Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli Serdang

(1)

TUGAS AKHIR

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL

PENGGAJIAN PADA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN DELI SERDANG

Oleh:

MARIO SEPLYN MARBUN 102102070

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

TANDA PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : MARIO SEPLYN MARBUN

NIM : 102102070

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL SKRIPSI MINOR : PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS

PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PADA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN DELI SERDANG

Tanggal :……….. Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(Drs. Rustam, M.Si, Ak) NIP. 131 127 370

Tanggal :……… Ketua Program Studi D III Akuntansi

(Drs. Rustam, M.Si,Ak) NIP. 131 127 370

Tanggal :……… Plt. Dekan


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : MARIO SEPLYN MARBUN

NIM : 102102070

JURUSAN : DIPLOMA III AKUNTANSI JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS

PENGENDALIAN INTERNAL

PENGGAJIAN PADA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

KABUPATEN DELI SERDANG

Medan, ………2013

(MARIO SEPLYN MARBUN 102012070


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang tiada terhingga penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut maka penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Keefektivitasan Pengendalian Internal Penggajian Pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah Kabupaten Deli Serdang”.

Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil. Untuk itu dari lubuk hati yang paling dalam, penulis menghaturkan rasa hormat dan ucapan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang tiada terkira nilainya, kepada semua pihak yang terlibat.

1. Bapak Drs. Arifin Lubis, MM, Ak, selaku Plt. Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Dosen dan Staf pengajar yang telah mencurahkan perhatian dan membekali ilmu serta berbagi pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Serta selaku Dosen Pembimbing penulis yang yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,


(5)

arahan, dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Bapak Chairul Nazwar M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Teristimewa untuk kedua Orang Tua saya yang telah setia, sabar dan tulus mendidik dan membesarkan penulis, terima kasih atas doa, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak akan mungkin terbalas, serta abangku dan kakakku juga adikku tersayang yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis. Hanya skripsi minor ini yang penulis persembahkan sebagai awal dari keberhasilan penulis di masa mendatang, Amin.

5. Untuk semua teman-temanku Andre, Rahman, M. Haris, Asep Alloy, M. Ardiasyah, Jessy, Indah, Raisa, Karina, dan seluruh mahasiswa Detak ’10 group A,B,C. Juga teman kelompok magang Fitri, Tri Lestari, Wiendy, dan Riska, yang telah memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini di masa yang akan datang. Harapan penulis, semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi pembaca sehingga dapat membantu penulisan tugas akhir lainnya.

Medan, 2013 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL……… .. v

DAFTAR GAMBAR………... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Permasalahan ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1. Tujuan Penelitian ... 4

2. Manfaat Penelitian ... 4

D. Rencana Penulisan ... 5

1. Jadwal Survei ... 5

2. Rencana Isi ... 6

BAB II DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN DELI SERDANG A. Sejarah Singkat Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang ... 8

B. Kantor Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang ... 10


(7)

2. Tugas dan Fungsi……… .. 11

3. Visi dan Misi……… 11

C. Struktur Organisasi Dan Kepegawaian ... …… 12

BAB III PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PADA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN DELI SERDANG A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penggajian ... 16

B. Pengertian Gaji ... 17

1. Unsur – Unsur Gaji………... 19

2. Sistem penggajian……… . 22

3. Prosedur Penghitungan gaji……… 26

C. Pengendalian Internal Atas penggajian……… 31

D. Efektivitas Pengendalian Internal penggajian ... 34

E. Peranan Sisten Infornasi Akuntansi penggajian Dalam Menunjang Keefektivitasan Pengendalian Internal Penggajian………... 35

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 48


(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Tabel 1.1 Jadwal Penelitian dan Penulisan Tugas Akhir………… 5 2. Tabel 3.1 Perhitungan PPh pada Dinas Koperasi, Usaha

kecil dan menengah Kabupatan Deli Serdang……… 27 4. Tabel 3.2 Daftar Perhitungan Gaji Pada Dinas Koperasi, Usaha


(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Koperasi,


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan adanya manajemen perusahaan (Instansi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Kabupaten Deli Serdang) yang baik dengan ditunjang oleh personil yang berkualitas agar dapat berkarya secara efisien. Hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah faktor manusia. Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan faktor dominan dalam pencapaian suatu tujuan perusahaan. Agar perusahaan dapat bertahan dan semakin berkembang, maka diperlukan tenaga kerja yang berkualitas dengan tingkat kontra prestasi yang berbeda sesuai dengan prestasi yang disumbangkan pada perusahaan. Sebagai imbalan kepada sumber daya tersebut, maka perusahaan menjanjikan suatu kontrak prestasi yang berupa gaji. Karena aktivitas gaji bersifat berulang-ulang dan rutin, maka diperlukan adanya suatu sistem informasi akuntansi penggajian agar dalam pelaksanaannya dapat terkoordinir dengan baik.

Gaji mempunyai arti sebagai suatu penghargaan dari usaha karyawan atau tenaga kerja yang sudah pasti jumlahnya pada setiap waktu yang telah ditentukan, misalnya bulanan. Gaji merupakan biaya tenaga kerja yang merupakan unsur terbesar yang memerlukan ketelitian dalam penepatan, penggolongan, pencatatan serta pembayarannya.


(11)

Untuk mengatasi kekeliruan akibat tidak teliti dan tidak tepatnya penetapan, penggolongan, pencatatan serta pembayaran atas gaji, maka perlu diatur tingkatan kerja yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Demikian juga mengenai ketentuan-ketentuan untuk kesejahteraan sosial para karyawannya harus ditetapklan kebijakan-kebijakan maupun sistem dan prosedur yang didukung dengan formulir-formulir atau catatan-catatan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku pada perusahaan tersebut. Dalam suatu perusahaan (Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Kabupaten Deli Serdang) apabila sistem informasi akuntansi tidak baik akan menimbulkan suatu gejala yang merugikan, misalnya terjadi pembayaran yang fiktif atau pengalokasian biaya tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Dalam suatu perusahaan (Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Kabupaten Deli Serdang) yang besar, pimpinan perusahaan tidak mungkin mengendalikan secara menyeluruh terhadap biaya tenaga kerja. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengendalian internal yang memadai terhadap gaji.

Untuk menciptakan pengendalian internal yang memadai diperlukan suatu sistem informasi akuntansi yang baik. Sistem informasi akuntansi ini merupakan keseluruhan prosedur dan teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan data dan mengolahnya sehingga menjadi informasi yang diperlukan sebagai alat bantu pimpinan perusahaan dalam melakukan pengawasan kerja.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis memilih judul:

“ PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL


(12)

PENGGAJIAN PADA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN DELI SERDANG”.

B. Permasalahan

Setiap perusahaan (Instansi Pemerintahan) pada umumnya selalu menghadapi masalah dalam menjalankan kegiatannya. Masalah merupakan faktor yang dapat menghambat kelancaran kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sehingga perlu dicari penyebab dan cara penyelesaiannya. Adapun perumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi minor ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah sistem informasi akuntansi penggajian yang diterapkan di Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Deli Serdang telah efektif?

2. Apakah pengendalian internal atau penggajian yang ditetapkan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Deli Serdang telah efektif?

3. Apakah sistem informasi akuntansi penggajian berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal atas penggajian?


(13)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian yang dapat diperoleh setelah melakukan penelitian adalah:

a. Untuk mengetahui dan menilai apakah penerapan sistem informasi akuntansi penggajian yang ditetapkan perusahaan telah efektif;

b. Untuk mengetahui dan menilai apakah pengendalian internal atas penggajian yang ditetapkan perusahaan telah efektif;

c. Untuk mengetahui dan menilai apakah sistem informasi penggajian dalam menunjang efektivitas pengendalian atas penggajian.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan yang berarti;

b. Bagi masyarakat khususnya, di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, penulis berharap hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam menambah wawasan dan pengetahuan;

c. Bagi penulis sendiri, panelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga dalam membandingkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah maupun secara mandiri dengan penerapannya di masyarakat dan sebagai memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumaetra Utara Medan.


(14)

D. Rencana Penulisan

Rencana penulisan terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi. 1. Jadwal survei/ observasi

Adapun jadwal yang akan dilakukan adalah dimulai dari tanggal 25 Februari 2013 sampai dengan 30 Maret 2013. Agar lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

No

Kegiatan

Februari 2013 Maret2013 I II III IV I II III IV 1. Pengajuan dosen pembimbing

2. Pengajuan Judul 3. Pengumpulan Data

4. Pengolahan dan Analisis Data 5. Penyusunan Tugas Akhir 6. Bimbingan dan

Penyempurnaan Tugas Akhir 7. Penyelesaian Tugas Akhir


(15)

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian dan rencana penulisan.

BAB II : PROFIL DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN DELI SERDANG

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai sejarah ringkas, struktur organisasi dan personalia, jaringan usaha kegiatan, kinerja usaha terkini, serta rencana kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli Serdang BAB II : PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENGGAJIAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PADA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN DELI SERDANG.

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai pengertian sistem informasi akuntansi, sistem informasi akuntansi penggajian, pengendalian internal, pengendalian internal atas


(16)

penggajian di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Kabupaten Deli Serdang

BAB IV : PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan dari apa yang telah ditulis dalam tugas akhir ini dan juga meliputi saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Kabupaten Deli Serdang.


(17)

BAB II

PROFIL DINAS KOPERASI DAN

USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN DELI SERDANG

A. Sejarah Ringkas Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli Serdang

Pada awalnya Kantor Departemen Koperasi sejak tahun 60-an sampai dengan 1974 desebut Kantor Departemen Transmigrasi Koperasi, tahun 1974 sampai dengan tahun 1980 dengan nama Kantor Departemen Perdagangan Dan Koperasi. Kurun Waktu tahun 60-an sampai dengan tahun 1984 pembinaan koperasi masih dibawahi oleh suatu Direktorat.

Mulai tahun 1984, Pembinaan Koperasi ditangani oleh Menteri tersendiri dengan nama Departemen Koperasi. Pada tahun 1992 sampai dengan 1997 Departemen Koperasi berubah lagi menjadi Kantor Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil. Tahun 1997 sampai dengan 1998 sampai dengan 2000 menjadi kantor Departemen Koperasi dan Pengusaha Kecil dan Menengah. Sejalan dengan Otonomi Daerah pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2008 berubah menjadi Dinas Penanaman Modal dan Koperasi dan PKM Kabupaten Deli Serdang, dan tahun 2008 sampai dengan sekarang berubah menjadi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Kabupaten Deli Serdang.

Dalam rangka penerapan Otonomi Daerah, maka Kantor Departemen Koperasi dan PKM Kabupaten Deli Serdang dialihkan / diintegrasikan kepada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan Perda No. 46 Tahun 2000 dengan Nama Dinas Penanaman Modal dan Koperasi dan Pengusaha Kecil


(18)

Menengah. Dan berdasarkan Perad No. 5 tahun 2007 tantang pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang menjadi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli Serdang.

Kantor Dinas Koperasi, Usaha Keci dan Menengah Kabupaten Deli Serdang beralamat di jalan Karya Utama No. 4 Komplek Perkantoran Pemkab Deli Serdang – Lubuk Pakam.

Dalam Kepemimpinan (Pejabat) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli Serdang sebagaimana diuraikan diatas adalah sebagai berikut :

a. Periode 1975 s/d 1980 sebagai pejabat Kepala Kantor Departemen Transmigrasi dan Koperasi adalah Bapak F. Purba

b. Periode 1980 s/d 1984 sebagai Pejabat Kepala Kantor Departemen Perdagangan dan Koperasi adalah Bapak G. N Kaban, B.Sc

c. Periode 1984 s/d 1987 sebagai Pejabat Kepala Kantor Departemen Koperasi adalah Bapak Tian Sinaga

d. Periode 1987 s/d 1992 sebagai Pejabat Kepala Kantor Departemen Koperasi adalah Bapak H. S Marpaung, B.Sc

e. Periode 1992 s/d Oktober 1996sebaga Pejabat Kepala Kantor Departemen Koperasi dan pembinaan Pengusaha Kecil adalah Bapak Dj. Purba, SH f. Periode Oktober 1996 s/d januari 2001 sebagai Pejabat Kepala Kantor

Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah adalah Bapak Ir. Tupang Sianturi


(19)

g. Periode 31 Januari 2001 s/d Desember 2004 sebagai pejabat Kepala Dinas Penanaman Modal, Koperasi dan pengusaha Kecil dan Menengah adalah Bapak Drs. A. R Pane

h. Periode 09 Desember 2004 s/d April 2010 sebagai Pejabat Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan menengah adalah Bapak H. Kali Paruhum, SE i. Terhitung mulai tanggal 15 April 2010 sebagai pejabat Kepala Dinas

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli Serdang adalah Ir. Syarifah Alwiah, M.MA.

B. Kantor Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli Serdang

1. Pembentukan dan Kedudukan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007 Tanggal 23 November 2007 tentang pembentukan organisasi dan Tata Kerja perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang. Dinas Kopersi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli Serdang sebagai salah satu Pelaksana Mandat bidang Koperasi, Usaha kecil dan Menengah guna terselenggaranya Good Gevernance.

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli Serdang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.


(20)

2. Tugas dan Fungsi

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli Serdang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten di bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Kopersai, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli Serdang mempunyai fungsi :

1. Perumusan Kebijaksanaan teknis di bidang Koperasi, Usaha kecil dan Menengah.

2. Penyelenggaraan urusan Pemerintah dan Pelayanan Umum di bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.

3. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi di bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.

4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.

3. Visi dan Misi

Visi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli Serdang adalah terciptanya koperasi dan Usaha Mikro, Kecil and Menengah yang tangguh dan mandiri, serta iklim yang kondusif dan berwawasan lingkungan bagi Kopersai usaha Kecil dan Menengah.

Misi Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupatan Deli Serdang adalah:


(21)

1. Memberdayakan kelembagaan dan usaha Koperasi dengan bertumpu kepada kepentingan ekonomi anggota dan masyarakat.

2. Memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah sebagai pelaku dalam system ekonomi produktif.

3. Memberikan pelayanan public yang berkualitas, cepat, tepat, transparan, dan akuntabel.

C. Struktur Organisasi dan Kepegawaian

Susunan organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli Serdang terdiri atas :

1. Kepala Dinas 2. Sekretaris

• Sub Bagian Umum • Sub Bagian program • Sub Bagian Keuangan

3. Kabid Usaha Mikro Kecil dan Menengah • Kasi Aneka Usaha dan Perizinan • Kasi Kemitraan UMKM

• Kasi permoadalan

4. Kabid Koperasi dan Kelembagaan • Kasi Usaha Koperasi

• Kasi Kelembagaan dan Kemitraan Koperasi • Kasi Penyuluhan,


(22)

5. Kabid Pembinaan dan Pengembangan • Kabid Pembinaan

• Kabid Pengembangan • Pabid pendataan

6. Kabid pengawasan dan pengendalian • Kasi pengawasan

• Kasi pengendalian

• Kasi Penelitian dan Pengkajian

Unit Pelaksana Teknis Dinas

Jumlah seluruh pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli Serdang adalah 47 orang dengan rincian sebagai berikut :

1. Menurut jenis kelamin

- Laki – laki : 31 Orang

- Perempuan : 16 Orang

2. Menurut Tingkat Pendidikan

- Sarjana (S2) : 1 Orang

- Sarjana (S1) : 20 Orang

- Sarjana Muda (D3) : 5 Orang

- SLTA : 19 Orang

- SLTP : - - -

- SD : 2 Orang


(23)

- IV / A : 1 orang

- III / D : 15 Orang

- III / C : 4 Orang

- III / B : 19 Orang

- III / A : 1 Orang

- II / D : 1 Orang

- II / C : 2 Orang

- II / B : ---

- II / A : ---


(24)

Gambar. 2.1

Bagan Struktur Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli serdang

Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli Serdang


(25)

BAB III

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL

PENGGAJIAN PADA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN DELI SERDANG A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Sistem informasi akuntansi penggajian merupakan salah satu sistem akuntansi yang penting untuk menetapkan secara tetap dan teliti mengenai jumlah gaji yang harus diterima oleh setiap pegawai.

Pengeluaran gaji merupakan hal yang penting karena karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian atau terhadap hal lainnya yang bersifat tidak wajar dan juga penting untuk menjaga suasana kerja yang baik. Keterlambatan atau kesalahan yang terjadi dalam sistem informasi penggajian dapat menyebabkan para pegawai tidak dapat menerima penghasilannya sedangkan di lain pihak kebutuhan hidupnya harus tetap terpenuhi.

Menurut Romney dkk (1997:2) pengertian sistem informasi akuntansi yaitu "An accounting information system (AIS processes data and transaction to provide users with the information they need to plan, control and operate their business". Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (1995:1), dalam bukunya mengemukakan pengertian sistem informasi akuntansi yaitu "Accounting information system is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform financial and other data into information, this information is communicated to a wide variety of decision


(26)

maker. Accounting information system perform this transformation with they are essentially manual systems or thoroughly computerized".

Dari kedua definisi diatas dapat ditarik simpulan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber, seperti manusia dan peralatan yang didesain untuk mengubah data dan informasi yang menjadi dasar bagi para pemakai untuk mengambil keputusan dalam merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan perusahaan guna mencapai tujuannya.

Yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi penggajian untuk kebanyakan perusahaan yaitu suatu sistem, prosedur dan catatan atau formulir yang digunakan untuk menetapkan secara tepat dan akurat berapa gaji yang harus diterima oleh setiap pegawainya, berapa gaji yang harus dipotong, misalnya untuk pajak penghasilan pegawai, pinjaman pegawai pada perusahaan serta gaji serta sisa gaji yang benar-benar dibayarkan kepada pegawai.

Bagi karyawan, gaji merupakan hal yang penting dan sensitif sebab menyangkut kepentingannya secara langsung terhadap perusahaan yang akan mempengaruhi motivasinya di dalam bekerja.

Bagi perusahaan, gaji merupakan bagian yang penting bagi unsur biaya perusahaan serta menyangkut jumlah yang materil, karenanya perlu ditekankan agar tujuan efisiensi atas gaji tersebut dapat tercapai.

B. Pengertian Gaji

Gaji adalah pemberian imbalan jasa oleh perusahaan kepada karyawan baik dalam bentuk upah, gaji, insentif, bonus atau dalam bentuk tunjangan


(27)

dari suatu perusahaan biasanya merupakan fakor pertama kali yang dinilai oleh seseorang untuk bekerja di suatu perusahaan, tetap bekerja atau berganti pekerjaan ke perusahaan lain.

Pengertian tentang gaji, meliputi: pertama, gaji adalah bayaran pokok yang diterima oleh seseorang, tidak termasuk unsur-unsur variabel dan tunjangan lainnya (Armstrong dan Murlis, 1995 : 7). Kedua, gaji adalah uang atau sesuatu yang diberikan kepada pegawai atas dasar waktu pelaksanaan pekerjaan berupa minggu, bulan atau tahun dan bukan menurut jam atau hari (Dessler, 1984:350).

Menurut Hanks (1990:1144) definisi gaji dapat diuraikan sebagai berikut : "A fixed payment made by an employer, often monthly, for profesional an office work". Kemudian menurut Warren Reeve Fess (2006;7), pengertian gaji yaitu “Gaji umumnya merupakan pembayaran atas jasa manejerial, administrative, atau jasa lain yang serupa. Tariff gaji biasanya disampaikan dalam satuan bulanan”. Sedangkan menurutMulyadi (2001;14), pengertian gaji adalah “Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penjualan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan, manajer, dan dibayarkan secara tetap setiap bulan”. Pengertian gaji dalam konteks ini adalah bagian pendapatan/penghasilan yang dimasukkan kedalam daftar gaji kemudian dihitung sesuai dengan ketetapan yang ada pada perusahaan. Hasil bersih dari perhitungan tersebut kemudian dibagikan kepada pegawai/karyawan pada setiap bulan.


(28)

1. Unsur-unsur Gaji

Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai macam unsur-unsur gaji dan upah yang keseluruhannya disebut dengan biaya tenaga kerja. Yang dimaksud dengan unsur-unsur gaji yaitu bagian-bagian pendapatan atau penghasilan yang dimaksudkan kedalam daftar gaji karyawan dan setiap bulannya akan dibayarkan kepada karyawan-karyawan yang bersangkutan. Menurut G. Sugiyarso dan F. Winarni (2005;97) dalam buku Dasar-Dasar Akuntansi Perkantoran, unsur-unsur gaji seperti tertera di bawah ini:

1. Gaji pokok adalah gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kontrak kerjanya;

2. Premi adalah gaji tambahan yang diberikan kepada karyawan dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan;

3. Lembur adalah gaji yang diberikan kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya;

4. Bonus adalah upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiscal memperoleh keuntungan yang telah ditetapkan setelah berkonsultasi dengan pemerintah dan serikat kerja;

5. Catu merupakan gaji yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk barang misalnya minyak, gula, beras, dan sebagainya; 6. Perlengkapan dan Sarana Lain merupakan upah yang diterima

karyawan secara tidak langsung berupa bentuk jasa seperti hiburan, pelayanan kesehatan, dan transportasi.

Unsur-unsur yang telah dijelaskan diatas tentunya mempunyai latar belakang yang mendasar untuk diadakan. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian dari strategi dan kebijakan perusahaan walaupun ada sebagian yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui Peraturan PerUndang-Undangan misalnya cuti, izin, dana pensiun, dan asuransi kecelakaan.


(29)

Dalam Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, gaji penting bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator dalam bekerja. Gaji merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan.

Didalam masyarakat masih banyak menganggap bahwa istilah gaji merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan kepada pegawai. Unsur-unsur gaji pada perusahaan milik Negara dan swasta memiliki perbedaan. Adapun unsur-unsur gaji pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang yaitu:

1. Gaji pokok

Gaji yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang diangkat dalam satu pangkat/ golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

2. Tunjangan

a. Tunjangan istri/suami

Tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang beristri/ besuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

b. Tunjangan anak

Tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang mempunyai anak (anak kandung, anak tiri, dan anak angkat) yang belum berusia 21 tahun dan tidak atau belum pernah menikah dan tidak mempunyai penghasilan sendiri,


(30)

Tunjangan pangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil dalam bentuk natura (beras) sebesar 10 kg per jiwa dalam bentuk natura (uang).

d. Tunjangan jabatan

Tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku,

e. Tunjangan jabatan struktural

Tunjangan yang berdasarkan pada sekretariat daerah, dinas daerah dan lembaga teknis lainnya,

f. Tunjangan jabatan fungsional

Tunjangan jabatan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan fungsional sebagaimana diatur dalam keputusan menteri yang membidangi pendayagunaan aparatur negara,

g. Tunjangan pajak penghasilan

Tunjangan ini biasanya disubsidi oleh pemerintah, tapi dimasukkan juga kedalam potongan,

Menurut Sunarto (2004), tujuan pembayaran gaji, yaitu:

1. Mendukung pencapaian strategi dan sasaran jangka pendek perusahaan dan memastikan bahwa tenaga kerja memiliki tenaga kerja terampil;

2. Membantu untuk mengkomunikasikan nilai-nilai dan harapan kinerja perusahaan;

3. Membantu manajemen dan perubahan dengan menyesuaikan budaya gaji;

4. Mendorong kinerja bernilai lebih dengan memfokuskan pada penggajian kinerja dan bidang-bidang yang memungkinkan tercapainya nilai lebih secara maksimal;

5. Memotivasi semua anggota perusahaan; 6. Memajukan kerja sama yang baik.


(31)

2. Sistem Penggajian

Sistem penggajian pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang tidak jauh berbeda dengan sistem penggajian pada instansi pemerintah lainnya. Sistem penggajian merupakan rangkaian dari kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Sebagaimana telah diketahui bahwa sistem merupakan sekelompok dua atau lebih komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang saling bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (Hall, 2001), demikian halnya dengan sistem penggajian yang terdiri dari beberapa prosedur yang saling berkaitan.

Sebelum penulis menguraikan prosedur-prosedur yang terdapat dalam sistem penggajian, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian karena dokumen-dokumen tersebut sangat diperlukan dalam melaksanakan prosedur penggajian. Dokumen- dokumen penting dalam Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang antara lain :

1. Laporan absensi atau buku harian

Buku harian ini berfungsi sebagai pencatat daftar hadir setiap pegawai instansi yang dapat digunakan untuk mempermudah perhitungan gaji pegawai. Buku daftar hadir pegawai ini berupa daftar hadir biasa yang diisi dengan manual ( tanda tangan lansung ).

2. Daftar/ surat keterangan gaji

Daftar ini digunakan untuk mempermudah perhitungan gaji. Daftar ini berisi jumlah gaji bruto pegawai dikurangi dengan potongan gaji ( PPh 21, iuran, dll ). 3. Amplop gaji


(32)

Halaman muka amplop ini berisi informasi mengenai nama pegawai, nomor identitas pegawai, dan jumlah gaji yang diterima pegawai dalam jumlah tetentu. 4. Bukti kas keluar

Bukti kas keluar merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat Accounting Chief ke bagian Finance Chief, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuatan daftar gaji.

Dokumen-dokumen yang secara umum digunakan dalam sistem penggajian menurut Mulyadi (2001), yaitu:

1. Dokumen pendukung perubahan gaji: dokumen-dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat dan lain-lain;

2. Kartu jam hadir: dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatatan waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan;

3. Kartu jam kerja: dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu;

4. Daftar gaji : dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan dikurangi potongan-potongan;

5. Rekap daftar gaji: dokumen ini merupakan ringkasan gaji per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji;

6. Surat pernyataan gaji: dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji;

7. Amplop gaji: uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji;

8. Bukti kas keluar: dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan berdasarkan informasi dalam daftar gaji;

Sistem penggajian yang baik adalah sistem penggajian yang terdiri dari jaringan prosedur yang saling berkaitan. Dimana setiap prosedur memiliki fungsi masing-masing dan dilakukan oleh bagian-bagian yang berbeda di dalam


(33)

“Prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan”. Pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, prosedur pencatatan gaji yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Bagian Pembuatan Data

Bagian pembuat data bertugas mengolah data dimana harus selalu dicek apakah ada perubahan atau tidak. Bila ada perubahan, maka secara otomatis akan berubah oleh database.

Setiap bulannya bagian pembuat data mengajukan data-data tersebut ke PKD (Pengelola Keuangan Daerah), di PKD bagian penguasa anggaran akan mengeluarkan Surat Perintah Membayar (SPM). Setelah itu, baru pihak Dinas Koperasi ini ke Kantor Perbendaharaan Negara supaya dikeluarkannya Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) untuk disetujui.

2. Bendaharawan

Setiap tanggal 1, dana yang sudah dicairkan ditransfer ke rekening Bank SUMUT. Bagian bendaharawan akan mengambil cek dan nomor Dinas bersangkutan, setelah itu dana diambil ke Bank Sumut. Di Kantor gaji dibagikan ke pegawai.

3. Internal Auditor

Dalam hal gaji auditor ini akan mengawasi apakah prosedur-prosedur pencatatan dan pendistribusian gaji telah dijalankan sebagaimana yang telah ditentukan.


(34)

Menurut Mulyadi (2001) sistem penggajian terdiri dari jaringan prrosedur yaitu:

1. Prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan yang diselenggarakan oleh fungsi pencatatan waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik.

2. Prosedur pencatatan waktu kerja, pencatatan waktu kerja, diperlukan bagi karyawan di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya gaji karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut.

3. Prosedur pembuatan daftar gaji, dalam prosedur ini fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar gaji karyawan.

4. Prosedur distribusi biaya gaji, dalam prosedur ini biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja

5. Prosedur pembayaran gaji, prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji.

Menurut penulis, perbedaan sistem penggajian yang dilaksanakan pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang dengan teori yang ada bukanlah hal yang salah mengingat perusahaan tersebut merupakan salah satu instansi pemerintah sehingga menggunakan sistem penggajian pemerintahan sedangkan teori yang dikemukakan diatas merupakan prosedur umum yang digunakan dalam perusahaan swasta.

3. Prosedur Perhitungan Gaji

Besar kecilnya gaji pegawai pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang dibayar setiap akhir bulan serta tunjangan lainnya. Gaji pegawai bulanan dibayar dalam jumlah yang tetap sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi. Gaji pokok yang diterima pegawai


(35)

berbeda jumlahnya, karena dipengaruhi oleh tingkat jabatan dan kedudukan dalam instansi. Gaji pokok pegawai juga menerima tunjangan lainnya.

Ketentuan untuk semua jenis tunjangan dan potongan diberikan berdasarkan ketetapan tabel golongan dan jabatan karyawan.

Gaji kotor bruto setiap pegawai adalah seperti yang telah dikemukakan sebelumnya merupakan gaji dasar ditambah tunjangan-tunjangan. Sedangkan gaji bersih yang diterima pegawai (take home pay) adalah gaji bruto dikurangi potongan-potongan lainnya.

Setiap pegawai Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 terhadap gaji yang diterimanya, yang ditanggung penuh oleh perusahaan dan perhitungannya sesuai dengan PPh pasal 21.

Tabel 3.1

Perhitungan PPh pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang

Keterangan Ketentuan Perpajakan Th. 1999 Tidak kawin (TK)

Kawin tidak ada tanggungan (KO) Kawin dengan tanggungan 1 orang (K1) Kawin dengan tanggungan 2 orang (K2) Kawin dengan tanggungan 3 orang (K3) Biaya jabatan

Rp 2.880.000,00 Rp 4.320.000,00 Rp 5.760.000,00 Rp 7.200.000,00 Rp 8.640.000,00

Rp 1.296.000,00 (maks.)


(36)

Perhitungan pajak secara manual adalah sebagai berikut:

Misalnya : Kamariah dari bagian personalia memiliki gaji sebesar Rp 1.200.000,- dengan status Kl-Kawin dengan tanggungan 1 orang.

Penghasilan satu tahun (12 x Rp. 1.200.000,-): Rp 14.400.000,- Biaya Jabatan (5% x Rp 14.400.000,-) (max Rp.1.296.000,-) (Rp 720.000,-Penghasilan tidak kena pajak (K1) : (

) Rp

5.760.000,-Penghasilan kena pajak Rp 7.920.000,-

)

PPh ps 21 Setahun = 10% x Rp 7.920.000,- = Rp 7.92.000,- PPh ps 21 Sebulan = Rp 792.000,-/12 = Rp 66.000,00

Jadi PPh pasal 21 yang harus dibayarkan oleh Kamariah setiap bulannya sebesar Rp 66.000,-

Rumus secara sistematis pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang:

Pendapatan Bersih : Gaji Pokok + Tunjangan – potongan

Ketetapan jam kerja yang berlaku pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang antara lain sebagai berikut:

1. Hari kerja

Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang memberikan 5 (lima) hari jam kerja bagi pegawai dalam 1 minggu yang dimulai pada hari senin sampai sabtu.

a. Senin - Jumat


(37)

Masuk kembali : 13.00 - 15.30 wib b. Jumat

Masuk : 08.00 - 16.00 wib 2. Hari Istirahat

Pada hari istirahat setiap pegawai dibebaskan dari pekerjaan dalam batas tertentu dan istirahat makan siang terhitung 1 jam pukul 12.00 – 13.00 wib. istirahat mingguan jatuh pada hari Sabtu - Minggu dan untuk hari libur nasional, semua pegawai berhak untuk libur dengan pembayaran gaji penuh.

3. Cuti

Pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang cuti memiliki dua bagian yaitu cuti tahunan selama 21 hari dan cuti melahirkan selama 3 bulan.

Adapun perhitungan gaji yang terdapat pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang antara lain:

1. Gaji pokok besarnya sesuai dengan pangkat, golongan serta ruang gaji menurut ketentuan yang berlaku;

2. Tunjangan istri/suami sebesar 10% dari gaji pokok;

3. Tunjangan anak sebesar 2,5% dari gaji pokok dalam hal kedua-duanya suami/istri, pegawai negeri yang gaji pokoknya lebih tinggi;

4. Tunjangan jabatan diberikan menurut ketentuan yang berlaku;

5. Tunjangan beras besarnya ditentukan sesuai dengan keputusan menteri keuangan;


(38)

6. PPh besarnya adalah 15% dari gaji,

7. Iuran Wajib Pegawai (IWP) sebesar 10% dari gaji,

8. Taperum (Tabungan Perumahan) dihitung berdasarkan besarnya golongan, yaitu:

i. Golongan I=Rp 3.000 ii. Golongan II=Rp 3.000 iii. Golongan III=Rp 5.000 iv. Golongan IV=Rp 7.000

Jadi besarnya gaji yang diterima oleh setiap pegawai Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Daftar Perhitungan Gaji Pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Deli Serdang

1. Gaji Pokok Rp xx

Penghasilan

2. Tunjangan Istri/ Suami Rp xx

3. Tunjangan Anak Rp xx

4. Tunjangan lain-lain Rp xx

5. A. Tunjangan Jabatan Struktural Rp xx

B. Tunjangan Jabatan Fungsional Rp xx

6. Tunjangan Umum Rp xx

7. Tunjangan Tambahan Umum Rp xx

8. Tunjangan Papua Rp xx

9. Tunjangan Beras

Jumlah Bruto Rp xx

Rp xx


(39)

1. PFK Beras Rp xx

Potongan

2. Simpanan Wajib 10% Rp xx

3. Sewa Rumah Rp xx

4. Tunggakan Rp xx

5. Hutang Kelebihan Rp xx

6. Lain-lain Rp xx

7. Pajak Penghasilan Rp xx

8. Tabungan Perumahan Rp xx

Jumlah potongan

Jumlah Bersih Rp xx

Rp xx

C. Pengendalian Internal Atas Penggajian

Pengendalian internal terdiri dari beberapa kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk memberikan keyakinan yang layak bahwa tujuan yang penting bagi organisasi akan terpenuhi. Istilah pengendalian internal telah mengisyaratkan tindakan-tindakan yang diambil di dalam organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas-aktivitas operasi.

Menurut Bodnar dan Hopwood (1995:8) definisi pengendalian internal adalah sebagai berikut: "An organization's internal control consist of the policies and procedures established to provide reasonable assurance that spesific organizational objectives will be achieved".

Jadi pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk memberikan jaminan yang layak bahwa tujuan yang spesifik dari perusahaan akan tercapai. Tujuan pengendalian internal menurut Arens dan Loebbecke (1997:290) yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf, adalah sebagai berikut:


(40)

1. Effectiveness and efficiency of operations.

Pengendalian dalam organisasi dibutuhkan untuk mendorong efisiensi dan efektivitas pemakaian sumber daya yang dimiliki perusahaan, termasuk para personilnya untuk mengoptimalkan tujuan perusahaan. Manajemen harus memiliki informasi yang akurat dalam menjalankan usahanya karena berbagai jenis informasi digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis yang penting. Bagian penting lainnya dari efektivitas dan efisiensi adalah pengamanan atas aset perusahaan. Aset fisik perusahaan dapat dicuri, disalahgunakan atau dirusak bila tidak dilindungi oleh pengendalian yang memadai. Kondisi yang sama berlaku untuk aset non investor, fisik seperti piutang usaha, dokumen penting dan catatan-catatan (buku besar dan jurnal).

2. Reliability of financial reporting

Manajemen bertanggungjawab atas penyajian laporan keuangan kepada kreditur dan pemakai-pemakai lain. Manajemen memiliki tanggung jawab untuk meyakinkan bahwa informasi telah disajikan dengan layak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

3. Compliance with applicable laws and regulations

Tujuan pengendalian internal adalah memastikan bahwa segala peraturan dan hukum yang telah ditetapkan manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan ditaati oleh karyawan perusahaan itu.

Masalah gaji harus mendapatkan perhatian pimpinan perusahaan, karena jumlah pos gaji yang sangat mudah untuk terjadi inefisiensi dan kecurangan. Oleh


(41)

karena itu manajemen perusahaan harus menyelenggarakan pengendalian internal penggajian yang baik untuk mencegah terjadinya inefisiensi dan kecurangan.

Menurut Midjan (1999:279), pengendalian internal atas penggajian mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Perlu diciptakan falsafah manajemen sebagai landasan gaya operasi perusahaan atas gaji untuk mendukung ketepatan dan kebenaran berikut atas efisiensi atas gaji yang di bayar berikut menghindari kemungkinan manipulasi atas upah;

2. Harus adanya organisasi internal yang memadai dimana terdapat pemisahan tugas yang serasi antara:

a. Fungsi penguasaan yang berwenang untuk menyetujui besarnya gaji;

b. Fungsi pencatatan yang mencatat atas absensi;

c. Fungsi perhitungan atas gaji oleh bagian akuntansi gaji, bagian akuntansi umum baik gaji kotor maupun gaji bersih;

d. Fungsi pembayaran gaji oleh bagian keuangan.

3. Harus ditetapkan pembayaran gaji yang tepat untuk karyawan yang tepat jangan sampai membayar gaji karyawan yang fiktif;

4. Harus adanya standar atas tarif gaji yang memadai;

5. Secara periodik hams dilakukan pengamatan atas pembayaran gaji dan pencatatan kehadiran;

6. Harus ada prosedur yang baik mengenai pembayaran gaji;

7. Dikembangkan pengawasan pihak ketiga mengenai kebenaran gaji yang diterima karyawan sesuai dengan prestasi kerjanya;

8. Untuk mengambangkan internal cek dengan menggunakan sistem pencatatan akan absensi;

9. Tunjangan dan potongan berikut penjumlahan telah betul dan telah melalui pengecekan;

10.Pemantauan penggunaan formulir-formulir penggajian. Tujuan pengendalian internal gaji adalah (Arens, 1999)

1. Pembayaran gaji yang dicatat adalah untuk pekerjaan yang secara aktual dilaksanakan oleh pegawai non fiktif,

2. Transaksi penggajian yang ada telah dicatat (kelengkapan),

3. Transasksi penggaajian yang dicatat adalah jumlah waktu kerja aktual dengan tingkat upah semestinya,


(42)

Demi terciptanya sistem informasi atas gaji serta pengendalian internal gaji yang baik pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, dilakukan pembayaran gaji dan pelaksanaannya melibatkan beberapa bagian keuangan, bagian akuntansi, dan bagian internal auditor.

1. Bagian keuangan

Bagian keuangan bertugas memeriksa kebenaran perhitungan gaji yang telah disajikan oleh kepla bagian keuangan kemudian diberikan kepada masing-masing kabag lainnya.

2. Bagian akuntansi

Bagian akuntansi bertugas menandatangani semua bukti pembayaran gaji lalu membukanya kedalam buku besar gaji.

3. Internal auditor

Internal auditor bertugas mengawasi apakah prosedur pembayaran gaji berjalan dengan baik.

D. Efektivitas Pengendalian Internal atas Penggajian

Menurut Govindarajan (1995:111), pengertian efektivitas adalah: "Effetiveness is determined by the relationship between input and output". Pengertian efektivitas diatas dapat juga dipahami sebagai derajat keberhasilan suatu organisasi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai sasaran tersebut, maka dapat dikatakan semakin efektif pula unit tersebut.


(43)

Pengertian efektivitas menurut Arens dan Loebbecke (1997) adalah sebagai berikut: "Effectiveness refers to the accomplishment of objective where as efficiency refers to resources used to achieve those objectives”.

Dari kedua definisi di atas dapat dijelaskan bahwa efektivitas merupakan kemampuan suatu organisasi untuk memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang ada sebaik mungkin dalam usahanya mencapai tujuan organisasi. Suatu unit dikatakan efektif apabila kontribusi keluaran yang dihasilkan semakin besar terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut. Efektivitas juga dapat dikatakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan organisasi tersebut yang berhubungan dengan hasil operasi perusahaan.

E. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Keefektivitas Pengendalian Internal Penggajian

Tujuan pengendalian internal atas penggajian adalah untuk menetapkan jumlah yang benar atas gaji yang dibayarkan kepada setiap karyawan dan untuk memperoleh keyakinan (jaminan) bahwa gaji yang dibayarkan adalah kepada orang yang berhak menerimanya. Selain itu juga untuk mencegah pembayaran gaji kepada karyawan fiktif atau jumlah gaji yang dibayarkan terlampau besar, terlampau kecil atau tidak benar.

Telah kita ketahui, bahwa sistem informasi akuntansi atas penggajian merupakan sistem dan prosedur yang digunakan untuk menetapkan berapa gaji yang harus diterima karyawan, berapa yang harus dipotong dan berapa sisa gaji yang benar-benar harus membayar kepada karyawan.


(44)

Untuk mencapai tujuan pengendalian internal atas penggajian, maka sistem informasi akuntansi atas penggajian mempunyai peranan yang sangat penting dimana sistem informasi akuntansi penggajian berperan dalam menyediakan dan mengkoordinir formulir, dokumen dan catatan yang memadai yang berguna dalam pengendalian internal penggajian.

Dengan kata lain, tujuan pengendalian internal penggajian dapat dicapai dengan dilaksanakannya komponen pengendalian internal penggajian dan peranan sistem informasi akuntansi penggajian dalam menyediakan dokumen, catatan, prosedur dan laporan.

Setelah melihat sistem informasi akuntansi penggajian yang diterapkan pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, maka dalam sub bab ini penulis akan menguraikan sistem informasi akuntansi penggajian dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penggajian.

Sistem informasi akuntansi penggajian yang telah diterapkan oleh Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang telah memadai, karena unsur-unsur yang dibutuhkan dalam sistem informasi akuntansi penggajian yang memadai telah terpenuhi, sehingga dapat menunjang pengendalian internal atas gaji perusahaan yang tercermin dengan adanya :

1. Tujuan

Secara umum tujuan diadakannya sistem informasi akuntansi penggajian pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari informasi tentang gaji yang


(45)

Masalah gaji merupakan hal yang penting bagi perusahaan karena akan mempengaruhi prestasi, tingkat produktifitas kerja serta dedikasi pegawai kepada perusahaan.

2. Masukan

Dalam aktivitas penggajian, perusahaan telah melakukan pencatatan atas pembayaran gaji dan perhitungan gaji dilaksanakan oleh bagian keuangan yang berpedoman pada keputusan gaji karyawan dari bagian personalia pada saat pengangkatan pegawai.

3. Keluaran

Adanya keluaran berupa mengkaji ulang laporan yang diberikan bagian personalia oleh manajer personalia dan dalam pendistribusian slip gaji karyawan diberikan kepada orang yang bersangkutan.

4. Penyimpanan Data

Segala data yang berkaitan dengan gaji, disimpan dalam bentuk arsip maupun file komputer.

5. Pengolahan

Perusahaan selalu menggunakan komputer dalam mengolah datanya. Hal ini dilakukan untuk menjamin akurasi dan informasi yang dihasilkan. 6. Instruksi dan Prosedur

Instruksi dan prosedur yang terinci mengenai penggajian ,dapat dilihat melalui selebaran yang memuat mengenai keputusan direksi Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang maupun melalui buku-buku panduan yang diterbitkan.


(46)

7. Pengguna

Para pengguna sistem informasi akuntasi penggajian pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang adalah pejabat dan pegawai yang ada pada seksi administrasi dan keuangan serta seluruh pejabat dan pegawai lain yang ada di perusahaan.

8. Pengendalian dan pengukuran keamanan

Pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang telah diterapkan penggunaan password khusus untuk membatasi akses ke data penggajian dan penggunaan kartu hadir dan daftar tertulis yang akan dijadikan dasar besarnya gaji yang dibayarkan kepada pegawai.

Sistem Informasi Akuntansi penggajian yang diterapkan oleh Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang yang telah memadai tersebut didukung pula oleh terpenuhinya tujuan-tujuan Sistem Informasi Akuntansi. Hal ini dapat mendukung pengendalian internal atas penggajian di perusahaan yang tercermin dari tujuan-tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendukung operasi sehari-hari perusahaan

Sistem Informasi Akuntansi pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang digunakan untuk mendukung operasi sehari-hari dalam perusahaan, sehingga memudahkan manajemen perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan.


(47)

2. Untuk mendukung pengambilan keputusan

Sistem Informasi Akuntansi pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang sangat berguna bagi manajemen dalam perusahaan untuk pengambilan keputusan internal perusahaan.

3. Untuk memenuhi kewajiban berkenaan dengan pengamanan

Pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, Sistem Informasi Akuntansi sangat berguna untuk memenuhi kewajiban berkenaan dengan pengamanan. Penggunaan sistem dengan menggunakan password khusus sangat membantu untuk menjaga keamanan informasi dalam perusahaan.

Dengan demikian jelaslah bahwa unsur-unsur dan tujuan Sistem Informasi Akuntansi penggajian yang diterapkan pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang dapat mendukung keefektifan pengendalian internal penggajian dengan memadai.

Berdasarkan pengendalian internal penggajian yang diterapkan pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, maka penulis akan menguraikan mengenai efektivitas pengendalian internal penggajian yang ada pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, yang dinilai telah memadai. Hal ini dapat ditunjukkan dengan pelaksanaan unsur-unsur pengendalian internal dalam perusahaan yang dapat diuraikan sebagai berikut:


(48)

1. Lingkungan pengendalian a. Nilai Etika dan kejujuran

Pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang ditetapkan peraturan yang tertulis antara lain mengenai jam masuk kerja, jam pulang kerja, dan hukuman disiplin yang berkaitan dengan ketidakhadiran seorang karyawan. Peraturan tersebut untuk dijalankan oleh setiap karyawan dalam praktik kerja sehingga dapat menjadi etika dan perilaku karyawan. Dengan demikian nilai etika dan kejujuran dapat dijadikan dasar pengendalian yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mengurangi dan mencegah tindakan penyelewengan yang dilakukan oleh individu-individu dalam perusahaan.

b. Komitmen terhadap kompetensi

Karyawan yang berada di Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang berkompeten akan tugas yang ada dalam bagaian-bagiannya, ditunjang dengan latar belakang pengalaman yang memadai.

2. Dewan Komisaris atau Komite Audit

Pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang tidak terdapat Komite Audit yang bertanggung jawab secara langsung untuk mengawasi proses pelaporan keuangan, pengendalian internal, serta ketaatan hukum dan peraturan, tetapi langsung ditangani oleh bagian Accounting. Kegiatan


(49)

Audit dalam perusahaan telah bekerja sama dengan baik, baik dengan Auditor Internal maupun Auditor Eksternal dalam melakukan tugasnya.

3. Falsafah manajemen dan gaya operasi

Pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, sangat ditekankan pengelolaan gaji dengan benar, tepat waktu, aman, dan akurat, sehingga dapat mendukung pengendalian internal penggajian. Perusahaan juga selalu menekankan kepada karyawannya untuk mentaati kebijakan mengenai gaji dan sistem akuntansi penggajian yang berlaku di Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang.

4. Struktur Organisasi

Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang memiliki struktur organisasi yang mencerminkan garis wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam pencapaian tujuan perusahaan. Struktur organisasi Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang terdiri dari General Manager yang membawahi beberapa departemen. General Manager dibantu secara langsung oleh Executive Secretary, Executive Assistant Manager dan Head Departement. Hal ini juga didukung struktur organisasi dan Job Description yang telah menggambarkan pelimpahan wewenang dengan jelas dan tegas, sehingga dapat mempermudah dalam proses pelaporan dan memperjelas tingkat kepemimpinan.

5. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab.

Pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang berkaitan dengan prosedur


(50)

penggajian ditekankan pada bagian personalia yang melimpahkan wewenang pelimpahan data gaji kepada bagian Administrasi Personalia, dan bagian Administrasi Personalia mempunyai wewenang dan tanggung jawab ini dapat mempermudah dalam proses operasi perusahaan, selain itu dapat memperjelas dalam proses pelaporan dan memperjelas tingkat kepemimpinan pada perusahaan. Kebijakan dan pelatihan sumber daya manusia.

Pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang terdapat kebijakan khusus sehubungan dengan proses penerimaan, penempatan, pelatihan, promosi, maupun tindakan perbaikan dalam perusahaan, serta mengenai dilaksanakannya program pelatihan sumber daya manusia. Karyawan yang terdapat dalam Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang melewati masa percobaan kerja selama tiga bulan sebelum menjadi karyawan tetap dan sebelumnya telah diberitahukan mengenai sanksi yang ada.

6. Risk Assesment (perkiraan risiko)

Untuk menghindari penetapan risiko dalam pengelolaan gaji, Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang menerapkan aplikasi yang menggunakan payroll yang dapat memperkecil kesalahan yang terjadi sehingga perkiraan risiko yang mungkin timbul dapat diantisipasi secara memadai.

7. Control Activities (Kegiatan pengendalian)

Pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, hal-hal yang menyangkut aktivitas pengendalian dapat diuraikan sebagai berikut:


(51)

a. Pemisahan tugas yang cukup

Pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, terdapat pemisahan tugas diantara departemen-departemen yang ada dalam perusahaan, hal ini ditujukan untuk menghindari timbulnya kesalahan-kesalahan yang berhubungan dengan transaksi penggajian.

b. Prosedur otorisasi yang jelas

Pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, berbagai tindakan pengendalian dilakukan dengan memeriksa tingkat keakuratan, kelengkapan dan tingkat otorisasi transaksi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pengolahan informasi yang berkaitan dengan penggajian dalam bentuk dokumen dan catatan-catatan yang buat rangkap.

c. Dokumen dan catatan yang memadai

Dokumen dan catatan pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang merupakan objek dimana setiap transaksi diikhtisarkan melalui prosedur yang ada sehingga memberikan jaminan bahwa setiap transaksi telah dicatat dengan benar. Sehingga tingkat keakuratan, kelengkapan dan otorisasi dalam transaksi penggajian dapat dilaksanakan secara mamadai.

d. Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan.

Untuk memenuhi unsur pengendalian fisik atas aktiva dan catatan, bagian personalia pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah


(52)

Kabupaten Deli Serdang menyediakan lemari arsip untuk menyimpan catatan penting. Pengendalian yang berhubungan dengan perlindungan peralatan, program, dan berkas data komputer adalah dengan digunakan password khusus asset dari perbedaan perhitungan antara catatan pengendalian dengan hasil perhitungan fisik.

e. Informasi dan Komunikasi

Sistem informal dan komunikasi pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang telah cukup memadai, sehingga manajemen mendapatkan informasi yang relevan, tepat waktu, dan akurat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penggunaan alat bantu berupa komputer sehingga dapat memudahkan pengguna internal maupun eksternal untuk mengambil keputusan dalam transaksi penggajian.

f. Pemantauan

Pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang diadakan program khusus untuk melakukan pemantauan secara berkesinambungan mengenai aktivitas penggajian. Dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap pengendalian internal, sehingga apabila terdapat kelemahan atau kesalahan dalam kegiatan penggajian dapat segera diantisipasi.

Dengan diterapkan unsur-unsur pengendalian internal yang telah diuraikan di atas, maka Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang


(53)

perusahaan. Hal ini didukung pula dengan penerapan tujuan-tujuan pengendalian internal penggajian yang terpenuhi dengan efektif, hal ini tercermin dengan adanya:

1. Eksistensi atau Keberadaan

Pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, tidak memungkinkan dimasukannya transaksi fiktif atau transaksi yang tidak ada dalam jurnal atau catatan akuntansi lainnya, karena pihak yang berwenang dalam perusahaan selalu akuntansi lainnya, karena pihak yang berwenang dalam perusahaan selalu mengawasi dengan teliti transaksi-transaksi yang berhubungan dengan penggajian.

2. Akurasi

Pencatatan transaksi yang berhubungan dengan penggajian pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang diotorisasi dengan pantas oleh pihak yang berwenang dalam perusahaan, karena bila terdapat transaksi yang tidak diotorisasi dapat menyebabkan transaksi yang curang dan akan berdampak pada pemborosan aktiva yang akan merugikan perusahaan.

3. Kelengkapan

Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang selalu menghindari kekeliruan dalam perhitungan gaji di berbagai tahap, karena dalam proses pencatatannya ada penilaian struktur pengendalian internal yang memadai.


(54)

Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, perkiraan transaksi gaji diklasifikasikan dengan pantas sesuai dengan bagan perkiraan klien yang dibuat dalam jurnal laporan keuangan, sehingga dapat dinyatakan dengan wajar.

5. Ketepatan waktu

Transaksi penggajian pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, dicatat pada waktu yang tepat, agar laporan keuangan tidak salah saji. Bila transaksi dicatat sebelum atau sesudah waktu terjadinya, memperbesar kemungkinan transaksi tidak dicatat dalam jumlah yang pantas.

6. Posting dan pengikhtisaran

Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang transaksi penggajian perusahaan diikhtisarkan dalam bentuk jurnal dan berdasarkan perkiraan yang dicatat dalam buku besar dan berkas induk. Hal ini dilakukan untuk menjamin kebenaran klasifikasi dan pengikhtisaran.

Dengan demikian jelaslah bahwa dengan terpenuhinya unsur-unsur dan tujuan-tujuan pengendalian internal penggajian yang diterapkan pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang dapat dinyatakan telah efektif.


(55)

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis sampaikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik kesimpulan dan mengajukan saran-saran yang mungkin akan bermanfaat dan berguna pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang.

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil riset (survey), penulis mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan pengendalian intern gaji pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang.

1. Sistem informasi akuntansi penggajian pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang telah efektif;

2. Pengendalian internal penggajian yang diterapkan pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang dapat dinyatakan telah efektif

3. Sistem perhitungan gaji yang diterapkan, berdasarkan yang berlaku didalam Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang.

4. Sistem Informasi Akuntansi penggajian yang diterapkan pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang dapat mendukung keefektifan pengendalian internal penggajian dengan memadai.


(56)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut ini:

1. Sistem informasi akuntansi penggajian telah efektif sebaiknya dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan sehingga tidak terdapat lagi kesalahan dalam penggajian;

2. Pengendalian intern gaji telah efektif sebaiknya dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan sehingga penyelewengan dapat dihindari;

3. Sistem pengendalian intern terhadap gaji mengenai fungsi pemotongan gaji yang dilaksanakan Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang lebih ditingkatkan antara fungsi keuangan dan akuntansi, agar dapat meningkatkan produktivitas instansi, karena segala bentuk tindakan penyelewengan dan kecurangan yang dapat merugikan instansi dapat diminimalkan.

4. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada pelaksanaan penggajian pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang.penulis menyarankan sebagai berikut:

a. Mengenai peningkatan prestasi, sebaiknya ditentukan periodenya antara satu atau dua tahun, tidak hanya dengan cara kaderisasi, tetapi dilihat dari prestasi yang diberikan karyawan terhadap perusahaan, sehingga memotivasi karyawan untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Sebagai penunjang peningkatan prestasi kerja karyawan antara lain :


(57)

• catatan waktu kerja • catatan laporan hasil kerja

b. Sebaiknya adanya pemisahan tugas antara bagian yang mengentri data gaji dengan bagian yang mengolah data gaji. Hal ini untuk memudahkan pembagian tugas dan memudahkan pengawasan, sehingga setiap personil mempunyai tugas-tugas masing-masing dan dapat saling mengawasi. Oleh karena itu setiap personil dapat berkosentrasi dengan masing-masing dan data yang dihasilkan lebih akurat dan cepat waktu.


(58)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A dan James K, Loebbecke., 1996, dialihbahasakan oleh Amir Abadi Yusuf, Auditing Pendekatan Terpadu, edisi revisi, Jakarta, Penerbit: Salemba.

Bodnar, George H. and William S. Hoopwood, 1995, Accounting Information System, sixth edition, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall. Inc. Buku Satu, Edisi 21, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Edisi Kelima. Penerjemahan Aria Farahmita Amanaugrahani dan Taufik Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Terjemahan Amir Abadi Yusuf.

Hank's Patrick, 1990, Concice Dictionary, Glasgow William Collins Son & Co Hendra. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

La Midjan, 1995, Sistem Informasi, Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode dan Prosed ur, edisi kesembilan, Bandung : Binanyanti

Media Pressindo. Yogyakarta.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Cetakan Ketiga. Edisi Ketiga. Penerbit

Romney, Marshall B., Paul J. Steinbart, Barry E. Cushing, 1997, Accounting Information System, seventh edition, United State of America: Addison Wesley Publishing Company, Inc.

Salemba Empat. Jakarta.

Sugiono, 2008, Metodologi Penelitian Bisnis, Alfebet, Bandung

Sugiyarso, G dan F Winarni, 2005. Dasar-dasar Akuntansi Perkantoran. Penerbit


(1)

perusahaan. Hal ini didukung pula dengan penerapan tujuan-tujuan pengendalian internal penggajian yang terpenuhi dengan efektif, hal ini tercermin dengan adanya:

1. Eksistensi atau Keberadaan

Pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, tidak memungkinkan dimasukannya transaksi fiktif atau transaksi yang tidak ada dalam jurnal atau catatan akuntansi lainnya, karena pihak yang berwenang dalam perusahaan selalu akuntansi lainnya, karena pihak yang berwenang dalam perusahaan selalu mengawasi dengan teliti transaksi-transaksi yang berhubungan dengan penggajian.

2. Akurasi

Pencatatan transaksi yang berhubungan dengan penggajian pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang diotorisasi dengan pantas oleh pihak yang berwenang dalam perusahaan, karena bila terdapat transaksi yang tidak diotorisasi dapat menyebabkan transaksi yang curang dan akan berdampak pada pemborosan aktiva yang akan merugikan perusahaan.

3. Kelengkapan

Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang selalu menghindari kekeliruan dalam perhitungan gaji di berbagai tahap, karena dalam proses pencatatannya ada penilaian struktur pengendalian internal yang memadai.


(2)

Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, perkiraan transaksi gaji diklasifikasikan dengan pantas sesuai dengan bagan perkiraan klien yang dibuat dalam jurnal laporan keuangan, sehingga dapat dinyatakan dengan wajar.

5. Ketepatan waktu

Transaksi penggajian pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang, dicatat pada waktu yang tepat, agar laporan keuangan tidak salah saji. Bila transaksi dicatat sebelum atau sesudah waktu terjadinya, memperbesar kemungkinan transaksi tidak dicatat dalam jumlah yang pantas.

6. Posting dan pengikhtisaran

Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang transaksi penggajian perusahaan diikhtisarkan dalam bentuk jurnal dan berdasarkan perkiraan yang dicatat dalam buku besar dan berkas induk. Hal ini dilakukan untuk menjamin kebenaran klasifikasi dan pengikhtisaran.

Dengan demikian jelaslah bahwa dengan terpenuhinya unsur-unsur dan tujuan-tujuan pengendalian internal penggajian yang diterapkan pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang dapat dinyatakan telah efektif.


(3)

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis sampaikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik kesimpulan dan mengajukan saran-saran yang mungkin akan bermanfaat dan berguna pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang.

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil riset (survey), penulis mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan pengendalian intern gaji pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang.

1. Sistem informasi akuntansi penggajian pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang telah efektif;

2. Pengendalian internal penggajian yang diterapkan pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang dapat dinyatakan telah efektif

3. Sistem perhitungan gaji yang diterapkan, berdasarkan yang berlaku didalam Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang.

4. Sistem Informasi Akuntansi penggajian yang diterapkan pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang dapat mendukung keefektifan pengendalian internal penggajian dengan memadai.


(4)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut ini:

1. Sistem informasi akuntansi penggajian telah efektif sebaiknya dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan sehingga tidak terdapat lagi kesalahan dalam penggajian;

2. Pengendalian intern gaji telah efektif sebaiknya dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan sehingga penyelewengan dapat dihindari;

3. Sistem pengendalian intern terhadap gaji mengenai fungsi pemotongan gaji yang dilaksanakan Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang lebih ditingkatkan antara fungsi keuangan dan akuntansi, agar dapat meningkatkan produktivitas instansi, karena segala bentuk tindakan penyelewengan dan kecurangan yang dapat merugikan instansi dapat diminimalkan.

4. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada pelaksanaan penggajian pada Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah Kabupaten Deli Serdang.penulis menyarankan sebagai berikut:

a. Mengenai peningkatan prestasi, sebaiknya ditentukan periodenya antara satu atau dua tahun, tidak hanya dengan cara kaderisasi, tetapi dilihat dari prestasi yang diberikan karyawan terhadap perusahaan, sehingga memotivasi karyawan untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Sebagai penunjang peningkatan prestasi kerja karyawan antara lain :


(5)

• catatan waktu kerja • catatan laporan hasil kerja

b. Sebaiknya adanya pemisahan tugas antara bagian yang mengentri data gaji dengan bagian yang mengolah data gaji. Hal ini untuk memudahkan pembagian tugas dan memudahkan pengawasan, sehingga setiap personil mempunyai tugas-tugas masing-masing dan dapat saling mengawasi. Oleh karena itu setiap personil dapat berkosentrasi dengan masing-masing dan data yang dihasilkan lebih akurat dan cepat waktu.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A dan James K, Loebbecke., 1996, dialihbahasakan oleh Amir Abadi Yusuf, Auditing Pendekatan Terpadu, edisi revisi, Jakarta, Penerbit: Salemba.

Bodnar, George H. and William S. Hoopwood, 1995, Accounting Information System, sixth edition, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall. Inc. Buku Satu, Edisi 21, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Edisi Kelima. Penerjemahan Aria Farahmita Amanaugrahani dan Taufik Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Terjemahan Amir Abadi Yusuf.

Hank's Patrick, 1990, Concice Dictionary, Glasgow William Collins Son & Co Hendra. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

La Midjan, 1995, Sistem Informasi, Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode dan Prosed ur, edisi kesembilan, Bandung : Binanyanti

Media Pressindo. Yogyakarta.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Cetakan Ketiga. Edisi Ketiga. Penerbit

Romney, Marshall B., Paul J. Steinbart, Barry E. Cushing, 1997, Accounting Information System, seventh edition, United State of America: Addison Wesley Publishing Company, Inc.

Salemba Empat. Jakarta.

Sugiono, 2008, Metodologi Penelitian Bisnis, Alfebet, Bandung

Sugiyarso, G dan F Winarni, 2005. Dasar-dasar Akuntansi Perkantoran. Penerbit


Dokumen yang terkait

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Keefektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2 41 72

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan

1 12 60

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4 17 67

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian (Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Nasari Bandung).

0 0 22

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Gaji pada CV. Cisarua.

0 0 50

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Intern Penggajian.

0 0 59

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 8

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 6

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 17

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 2