakrataan Jalan RTIM2 dan ARRB Berdasarkan Modified Structural Number y = -0,000x 2 + 0,005x + 3,369 R² = 0,981 3,3772 3,3774 3,3776 3,3778 3,378 3,3782 3,3784 3,3786 3,3788 3,379 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 K et id ak rat aan J al an A R R B m k m IR I Ketidakrataan Jalan RTIM2 mkm IRI Hubungan Perkembangan Ketidakrataan Jalan RTIM2 dan ARRB Berdasarkan Komulatif Beban Lalu Lintas y = -0,075x 2 + 0,729x + 1,818 R² = 0,946 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 K et ida kr at aan Jal an A R R B mkm I R I Ketidakrataan Jalan RTIM2 mkm IRI Hubungan Perkembangan Ketidakrataan Jalan RTIM2 dan ARRB Berdasarkan Modified Structural Universitas Sumatera Utara Dari grafik di atas didapat persamaan hubungan antara perkembangan ketidakrataan jalan RTIM2 dan ARRB seperti di bawah ini. Persamaan hubungan berdasarkan komulatif beban lalu lintas : y = -0.000x 2 Persamaan hubungan berdasarkan modified structural number : + 0.005x + 3.369 R² = 0.981 y = -0.075x 2 Dimana: +0.729x+1.818 R² = 0.946 x = Perkembangan ketidakrataan jalan RTIM2 y = Perkembangan ketidakrataan jalan ARRB Parameter parameter yang tidak sama antara kedua model, seperti usia perkerasan, biaya pemeliharaan, pengaruh lingkungan juga mempengaruhi ketelitian nilai persamaan hubungan perkembangan ketidakrataan antara RTIM2 dan ARRB. 2. Hubungan Perkembangan Ketidakrataan Jalan HDM-4 dan RTIM2 Hubungan ini diperoleh dari data data pada tabel 4.1 ; tabel 4.8; untuk nilai komulatif beban lalu lintas dan data data dari tabel 4.2 ; tabel 4.11 untuk modified structural number sehingga diperoleh hubungan seperti di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.15 : Grafik Hubungan Perkembangan Ketidakrataan Jalan HDM-4 dan RTIM2 Berdasarkan Komulatif Beban Lalu Lintas Gambar 4.16 : Grafik Hubungan Perkembangan Ketidakrataan Jalan HDM-4 dan RTIM2 Berdasarkan Modified Structural Number Dari grafik di atas didapat persamaan hubungan antara perkembangan ketidakrataan jalan HDM-4 dan RTIM2 seperti di bawah ini. Persamaan hubungan berdasarkan komulatif beban lalu lintas : y = 0.007x 2 + 0.296x + 3.546 R² = 1 y = 0,007x 2 + 0,296x + 3,546 R² = 1 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 K et id ak rat aan J al an H D M -4 m k m IR I Ketidakrataan Jalan RTIM2 mkm IRI Hubungan Perkembangan Ketidakrataan Jalan HDM-4 dan RTIM2 Berdasarkan Komulatif Beban Lalu Lintas y = 0,168x 2 - 0,579x + 4,696 R² = 0,996 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 K et ida kr at aan Jal an H D M -4 mkm I R I Ketidakrataan Jalan RTIM2 mkm IRI Hubungan Perkembangan Ketidakrataan Jalan HDM-4 dan RTIM2 Berdasarkan Modified Structural Universitas Sumatera Utara Persamaan hubungan berdasarkan modified structural number : y = 0.168x 2 Dimana: -0.579x+4.696 R² = 0.996 x = Perkembangan ketidakrataan jalan HDM-4 y = Perkembangan ketidakrataan jalan RTIM2 Parameter parameter yang tidak sama antara kedua model, seperti usia perkerasan, kondisi jalan , pengaruh lingkungan juga mempengaruhi ketelitian nilai persamaan hubungan perkembangan ketidakrataan antara HDM-4 dan RTIM2. 3. Hubungan Perkembangan Ketidakrataan Jalan HDM-4 dan ARRB Hubungan ini diperoleh dari data data pada tabel 4.3; tabel 4.8; untuk nilai komulatif beban lalu lintas dan data data dari tabel tabel 4.4; tabel 4.11 untuk modified structural number sehingga diperoleh hubungan seperti di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.12 : Grafik Hubungan Perkembangan Ketidakrataan Jalan HDM-4 dan ARRB Berdasarkan Komulatif Beban Lalu Lintas Gambar 4.12 : Grafik Hubungan Perkembangan Ketidakrataan Jalan HDM-4 dan ARRB Berdasarkan Modified Structural Number y = 296.926,38x 2 - 2.005.776,24x + 3.387.323,94 R² = 0,99 4,15 4,2 4,25 4,3 4,35 4,4 4,45 4,5 4,55 4,6 4,65 4,7 3,3772 3,3774 3,3776 3,3778 3,378 3,3782 3,3784 3,3786 3,3788 3,379 K et id ak rat aan J al an H D M -4 m k m IR I Ketidakrataan Jalan ARRB mkm IRI Hubungan Perkembangan Ketidakrataan Jalan HDM-4 dan ARRB Berdasarkan Komulatif Beban Lalu Lintas y = 4,505x 2 - 27,35x + 45,68 R² = 0,992 1 2 3 4 5 6 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 K et id ak rat aan J al an H D M -4 m k m IR I Ketidakrataan Jalan ARRB mkm IRI Hubungan Perkembangan Ketidakrataan Jalan HDM-4 dan ARRB Berdasarkan Modified Structural Number Universitas Sumatera Utara Dari grafik di atas didapat persamaan hubungan antara perkembangan ketidakrataan jalan HDM-4 dan RTIM2 seperti di bawah ini. Persamaan hubungan berdasarkan komulatif beban lalu lintas : y=296926.38x 2 Persamaan hubungan berdasarkan modified structural number : –2005776.24x+3387323.94 R² = 0.99 y=4.505x 2 Dimana: -27.35x+45.68 R² = 0.992 x = Perkembangan ketidakrataan jalan HDM-4 y = Perkembangan ketidakrataan jalan ARRB Parameter parameter yang tidak sama antara kedua model, seperti biaya pemeliharaan, kondisi jalan juga mempengaruhi ketelitian nilai persamaan hubungan perkembangan ketidakrataan antara HDM-4 dan ARRB. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN