Preview Studi Terdahulu PENDAHULUAN

Setelah diperoleh data dari berbagai sumber primer dan sekunder yang berkaitan dengan objek penelitian, maka selanjutnya adalah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh tersebut. ` Adapun teknik penulisannya, penulis berpedoman kepada buku pedoman penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.

E. Preview Studi Terdahulu

Penelitian akal sudah menjadi tema umum yang mudah ditemukan, namun untuk tema yang berkenaan dengan pengaruh akal terhadap istimbat hukum belum penulis temukan akan tetapi untuk bahan rujukan penulis, ada beberapa skripsi yang membahas tentang akal : 1. Peranan Qiyas Dalam Menetapkan Hukum Islam Studi Banding Pemikiran Sunni dan Syi’ah. Oleh : Ismail Marjuki, SJPMH, Tahun 2003 2. Metode Ijtihad Imam Malik dan Imam Daud Ad-Dhahiri, Suatu Perbandingan Terhadap Konsep Qiyas Imam Malik dan Konsep Dalil Imam Ad-Dhahiri. Oleh : Ahmad Humaidi, SJPMH, Tahun 2003 Dari judul-judul skripsi di atas dapat disimpulkan bahwa, para ulama syi’ah itu menolak adanya konsep qiyas walaupun ada sebagian ulama yang menggunakan konsep qiyas dalam pengambilan istimbat hukum islam, dan disini penulis menyimpulkan bahwa ulama Syi’ah itu menolak qiyas karena melihat dari suara mayoritas dan mereka tidak menjadikan qiyas sebagai landasan hukum sebab mereka beranggapan qiyas itu bersifat zanni prasangka maka dari itu qiyas tidak bisa dijadikan landasan hukum. Qiyas menurut mazhab Sunnni dijadikan sebagai hujjah dalam menetapkan hukum islam dan mempunyai peranan penting dalam mengistimbatkan hukum islam. Akan tetapi mengambil metode qiyas setelah dida lam Al-Qur’an dan As-Sunnah tidak ditemukan suatu hukum yang jelas. Dasar hukum yang mereka gunakan berdasarkan kepada ayat Al-Qur’an dan As-Sunnah serta pendapat berbagai sahabat Rasulullah SAW. Pengaruh dari kedua golongan tersebut sangat berbeda akan tetapi pengaruh dari pemikirannya mempunyai peranan yang sangat besar dan jelas serta dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana diketahui bahwa ijtihad yang dilakukan oleh para fuqaha itu berbeda dalam menggunakan metodenya yang berkisar pada permasalahan atau suatu kejadian yang tidak terdapat dalam nash, salah satunya metode Qiyas yang digunakan sebagai metode pemecahannya, bukanlah penulis meniadakan metode qiyas tapi disinilah letak permasalahannya : seperti Imam Malik ketika tidak terdapat dalam nash dan sunnah beliau menggunakan Qiyas sebagai metode ijtihadnya, sedangkan Imam Ja’far menggunakan akal. Dalil akal adalah salah satu metode ijtihad yang digunakan Imam Ja’far dan dijadikan sebagai sumber hukum islam setelah ijma, keberadaanya merupakan sebuah reaksi sebagai suatu penolakan terhadap qiyas.

F. Sistematika Penulisan