Direct Sequence Spread Spectrum DSSS

Gambar 2.10 Frekuency Hopping dengan lima frekuensi Pada Gambar 2.10 [2] setelah gelombang radio melakukan transmisi data pada frekuensi carrier 2,451 GHz, gelombang radio akan mengulang kembali hop sequence awal yakni 2,449 GHz. Proses ini dilakukan sampai data yang diterima lengkap. Pada sisi penerima, hop sequence gelombang radio harus sinkronisasi terhadap pengirim sehingga menerima frekuensi yang tepat dan pada waktu yang tepat pula. Kemudian sinyal yang diterima dimodulasi dan digunakan pada komputer penerima.

b. Direct Sequence Spread Spectrum DSSS

Direct Sequence Spectrum merupakan tipe spread spectrum yang sudah banyak dikenal dan dapat dipakai karena implementasinya dan data rate yang tinggi. Kebanyakan dari peralatan wireless LAN yang digunakan sekarang ini menggunakan teknologi ini. Metode yang digunakan pada DSSS dalam pengiriman data dimana transmit dan receive-nya disebarkan langsung pada suatu band pita tertentu misalnya 22 MHz. DSSS menggabungkan sinyal data pada station pengiriman dengan bit sequence yang mempunyai data rate yang tinggi, dimana hal ini disebut chipping code atau processing gain atau spreading ratio. Semakin tinggi processing gain, Universitas Sumatera Utara maka semakin besar sinyal yang resisten terhadap interferensi. Semakin rendah processing gain, maka semakin besar jumlah bandwidth tersedia untuk user. FCC mengeluarkan peraturan bahwa spreading ratio harus lebih dari sepuluh. Sebagian besar dari produk produk yang terdapat di pasaran mempunyai suatu spreading ratio kurang dari 20 dan standar baru dari IEEE 802.11 memakai suatu spreading ratio sebelas. Seperti yang dijelaskan di atas, pemancar dan penerima pada DSSS harus disamakan dengan memakai processing gain yang sama. Apabila processing gain ortogonal digunakan lebih dari satu LAN maka dapat dibagi pada band yang sama. Karena sistem DSSS menggunakan subchannel- subchannel yang lebar, maka banyaknya co-located LAN menjadi terbatas oleh ukuran subchannels. Dalam mendefenisikan sebuah channel pada sistem direct sequence menggunakan cara lebih konvensional daripada FHSS. Masing masing channel pada sistem direct sequence saling berdekatan dengan lebar frekuensi 22 MHz. Sebagai contoh dapat di lihat pada Gambar 2.11 [2]. Gambar 2.11 Overlapping yang terjadi pada DSSS Seperti terlihat pada Gambar 2.12 channel pada DSSS, sistem direct sequence terjadi overlapping pada masing-masing channel-nya sehingga hal ini menyebabkan interferensi pada sistem. Channel-channel yang overlapping pada sistem DSSS tidak dapat dijadikan co-located, jika hal ini dilakukan akan timbul penurunan kualitas Universitas Sumatera Utara sinyal. Channel-channel yang tidak terjadi overlapping harus berselisih lima channel, misal channel 1 dan channel 6, channel 2 dan channel 7 dan seterusnya. Secara teori jumlah channel maksimum yang tidak overlapping yang dapat diperoleh pada sistem DSSS ada tiga, yakni [1] : channel 1, channel 6 dan channel 11. Gambar 2.12 Channel yang tidak overlapping pada sistem DSSS

c. Perbandingan FHSS dan DSSS