Tujuan dan Manfaat Pklm C. Ruang lingkub PKLM Metode PKLM E. Metode Pengumpulan data Sistenatika Penulisan Laporan PKLM BAB II Subjek dan Objek Pajak Hiburan Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Perhitungan Pajak Hiburan D. Penetapan Pajak Hinburan Tata Cara

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PKLM

B. Tujuan dan Manfaat Pklm C. Ruang lingkub PKLM

D. Metode PKLM E. Metode Pengumpulan data

F. Sistenatika Penulisan Laporan PKLM BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singakat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan B. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan C. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan D. Gambaran Umum Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Tahun 2010 BAB III GAMBARAN DATA PAJAK HIBURAN A. Ketentuan Umum

B. Subjek dan Objek Pajak Hiburan

Universitas Sumatera Utara

C. Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Perhitungan Pajak Hiburan D. Penetapan Pajak Hinburan

E. Tata Cara Pembayaran Pajak Hiburan F. Tata Cara Penagihan Pajak

G. Ketentuan Pidana H. Tinjauan Praktik

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA A. Masalah Yang Dihadapi Dalam Meningkatkan Pajak Hiburan B. Realisasi Penerimaan Pajak Hiburan Kota Medan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan B. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Berkembanganya ilmu pengetahuan dan tehnologi membawa dampak yang luas dan kompleks. Kemajuan tersebut tentunya membutuhkan kesiap sediaan semua pihak Perguruan Tinggi sebagai sebuah wadah pendidikan tertinggi dalam suatu jenjang pendidikan formal. Berperan serta dalam meningkatkan mutu pendidikan sehingga produk-produk yang dihasilkan benar-benar berkualitas, trampil dan siap dipekerjakan ditengah-tengah masyarakat Indonesia. Dan mahasiswa sebagai salah satu elemen perguruan tinggi dituntut untuk mampu berfikir kritis, tegas dan kreatif khususnya dibidang mereka pilih. Hal ini sangat penting karena mahasiswa sebagai generasi muda diharapkan dapat meneruskan pembangunan bangsa ini. Guna memenuhi tuntutan dunia kerja dibutuhkan produk-produk perguruan tinggi yang berkualitas, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk lulus dari program pendidikannya tetapi juga harus mampu mengembangkan dan menambah ilmu pengetahuan dan ilmu yang diperolehnya, untuk itu maka mahasiswa diwajibkan mengikuti PKLM. Dalam melaksanakan PKLM ini, maka mahasiswa memerlukan sebuah wadah atau tempat untuk mengaplikasikan teori perkuliahanya tersebut. Bahasan yang diambil tentunya dalam bidang perpajakan. Sektor pajak di Indonesia merupakan salah satu penerimaan APBN terbesar setelah migas sehingga pemerintah berupaya Universitas Sumatera Utara sedemikian keras untuk meningkatkan penerimaan tersebut. Tanggung jawab perpajakan bukan hanya berada dipundak pemerintah pusat tetapi juga pada pemerintah daerah. Ini menyebabkan pajak tebagi atas dua jenis yaitu pajak pusat dan pajak daerah. Dilihat dari segi siapa yang berwenang untuk memungut pajak tersebut, hal ini semakin dipertegas dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan segala dimensinya termasuk masalah pengelolaan keuangan daerah. Ini menyebabkan pemerintah daerah semakin gencar mencari pemasukan bagi kas daerah yang salah satunya adalah dari perpajakan. Pajak daerah dan retribusi daerah diatur pelaksanaanya didalam Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Pajak daerah juga terbagi atas dua yaitu pajak provinsi dan pajak kabupatenkota. Yang termasuk Pajak Provinsi : 1. Pajak kendaraan bermotor dan kendaraan diatas air 2. Bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air 3. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor 4. Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan Yang termasuk pajak KabupatenKota 1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan Universitas Sumatera Utara 4. Pajak Reklame 5. Pajak Penerangan Jalan 6. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 7. Pajak Parkir Hal ini menunjukan bahwa pajak adalah pembayaran wajib yang dikenakan berdasarkan undang-undang yang tidak dapat dihindari bagi yang berkewajiban dan wajib pajak yang tidak mau membayar pajak dapat dilakukan paksaan. Dengan demikian, pengenaan pajak berdasarkan undang-undang akan menjamin adanya keadilan dan kepastian hukum bagi pembayar pajak sehingga pemerintah tidak dapat sewenang-wenang menetapkan besarnya pajak. Dewasa ini, pajak daerah terdiri dari berbagai jenis pajak yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat. Demikian pula dengan retribusi daerah. Masing–masing jenis pajak dan retribusi daerah memiliki objek, subjek tarif, dan berbagai keuntungan tersendiri, yang mungkin berbeda dengan jenis pajak atau retribusi daerah dan lainnya. Salah satu sumber pendapatan daerah yang berperan penting bagi anggaran dan belanja daerah adalah Pajak Hiburan, karena pajak hiburan diharapkan dapat memberikan pendapatan yang besar bagi kelangsungan pembangunan daerah. Namun sepertinya pemerintah mengalami kesulitan-kesulitan dalam meningkatkan penerimaan dari Pajak Hiburan, salah satunya adalah kurangnya kesadaran atau kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak hiburan tepat waktu yang telah ditentukan karena hal tersebut diatas maka wajib pajak mengajukan surat Universitas Sumatera Utara permohonan penundaan pajak hiburan yang akan diserahkan kepada Dinas Pendapatan Daerah sehingga kemandirian daerah dalam hal pembayaran, penyelenggaraan Pemerintah di Daerah dapat terwujud dengan baik. Berdasarkan penjelasan diatas penulis tertarik ingin mengetahui upaya yang dilakukan Dinas Pendapatan Kota Medan dalam meningkatkan penerimaan Pajak Hiburan seta cara pengelolaannya. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk membuat suatu karya tulis dengan judul Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Hiburan Pada Dinas Pendapatan Kota Medan. Universitas Sumatera Utara

B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM