Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan

(1)

Hartanto, (2000). Sistem Pengendalian Intern dalam hubungannya dengan

manajemen dan audit. Edisi 3, Penerbit : BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Jackson Schuler Werner, (2011), Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Edisi 10, Buku 2, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.

Mardi, (2014), Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit: Ghalia Indonesia, Bogor. Mulyadi, (2001). Sistem Akuntansi. Cetakan Ketiga, Edisi Ketiga, Penerbit :

Salemba Empat, Jakarta.

Online, (2014). Pengertian Efektivitas Menurut Para Ahli. http://dilihatya.com/2664/pengertian-efektivitas-menurut-para-ahli-adalah.

Reeve, Warren, E. Duchac, Wahyuni, Soepriyanto, Jusuf, dan Djakman, (2010).

Pengantar Akuntansi – Adaptasi Indonesia. Buku 2, Penerbit : Salemba

Empat, Jakarta.

Romney dan Steinbart, (2014), Sistem Informasi Akuntansi (Accounting


(2)

PENGGAJIAN PADA AJB BUMI PUTERA 1912 KANTOR CABANG SETIA BUDI MEDAN A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Mardi (2011:4) adalah : 1. Menurut Wijayanto (2001;4), Sistem Informasi Akuntansi adalah

susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan.

2. Menurut Romney (2005;4), Sistem Informasi Akuntansi adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk (1) persiapan informasi keuangan, dan (2) informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan.

3. Berdasarkan situs Wikipedia (2011;4), menyebutkan Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk computer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

Dengan demikian, Sistem Informasi Akuntansi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terintegrasi yang menghasilkan laporan di bentuk data transaksi bisnis yang diolah dan disajikan sehingga menjadi sebuah laporan keuangan yang memiliki arti bagi pihak yang membutuhkannya.

Menurut Mardi (2011:4), terdapat tiga tujuan Sistem Informasi Akuntansi, yaitu sebagai berikut :

a. Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas yang diberikan kepada seseorang (to fulfill obligations relating to stewardship). Pengelolaan perusahaan selalu mengacu kepada tanggung jawab manajemen guna menata secara jelas segala sesuatu yang berkaitan dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Keberadaan sistem


(3)

informasi membantu ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan yang diminta lainnya, demikian pula ketersediaan laporan internal yang dibutuhkan oleh seluruh jajaran dalam bentuk laporan pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan.

b. Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang berharga bagi pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by

internal decision makers). Sistem informasi menyediakan informasi

guna mendukung setiap keputusan yang diambil oleh pimpinan sesuai dengan pertanggungjawaban yang ditetapkan.

c. Sistem Informasi diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan sehari-hari (to support the-day-to-day operations). Sistem informasi menyediakan informasi bagi setiap satuan tugas dalam berbagai level manajemen, sehingga mereka dapat lebih produktif.

B. Pengertian Gaji

Sering kali kita mendengar tentang gaji, honor, dan upah namun kadangkala kita kurang memahami apa makna sebenarnya dari gaji, honor, dan upah. Gaji adalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai yang tetap. Honor merupakan sejumlah hak yang diberikan oleh suatu perusahaan atau instansi kepada pegawai yang tidak tetap. Upah merupakan sejumlah hak yang diberikan oleh suatu perusahaan atau instansi kepada pegawainya sebagai bentuk pembayaran diluar jam kerja.

Dalam akuntansi, istilah gaji mengacu pada jumlah yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa – jasa yang telah disediakan selama periode tertentu. Masalah gaji dalam perusahaan biasanya merupakan hal yang cukup signifikan karena beberapa alasan. Pertama, karyawan sensitif terhadap kesalahan dan ketidakteraturan dalam hal pembayaran gaji. Mempertahankan moral karyawan yang baik membutuhkan pembayaran gaji yang tepat waktu,


(4)

dengan dasar yang akurat. Kedua, pembayaran gaji bergantung pada berbagai peraturan pemerintah pusat dan lokal. Terakhir, gaji dan pajak penghasilan terkait memiliki pengaruh signifikan terhadap laba bersih bagi kebanyakan perusahaan. Meskipun besarnya beban gaji sangat bervariasi, biasanya gaji dan beban yang terkait dengan gaji jumlahnya mendekati sepertiga pendapatan perusahaan.

Setiap perusahaan memiliki sistem penggajian yang sudah di desain sedemikian rupa, apabila desain sistem penggajian tidak benar, dapat mempersulit proses pengambilan keputusan dan mengganggu ketenangan kerja karyawan. Jadi, sistem penggajian harus didesain secara benar.

1. Unsur – Unsur Gaji

Dalam AJB BUMIPUTERA 1912, gaji penting bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator dalam bekerja. Gaji merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan.

Adapun unsur – unsur gaji pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan yaitu :

a. Gaji Pokok

Gaji Pokok merupakan gaji yang diberikan kepada pegawai yang diangkat dalam suatu pangkat/golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


(5)

Tunjangan yang diberikan kepada pegawai yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku.

c. Tunjangan Biaya Hidup

Tunjangan yang diberikan kepada pegawai dengan tujuan dapat meringankan biaya hidup pegawai yang bersangkutan. Tunjangan biaya hidup dapat berupa :

1. Uang Makan 2. Uang Transportasi

2. Aktivitas Siklus Penggajian

Gambar 3.1 menyajikan diagram konteks sistem penggajian. Diagram konteks tersebut menunjukkan ada lima sumber utama input pada sistem penggajian. Departemen manajemen sumber daya manusia memberi informasi mengenai perekrutan, pemberhentian, dan perubahan tingkat pembayaran (kenaikan gaji dan promosi jabatan). Para pegawai mengajukan perubahan terkait potongan yang mereka tentukan secara bebas (misalnya iuran untuk dana pensiun). Departemen-departemen memberikan data mengenai jam kerja aktual para pegawai. Para petugas pemerintahan memberikan tingkat pajak dan intruksi untuk memenuhi ketentuan peraturan. Begitu pula dengan perusahaan asuransi serta organisasi lain yang memberikan instruksinya agar menghitung dan membayarkan berbagai potongan gaji untuk pembayaran pajak.

Gambar 3.1 menunjukkan bahwa sejumlah cek (yang mungkin elektronik) merupakan output utama sistem penggajian. Para pegawai


(6)

menerima cek gaji individu sebagai kompensasi atas jasa mereka. Cek penggajian dikirim ke bank dengan tujuan untuk mentransfer / memindahkan dana dari rekening umum perusahaan ke rekening penggajian perusahaan. Sejumlah cek juga diberikan ke agen-agen pemerintah, perusahaan asuransi dan organisasi lain untuk memenuhi kewajiban perusahaan (seperti pajak, premi asuransi).

Gambar 3.1

Sistem Penggajian Perusahaan Asuransi

Sumber : Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System). ( 2014:553 ), oleh Romney dan Steinbart

Langkah pertama dalam siklus penggajian bahwa departemen Manajemen dan Sumber Daya Manusia (MSDM) bertanggung jawab untuk memperbaharui database penggajian untuk perubahan yang diajukan secara internal terkait ketenagakerjaan, sedangkan departemen penggajian memperbaharui informasi mengenai tarif pajak dan potongan


(7)

penggajian lainnya ketika ia meminta pemberitahuan perubahan dari berbagai unit pemerintahan dan perusahaan asuransi. Meskipun penggajian diproses dalam batch mode, departemen MSDM memiliki akses online untuk memperbaharui database induk penggajian sehingga seluruh perubahan penggajian dimasukkan secara tepat waktu dan secara tepat pula ditunjukkan dalam periode pembayaran berikutnya. Catatan-catatan atas pegawai yang keluar atau dipecat sebaiknya tidak dihapus segera karena beberapa laporan pajak akhir tahun, termasuk formulir W-2, memerlukan data mengenai seluruh pegawai yang bekerja pada organisasi selama tahun tersebut.

Langkah kedua dalam siklus penggajian adalah memvalidasi setiap data waktu dan kehadiran pegawai. Bagaimana data waktu dan kehadiran pegawai dikumpulkan secara berbeda bergantung pada status bayaran pegawai. Bagi para pegawai yang dibayar berdasarkan jam, banyak perusahaan menggunakan kartu waktu untuk mencatat waktu kedatangan dan keberangkatan pegawai setiap harinya dan AJB BUMIPUTERA 1912 merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan sistem tersebut namun bukan menggunakan kartu waktu melainkan dengan pemindai tangan, untuk memverifikasi identitas pegawai yang masuk dan keluar kerja. Para pegawai yang mendapat gaji tetap (misalnya manajer dan staf professional) sering mencatat pekerjaan tenaga kerja mereka dengan pemindai tangan. Bahkan, para supervisor mereka secara informal mengawasi kehadiran mereka dalam pekerjaan.


(8)

Langkah ketiga dalam siklus penggajian adalah menyiapkan penggajian. Pertama, transaksi penggajian diedit dan transaksi yang divalidasi kemudian disortir berdasarkan nomor pegawai. Jika organisasi memproses penggajian dari beberapa divisi, setiap file transaksi penggajian juga harus digabungkan. File transaksi penggajian yang di sortir kemudian digunakan untuk menyiapkan cek gaji pegawai. Untuk setiap pegawai, catatan file induk penggajian dan catatan transaksi yang terkait akan dibaca dan gaji kotor akan dihitung. Untuk pegawai yag bekerja berdasarkan jam, jumlah jam kerja dikalikan dengan tingkat upah dan segala premi yang berlaku untuk lembur atau bonus tersebut ditambahkan. Namun pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan tidak memiliki istilah lembur, melainkan hanya loyalitas dari pegawai. Sehingga bagi pegawai tetap, gaji kotor adalah pecahan dari gaji tahunan, dimana pecahan tersebut menunjukkan lama periode bayaran. Sebagai contoh, pegawai tetap yang dibayar bulanan akan menerima seperduabelas dari gaji tahunan mereka setiap periode bayaran. Semua tunjangan yang berlaku juga dimasukkan dalam perhitungan gaji kotor.

Berikutnya, seluruh potongan penggajian dijumlahkan dan totalnya digunakan untuk mengurangi gaji kotor, sehingga didapatkan jumlah gaji bersih. Potongan penggajian dibagi kedalam dua kategori umum. Potongan pajak gaji dan potongan sukarela. Potongan pajak gaji meliputi Pajak Penghasilan Negara atau PPh 21. Potongan sukarela meliputi iuran


(9)

dana pensiun, iuran SPSI, premi asuransi tenaga kerja, dan iuran pengobatan. Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan tidak semua pegawai mendapat potongan potongan tersebut, karena potongan tersebut hanya akan disesuaikan dengan keinginan pegawai. Namun untuk tabungan dana pensiun semua pegawai AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi wajib untuk mengikutinya demi kesejahteraan para karyawan sendiri. Sehingga gaji setiap pegawai di AJB BUMIPUTERA 1912 berbeda – beda terkecuali potongan untuk PPh 21, maka setiap pegawai wajib mendapat potongan pajak tersebut.

Ketika gaji bersih dihitung, dasar year-to-date untuk gaji kotor, potongan, dan gaji bersih dalam setiap catatan pegawai pada file induk penggajian diperbaharui. Mengelola catatan pendapatan kumulatif yang akurat sangat penting untuk dua alasan. Pertama, karena potongan pajak dan potongan lainnya memiliki pisah batas (cutoff), perusahaan harus tahu kapan untuk melakukan potongan untuk pegawai individu. Kedua, informasi ini diperlukan untuk memastikan bahwa jumlah pajak dan potongan lain yang sesuai dibayarkan ke petugas pemerintahan, perusahaan asuransi, dan organisasi lain. Informasi ini juga harus disertakan dalam berbagai laporan yang diajukan ke petugas-petugas tersebut.

Berikutnya, daftar penggajian dan potongan dibuat. Daftar penggajian


(10)

setiap pegawai, potongan penggajian, dan gaji bersih dalam format multikolom. Daftar ini juga berlaku sebagai dokumentasi pendukung untuk mengotorisasi transfer dana ke rekening pengecekan penggajian organisasi. Daftar potongan (deduction register) memuat potongan-potongan sukarela lainnya bagi setiap pegawai.

Terakhir, sistem mencetak gaji pegawai (atau faksimili, dalam kasus setoran langsung). Cek gaji ini biasanya menyertakan sebuah laporan pendapatan (earning statement) yang memuat jumlah gaji kotor, potongan, dan gaji bersih untuk periode terkait serta total year-to-date untuk masing-masing kategori. Ketika setiap transaksi penggajian diproses, sistem juga mengalokasikan biaya tenaga kerja keakun-akun buku besar umum yang sesuai, dengan memeriksa kode pada catatan kartu jam kerja. Sistem tersebut memelihara total yang ada dari alokasi tersebut hingga saat seluruh catatan penggajian pegawai diproses.

Langkah keempat adalah pengeluaran nyata atas cek gaji pegawai. Sebagian besar pegawai dibayar secara setoran langsung / transfer dengan jumlah gaji bersih ke dalam rekening bank pribadi mereka. Tidak seperti pembayaran tunai, kedua metode tersebut memberikan sebuah sarana untuk mendokumentasikan jumlah upah yang dibayarkan. Setelah cek gaji disiapkan, petugas penggajian memeriksa dan menyetujui daftar penggajian. Sebuah voucher pencairan kemudian disiapkan untuk mengotorisasi transfer dana dari rekening pengecekan umum perusahaan


(11)

ke rekening bank penggajiannya. Voucher pencairan tersebut kemudian digunakan untuk memperbarui buku besar.

Setelah memeriksa daftar penggajian dan voucher pencairan, kasir kemudian menyiapkan dan menandatangani sebuah cek yang mentransfer dana dari rekening bank penggajian perusahaan. Jika organisasi masih menerbitkan cek kertas, kasir juga memeriksa, menandatangani, dan mendistribusikan cek pegawai. Kasir tersebut segera mentransfer kembali segala cek gaji yang tidak dikirim kemudian dikirim ke departemen audit internal untuk penyelidikan lebih lanjut.

Aktivitas penggajian yang kelima dan merupakan yang terakhir adalah menghitung dan membayar pajak gaji dan penghasilan pegawai kepada pemerintah atau entitas lain yang sesuai.

3. Prosedur Perhitungan Gaji

Biaya tenaga kerja didefinisikan sebagai pembayaran-pembayaran kepada para pekerja yang didasarkan pada jam kerja atau atas dasar unit yang diproduksi. Istilah yang digunakan untuk biaya tenaga kerja ini adalah biaya tenaga kerja langsung, atau untuk pembayaran yang dinamakan “upah”. Hal ini penting untuk membedakan dengan istilah “gaji”. Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja/karyawan yang didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain sebagainya. Upah dibebankan melalui rekening biaya tenaga kerja langsung, sedangkan gaji dibebankan melalui rekening biaya overhead pabrik.


(12)

Setiap pegawai AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21) terhadap gaji yang diterimanya dan perhitungannya sesuai dengan PPh Pasal 21.

Rumus secara sistematis pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan yaitu :

Pendapatan Bersih = Gaji Pokok + Tunjangan Biaya Hidup + Tunjangan Jabatan – Potongan

Ketetapan jam kerja yang berlaku pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan antara lain sebagai berikut :

a. Hari Kerja

AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan memberikan 5 hari kerja bagi pegawai dalam 1 minggu yang dimulai pada hari Senin sampai Jumat.

1. Senin – Kamis

Masuk : 07.30 – 12.00 WIB

Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB Masuk kembali : 13.00 – 16.30 WIB 2. Jum’at

Masuk : 07.00 – 11.30 WIB

Istirahat : 11.30 – 13.30 WIB Masuk kembali : 13.30 – 16.30 WIB


(13)

3. Jam Istirahat

Pada jam istirahat setiap pegawai dibebaskan dari pekerjaan terhitung satu jam untuk hari Senin sampai dengan Kamis, dan terhitung dua jam untuk hari Jum’at. Istirahat mingguan jatuh pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional, pada saat tersebut semua pegawai berhak untuk libur dengan pembayaran gaji penuh.

4. Cuti

Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan memiliki tiga bagian cuti yaitu cuti tahunan selama 8 hari, cuti besar selama 1 bulan dan cuti melahirkan selama 3 bulan.

TABEL 3.1

DAFTAR PERHITUNGAN GAJI

PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG SETIA BUDI MEDAN

PENGHASILAN POTONGAN

PENGHASILAN UTAMA POTONGAN UTAMA

Gaji Pokok Rp. xxx Pajak Pendapatan Rp. xxx Tunjangan Jabatan Rp. xxx Iuran Pensiun Rp. xxx Sumbangan Biaya Hidup Rp. xxx Iuran Pengobatan Rp. xxx Tunjangan Kemahalan Rp. xxx Premi Astek Rp. xxx Uang Makan dan Transport Rp. xxx

PENGHASILAN LAIN POTONGAN LAIN

Fasilitas Rp. xxx Lain – lain Rp. xxx Subsidi Bunga Rp. xxx


(14)

DITERIMAKAN Rp. xxx TERBILANG ( xxx )

Sumber : Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912

C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Sistem informasi akuntansi penggajian merupakan salah satu sistem akuntansi yang penting untuk menetapkan secara tetap dan teliti mengenai jumlah gaji yang harus diterima oleh setiap pegawai.

Pengeluaran gaji merupakan hal yang penting karena karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian atau terhadap hal lainnya yang bersifat tidak wajar dan juga penting untuk menjaga suasana kerja yang baik.

Keterlambatan atau kesalahan yang terjadi dalam sistem informasi penggajian dapat menyebabkan para pegawai tidak dapat menerima penghasilannya sedangkan di lain pihak kebutuhan hidupnya harus tetap terpenuhi.

Sistem penggajian merupakan salah satu aplikasi pada sistem informasi akuntansi yang terus mengalami proses dalam bentuk batch (bertahap), disebut proses secara bertahap karena: daftar gaji karyawan dibayarkan atau dibuat secara periodik (tiap mingguan, dua mingguan, atau bulanan) demikian pula pembayaran gaji, sebagian besar pegawai dibayar pada waktu yang bersamaan.

Jadi, yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi penggajian untuk kebanyakan perusahaan yaitu suatu sistem, prosedur dan catatan atau


(15)

formulir yang digunakan untuk menetapkan secara tepat dan akurat berapa gaji yang harus diterima oleh setiap pegawainya, berapa gaji yang harus dipotong, misalnya untuk pajak penghasilan pegawai, pinjaman pegawai pada perusahaan serta sisa gaji yang benar-benar dibayarkan kepada pegawai.

Bagi karyawan, gaji merupakan hal yang penting dan sensitif sebab menyangkut kepentingannya secara langsung terhadap perusahaan yang akan memengaruhi motivasinya didalam bekerja . bagi perusahaan, gaji merupakan bagian yang penting bagi unsur biaya perusahaan serta menyangkut jumlah yang materil, karenanya perlu ditekankan agar tujuan efisiensi atas gaji tersebut dapat tercapai.

D. Pengendalian Internal Atas Penggajian

Menurut Hartanto (2000:2), “Sistem pengendalian internal dapat mempunyai beberapa pengertian, yaitu sistem pengendalian internal dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, istilah tersebut sama dengan pengertian internal check yang merupakan prosedur-prosedur mekanis untuk memeriksa ketelitian data-data administrasi. Dalam arti luas, sistem pengendalian internal dapat dipandang sebagai sistem sosial (social

system) yang mempunyai wawasan/makna khusus yang berada dalam

organisasi perusahaan. Sistem tersebut terdiri dari kebijakan, teknik, prosedur, alat-alat fisik, dokumentasi orang-orang dengan berinteraksi satu sama lain diarahkan untuk: (a) melindungi harta; (b) menjamin terhadap “terjadinya utang yang tidak layak”; (c) menjamin ketelitian dan dapat dipercayainya data akuntansi; (d) dapat diperolehnya operasi secara efisien dan (e) menjamin ditaatinya kebijakan perusahaan.”

Dikutip dari Hartanto (2000:3), AICPA ( American Institute of

Certified Public Accountants ) memberi definisi seperti berikut:

“Sistem Pengendalian Internal meliputi: struktur organisasi, semua metode dan ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, memeriksa ketelitian, dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan”


(16)

Masalah gaji harus mendapatkan perhatian pimpinan perusahaan, karena jumlah gaji yang sangat mudah untuk terjadi inefesiensi dan kecurangan. Oleh karena itu manajemen perusahaan harus menyelenggarakan pengendalian internal penggajian yang baik untuk mencegah terjadinya inefisiensi dan kecurangan.

Pengendalian dibutuhkan untuk memastikan pembayaran penggajian dilakukan secara tepat waktu dan akurat. Pengendalian pembayaran kas juga diterapkan dalam hal pembayaran gaji. Oleh karena itu, biasanya digunakan sistem yang mencakup prosedur untuk otorisasi dan persetujuan pembayaran gaji dalam jumlah yang tepat. Sangatlah penting untuk mengesahkan dan menyetujui ssecara tertulis dalam penambahan dan potongan serta perubahan besar gaji. Sebagai contoh, berbagai kecurangan dalam penggajian melibatkan pengawas yang menambahkan nama-nama karyawan fiktif ke data penggajian. Jika gaji karyawan dibayar tunai, si pengawas akan mengambil gaji tersebut seolah-olah atas nama karyawan yang sebenarnya fiktif. Jika gaji karyawan dibayarkan melalui transfer bank, si pengawas bisa memasukkan nomor rekening banknya ( dengan harapan bahwa perbedaan antara nama karyawan dan nama pemilik rekening bank tidak dicurigai oleh Bagian Penggajian ). Kecurangan serupa juga terjadi ketika karyawan yang telah dipecat tidak dilaporkan ke Bagian Penggajian. Akibatnya, gaji karyawan yang telah dipecat tersebut tetap dibayarkan dan diambil oleh si pengawas.


(17)

Untuk mencegah atau mendeteksi kecurangan seperti yang dijelaskan diatas, catatan kehadiran karyawan harus diawasi. Sebagai contoh, waktu kedatangan dan kepulangan karyawan yang digunakan untuk menghitung gaji sering kali dihitung dari mesin absensi atau dari hasil pemindaian kartu identifikasi karyawan. Salah seorang karyawan Bagian Penggajian dapat ditempatkan di dekat mesin absensi untuk memastikan karyawan mencatat kehadiran (absensi) hanya satu kali dan untuk diri sendiri. Jika gaji dibayar secara tunai, karyawan yang mengambil gaji harus menunjukkan kartu identitas karyawan untuk mencegah seorang karyawan mengambil uang karyawan lainnya. jika gaji dibayar melalui transfer bank, rekening bank harus atas nama karyawan yang bersangkutan.

Pengendalian lainnya meliputi pemeriksaan dan persetujuan untuk seluruh perubahan besaran gaji. Di samping itu, dalam sistem komputerisasian, seluruh perubahan program harus melalui persetujuan dan pengujian dengan benar oleh karyawan yang tidak terkait dengan sistem penggajian. Penggunaan rekening khusus penggajian, seperti yang dibahas di awal bab ini, juga dapat memperkuat pengendalian terhadap proses penggajian.

Menurut Romney (2005:199), Fungsi utama dari Sistem Informasi Akuntansi dalam manajemen SDM / Penggajian adalah menyediakan pengendalian yang memadai agar dapat memastikan terpenuhinya tujuan – tujuan berikut ini :

a. Semua transaksi penggajian diotorisasi dengan benar. b. Semua transaksi penggajian yang dicatat valid.

c. Semua transaksi penggajian yang valid dan diotorisasi dicatat. d. Semua transaksi penggajian dicatat secara akurat.

e. Peraturan pemerintah terkait yang berhubungan dengan pengiriman pajak dan pengisian laporan penggajian serta MSDM telah dipenuhi.


(18)

f. Aset (baik kas maupun data) dijaga dari kehilangan atau pencurian. g. Aktivitas siklus manajemen SDM / penggajian dilakukan secara efisien

dan efektif.

E. Efektivitas Pengendalian Internal Atas Penggajian

Efektivitas dalam melakukan suatu pekerjaan pastilah menjadi salah satu tolak ukur dalam keberhasilan pekerja. Kualitas suatu pekerjaan juga bisa dinilai dari efektif atau tidaknya waktu, proses, kegiatan, dan hasil yang didapatkan dari pekerjaan tersebut. Keberadaan efektivitas yang sangat diperlukan dalam proses bekerja inilah yang membuat banyak muncul pengertian efektivitas menurut para ahli. Secara mendalam bisa dilihat dari pembentukan kata awalnya. Efektivitas berasal dari kata efektif yang memiliki makna tercapainya suatu keberhasilan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari pengertian menurut asal istilah tersebut bisa diketahui bahwa efektivitas selalu berkaitan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang telah dicapai.

Dari definisi diatas dapat dijelaskan bahwa efektivitas merupakan kemampuan suatu organisasi untuk memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang ada sebaik mungkin dalam usahanya mencapai tujuan organisasi. Suatu unit dikatakan efektif apabila kontrribusi keluaran yang dihasilkan semakin besar terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut. Efektivitas juga dapat dikatakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan organisasi tersebut yang berhubungan dengan hasil operasi perusahaan.


(19)

F. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian

Tujuan pengendalian internal atas penggajian adalah untuk menetapkan jumlah yang benar atas gaji yang dibayarkan kepada setiap karyawan dan untuk memperoleh keyakinan (jaminan) bahwa gaji yang dibayarkan adalah kepada orang yang berhak menerimanya. Selain itu juga untuk mencegah pembayaran gaji kepada karyawan fiktif atau jumlah gaji yang dibayarkan terlampau besar, terlampau kecil atau tidak benar.

Telah kita ketahui, bahwa sistem informasi akuntansi atas penggajian merupakan sistem dan prosedur yang digunakan untuk menetapkan berapa gaji yang harus diterima karyawan, berapa yang harus dipotong dan berapa sisa gaji yang benar-benar harus dibayar kepada karyawan.

Untuk mencapai tujuan pengendalian internal atas penggajian, maka sistem informasi akuntansi atas penggajian mempunyai peranan yang sangat penting dimana sistem informasi akuntansi penggajian berperan dalam menyediakan dan mengkoordinir formulir, dokumen dan catatan yang memadai yang berguna dalam pengendalian internal penggajian.

Dengan kata lain, tujuan pengendalian internal penggajian dapat dicapai dengan dilaksanakannya komponen pengendalian internal penggajian dan peranan sistem informasi akuntansi penggajian dalam menyediakan dokumen, catatan, prosedur dan laporan.

Setelah melihat sistem informasi akuntansi penggajian yang diterapkan pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan, maka


(20)

dalam sub bab ini penulis akan menguraikan sistem informasi akuntansi penggajian dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penggajian.

Sistem informasi akuntansi penggajian yang telah diterapkan oleh AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan telah memadai, karena unsur-unsur yang dibutuhkan dalam sistem informasi akuntansi penggajian yang memadai telah terpenuhi, sehingga dapat menunjang pengendalian internal atas gaji perusahaan yang tercermin dengan adanya : a. Tujuan

Secara umum tujuan diadakannya sistem informasi akuntansi penggajian pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari informasi tentang gaji yang dihasilkan dan membantu mengefektifkan pengendalian intern penggajian. Masalah gaji merupakan hal yang penting bagi perusahaan karena akan mempengaruhi prestasi, tingkat produktifitas kerja serta dedikasi pegawai kepada perusahaan.

b. Masukan

Dalam aktivitas penggajian, AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan telah melakukan pencatatan atas pembayaran gaji dan perhitungan gaji dilaksanakan oleh bagian keuangan yang berpedoman pada keputusan gaji karyawan.

c. Keluaran

Adanya keluaran berupa mengkaji ulang laporan yang diberikan sebelum gaji ditransfer ke rekening bank karyawan yang bersangkutan.


(21)

d. Penyimpanan Data

Segala data yang berkaitan dengan gaji disimpan dalam bentuk arsip maupun file komputer.

e. Pengolahan

AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan selalu menggunakan komputer dalam mengolah datanya. Hal ini dilakukan untuk menjamin akurasi dan informasi yang dihasilkan.

f. Instruksi dan Prosedur

Instruksi dan prosedur yang terinci mengenai penggajian dapat dilihat melalui selebaran yang memuat mengenai keputusan direksi AJB BUMIPUTERA 1912 maupun melalui buku-buku panduan yang diterbitkan.

g. Pengguna

Para pengguna sistem informasi akuntansi penggajian pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan adalah pejabat dan pegawai yang ada pada seksi administrasi dan keuangan serta seluruh pejabat dan pegawai lain yang ada di perusahaan.

h. Pengendalian dan Pengukuran Keamanan

Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan telah diterapkan penggunaan password khusus untuk membatasi akses ke data penggajian dan penggunaan daftar hadir dengan mesin pemindai tangan yang akan djadikan dasar besarnya gaji yang dibayarkan karyawan.


(22)

Sistem Informasi Akuntansi penggajian yang diterapkan oleh AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan yang telah memadai tersebut didukung pula oleh terpenuhinya tujuan-tujuan Sistem Informasi Akuntansi.

Hal ini dapat mendukung pengendalian internal atas penggajian di perusahaan yang tercermin dari tujuan-tujuan sebagai berikut :

a. Untuk mendukung operasi sehari-hari perusahaan

Sistem Informasi Akuntansi pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan digunakan untuk mendukung operasi sehari-hari dalam perusahaan, sehingga memudahkan manajemen perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan.

b. Untuk mendukung pengambilan keputusan

Sistem Informasi Akuntansi pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan sangat berguna bagi manajemen dalam perusahaan untuk pengambilan keputusan internal perusahaan.

c. Untuk memenuhi kewajiban berkenaan dengan pengamanan

Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan , Sistem Informasi Akuntansi sangat berguna untuk memenuhi kewajiban berkenaan dengan pengamanan. Penggunaan sistem dengan menggunakan password khusus sangat membantu untuk menjaga keamanan informasi dalam perusahaan.

Dengan demikian jelaslah bahwa unsur-unsur dan tujuan Sistem Informasi Akuntansi penggajian yang diterapkan pada AJB BUMIPUTERA


(23)

1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan dapat mendukung kefektifan pengendalian internal penggajian dengan memadai.


(24)

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis sampaikan pada bab – bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik kesimpulan dan memberikan saran – saran yang mungkin akan bermanfaat dan berguna pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan.

A. Kesimpulan

Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912 adalah salah satu perusahaan asuransi jiwa yang besar di Indonesia. Kantor cabangnya terdapat hampir di setiap kota di berbagai pulau. Karyawan yang bekerja di perusahaan ini jumlahnya juga banyak. Oleh karena itu, sistem penggajian yang ada juga harus baik dan jelas agar tidak terjadi kecurangan atau pun penyimpanan.

Berdasarkan data dan hasil riset, penulis mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan pengendalian internal gaji pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan.

a. Sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal pada penggajian yang diterapkan oleh AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan dalam melaksanakan setiap proses transaksi pembayaran gaji sudah dilaksanakan secara efektif sesuai dengan prosedur penggajian yang diterapkan oleh kantor pusat AJB BUMIPUTERA 1912.


(25)

b. Sistem penggajian yang ada pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan sudah dilaksanakan dengan efektif sesuai dengan peraturan yang ditetapkan kantor pusat AJB BUMIPUTERA 1912.

B. Saran

Dengan harapan dapat memberi sedikit masukan dan gagasan baru bagi perusahaan maka penulis akan mengajukan beberapa saran terkait dari hasil evaluasi yang diperoleh. Saran-saran dari penulis adalah sebagai berikut : a. Sistem Informasi Akuntansi gaji pegawai di AJB BUMIPUTERA 1912

Kantor Cabang Setia Budi Medan telah efektif, sebaiknya dipertahankan dan perlu ditingkatkan sehingga penyelewengan dapat dihindari.

b. Pemberian unsur – unsur gaji yang sudah ada harus tetap dipertahankan dan jika memungkinkan ditingkatkan dengan dipenuhinya unsur – unsur gaji seperti tunjangan dan sebagainya maka pegawai dapat termotivasi untuk dapat bekerja lebih baik dan efektif lagi.

c. Instansi harus selalu menjaga suasana keharmonisan hubungan antara sesama pegawai juga komunikasi dan koordinasi yang baik antara bagian yang satu dengan bagian lain selalu harus dipertahankan dan ditingkatkan agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara masing – masing pegawai dan bagian – bagiannya.


(26)

A. Sejarah Ringkas Perusahaan

AJB BUMIPUTERA 1912 berdiri pada tanggal 12 Februari 1912 di Magelang Jawa Tengah yang pada awalnya memiliki nama Onderlinge Levensverzekering Maaschappij, dengan pelopornya antara lain adalah M. Ng. Dwijosewojo, M.K.H. Soebroto dan M. Admijojo.

M. Ng. Dwijosewojo, seorang guru sekolah dari Yogyakarta yang menjadi sekretaris pertama pengurus besar “Boedi Oetomo”. Sedangkan M. K. H. Soebroto dan M. Adimidjojo masing-masing menjabat direktur dan bendahara pada awal berdirinya perusahaan. R. Soepadno dan M. Darmowidjojo, keduanya sebagai guru sekolah rakyat segera bergabung dan bersama ketiga pendiri lainnya merupakan pemegang polis pertama.

BUMIPUTERA 1912 memulai usahanya tanpa dukungan modal. Pembayaran premi pertama oleh kelima tokoh tersebut merupakan modal awal dari perusahaan tersebut. Syaratnya adalah ganti rugi tidak akan diberikan kepada ahli waris pemegang polis yang meninggal sebelum polisnya berjalan selama tiga tahun penuh.

Latar belakang berdirinya lembaga asuransi ini pada awalnya adalah kondisi bangsa Indonesia yang terjajah selama lebih dari 3 abad oleh kolonial Belanda, sehingga menimbulkan munculnya gerakan nasional bangsa Indonesia, yang diawali dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908


(27)

yang merupakan gabungan dari unsur-unsur Jong Java, Jong Sumatera, Jong Batak Bond, Jong Islamieten Bond dan Jong Selebes.

Gerakan nasional Boedi Oetomo telah melahirkan kesadaran Nasional untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia, maka lahirlah ide/gagasan dari seseorang bernama M. Ng. Dwi Joeswojo anggota Persatuan Guru-Guru Hindia Belanda (PGHB) untuk mendirikan asuransi jiwa bagi para guru pribumi. Ide tersebut dilontarkan dihadapan peserta Kongres Boedi Oetomo pada tahun 1910 yang diterima secara bulat, walaupun belum dapat mewujudkannya. Sampai akhirnya pada kongres Pertama PGHB tanggal 12 Februari 1912, ide tersebut dapat terealisasi.

Pada mulanya, perusahaan hanya melayani para guru sekolah Hindia Belanda, kemudian perusahaan tersebut memperluas pasar yang lebih umum dan mengganti namanya menjadi “O. L. Mij BoemiPoetra”, yang sekarang dikenal sebagai “Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912” atau disingkat dengan “AJB BUMIPUTERA 1912”.

Dengan pecahnya perang Asia Timur Raya yang melibatkan Indonesia maka BUMIPUTERA mengalami masa suram. Pada tahun 1942, kehadiran Jepang di Indonesia akibat perang tersebut membawa iklim perekonomian yang semakin buruk. Ekonomi perang ala bala tentara Jepang mengakibatkan inflasi yang mulai mengganas dan merajalela. Keberhasilan yang dicapai perusahaan asuransi jiwa nasional mulai mengalami kemunduran. Setelah mengalami masa surut pada masa perang revolusi maka pada tahun 1950 sebagai langkah pertama dalam merehabilitasi kembali Bumiputera adalah


(28)

pemeriksaan kembali tentang kekayaan, organisasi dan administrasi baik dikantor pusat maupun cabang-cabangnya. Dibawah pimpinan R. Notohamiprodjo sebagai ketua Planning Boar disusunlah kerja riil menuju modernisasi Bumiputera.

Berdasarkan Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tanggal 11 Februari 1992 tentang usaha perasuransian Bab IV pasal 7 bentuk usaha bersama (mutual) tetap diakui eksistensinya sehingga sampai sekarang AJB Bumiputera 1912 merupakan satu-satunya perusahaan asuransi jiwa yang berbentuk usaha bersama di Indonesia.

Logo Perusahaan

Gambar 2.1

Logo AJB BUMIPUTERA 1912

Sumber : Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912

Filosofi Logo AJB BUMIPUTERA 1912

Logo ini membentuk sebuah mahkota atau aksesori kepala tradisional yang melambangkan kedaulatan, martabat, dan kekuatan yang terdiri dari tiga figur manusia (membangkitkan memori dari tiga pendiri AJB


(29)

seluruh rakyat Indonesia dari berbagai lapisan masyarakat. Logo ini juga merepresentasikan konsep Mutualitas antara tiga pemangku kepentingan AJB BUMIPUTERA 1912 yaitu Pemegang Polis, Karyawan dan Negara.

Simbol mahkota terletak di atas huruf "I" yang berarti Indonesia, merepresentasikan prestasi terbaik dari AJB Bumiputera 1912 sebagai perusahaan asuransi Indonesia yang menguntungkan bagi negara dan masyarakat Indonesia. Posisi simbol logo di atas huruf "I" juga menyerupai sebuah pohon yang merupakan simbol pertumbuhan dan pembaharuan.

Logo AJB BUMIPUTERA 1912 yang baru berwarna biru gradien (warna tradisional AJB BUMIPUTERA 1912). Warna biru mewakili: Kepercayaan, Ketulusan dan Ketenangan. Logo ini mengandung arti modern, inklusif, dan mencerminkan karakter tradisional Indonesia. Penggunaan warna tunggal membuat implementasi logo ini menjadi sangat mudah dan hemat biaya di segenap lapisan organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 di seluruh Indonesia.

Visi, Misi, Kode Etik dan Prinsip Perusahaan AJB BUMIPUTERA 1912

Perusahaan ini memiliki Visi, Misi dan Nilai Budaya sebagai berikut:

Visi

Kuat, Menguntungkan, Terkemuka

Misi

Modern Sehat 5 Besar

a. Sinergi, Kerjasama yang positif dalam mencapai Visi Misi Organisasi


(30)

b. Empati, Sikap melayani terhadap kepuasan pelanggan melalui pelayanan terbaik (Customer Focus / Oriented)

c. Moral, Berbekal kejujuran dalam memegang teguh dan taat semua aturan, norma sosial serta etika organisasi (Integrity)

d. Aktif, Bertindak proaktif dalam meningkatkan kompetensi diri secara berkesinambungan untuk berkontribusi terhadap kemajuan organisasi dan pembangunan bangsa (Continuous Learning)

e. Nasionalis, Bangga atas jati diri bangsa dalam wujud cinta dan loyal terhadap perusahaan sebagai aset bangsa Indonesia (Loyal)

f. Gigih, Bekerja keras dalam bertindak mengoptimalkan penggunaan sumber daya di semua proses bisnis untuk mencapai hasil dengan kualitas terbaik (Work Excellent)

g. Apresiatif, Terciptanya kolaborasi melalui pendekatan interpersonal dan metode komunikasi yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi dan hubungan yang harmonis serta saling menghormati (Human Relationship) h. Teladan, Mampu dipercaya dan diandalkan di setiap proses kerja

organisasi serta tumbuh kembang di semua aspek dalam pencapaian Visi Misi AJB Bumiputera 1912 (Trustworthy)

Kode Etik dan Prinsip Perusahaan Idealisme

AJB BUMIPUTERA 1912 bukan berdiri semata-mata untuk mencari keuntungan, melainkan sebagai alat finansial yang lahir dari komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui bisnis asuransi jiwa.


(31)

Mutualisme

Sebagai dasar manajemen Perusahaan, nilai sosial mutualisme dimanifestasikan melalui kerjasama, kemitraan, dan sinergi antara pemegang polis dan sesama pemegang polis, antara Perusahaan dan pemegang polis, antara karyawan dan sesama karyawan dalam perusahaan, dan antara karyawan dengan manajemen dalam perusahaan.

Profesionalisme

Keunggulan dan kompetensi sumber daya manusia, yang dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan dari waktu ke waktu, menjadikan Perusahaan memiliki sumber daya manusia yang dapat mempertahankan kelangsungan hidup, pengembangan organisasi dan pertumbuhan bisnis.

B. Struktur Organisasi

Didalam sebuah organisasi baik itu berbentuk organisasi perusahaan maupun organisasi perkumpulan biasa, pasti mempunyai struktur organisasi. Salah satu tujuannya adalah menggambarkan batas-batas tugas, wewenang dan tanggung jawab serta bagaimana hubungan antara suatu bagian dengan bagian lainnya dalam organisasi tersebut guna mencapai tujuan bersama. Untuk menggerakkan organisasi dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi dimana masing-masing personil diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya. Hubungan dan kerjasama dalam organisasi dituangkan dalam struktur organisasi.

Struktur organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 berbentuk struktur organisasi garis yang dapat memberikan gambaran mengenai pembagian


(32)

tugas dan tanggung jawab serta hubungan pelaporan yang terdapat di dalam perusahaan.

Keberadaan AJB BUMIPUTERA 1912 sebagai usaha bersama (mutual

company) telah dikukuhkan pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri

Keuangan RI No. 1250/KMK.03/1988 tanggal 20 Desember 1989.

Gambar 2.2

Struktur Organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 se- Indonesia


(33)

Gambar 2.3

Struktur Organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan

Sumber : Asuransi Jiwa Bersama BUMIPUTERA 1912

C. Job Description

a. Kepala Cabang

Kepala Cabang Asper adalah seorang pejabat yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk memimpin sebuah organisasi Kantor Cabang Asper. Kepala Cabang berperan dalam melaksanakan pengembangan organisasi keagenan, kegiatan operasional produksi, operasional konservasi, operasional pengelolaan dana, kegiatan administrasi keuangan, kehumasan dan pelayanan kepada pemegang polis, serta melaksanakan pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaannya.

Hubungan Organisasi

Kepala Cabang bertanggung jawab kepada Kepala Wilayah, mengkoordinir dan membawahi :


(34)

1.1 Kepala Unit Operasional

1.2 Kepala Unit Administrasi dan Keuangan 1.3 Agen Koordinator

b. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)

Kepala Unit Administrasi dan Keuangan adalah seorang pejabat yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk berperan dalam melaksanakan, membina, mengawasi dan mengendalikan kegiatan administrasi keuangan, serta pelayanan kepada Pemegang Polis, Agen Koordinator, dan Agen.

Hubungan Organisasi

Kepala Unit Administrasi dan Keuangan bertanggung jawab kepada Kepala Cabang dan membawahi :

2.1 Kasir / Pemegang Kas 2.2 Pegawai Administrasi 2.3 Tenaga Kontrak ( SPIK ) c. Kepala Unit Operasional (KUO)

Kepala Unit Operasional adalah seorang pejabat yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk berperan dalam melaksanakan, membina, mengendalikan kegiatan operasional penjualan, operasional konservasi dan pelayanan kepada Pemegang Polis.


(35)

Kepala Unit Operasional bertanggung jawab kepada Kepala Cabang dan mengkoordinir Agen dalam unit kerjanya.

d. Kasir

Kasir adalah seorang pejabat fungsional yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk berperan dalam melaksanakan tata tertib administrasi, sirkulasi dan laporan keuangan.

Hubungan Organisasi

Kasir bertanggung jawab kepada Kepala Unit Administrasi Keuangan.

e. Pegawai Administrasi

Pegawai Administrasi adalah seorang karyawan yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan administrasi.

Hubungan Organisasi

Pegawai Administrasi bertanggung jawab kepada Kepala Unit Administrasi Keuangan.

f. Tenaga SPIK

Tenaga Kontrak (SPIK) adalah seorang pekerja berstatus kontrak kerja dengan perusahaan dalam batas waktu tertentu ( Sopir, Tenaga Kemanan dan Tenaga Kebersihan Kantor / Office Boy ) yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk


(36)

membantu melaksanakan pekrjaan-pekerjaan diluar pekerjaan administrasi.

Hubungan Organisasi

Tenaga SPIK bertanggung jawab kepada Kepala Unit Administrasi dan Keuangan.

g. Agen Koordinator

Agen koordinator adalah agen yang mempunyai kewajiban pokok melakukan pengawasan, pengendalian, dan pembinaan terhadap Agen Produksi dan/atau Agen Debit yang berada di bawah koordinasinya.

Hubungan Organisasi

Agen Koordinator bertanggung jawab kepada Kepala Cabang. h. Agen Produksi

Agen Produksi adalah agen yang mempunyai kewajiban melakukan kegiatan penutupan produksi baru asuransi jiwa sesuai dengan segmen pasarnya.

Hubungan Organisasi

Agen bertanggung jawab kepada Agen Koordinator. i. Agen Debit / Petugas Customer Service

Agen Debit / Petugas Customer Service adalah agen / petugas yang mengelola portofolio polis pada suatu wilayah debit dengan kewajiban pokok melakukan kegiatan pengutipan premi dan pelayanan terhadap Pemegang Polis dalam wilayah debit, dibawah pengawasan dan koordinasi Agen coordinator/Kepala Unit Operasional (KUO).


(37)

Hubungan Organisasi

Agen Debit bertanggung jawab kepada Agen Koordinator, sedangkan Petugas Customer Service bertanggung jawab kepada Kepala Urusan Administrasi dan Keuangan (Kantor Cabang Eksekutif).

D. Jaringan Usaha

Jaringan usaha pada perusahaan AJB BUMIPUTERA 1912 meliputi usaha atau beberapa kegiatan, diantaranya :

1. Asuransi Jiwa Perorangan

a. Mitra Prima, yaitu produk (USD) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang paling mendasar dari program Asuransi : perlindungan selama program berlangsung, tabungan ketika program berakhir, dan warisan jika mengalami kematian.

b. Ekawaktu Ideal, yaitu produk asuransi (IDR) untuk masa pensiun serta melindungi kesejahteraan keuangan nasabah.

c. Mitra Beasiswa, yaitu produk asuransi (IDR) untuk memberikan perlindungan kepada anak dan biaya pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.

d. Mitra Permata, yaitu produk asuransi (IDR) untuk menyediakan manfaat perlindungan tabungan dengan nilai investasi yang tinggi. e. Mitra Melati, yaitu produk asuransi (IDR) khusus untuk mereka

yang membutuhkan asuransi dengan program manfaat tetap, dengan menawarkan perpaduan antara kebutuhan perlindungan dan tabungan/investasi.


(38)

f. Mitra Cerdas, yaitu produk asuransi (IDR) untuk merencanakan keuangan bagi pendidikan dan keluarga.

g. Mitra Sehat, yaitu produk asuransi (IDR) untuk merencanakan keuangan bagi kesehatan dan keluarga.

h. Mitra Abadi, yaitu produk asuransi (USD) untuk perlindungan kesehatan seumur hidup.

i. Mitra Poesaka, yaitu produk asuransi (USD) untuk perlindungan masa sekarang dan masa depan dengan tabungan yang terkait dengan investasi dan fleksibilitas tak terbatas.

j. Mitra Guru, yaitu produk asuransi untuk mensejahterakan para guru.

k. Mitra BP-Link, yaitu produk asuransi berbasis investasi dengan pengembangan dan investasi yang maksimal, fleksibel dan dikelola oleh manajer investasi professional.

l. Mitra Warisan Plus, yaitu produk asuransi untuk perlindungan warisan.

m. Mitra Proteksi Mandiri, yaitu produk asuransi untuk menciptakan kesejahteraan secara mandiri.

2. Asuransi Jiwa Kumpulan

a. Asuransi Kredit, yaitu produk asuransi untuk melindungi mereka yang berhutang kepada lembaga keuangan.

b. Asuransi Ekawaktu, yaitu produk asuransi non tabungan yang memberikan perlindungan murni terhadap resiko kematian, yang


(39)

berlaku untuk periode tertentu dan melindungi kemungkinan kerugian-kerugian yang terjadi karena kematian karyawan.

c. Asuransi Kecelakaan, yaitu produk asuransi yang memberikan perlindungan murni terhadap resiko kecelakaan.

d. Mitra Mediacare, yaitu produk asuransi untuk menutupi biaya perawatan kesehatan dan operasi.

e. Program Kesejahteraan Karyawan, yaitu produk asuransi untuk memberikan perlindungan dan keamanan financial bagi karyawan dan/atau keluarga mereka jika terjadi cacat akibat kecelakaan atau hal lain, atau berkurangnya penghasilan akibat pensiun.

f. Asuransi idaman, yaitu produk asuransi yang memberikan perlindungan kematian untuk jangka waktu tertentu hingga maksimum 30 tahun, serta menyediakan dana dalam bentuk akumulasi nilai uang yang meningkat secara progresif dari waktu ke waktu.

3. Asuransi Perorangan Syariah

a. Mitra Mabrur Plus, yaitu produk asuransi (IDR) untuk menunaikan ibadah haji, melalui perpaduan perlindungan asuransi dan tabungan, sesuai dengan prinsip syariah.

b. Mitra Iqra Plus, yaitu produk asuransi (IDR) untuk membiayai perlindungan dan pendidikan anak dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, baik dalam keadaan kedua orang tua masih hidup atau telah meninggal dunia, berdasarkan prinsip syariah.


(40)

c. Mitra Amanah, yaitu produk asuransi yang memberikan perlindungan jiwa dan hasil investasi yang kompetitif, berdasarkan prinsip syariah.

4. Asuransi Kumpulan Syariah

a. Mitra Ekawarsa, yaitu produk asuransi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam melindungi kesejahteraan karyawan dan keluarganya, berdasarkan prinsip syariah.

b. Mitra Perlindungan Kecelakaan Diri, yaitu produk asuransi untuk perlindungan kecelakaan diri, berdasarkan prinsip syariah.

c. Mitra Ta’awun Pembiayaan, yaitu produk asuransi untuk membantu kreditur dan melindungi debitur dengan merencanakan pelunasan pinjaman jika terjadi musibah kematian, berdasarkan prinsip syariah. 5. DPLK AJB BUMIPUTERA 1912, ikut serta dalam pembangunan Negara

dan peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penyediaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang selalu memberikan pilihan investasi yang menguntungkan bagi para pesertanya, DPLK AJB BUMIPUTERA 1912 dibentuk sebagai pengembangan bisnis AJB BUMIPUTERA 1912, yang disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan SK Nomor : KEP 93 / KM. 10 / 2007 tanggal 2 Mei 2007.

E. Kinerja Terkini

AJB BUMIPUTERA 1912 telah berkembang untuk mengikuti perubahan kebutuhan masyarakat. Pendekatan modern, produk yang


(41)

beragam, serta teknologi mutakhir yang ditawarkan didukung oleh nilai-nilai tradisional yang melandasi pendirian AJB BUMIPUTERA 1912.

AJB BUMIPUTERA 1912 telah merintis industri asuransi jiwa di Indonesia dan hingga saat ini tetap menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional terbesar di Indonesia.

AJB BUMIPUTERA 1912 adalah perusahaan asuransi mutual, dimiliki oleh pemegang polis Indonesia, dioperasikan untuk kepentingan pemegang polis Indonesia, dan dibangun berdasarkan tiga pilar 'mutualisme', 'idealisme' dan 'profesionalisme'.

AJB BUMIPUTERA 1912 menyadari pentingnya hubungan personal antara nasabah dan penasehat finansial mereka, serta menyediakan akses yang mudah untuk mendapatkan solusi khusus untuk memenuhi semua kebutuhan asuransi nasabah.

AJB BUMIPUTERA 1912 dimiliki oleh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang dan kelompok umur, serta menyediakan berbagai produk dan layanan yang setara dengan produk asuransi terbaik dunia, namun tetap menjaga keuntungannya di Indonesia bagi para pemegang polisnya. Sehingga AJB BUMIPUTERA 1912 merupakan aset nasional pelopor asuransi di Indonesia.

F. Rencana Usaha

Rencana usaha yang dilakukan oleh perusahaan AJB BUMIPUTERA 1912 untuk meningkatkan pendapatan preminya adalah dengan mengadakan gathering, buka pasar dengan siMOLEK, meluncurkan produk baru yang


(42)

kompetitif serta membuka cabang-cabang prioritas untuk memasarkan produk – produk Unit Link.

AJB BUMIPUTERA 1912 baru – baru ini menggelar kegiatan edukasi keuangan melalui pengoperasian 20 unit Mobil Literasi Edukasi Keuangan (siMOLEK) untuk ketiga kalinya. Dalam acara ini AJB BUMIPUTERA 1912 menargetkan dapat menjaring 1000 pemegang polis baru dengan total perolehan premi lebih dari Rp 2 milyar. Mobil siMOLEK ini dijadikan alternative pemasaran asuransi untuk menjangkau masyarakat menengah ke bawah yang sesuai dengan target pasar AJB BUMIPUTERA 1912. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan sarana edukasi mengenai pentingnya asuransi untuk perlindungan terhadap resiko yang mungkin dialami di masa mendatang.

Disamping itu, untuk menjaring pasar baru – baru ini AJB BUMIPUTERA 1912 resmi me-launching produk asuransi jiwa terbarunya. Produk tersebut diberi nama Asuransi Jiwa Mitra Asri. Kata Asri disini tidak lain merupakan kependekan dari Asuransi Rakyat Indonesia. Premi yang dibayarkan pertahun untuk asuransi ini minimal adalah sebesar Rp 50.000,00 dan maksimal Rp 250.000,00. Asuransi ini dirancang sebagai produk perlindungan jiwa untuk keluarga. Produk asuransi jiwa ini menyediakan bantuan santunan jika terjadi kecelakaan yang menyebabkan resiko, seperti cacat atau kematian. Selain itu, AJB BUMIPUTERA 1912 juga meluncurkan produk terbarunya lagi yang bernama BP Maxi yang mencapai 8% tanpa dikenakan pajak.


(43)

A. Latar Belakang Masalah

Meningkatnya resiko kematian karena kondisi alam yang sulit diperkirakan, khususnya yang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir ini, seperti gempa bumi, tanah longsor, kecelakaan, serta masih banyak lagi, sangat dikhawatirkan oleh masyarakat Indonesia. Kejadian – kejadian itu menyadarkan masyarakat akan pentingnya perlindungan terhadap jiwa mereka. Alasan itulah yang mendorong didirikannya perusahaan asuransi.

Sekarang ini sudah semakin banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang menawarkan jasa asuransi dengan beragam produk dan kualitas yang bersaing, sehingga diperlukan sikap professional untuk mengelola perusahaan yang ada supaya terus meningkat dan tetap berjaya di antara perusahaan-perusahaan pesaing lainnya. Hal ini sangat penting agar perusahaan-perusahaan dapat menjaga kelangsungan operasionalnya. Salah satu faktor yang menunjang kegiatan operasional sebuah perusahaan yaitu sumber daya manusia (pegawai, buruh, manajer dan lain sebagainya) yang ada di dalamnya, tentunya sumber daya yang memiliki pengetahuan dan keahlian dibidangnya.

Perkembangan dunia bisnis mengharuskan perusahaan untuk memandang jauh ke depan dan mampu mengidentifikasikan setiap peluang yang muncul serta merumuskannya dalam perencanaan jangka panjang perusahaan agar dapat berkompetisi dan memenangkan persaingan.


(44)

Perusahaan juga diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu. Untuk itu perusahaan membutuhkan berbagai sumber daya manusia. Agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin maka perusahaan dituntut untuk mampu mengelola seluruh potensi sumber daya yang dimiliki dengan sebaik-baiknya.

Sumber daya yang seperti ini adalah sumber kekayaan perusahaan (aset) yang berharga dan harus dikelola dengan hati-hati, dikembangkan, dan dipelihara. Oleh karena itu sudah selayaknya perusahaan memberikan imbal jasa yang sesuai dan yang dapat memicu semangat para pegawai untuk bekerja lebih baik lagi dalam perusahaan tersebut. Imbal jasa dapat diberikan dalam bentuk financial berupa gaji, upah, bonus dan lain sebagainya. Dalam bentuk non-finansial dapat berupa kenaikan jabatan, beasiswa untuk melanjutkan studi, dan lain sebagainya.

Sebagai contoh pemberian imbal jasa finansial berupa pembayaran gaji. Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan pegawai tetap, manajer yang dibayarkan secara tetap setiap bulan. Pembayaran gaji merupakan kegiatan yang mutlak harus dilakukan oleh perusahaan. Hal ini menyangkut para pegawai yang selalu berupaya untuk memajukan perusahaan, sehingga perusahaan memerlukan sistem dan prosedur yang baik, efisien, dan efektif dalam pembayaran gaji tersebut menghambat para pegawai menjadi tidak disiplin karena meremehkan absensi masuk kerja yang dapat diwakili.


(45)

Untuk memenuhi hal tersebut diatas pihak manajemen perlu membuat sistem informasi akuntansi penggajian. Sistem informasi akuntansi merupakan sarana yang penting dan diperlukan untuk memperoleh informasi keuangan, termasuk informasi sistem penggajian. Sistem informasi akuntansi juga diperlukan peranannya untuk menghindari resiko kemungkinan terjadinya kecurangan-kecurangan dan penyelewengan yang menyebabkan besarnya kerugian pada perusahaan. Sistem informasi akuntansi terdiri dari perangkat kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat di abad 21 ini, tentu membawa dampak pada bidang ekonomi. Dimana sistem informasi akuntansi yang sebelumnya dijalankan secara manual dirasakan tidak lagi mampu memberi manfaat yang memadai dalam bidang operasional.

Sistem penggajian juga merupakan salah satu komponen terbesar dan terpenting dalam sistem informasi akuntansi. Oleh karena itu, sistem ini harus didesain untuk memenuhi kebutuhan pihak manajemen suatu perusahaan dan peraturan pemerintah. Catatan penggajian yang tidak lengkap atau salah tidak hanya merugikan para pegawai, tetapi juga mempersulit pengambilan keputusan serta dapat mengakibatkan denda dan penahanan.

Dengan bertambahnya kompleksitas kegiatan perusahaan, maka dirancanglah sistem akuntansi untuk setiap kegiatan, salah satunya adalah untuk kegiatan penggajian. Sistem informasi akuntansi penggajian dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji karyawan serta pembayarannya.


(46)

Sistem penggajian yang efektif juga penting untuk menjaga hubungan baik antara karyawan dengan perusahaan. Untuk itu balas jasa yang diterima oleh tenaga kerja merupakan salah satu target dari pengendalian intern, melalui ini diharapkan karyawan semakin termotivasi untuk bekerja.

Sama halnya dengan AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan yang juga membutuhkan sistem informasi akuntansi yang baik dalam hal penggajiannya. Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang baik akan mendorong ditetapkannya kebaikan manajemen yang baik, dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi operasional perusahaan karena kinerja pegawai, meminimalisir penyimpangan di dalam penggajian, serta menjamin terciptanya data informasi akuntansi yang dapat dipercaya.

Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul “PERANAN SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG SETIA BUDI MEDAN”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini :

a. Apakah sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal pada penggajian yang diterapkan oleh AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan dalam melaksanakan setiap proses transaksi pembayaran gaji sudah dilaksanakan secara efektif sesuai dengan


(47)

prosedur penggajian yang diterapkan oleh kantor pusat AJB BUMIPUTERA 1912 ?

b. Bagaimana sistem penggajian yang ada pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut ini :

a. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal pada penggajian yang diterapkan oleh AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan dalam melaksanakan setiap proses transaksi pembayaran gaji sudah dilaksanakan secara efektif sesuai dengan prosedur penggajian yang diterapkan oleh AJB BUMIPUTERA 1912.

b. Mengetahui bagaimana sistem penggajian yang ada pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan.

Dengan penelitian ini maka akan diperoleh beberapa manfaat, antara lain adalah sebagai berikut:

a. Bagi Kalangan Akademis

Sebagai referensi dan informasi bagi mahasiswa yang akan mengambil penelitian dengan tema sejenis.

b. Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam menerapkan teori sistem informasi akuntansi penggajian yang telah


(48)

diperoleh dan dipelajari selama ini ke dalam praktik yang sesungguhnya.

c. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan kepada perusahaan dalam pengambilan keputusan kebijakan yang ada kaitannya dengan sistem penggajian.

D. Rencana Penulisan 1. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG SETIA BUDI MEDAN. Jadwal kegiatan disajikan pada Tabel 1.1 berikut.

Tabel I.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

NO Kegiatan I April 2015 II III IV I Mei 2015 II III IV I Juni 2015 II III IV Juli 1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir


(49)

2. Rencana Isi

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis membahas latar belakang masalah yang akan menjadi dasar dalam penulisan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan yang meliputi jadwal penelitian, serta rencana isi.

BAB II : ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912

Dalam bab ini yang diuraikan adalah seputar perusahaan yang menjadi objek penelitian, dimulai dari sejarah ringkas AJB BUMIPUTERA 1912, struktur organisasi perusahaan, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana usaha.

BAB III : PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG SETIA BUDI MEDAN


(50)

Dalam bab ini penulis membahas pokok persoalan terkait judul tugas akhir, dengan pembahasan pengertian sistem informasi akuntansi, pengertian gaji, unsur – unsur gaji, sistem penggajian, prosedur perhitungan gaji, pengertian sistem informasi akuntansi penggajian, efektivitas pengendalian internal atas penggajian dan peranan sistem informasi akuntansi penggajian dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penggajian.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis membuat pembahasan dalam tugas akhir ini maka bab ini adalah bab terakhir dari penulisan yang berisi kesimpulan dari pembahasan serta saran-saran penelitian.


(51)

MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PADA AJB BUMIPUTERA 1912

KANTOR CABANG SETIA BUDI MEDAN

Oleh :

RIZKI WIDYA NINGSIH 122102020

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(52)

(53)

(54)

Alhamdulillah Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Peranan Sistem Informasi

Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan”. Adapun tugas akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk

melengkapi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan hingga penyelesaian tugas akhir, penulis ingin meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam tugas akhir ini. Mengingat ketidaksempurnaan penulis sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran dan membutuhkan pengalamana-pengalaman yang lebih dari sekedar pembelajaran. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih terhadap pihak-pihak terkait yang telah memberikan apresiasi besar atas terselesaikannya tugas akhir ini. Diantaranya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M. Ec, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara.


(55)

4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan pengajaran dan ilmu yang sangat berguna kepada penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Shyana Noorakhmanti selaku Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan AJB Bumiputera Kantor Cabang Setia Budi Medan yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan pengambilan data untuk tugas akhir ini

6. Seluruh Pegawai AJB Bumiputera Medan khususnya kak Olivia, Pak Budi, kak Winda, dan Pak Andi yang telah membantu penulis dalam pengambilan data yang diperlukan untuk tugas akhir ini.

7. Teristimewa penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis. Ayahanda Satimin, dan Ibunda Nurmawati SPdi yang telah memberikan dukungan moral dan materil, serta yang telah mendidik, membimbing, mengasuh, mendukung, dan mendoakan penulis hingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Kepada Kakak Satnur Rahma Yanti, serta Abang Fahmi Abdi Wijaya. Terima kasih telah memberikan nasihat dan dukungan kepada penulis.

9. Untuk dua keponakanku yang selalu dirindukan, Mirza Alhusaini dan Salwa Iswah Adzkia, terimakasih telah menghibur ibu nya selalu, semoga setelah ini bisa cepat dapat pekerjaan yang baik sehingga bisa membelikan banyak mainan untuk dua keponakan tersayang.


(56)

(57)

KATA PENGANTAR………... . i

DAFTAR ISI………... iv

DAFTAR TABEL…...………... vi

DAFTAR GAMBAR……….. vii

BAB I :PENDAHULUAN………... 1

A. Latar Belakang Masalah..………. 1

B. Rumusan Masalah……… 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 5

D. Rencana Penulisan………... 6

1. Jadwal Penelitian……….. 6

2. Rencana Isi……… 7

BAB II :ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912…... 9

A. Sejarah Ringkas Perusahaan…………..……… 9

B. Struktur Organisasi……….………... 14

C. Job Description……….. 16

D. Jaringan Usaha………....………... 20

E. Kinerja Usaha Terkini.………... 23


(58)

BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG SETIA BUDI

MEDAN………. 26

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi……… 26

B. Pengertian Gaji……….. 27

1. Unsur-Unsur Gaji……….. 28

2. Aktivitas Siklus Penggajian.………. 29

3. Prosedur Perhitungan Gaji……… 35

C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penggajian………. 38

D. Pengendalian Internal Atas Penggajian……… 39

E. Efektivitas Pengendalian Internal Atas Penggajian……….. 42

F. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian………... 43

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN……….. 48

A. Kesimpulan……….. 48

B. Saran……… 49


(59)

Tabel 1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir.……… 6 Tabel 3.1 Daftar Perhitungan Gaji pada AJB BUMIPUTERA 1912


(60)

Gambar 2.1 Logo AJB BUMIPUTERA 1912………... 11

Gambar 2.2 Struktur Organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 se-Indonesia…... 15 Gambar 2.3 Struktur Organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang

Setia Budi Medan………... 16 Gambar 3.1 Sistem Penggajian Perusahaan Asuransi………..………. 30


(1)

3. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM. Ak selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan pengajaran dan ilmu yang sangat berguna kepada penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Shyana Noorakhmanti selaku Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan AJB Bumiputera Kantor Cabang Setia Budi Medan yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan pengambilan data untuk tugas akhir ini

6. Seluruh Pegawai AJB Bumiputera Medan khususnya kak Olivia, Pak Budi, kak Winda, dan Pak Andi yang telah membantu penulis dalam pengambilan data yang diperlukan untuk tugas akhir ini.

7. Teristimewa penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis. Ayahanda Satimin, dan Ibunda Nurmawati SPdi yang telah memberikan dukungan moral dan materil, serta yang telah mendidik, membimbing, mengasuh, mendukung, dan mendoakan penulis hingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Kepada Kakak Satnur Rahma Yanti, serta Abang Fahmi Abdi Wijaya. Terima kasih telah memberikan nasihat dan dukungan kepada penulis.

9. Untuk dua keponakanku yang selalu dirindukan, Mirza Alhusaini dan Salwa Iswah Adzkia, terimakasih telah menghibur ibu nya selalu, semoga setelah ini bisa cepat dapat pekerjaan yang baik sehingga bisa membelikan banyak mainan untuk dua keponakan tersayang.


(2)

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………... . i

DAFTAR ISI………... iv

DAFTAR TABEL…...………... vi

DAFTAR GAMBAR……….. vii

BAB I :PENDAHULUAN………... 1

A. Latar Belakang Masalah..………. 1

B. Rumusan Masalah……… 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 5

D. Rencana Penulisan………... 6

1. Jadwal Penelitian……….. 6

2. Rencana Isi……… 7

BAB II :ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912…... 9

A. Sejarah Ringkas Perusahaan…………..……… 9

B. Struktur Organisasi……….………... 14

C. Job Description……….. 16

D. Jaringan Usaha………....………... 20

E. Kinerja Usaha Terkini.………... 23


(4)

BAB III :PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENGGAJIAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG SETIA BUDI

MEDAN………. 26

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi……… 26

B. Pengertian Gaji……….. 27

1. Unsur-Unsur Gaji……….. 28

2. Aktivitas Siklus Penggajian.………. 29

3. Prosedur Perhitungan Gaji……… 35

C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penggajian………. 38

D. Pengendalian Internal Atas Penggajian……… 39

E. Efektivitas Pengendalian Internal Atas Penggajian……….. 42

F. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian………... 43

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN……….. 48

A. Kesimpulan……….. 48

B. Saran……… 49


(5)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir.……… 6

Tabel 3.1 Daftar Perhitungan Gaji pada AJB BUMIPUTERA 1912


(6)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Logo AJB BUMIPUTERA 1912………... 11

Gambar 2.2 Struktur Organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 se-Indonesia…... 15 Gambar 2.3 Struktur Organisasi AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang

Setia Budi Medan………... 16


Dokumen yang terkait

EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG ASURANSI KUMPULAN SURAKARTA

0 4 81

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4 17 67

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Gaji pada CV. Cisarua.

0 0 50

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Intern Penggajian.

0 0 59

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan

0 0 10

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan

0 0 8

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan

0 0 17

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Setia Budi Medan

0 0 1

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 8

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 6