Perspektif Ibu Hamil tentang Peran Suami dalam Pemenuhan Gizi selama Trimester I di Medan Tahun 2011

(1)

PERSPEKTIF IBU HAMIL TENTANG PERAN SUAMI DALAM

PEMENUHAN GIZI SELAMA TRIMESTER I DI MEDAN

RITA CHRISTIANI

105102024

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Rita Christiani

Perspektif Ibu Hamil tentang Peran Suami

dalam Pemenuhan Gizi selama Trimester I di Medan Tahun 2011 ix + 32 hal + 2 tabel + 6 lampiran

Abstrak

Peran seorang suami dalam pemenuhan gizi ibu hamil merupakan tindakan yang sangat diperlukan seorang ibu hamil untuk mencegah terjadinya malnutrisi pada ibu hamil dan lahirnya bayi dengan berbagai risiko dan komplikasi yang disebabkan oleh karena keluhan mual muntah dan peningkatan emosi pada trimester I yang mereka alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perspektif ibu hamil trimester I tentang peran suami dalam pemenuhan gizi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah partisipan 10 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan menggunakan alat perekam. Usia seluruh partisipan berkisar antara 20-35 tahun. Mayoritas partisipan berada dalam paritas 1 (satu). Mayoritas partisipan beragama Islam. Mayoritas pendidikan terakhir partisipan adalah SLTA. Mayoritas suku bangsa suami partisipan adalah suku Jawa, dan mayoritas pekerjaan partisipan adalah IRT (Ibu Rumah Tangga). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada empat kategori perspektif ibu hamil tentang peran suami dalam pemenuhan gizi selama trimester I yaitu memenuhi keinginan ibu, menghidangkan makanan favorit ibu, mendampingi ibu, mengingatkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil partisipan telah mendukung peran yang dilakukan suami. Oleh karena itu, diharapkan kepada partisipan yang belum mendukung atau yang belum merasakan peran yang dilakukan suami, agar lebih mendukung peran yang dilakukan suami agar suami dapat lebih mengerti bahwa peran yang dilakukan sangat berguna bagi ibu selama masa trimester I kehamilan.

Daftar pustaka : 25 (1999-2010)


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Perspektif Ibu Hamil tentang Peran Suami dalam Pemenuhan Gizi selama Trimester I di Medan Tahun 2011”, yang merupakan salah satu prasyarat bagi penulis untuk menyelesaikan Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan karena dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M. Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara & dosen pembimbing penulis, yang telah banyak membantu dan memberi masukan serta motivasi bagi penulis dalam proses bimbingan KTI.

3. dr. Juliandi Harahap, MA & dr. Christoffel L. Tobing, SpOG (K) selaku penguji I & II, yang telah menyediakan waktu dan memberikan saran demi perbaikan KTI ini. 4. Seluruh staf dosen D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara, yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.

5. Ibu Rosni Alizar, AmKeb selaku pimpinan Klinik Bersalin Rosni Alizar yang telah mengijinkan peneliti mengambil data untuk melakukan penelitian.


(5)

6. Seluruh partisipan yang telah memberikan persetujuan untuk menjadi sampel dalam penelitian Karya Tulis Ilmiah ini

7. Teristimewa kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda H. Tampubolon & Ibunda M.br Siregar serta seluruh anggota keluarga penulis yang tidak pernah berhenti memberikan doa, dukungan dan semangat kepada penulis.

8. Seluruh teman seperjuangan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang selalu menjadi tempat berbagi suka dan duka dalam menjalani proses pendidikan.

Penulis menyadari bahwa KTI ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan KTI ini. Semoga KTI ini akan bermanfaat bagi mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan seluruh pembaca.

Medan, Juni 2011


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

1. Bagi Praktek Pelayanan Kebidanan ... 4

2. Bagi Partisipan ... 4

3. Bagi Pendidikan Kebidanan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan ... 5

1. Pengertian Kehamilan ... 5

2. Perubahan yang Terjadi pada Ibu Hamil Trimester I ... 5

a. Perubahan Fisiologi & Metabolisme Selama Trimester I ... 5

b. Perubahan Psikologis Selama Trimester I ... 6

3. Peran yang Dilakukan Suami dalam Pemenuhan Gizi Ibu Hamil Trimester I ... 6

B. Konsep Perspektif ... 8

C. Standart Penambahan Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester I ... 8

D. Konsep Penelitian Kualitatif Fenomenologi ... 10

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 12


(7)

D. Waktu Penelitian ... 13

E. Etika Penelitian ... 13

F. Instrumen Penelitian ... 14

G. Alat Pengumpulan Data ... 14

H. Analisis Data ... 16

I. Tingkat Keabsahan Data ... 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... 18

1. Hasil Penelitian ... 18

2. Perspektif Ibu Hamil tentang Peran Suami dalam Pemenuhan Gizi selama Trimester I ... 20

B. Pembahasan ... 25

1. Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 25

2. Keterbatasan Penelitian ... 29

3. Implikasi untuk Pelayanan Kebidanan ... 30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 31

B. Saran ... 32

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standart Penambahan Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester I ... 9 Tabel 4.1 Data Demografi Partisipan ... 19


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Partisipan Lampiran 2 : Lembar Kuesioner Data Demografi Lampiran 3 : Lembar Panduan Wawancara Lampiran 4 : Lembar Konsultasi

Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian


(10)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Rita Christiani

Perspektif Ibu Hamil tentang Peran Suami

dalam Pemenuhan Gizi selama Trimester I di Medan Tahun 2011 ix + 32 hal + 2 tabel + 6 lampiran

Abstrak

Peran seorang suami dalam pemenuhan gizi ibu hamil merupakan tindakan yang sangat diperlukan seorang ibu hamil untuk mencegah terjadinya malnutrisi pada ibu hamil dan lahirnya bayi dengan berbagai risiko dan komplikasi yang disebabkan oleh karena keluhan mual muntah dan peningkatan emosi pada trimester I yang mereka alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perspektif ibu hamil trimester I tentang peran suami dalam pemenuhan gizi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah partisipan 10 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan menggunakan alat perekam. Usia seluruh partisipan berkisar antara 20-35 tahun. Mayoritas partisipan berada dalam paritas 1 (satu). Mayoritas partisipan beragama Islam. Mayoritas pendidikan terakhir partisipan adalah SLTA. Mayoritas suku bangsa suami partisipan adalah suku Jawa, dan mayoritas pekerjaan partisipan adalah IRT (Ibu Rumah Tangga). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada empat kategori perspektif ibu hamil tentang peran suami dalam pemenuhan gizi selama trimester I yaitu memenuhi keinginan ibu, menghidangkan makanan favorit ibu, mendampingi ibu, mengingatkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil partisipan telah mendukung peran yang dilakukan suami. Oleh karena itu, diharapkan kepada partisipan yang belum mendukung atau yang belum merasakan peran yang dilakukan suami, agar lebih mendukung peran yang dilakukan suami agar suami dapat lebih mengerti bahwa peran yang dilakukan sangat berguna bagi ibu selama masa trimester I kehamilan.

Daftar pustaka : 25 (1999-2010)


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh surat kabar harian on-line dengan Direktur Bina Kesehatan Ibu Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Sri Hermiyanti mengatakan bahwa dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Ibu saat ini adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup (Kompas, 2010, ¶ 8).

Musbikin (2005) menyatakan bahwa walaupun pada trimester pertama pertumbuhan janin relatif lambat, namun perlu diingat, masa ini merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pembentukan sistem saraf, jantung, otak dan organ-organ reproduksi. Plasenta juga mulai terbentuk. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan gizi wanita hamil akan zat-zat gizi tertentu meningkat. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka proses tumbuh kembang janin bisa terhambat, bayi dapat lahir sebelum waktunya atau lahir dengan BBLR. Bahkan menurut Dobbing & Sands dalam jurnal “Early Human Development” vol 5/ 1978, pada masa akhir trimester I sudah terjadi puncak pertumbuhan otak janin.

Sayogo (2007) menyampaikan bahwa pada perempuan hamil dengan malnutrisi kronis akan berpotensi menghasilkan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) untuk masa kehamilannya/ Small Gestasional Age (SGA). Dari 2/ 3 kasus BBLR tersebut setengah diantaranya memiliki proporsi tubuh yang kecil yang pada saat dewasa dan akan lebih rentan untuk menderita penyakit kronis.


(12)

Hal ini sesuai dengan penelitian Lubis (Bibilung, 2008, ¶ 15-17) menunjukkan bahwa seorang ibu yang mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan risiko dan komplikasi pada ibu dan janin, berupa anemia, perdarahan antepartum, kenaikan berat badan (BB) yang tidak bertambah secara normal, persalinan sulit dan lama, perdarahan intrapartum, persalinan premature/ sebelum waktunya, bayi lahir mati, keguguran, cacat bawaan, BBLR.

Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang ibu konsumsi selama kehamilan atau karena keluhan mual muntah yang ibu alami pada trimester awal yang berkelanjutan hingga akhir kehamilan serta tekanan emosional atau kecemasan yang berlebihan terhadap kehamilannya.

Llewellyn-Jones (2005) mengatakan bahwa terdapat sekitar 6 dari 10 wanita hamil mengalami mual muntah selama trimester I yang berlangsung sepanjang hari dan menyebabkan aktifitas mereka terganggu.

(Winkjosastro, 2005 dalam Prawirohardjo, 2005) mengatakan bahwa selama kehamilan terjadi peningkatan hormon estrogen dalam darah yang mempengaruhi sistem saraf pusat agar pengosongan lambung menjadi lambat, sehingga makanan akan menjadi lebih lama bertahan didalam lambung dan makanan yang telah dicernakan akan bertahan lebih lama berada dalam usus-usus dapat menyebabkan hingga terjadi peningkatan aliran balik makanan (refluks) sampai dengan mual dan muntah dan obstipasi.

Bratayatnya (2008) yang menyatakan bahwa 50 persen ibu hamil, mengeluhkan sakit pinggang saat menjalani proses kehamilan. Penyebab nyeri pinggang pada ibu hamil adalah penyesuaian pada titik keseimbangan tubuh ibu terhadap pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dan perkembangan janin, plasenta, air ketuban, dan


(13)

yang mempengaruhi jaringan ikat antar tulang (ligament) menjadi lebih longgar, tak terkecuali pada tulang- tulang panggul sebagai persiapan ibu untuk melahirkan, sehingga perubahan ligament akan menyebabkan ibu merasa tak nyaman pada saat berjalan dan tidur.

Peran seorang suami sangat dibutuhkan untuk menghindarkan ibu hamil dari perasaan mual muntah. Menurut Novaria (2007) seorang suami yang ramah, pengertian dan baik hati yang selalu bersedia membantu ibu hamil akan membantu ibu untuk memenuhi gizi yang diperlukan dan mengatasi kecemasan serta keluhan yang dialami.

Dari uraian yang menyatakan tentang pentingnya peran suami dan gizi yang dikonsumsi ibu selama trimester I kehamilan untuk pembentukan pertumbuhan organ-organ vital janin maka pandangan ibu hamil tentang peran suami yang mereka terima selama kehamilannya penting untuk diteliti, apakah telah dapat mengurangi keluhan yang mereka alami dan memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan, karena bila hal tersebut tidak diatasi segera, maka dapat berlangsung hingga akhir kehamilan dan akan berdampak buruk bagi bayi yang akan lahir.

B. Pertanyaan Penelitian

“Bagaimanakah perspektif ibu hamil tentang peran suami dalam pemenuhan gizi selama trimester I di Medan Tahun 2011?”

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui perspektif ibu hamil tentang peran suami dalam pemenuhan gizi selama trimester I di Medan Tahun 2011


(14)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Praktek Pelayanan Kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh petugas kesehatan dan para kader kesehatan dalam mempromosikan pentingnya peran suami dalam pemenuhan gizi ibu hamil trimester I.

2. Bagi Partisipan

Diharapkan dengan adanya penelitian ini para partisipan mendukung suami untuk lebih berperan dalam pemenuhan gizi selama kehamilan khususnya trimester I.

3. Bagi Peneliti Lanjutan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi atau masukan bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan perspektif ibu hamil trimester I tentang peran suami dalam pemenuhan gizi.


(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan suatu peristiwa bertemunya sel telur dan sel sperma di pars ampularis dan bernidasi pada lapisan desidua endometrium rahim selama beberapa waktu dan bertumbuh serta berkembang menjadi bayi, Winkjosastro (2005, dalam Prawirohardjo, 2005).

2. Perubahan yang Terjadi pada Ibu Hamil Trimester I a. Perubahan Fisiologi dan Metabolisme selama Trimester I

Pada trimester I kehamilan, akan terjadi berbagai perubahan pada ibu hamil, beberapa diantaranya adalah perubahan fungsi paru, fungsi ginjal, komposisi volume darah, fungsi saluran cerna dan metabolime. Perubahan fungsi saluran cerna dan metabolisme ini akan mempengaruhi status gizi ibu karena dapat mengakibatkan mual muntah. Menurut Sayogo (2007) penyebab mual muntah pada ibu hamil ini belum diketahui dengan pasti namun diduga akibat peningkatan kadar hormon Gonadotropin (FSH (Estrogen & Progesteron) dan LH (Luteinzing Hormone)) yang merelaksasi otot-otot lambung sehingga pergerakannya menjadi lambat dan absorpsi air dalam saluran cerna meningkat.

Wheeler (2003) dan Manuaba (1999) menyatakan bahwa 50%-80% wanita hamil mengalami mual atau muntah diawal kehamilan, sebagai tanda dan gejala kehamilan yang dialami seorang dalam masa kehamilan.


(16)

b. Perubahan Psikologis selama Trimester I

Pada umum nya mual muntah pada ibu hamil hanya terjadi pada trimester I kehamilan, namun pada beberapa ibu hamil hal ini dapat berlanjut hingga akhir kehamilan. Menurut Varney (2006) pada trimester I kehamilan seorang ibu akan menjadi seorang yang ambivalen (bigung) karena belum terbiasa dengan perubahan berupa mual muntah yang mereka alami. Hal ini menyebabkan ibu hamil menjadi kesal atau sedih karena tidak lagi dapat makan sesuai dengan keinginan mereka sehingga mempengaruhi pola makan ibu menjadi tidak teratur hingga keluhan mual muntah yang mereka alami berkelanjutan hingga akhir kehamilan.

Dukungan dan peran serta pria dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, bahkan juga dapat memicu produksi ASI. Keberhasilan istri dalam mencukupi kebutuhan ASI sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan keterlibatan suami selama masa kehamilan (Triaseka, 2007).

3. Peran yang dapat Dilakukan Suami dalam Pemenuhan Gizi Ibu Hamil selama Trimester I

Peran seorang suami dalam pemenuhan gizi ibu hamil merupakan tindakan yang sangat diperlukan seorang ibu hamil untuk mencegah terjadinya malnutrisi pada ibu hamil dan lahirnya bayi dengan berbagai risiko dan komplikasi yang disebabkan oleh karena keluhan mual muntah dan peningkatan emosi pada trimester I yang mereka alami, karena menurut Varney (2006) seorang ibu hamil akan cenderung memberitahu suami atau keluarga terdekat tentang keluhan mual muntah yang mereka alami untuk menemukan jalan keluar dari perubahan psikologis yang mereka alami.


(17)

Peran suami berkembang sejalan dengan dengan peran ibu selama kehamilan. secara umum, peran itu terbentuk secara psikologis, seorang laki-laki yang senang berperan sebagai ayah dan senang mengasuh anak serta percaya diri akan mampu menjadi seorang ayah yang baik (Jordan, 1990 dalam Susantri, 2008).

Menurut Novaria (2007), ada beberapa peran yang dapat dilakukan oleh seorang suami dalam pemenuhan gizi ibu hamil trimester I, antara lain:

1) Menenangkan Rasa Ketidaknyamanan Ibu

Pada trimester I kehamilan akan terjadi mual muntah (morning sickness), rasa lelah, perubahan perasaan, dan nafsu makan yang berkurang pada ibu hamil. Hal yang harus dilakukan seorang suami, antara lain menyediakan kantong plastik bila ibu merasa ingin muntah di pagi hari, menyediakan biskuit/ makanan kecil dan air putih bila ibu merasa tidak selera makan, mengingatkan ibu untuk selalu makan makanan yang bergizi, menawarkan diri untuk membantu ibu membeli makanan yang diinginkan.

2) Memberikan Perhatian

Saat ibu menjadi cepat lelah dan mudah mengantuk buatlah ibu merasa nyaman sehingga ibu dapat beristirahat dan cukup tidur dengan memutar lagu-lagu yang lembut, temani ibu makan bila ibu tidak berselera untuk makan.

3) Menenangkan Emosi Ibu dan Membina Ikatan dengan Calon Bayi

Ibu hamil akan merasa senang bila seorang suami menunjukkan rasa bahagia dan antusias terhadap janin melalui sapaan yang agresif yang merupakan ungkapan kebahagiaan. Selain itu, ungkapan perasaan cinta oleh seorang suami pada ibu akan menenangkan emosi ibu, karena selama hamil ibu membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang lebih dari suami.


(18)

B.

Konsep Perspektif 1. Pengertian Perspektif

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Perspekstif mengandung arti pandangan/ sudut pandang. Dalam hal ini, Perspektif Ibu Hamil Trimester I tentang Peran Suami dalam Pemenuhan Gizi mengandung arti: pandangan seorang ibu hamil trimester I tentang tindakan yang dilakukan oleh suami dalam memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan.

Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara tertentu, dan cara-cara tersebut berhubungan dengan asumsi dasar yang menjadi dasarnya, unsur-unsur pembentuknya dan ruang lingkup apa yang dipandangnya, Setiaman (2008).

C.

Standart Penambahan Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester I

Dalam bukunya At a Glance Ilmu Gizi, Norwitz, E & Jhon, S mengemukakan bahwa standart penambahan yang harus dipernuhi seorang ibu hamil selama trimester I kehamilan adalah yang sesuai dengan penambahan kebutuhan gizi yang telah ditetapkan sesuai dengan Angka Kebutuhan Gizi pada Tahun 2005. Standart penambahan kebutuhan gizi ibu hamil selama trimester I dapat dilihat pada Tabel 2.1.


(19)

Tabel. 2.1. Standart Penambahan Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester I

ZAT GIZI

RDA

SUMBER MANFAAT

Tidak Hamil (Usia reproduktif)

Hamil Trimester I Vitamin A

500 mkg RE + 17 mkg RE Sayuran hijau tua, telur Imunitas, penglihatan, pertumbuhan sel dan jaringan

Thiamine (B1) 1.2 mg + 0.3 mg Kacang tanah, sayuran berdaun hijau

System saraf, pertumbuhan tubuh dan otak Riboflavin

(B2) 1.1 mg + 0.3 mg

Susu, sayuran berdaun hijau

Semua pertumbuhan jaringan Niasin (B3) 14 mg + 4 mg Ayam, ikan mentega,

kacang

Pertumbuhan jaringan, saraf dan pencernaan As. Folat 400 mkg + 200 mkg Sayuran berdaun hijau,

brokoli, polong

Pembelahan sel, mencegah cacat lahir, pertumbuhan yang normal

Vit. B12 2.4 mkg + 0.2 mkg Hati, daging, kuning telur, udang

Berperan dalam transfer O2 Vitamin C 75 mg + 10 mg Sayuran berdaun hijau,

polong

Fungsi sel, jaringan ikat, tulang gigi, pembuluh darah

Magnesium 260 mg + 30 mg Kacang tanah, bayam, kentang

Tulang yang kuat dan saraf yang sehat

Yodium 150 mkg + 50 mkg Makanan laut, sayuran Pertumbuhan dan perkembangan yang normal

Seng 10 mg + 1.7 mg Produk hewani, biji-bijian, kacang-kacangan

Fungsi dan perkembangan sel Selenium 30 mkg + 5 mkg Sereal, makanan laut,

telur

Pembuangan produk yang berbahaya Mangan 1.8 mg + 0.2 mg Serealia utuh,

kacang-kacangan

Membantu dalam proses metabolisme Fluor 2.6 mg + 0.2 mg Teh, kopi, makanan

hasil laut, k. kedelai

Membantu pembentukan tulang, mencegah kerusakan tulang & gigi

Protein 50 gram + 17 gram Daging, ikan telur Pembentukan jaringan bayi, plasenta & sel darah merah pada ibu


(20)

D.

Konsep Penelitian Kualitatif Fenomenologi 1. Pengertian

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dengan cara mendeskripsikannya secara kata-kata dan bahasa dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah misalnya, wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen. Menurut Moleong (2007), pada dasarnya landasan teoritis dari penelitian kualitatif bertumpu pada fenomenologi. Menurut Husserl (1859-1938, dalam Moleong, 2007) Fenomenologi diartikan sebagai pengalaman subjektif atau pengalaman fenomenologikal dan suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok seseorang.

Selain itu, fenomenologi digunakan sebagai: (1) perspektif filosofi; (2) sebagai pendekatan dalam metodologi kualitatif. Fenomenologi merupakan pandangan berpikir yang berfokus pada pengalaman-pengalaman subjektif manusia dan interpretasi-interpretasi dunia.

2. Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif Fenomenologi

Ada beberapa ciri pokok fenomenologi yang dilakukan oleh peneliti fenomenologis, antara lain, yaitu:

a. Fenomenologis cenderung mempertentangkannya dengan “naturalisme” yaitu yang

disebut objektivisme dan positivisme, yang telah berkembang sejak zaman Renaisance dalam ilmu pengetahuan modern dan teknologi

b. Secara pasti, fenomenologis cenderung memastikan kognisi yang mengacu pada apa saja yang dinamakan oleh Husserl ‘Evidenz’, yang dalam hal ini merupakan kesadaran


(21)

tentang sesuatu benda itu sendiri secara jelas dan berbeda dengan yang lainnya, dan mencakup untuk sesuatu dari segi itu, dan

c. Peneliti fenomenolgi cenderung percaya bahwa bukan hanya sesuatu benda yang ada dunia alam dan budaya.

3. Peneliti Fenomenologi

Dalam penelitian fenomenologi, sumber data utama diperoleh dari hasil wawancara yang mendalam antara peneliti dan partisipan (Polit, Beck & Hungler, 2004). Menurut Oiler (1982, dalam Brockopp, Hasting & Tolsma, 1999) dalam penelitian fenomenologis, seorang peneliti harus masuk kedalam pengalaman partisipan melalui pertanyaan agar melalui keterlibatan aktif ini peneliti memahami arti dan berusaha untuk menggambarkan pengalaman hidup partisipan dan berfokus pada hal penting dari suatu peristiwa yang terjadi dan perubahan apa saja yang telah terjadi.

Polit, Beck & Hungler (2004) mengemukakan bahwa para partisipan yang dipilih adalah yang sesuai dengan pertanyaan penelitian. Perhatian utama adalah pemilihan individu yang saat ini mempunyai pengalaman yang sedang diteliti. Sebagai ciri dari penelitian kualitatif fenomenologi adalah penggunaan sampel/ yang relatif sedikit, yaitu 10 orang atau lebih sedikit.


(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan adalah desain kualitatif fenomenologi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana perspektif ibu hamil trimester I tentang peran suami dalam pemenuhan gizi di Medan.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester I yang melakukan pemeriksaaan kehamilan di Medan. Diketahui bahwa jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Klinik Bersalin Rosni Alizar Medan mulai Januari-Oktober 2010 adalah 98 orang.

2. Sampel

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 10 orang, karena menurut Polit, Beck & Hungler (2004) ciri dari penelitian fenomenologi adalah penelitian yang menggunakan sampel dalam jumlah yang kecil yaitu 10 atau lebih kecil, dari sampel tersebut sudah dapat memenuhi saturasi data. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara non-probability sampling, purposive sampling, yaitu teknik pengumpulan data dengan pertimbangan tertentu, berupa:

a. Ibu hamil Trimester I (0-12 minggu) b. Bersedia untuk diwawancarai


(23)

d. Melakukan pemeriksaan kehamilan di Klinik Bersalin Rosni Alizar dengan keluhan atau tanpa keluhan

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Klinik Bersalin Rosni Alizar Medan dengan pertimbangan bahwa di klinik tersebut belum pernah dilakukan penelitian mengenai perspektif ibu hamil tentang peran suami dalam pemenuhan gizi selama trimester I.

D. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai dari September 2010 sampai dengan Juni 2011. E. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan surat permohonan kepada Ketua Pelaksana Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan kepada pimpinan Klinik Bersalin Rosni Alizar agar dapat memperoleh persetujuan penelitian.

Setelah memperoleh persetujuan, peneliti memulai penelitian dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta akibat yang mungkin terjadi selama dan setelah pengumpulan data kepada calon partisipan. Jika calon partisipan bersedia menjadi partisipan, maka ia harus mengisi lembar persetujuan, bila partisipan menolak untuk diwawancarai maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak partisipan.

Selanjutnya untuk menjaga kerahasiaan identitas partisipan, partisipan tidak perlu mencantumkan hal-hal yang bersifat privasi seperti nama, alamat dan no. HP (handphone) pada lembar pengumpulan data (kuesioner), karena peneliti menggunakan kode partisipan dan partisipan diharapkan mengisi data demografi seperti usia, paritas, agama, pendidikan terakhir, suku bangsa suami, pekerjaan, dan menjawab pertanyaan


(24)

dari peneliti. Seluruh jawaban yang telah diberikan oleh partisipan akan disimpan oleh peneliti untuk dijadikan sebagai transkrip untuk dianalisis hingga penelitian selesai

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, yaitu:

1. Peneliti sebagai instrumen kunci dalam penelitian. Oleh karena itu peneliti harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan wawancara secara mendalam. Untuk memperoleh kemampuan tersebut, maka peneliti memperdalam kemampuan dengan membaca buku-buku tentang tehnik dalam melakukan wawancara.

2. Kuesioner data demografi, berisi pertanyaan mengenai data umum partisipan pada lembar pengumpulan data berupa usia, paritas, agama, pendidikan terakhir, suku bangsa suami, dan pekerjaan.

3. Panduan wawancara berisi pertanyaan yang diajukan meliputi perspektif ibu hamil trimester I tentang peran suami dalam pemenuhan gizi, meliputi:

a. Bisa ibu ceritakan kepada saya, keluhan apa saja yang ibu alami selama hamil?

b. Tolong ibu jelaskan bagaimana cara suami membantu ibu dalam memenuhi gizi selama hamil?

c. Apa yang ibu rasakan pada saat suami melakukan hal tersebut? d. Apa harapan ibu tentang tindakan yang dilakukan suami? G. Prosedur Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan izin dari Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik USU dan Pimpinan Klinik Bersalin Rosni Alizar, peneliti mangambil data melalui rekam medik Klinik Bersalin Rosni Alizar untuk memperoleh data calon partisipan. Setelah


(25)

data diperoleh, peneliti melakukan pendekatan kepada calon partisipan untuk mendapat persetujuan sebagai sampel penelitian.

Pada penelitian ini, peneliti melakukan pendekatan kepada partisipan sebanyak 1-2 kali kunjungan ke rumah masing-masing partisipan dan kemudian melakukan wawancara kepada partisipan, karena sebelumnya peneliti dan partisipan sudah saling mengenal dan bertemu di klinik karena peneliti merupakan tenaga kesehatan yang pernah bekerja di Klinik Bersalin tersebut dan melayani pemeriksaan kehamilan serta bertemu dengan partisipan pada saat partisipan melakukan pemeriksaan kehamilan di Klinik Bersalin Rosni Alizar. Maka setelah kunjungan awal tersebut, setelah tercapai kesepakatan antara peneliti dan partisipan mengenai waktu wawancara, maka wawancara dilakukan berdasarkan waktu yang telah disepakati.

Setelah peneliti merasa cukup dekat dengan partisipan, maka peneliti memberikan kuesioner data demografi dan panduan wawancara yang berisi 4 (empat) pertanyaan untuk terlebih dahulu dipahami oleh partisipan. Partisipan diberi waktu untuk memahami pertanyaan dan mengingat kembali peristiwa yang dialaminya sehingga pada waktu wawancara partisipan dapat mengungkapkan hal-hal yang dialaminya secara jelas.

Dalam melakukan wawancara, peneliti merekam hasil wawancara dengan menggunakan alat perekam. Setelah selesai wawancara, peneliti membuat transkrip wawancara. Pengumpulan data dihentikan setelah peneliti menemukan saturasi data.


(26)

H. Analisis Data

Analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah metode analisis Miles & Huberman (1984, dalam Sugiyono, 2008). Adapun langkah-langkah analisis yang dilakukan adalah:

1. Membuat transkrip wawancara dari data kesepuluh orang partisipan, kemudian membaca masing-masing transkrip, dan memilih pernyataan-pernyataan penting yang diungkapkan oleh partisipan.

2. Mengelompokkan pernyataan-pernyataan penting yang sejenis sehingga diperoleh beberapa pernyataan kelompok yang sejenis (reduksi data).

3. Membaca kembali pernyataan-pernyataan sejenis disetiap kelompok sehingga ditemukan tema dari kelompok pernyataan tersebut (penyajian data).

4. Setelah diperoleh beberapa tema dari tiap-tiap kelompok, kemudian hasil penelitian disajikan dalam bentuk narasi (verifikasi data).

I. Tingkat Kepercayaan Data

Tingkat kepercayaan data yang digunakan peneliti berpegang pada 3 (tiga) prinsip atau kriteria menurut Lincoln & Guba (1985, dalam Danim 2002). Ketiga prinsip itu antara lain:

1. Prinsip Kredibilitas (Credibility)

Prinsip kredibilitas (credibility) atau derajat kepercayaan, merupakan pengungkapan kenyataan yang sesungguhnya dari kebenaran hasil penelitian kualitatif. Beberapa hal yang dilakukan untuk memenuhi kriteria ini adalah prolonged engagement. Prolonged engagement merupakan pendekatan kepada calon partisipan sehingga peneliti dan partisipan saling mengenal dan saling mempercayai. Untuk dapat dekat dengan


(27)

rumah kepada partisipan 1, 2, 3, 4, 8,dan 10, sementara 2 kali kunjungan rumah dilakukan peneliti kepada partisipan 5, 6, 7, dan 9 karena peneliti dan partisipan telah bertemu pada saat partisipan melakukan pemeriksaan kehamilan ke klinik bersalin. Hal ini dilakukan agar peneliti dan partisipan saling mengenal sehingga seluruh informasi dapat diperoleh.

2. Prinsip Dependabilitas (Dependability)

Prinsip dependabilitas (dependability) merupakan prinsip yang merujuk pada apakah data penelitian itu memiliki keandalan atau reabilitas. Hal ini dilakukan oleh seorang auditor atau pembimbing dengan mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Dalam prinsip ini peneliti merupakan pelaksana tunggal yang menunjukkan setiap langkah kerja yang dilalui yang dimulai dari bagaimana peneliti mulai menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, hingga membuat kesimpulan dari penelitian harus dapat ditunjukkan oleh peneliti kepada pembimbing untuk dinilai dan dipantau. (Faisal, 1990 dalam Sugiyono, 2008)

3. Prinsip Konfirmabilitas (Confirmability)

Prinsip konfirmabilitas (confirmability) merupakan kepastian atas makna keyakinan dari hasil penelitian yang diperoleh. Untuk memenuhi prinsip ini peneliti melakukan cara yaitu mengonfirmasi hasil penelitian dengan menyediakan dan mempersiapkan transkrip wawancara untuk di review oleh pembimbing peneliti. Selain itu, bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada tetapi hasilnya ada.


(28)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A.

HASIL

Penelitian fenomenologi ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang perspektif ibu hamil tentang peran suami dalam pemenuhan gizi selama trimester I. Adapun partisipan dalam penelitian ini adalah sepuluh orang. Dua orang partisipan berada dalam rentang usia kehamilan 0-4 minggu, dua orang partisipan berada dalam rentang usia kehamilan 5-8 minggu, enam orang partisipan berada dalam rentang usia kehamilan 9-12 minggu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara mendalam dengan menggunakan alat perekam.

1. Hasil Penelitian

a. Karakteristik Partisipan

Sepuluh partisipan yang menjadi sampel penelitian ini adalah partisipan yang memenuhi kriteria. Dari kuesioner data demografi diperoleh bahwa keseluruhan partisipan berusia reproduksi sehat, yaitu 20-35 tahun. Tiga orang partisipan berusia 24 tahun, tiga partisipan berusia 26 tahun, dua partisipan berusia 28 tahun, satu partisipan berusia 30 tahun, satu partisipan berusia 33 tahun. Pada penelitian ini, sebanyak lima partisipan sedang hamil anak pertama, tiga patisipan sedang hamil anak kedua, satu partisipan sedang hamil anak ketiga, dan satu partisipan sedang hamil anak keempat. Mayoritas partisipan beragama islam, yakni sebanyak tujuh partisipan, tiga partisipan lainnya beragama Kristen protestan. Mayoritas pendidikan partisipan adalah SLTA yakni tujuh orang dan tiga orang berpendidikan SLTP. Empat partisipan mempunyai suami dengan suku jawa, dua partisipan dengan suami bersuku minang dan batak toba,


(29)

Mayoritas pekerjaan dari partisipan adalah IRT (Ibu Rumah Tangga), yakni sebanyak tujuh orang, satu partisipan bekerja sebagai pegawai swasta dan dua partisipan lain bekerja sebagai wiraswasta. Data demografi partisipan dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1

Data Demografi Partisipan Perspektif Ibu Hamil

tentang Peran Suami dalam Pemenuhan Gizi selama Trimester I di Medan Data Demografi Partisipan Jumlah

Usia :

- 20-25 tahun - 26-30 tahun - 31-35 tahun

3 5 2

Total 10

Paritas: - 1 orang - 2 orang - 3 orang - 4 orang

5 3 1 1

Total 10

Agama: - Islam

- Kristen protestan

7 3

Total 10

Pendidikan: - SLTP - SLTA 3 7 10 Total

Suku bangsa suami: - Jawa

- Minang - Batak toba - Banjar - Aceh 4 2 2 1 1

Total 10

Pekerjaan: - IRT

- Pegawai swasta - Wiraswasta

7 1 2


(30)

2. Perspektif Ibu Hamil tentang Peran Suami dalam Pemenuhan Gizi selama Trimester I

Perspektif ibu hamil tentang peran suami dalam pemenuhan gizi selama Trimester I di Klinik Bersalin Rosni Alizar Medan, terbagi menjadi empat kategori yaitu memenuhi keinginan ibu, menghidangkan makanan atau minuman bergizi untuk ibu, mendampingi ibu, mengingatkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi.

1. Memenuhi keinginan ibu

Dari hasil wawancara, diperoleh peran yang dilakukan oleh suami untuk memenuhi gizi ibu selama trimester I, yaitu memenuhi keinginan ibu dengan cara membelikan buah dan membelikan makanan yang diminta oleh ibu.

a. Membelikan buah

Empat dari sepuluh orang partisipan menyatakan bahwa suami membelikan buah sebagai makanan yang dapat mengawali ibu untuk dapat mengkonsusmsi makanan bergizi lainnya, karena menurut partisipan, buah merupakan makanan yang segar yang mampu meningkatkan selera makan mereka. Pernyataan membelikan buah dinyatakan oleh partisipan berikut ini:

“mau kita ya buah.., mau nya jeruk, yah dibeli jeruk gitu lah…,” (Partisipan 1)

“misalnya pas saya lagi kepengen makan es, maunya kan es kelapa muda aja kan..biar seger, es kelapa muda, yang kelapa nya itu,

jangan dicampur air lagi…” (Partisipan 2)

“yach… beliin buah gitu, buah apa yang dipingin-in di beliin, yang


(31)

b. Membelikan makanan yang ibu minta

Empat dari sepuluh orang partisipan menyatakan bahwa suami membelikan makanan yang ibu minta, karena makanan tersebut merupakan makanan yang diinginkan oleh ibu. Pernyataan membelikan makanan yang ibu minta dinyatakan oleh partisipan berikut ini:

“Apa yang mau kayanya gitu kan, dibantu gitu, kadang mau indomie atau apa gitukan, yang penting ada sikit lah, nanti masukkan angin kan

jadi tambah ini, kata nya…” (Partisipan 3)

“Trus kalau saya kalau lagi kepengen rujak, buah, ayam bakar pasti

dibeliin…” (Partisipan 7)

“oh, kalau dia biasanya itu membelikan apa yang saya minta, karena biasanya saya suka sate, pas saya nggak mau makan, biasanya dia itu

membelikan saya sate, kalau nggak bakso” (Partisipan 9)

2. Menghidangkan makanan atau minuman bergizi untuk ibu

Dari hasil wawancara, diperoleh peran yang dilakukan oleh suami untuk memenuhi gizi ibu selama trimester I, yaitu membuatkan teh manis sebelum ibu makan dan menghidangkan sarapan/ makanan pada saat ibu makan.

a. Membuatkan teh manis sebelum ibu makan

Dua dari sepuluh orang partisipan menyatakan bahwa suami membuatkan teh manis sebelum ibu makan, karena menurut ibu, teh manis dapat mengurangi keluhan yang mereka alami. Pernyataan membuatkan teh manis dinyatakan oleh partisipan berikut ini:

“Trus saya kalau pagi kan nggak bisa minum susu, karena kan mual, dia

itu, buatkan teh manis… (Partisipan 2)

“oh, dia paling buatin teh manis aja…, karena kalau udah minum teh manis itu udah enak, udah gitu keluhannya kan nggak terlalu parah.


(32)

b. Membuatkan susu

Satu dari sepuluh orang partisipan menyatakan bahwa suami membuatkan susu. Pernyataan membuatkan susu dinyatakan oleh partisipan berikut ini:

“Pertama susu,… itu waktu baru bangun tidur dah dibuatkan, kalau mau

tidur juga dah dibuatkan,…” (Partisipan 2)

c. Menghidangkan sarapan

Satu dari sepuluh orang partisipan menyatakan bahwa suami menghidangkan sarapan. Pernyataan menghidangkan sarapan dinyatakan oleh partisipan berikut ini:

“kalau pagi itu biasanya suami saya, ngebuatin sarapan…” (Partisipan 10)

3. Mendampingi ibu

Dari hasil wawancara, diperoleh peran yang dilakukan oleh suami untuk memenuhi gizi ibu selama trimester I, yaitu mendampingi ibu pada saat makan

a. Saat makan

Tiga dari sepuluh orang partisipan menyatakan bahwa suami mendampingi mereka pada saat makan. Karena menurut ibu, peran yang dilakukan suami berupa mendampingi ibu pada saat makan akan meningkatkan selera makan ibu dan ibu akan menjadi lebih semangat untuk makan sehingga diharapkan makanan yang dikonsumsi ibu telah memenuhi gizi yang diperlukan. Pernyataan mendampingi ibu pada saat makan dinyatakan oleh partisipan berikut ini:

“Yah trus, kalau misalnya makan buah itu, yah sama… makan buah sama-sama, makan pun gitu juga, supaya ada semangat lah gitukan,

ntah makan apa gitu…” (Partisipan 3)


(33)

“Dia nemani saya sarapan, kalau misalnya saya mual gitu kan, dia pasti bilang, ‘pelan-pelan aja makannya ma, nggak usah tergesa-gesa…’ biasanya kalau dia udah ngomong gitu, saya jadi semangat buat

makannya, pelan-pelan saya makan sampai habis…” (Partisipan 10)

4. Mengingatkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi

Dari hasil wawancara, diperoleh peran yang dilakukan oleh suami untuk memenuhi gizi ibu selama trimester I, yaitu melarang ibu mengkonsumsi makanan yang kurang sehat, mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi, pada saat jam makan, mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi susu dan buah.

a. Melarang ibu mengkonsumsi makanan sembarangan

Dua dari sepuluh orang partisipan menyatakan bahwa suami melarang mereka untuk mengkonsumsi makanan sembarangan yang berbahaya bagi kehamilannya. Pernyataan melarang ibu mengkonsumsi makanan sembarangan dinyatakan oleh partisipan berikut ini:

“yah perduli sayang lah, ya memang pengen punya anak, jadi nampak dijaga, dia ngelarang, kalau terlalu banyak makan buah nenas gitu,

karena kan nggak bagus juga kalau kebanyakan…” (Partisipan 3)

“selain itu, makan-makanan kayak bakso gitu kan, dia ngelarang ‘jangan pakek saos, saos jorok kasian anak nya yang didalam’ katanya

gitu kan…” (Partisipan 8)

b. Mengingatkan ibu makan pada jam makan

Dua dari sepuluh orang partisipan menyatakan bahwa suami mengingatkan ibu makan pada jam makan. Pernyataan melarang ibu mengkonsumsi makanan sembarangan dinyatakan oleh partisipan berikut ini:

“trus pas mau makan, diingetin, jangan jahit aja kerjanya…” (Partisipan 2) “yah, di ingetin, biasanya itu kan kerja, kalau siang kan pulang kerumah untuk makan siang, trus kalau misalnya nggak pulang kerumah, dia


(34)

ngingetin, ‘dah jam sekian wi, kok nggak pulang, makan dulu, jangan

diporsir kali..,’ ” (Partisipan 8)

c. Minum susu

Lima dari sepuluh orang partisipan menyatakan bahwa suami mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi susu. Pernyataan mengingatkan ibu unutk minum susu dinyatakan oleh partisipan berikut ini:

“yach yang pertama itu, itulah kan… dia ngingetin untuk minum susu…” (Partisipan 2) “Dia biasanya ngingetin untuk minum susu, dah Itu aja…” (Partisipan 9) “oh, dia ngingatkan saya sejak anak pertama kami sampai anak kami sekarang, kalau lagi santai, dia ngingetin, ‘dah minum susu wi?’ Oh, ya

pas inget langsung saya buat sendiri…” (Partisipan 8)

d. Buah

Lima dari sepuluh orang partisipan menyatakan bahwa suami mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi buah. Pernyataan mengingatkan ibu unutk minum buah dinyatakan oleh partisipan berikut ini:

“trus buah itu pun nggak boleh tinggal, selalu aja dia ingetin..” (Partisipan 2) “macam lah, apa yang bisa kau makan, buah-buahan, katanya gitu, mau ini lah, beli jus inilah, katanya gitu (suami ibu), makanlah apa yang suka

kau (ibu), katanya (suami ibu).. (Partisipan 4)

“selain itu, dia selalu mengingatkan saya untuk makan buah, biar


(35)

B.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini akan diuraikan secara literatur yang berhubungan dengan perspektif ibu hamil tentang peran suami dalam pemenuhan gizi selama trimester I, yang meliputi memenuhi keinginan ibu, menghidangkan makanan atau minuman, mendampingi ibu, mengingatkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi

1. Interpretasi dan Diskusi Hasil a. Memenuhi keinginan ibu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran yang dilakukan suami untuk memenuhi keinginan ibu adalah membelikan buah, membelikan makanan yang ibu minta.

Partisipan menyatakan bahwa buah merupakan makanan yang segar yang mampu meningkatkan selera makan mereka. Pada trimester I, ibu hamil akan mengalami keluhan pada daerah pencernaannya berupa mual, muntah. (Winkjosastro, 2005 dalam Prawirohardjo, 2005) mengatakan bahwa selama kehamilan terjadi peningkatan hormon estrogen dalam darah yang mempengaruhi sistem saraf pusat agar pengosongan lambung menjadi lambat, sehingga makanan akan menjadi lebih lama bertahan didalam lambung dan makanan yang telah dicernakan akan bertahan lebih lama berada dalam usus-usus dapat menyebabkan hingga terjadi peningkatan aliran balik makanan (refluks) sampai dengan mual dan muntah dan obstipasi.

Buah mengandung serat yang tidak dapat dicerna oleh sistem pencernaan (enzim pencernaan) oleh tubuh. Perasaan segar yang dirasakan oleh ibu hamil disebabkan oleh karena kandungan air dan serat yang terdapat dalam buah. Koswara (2010) mengatakan bahwa Serat makanan mempunyai daya serap air yang tinggi. Adanya serat makanan


(36)

dalam feses menyebabkan feses dapat menyerap air yang banyak sehingga volumenya menjadi besar dan teksturnya menjadi lunak. Adanya volume feses yang besar akan mempercepat konstraksi usus untuk lebih cepat buang air sehingga waktu transit makanan lebih cepat. Volume feses yang besar dengan tekstur lunak dapat mengencerkan senyawa karsinogen yang terkandung di dalamnya, sehingga konsentrasinya jauh lebih rendah.

b. Menghidangkan makanan atau minuman

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran yang dilakukan suami untuk memenuhi gizi ibu selama trimester I adalah menghidangkan makanan atau minuman.

Beberapa orang partisipan menyatakan bahwa keluhan mereka apabila mereka telah mengonsumsi teh manis yang dibuatkan oleh suami. Wikipedia (2010) mendefinisikan pengertian teh mnis adalah minuman yang terbuat dari larutan teh yang diberi pemanis, biasanya Turangan (2010) yang mengatakan bahwa tingginya asupan gula setiap gelas teh manis menyebabkan kadar gula darah seseorang melonjak tinggi. Segelas teh manis mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatannya). Sayogo (2007) mengatakan bahwa kebutuhan kalori ibu hamil selama trimester I rata-rata adalah 2080 kalori per hari. Sehingga seorang ibu hamil yang dominan untuk mengkonsumsi teh manis akan cenderung mengalami peningkatan kadar gula darah oleh karena kadar glukosa yang terlalu tinggi dalam darahnya dan obesitas atau kegemukan oleh karena aktifitas yang rendah dan kadar glukosa yang berlebih akan disimpan oleh tubuh sebagai cadangan lemak untuk persiapan laktasi.


(37)

Selain itu, kandungan yang terdapat dalam teh berupa Caffeine/ kafeina tidak dianjurkan bagi seorang ibu hamil, karena Wikipedia (2010) mengatakan Kafeina memiliki tertambat pada sel tersebut. Seperti adenosina, reseptor yang sama, tetapi akibatnya berbeda. Kafeina tidak akan memperlambat aktivitas sel saraf/otak, sebaliknya menghalangi adenosina untuk berfungsi. Dampaknya aktivitas otak meningkat dan mengakibatkan tersebut akan menaikkan detak jantung, meninggikan penyaluran dan mengeluarkan

c. Mendampingi ibu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran yang dilakukan suami untuk memenuhi gizi ibu selama trimester I adalah mendampingi ibu pada saat makan.

Beberapa orang partisipan menyatakan bahwa peran yang dilakukan suami berupa mendampingi ibu pada saat makan akan meningkatkan selera makan ibu dan ibu akan menjadi lebih semangat untuk makan sehingga diharapkan makanan yang dikonsumsi ibu telah memenuhi gizi yang diperlukan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Novaria (2007) yang menyatakan bahwa Peran seorang suami sangat dibutuhkan untuk menghindarkan ibu hamil dari perasaan mual muntah. Seorang suami yang ramah, pengertian dan baik hati yang selalu bersedia


(38)

membantu ibu hamil akan membantu ibu untuk memenuhi gizi yang diperlukan dan mengatasi kecemasan serta keluhan yang dialami, menenangkan rasa ketidaknyamanan ibu, memberikan perhatian, menenangkan emosi ibu dan membina ikatan dengan calon bayi merupakan peran yang dapat dilakukan seorang suami dalam memenuhi gizi ibu hamil selama trimester I.

Peran suami berkembang sejalan dengan dengan peran ibu selama kehamilan. secara umum, peran itu terbentuk secara psikologis, seorang laki-laki yang senang berperan sebagai ayah dan senang mengasuh anak serta percaya diri akan mampu menjadi seorang ayah yang baik (Jordan, 1990 dalam Susantri, 2008).

Dukungan dan peran serta pria dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, bahkan juga dapat memicu produksi ASI. Keberhasilan istri dalam mencukupi kebutuhan ASI sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan keterlibatan suami selama masa kehamilan (Triaseka, 2007).

d. Mengingatkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran yang dilakukan oleh suami untuk memenuhi gizi ibu selama trimester I, yaitu melarang ibu mengkonsumsi makanan yang kurang sehat, mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi, pada saat jam makan, mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi susu, dan buah.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Koswara (2010) mengatakan bahwa Serat yang terdapat dalam makanan mempunyai daya serap air yang tinggi. Adanya serat makanan dalam feses menyebabkan feses dapat menyerap air yang banyak sehingga


(39)

besar akan mempercepat konstraksi usus untuk lebih cepat buang air sehingga waktu transit makanan lebih cepat. Volume feses yang besar dengan tekstur lunak dapat mengencerkan senyawa karsinogen yang terkandung di dalamnya, sehingga konsentrasinya jauh lebih rendah.

Susu merupakan suatu pelengkap dalam menu 4 sehat 5 sempurna, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Bagi seorang ibu hamil, susu membantu memenuhi gizi yang diperlukan selama masa kehamilan, karena Susu mengandung banya trimester I ibu hamil cenderung mengalami berbagai keluhan seperti mual muntah. Pada trimester I kehamilan akan terjadi mual muntah (morning sickness), rasa lelah, perubahan perasaan, dan nafsu makan yang berkurang pada ibu hamil. Hal yang harus dilakukan seorang suami, antara lain mengingatkan ibu untuk selalu makan makanan yang bergizi, menyediakan kantong plastik bila ibu merasa ingin muntah di pagi hari, menyediakan biskuit/ makanan kecil dan air putih bila ibu merasa tidak selera makan, menawarkan diri untuk membantu ibu membeli makanan yang diinginkan, Novaria (2007).

2. Keterbatasan Penelitian a) Keterbatasan Peneliti

Pada penelitian kualitatif, dimana peneliti dalam penelitian sebagai instrumen kunci, mempunyai keterbatasan bahwa peneliti harus memiliki kemampuan untuk wawancara secara mendalam. Pada penelitian ini, peneliti sebagai instrumen penelitian masih belum memiliki banyak pengalaman dalam melakukan wawancara sehingga secara tidak langsung mempengaruhi hasil dari penelitian ini karena dengan kemampuan


(40)

wawancara yang sangat minim maka ada beberapa hal yang seharusnya dapat diketahui lebih banyak dari partisipan menjadi tidak tergali oleh peneliti sehingga hasil penelitian ini mungkin belum mencapai seluruh aspek yang diinginkan.

3. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan

Dari hasil penelitian, peran yang dilakukan suami dapat memenuhi gizi yang diperlukan ibu selama trimester I kehamilan, yaitu dengan mengawali ibu untuk dapat mengkonsumsi makanan yang bergizi yang dibutuhkan selama triemester I kehamilan.


(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Jenis penelitian ini adalah penelitian fenomenologi dan jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak sepuluh orang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perspektif ibu hamil tentang peran suami dalam pemenuhan gizi selama trimester I adalah sebagai berikut:

a. Memenuhi keinginan ibu 1) Membelikan buah

2) Membelikan makanan yang ibu minta b. Menghidangkan makanan favorit ibu

1) Membuatkan teh manis sebelum ibu makan 2) Membuatkan susu

3) Menghidangkan sarapan/ makanan pada ibu pada saat makan c. Mendampingi ibu

1) Mendampingi ibu pada saat makan

d. Mengingatkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi 1) Mengingatkan ibu untuk minum susu

2) Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi buah 3) Melarang ibu makan makanan yang kurang sehat 4) Mengingatkan ibu makan pada jam makan


(42)

Dari penelitian yang sudah dilakukan, maka dari penelitian ini dikemukakan beberapa saran kepada beberapa pihak, yakni:

1. Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar suami telah melakukan perannya dalam pemenuhan gizi kepada istri selama kehamilan trimester I. Oleh karena itu, penting diinformasikan kepada ibu, suami, keluarga, dan masyarakat melalui promosi kesehatan bahwa peran yang dilakukan suami dalam pemenuhan gizi ibu hamil trimester I sangat berguna untuk memotivasi ibu memenuhi gizi yang diperlukan selama trimester I kehamilan.

2. Partisipan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil partisipan telah mendukung peran yang dilakukan suami. Oleh karena itu, diharapkan kepada partisipan yang belum mendukung atau yang belum merasakan peran yang dilakukan suami, agar lebih mendukung peran yang dilakukan suami agar suami dapat lebih mengerti bahwa peran yang dilakukan sangat berguna bagi ibu selama masa trimester I kehamilan.

3. Peneliti Lanjut

Pada peneliti lanjut, disarankan untuk melakukan penelitian yang terkait dengan perspektif ibu hamil trimester I tentang peran suami dalam pemenuhan gizi yang dibatasi oleh jumlah paritas, jumlah pernikahan dan alat perekam yang lebih baik lagi.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Bratayatnya, B. (2008). Nyeri Pinggang selama Kehamilan. Retrieved From:

Brockopp, H., Tolsma. (1999). Dasar-dasar Riset Keperawatan. Jakarta: EGC

Bungin, B. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada Danim, S. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia

Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia ed. 3. Jakarta: Balai Pustaka

Varney, H., Kriebs, J. M., & Gegor, C. L. (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan vol. 1 ed.4. Jakarta: EGC

Hidayat, A. A. (2009). Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Ishak, S., Wiludjeng, L. K., & Maimunah, T. (2005). Keterlibatan Suami dalam Menjaga Kehamilan Istri di Puskesmas Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh, Provinsi Nangroe Aceh Darrusalam. Retrieved from: Buletin Penelitian System Kesehatan-Vol. 8 No. 2 Desember 2005: 8205100106. Jurnal Nitro PDF Reader. Kompas. (30 Januari 2010). Perdarahan penyebab kematian ibu. Surat Kabar Harian

Kompas. Retrieved fro

Llewellyn-Jones, D. (2005). Setiap Wanita: Panduan Terlengkap tentang Kesehatan, Kebidanan & Kandungan. Delapratasa Publishing

Manik, M., Sitohang, N, A., & Asiah, N. (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan: Tidak dipublikasikan

Manuaba, I. B. (1999). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan

Musbikin, I. (2005). Panduan Bagi Ibu Hamil & Melahirkan. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Norwitz, E., Jhon, S. (2007). At a Glance Obstetri & Ginekologi ed.2. Jakarta: Erlangga Novaria., Budi. (2007). Tips Cerdas Kehamilan: Persiapan Hamil Hingga Menyusui.


(44)

Paath, E. F. (2004). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC

Polit, D. F., Beck, C. T., & Hungler. (2004). Canadian Essential of Nursing Research. Philadelpia: Lippincot

Prawirohardjo, S. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP Sarwono Prawirohardjo Sayogo, S. (2007). Gizi Ibu Hamil. Jakarta: FKUI

Setiaman, A. (2008). Perspektif Sosiologi. Retrieved From:

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Susantri, N. N. (2008). Psiokologi Kehamilan. Jakarta: EGC

Turangan, L. (2010). Teh Manis. Retrieved from: http://female.kompas.com/read/2010/01/20/10494093

Wheeler, L. (2003). Perawatan Pranatal & Pascapartum. Jakarta: EGC

Wikipedia. (2010). Farmakologi Teh Manis. Retrieved from: http://id.wikipedia.org/wiki/Teh_manis

Yohana. (2008). Peran Suami dalam Membantu Istri. Retrieved from: http://www.info-sehat.com diakses tanggal 02 April 2010


(45)

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Partisipan

Saya yang bernama Rita Christiani, NIM: 105102024 adalah Mahasiswa Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini sedang melakukan penelitian tentang perspektif ibu hamil trimester I tentang peran suami dalam pemenuhan gizi.

Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan Ibu-ibu untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini, dalam memberikan jawaban atas wawancara sesuai dengan pendapat Ibu tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Jika bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan ibu. Partisipasi Ibu-ibu dalam penelitian ini bersifat sukrela, sehingga Ibu bebas mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apa pun bila Ibu tidak menginginkan untuk ikut serta dalam penelitian ini. Identitas pribadi Ibu dan semua informasi yang Ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja. Terimakasih atas partisipasi Ibu dalam penelitian ini.

Medan, Desember 2010 Partisipan


(46)

Lampiran 2 Kuesioner Data Demografi

Pengkajian Data Demografi Petunjuk pengisian:

Ibu diharapkan: 1. Menjawab setiap pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist (√) pada tempat yang disediakan.

2. Mengisi pertanyaan dengan lengkap pada pertanyaan yang tidak memiliki kolom checklist.

3. Semua pertanyaan harus dijawab .

4. Setiap satu pertanyaan harus dijawab dengan satu jawaban. 5. Bila ada pertanyaan yang kurang dimengerti dapat ditanyakan kepada peneliti.

Kode Partisipan:

Data demografi:

Usia : ( ) ≤ 19 Tahun ( ) 20-35 Tahun ( ) ≥ 36 Tahun Paritas : ( ) 1 orang

( ) 2-3 orang ( ) > 3 orang


(47)

Agama : ( ) Islam

( ) Kristen Protestan ( ) Kristen Katolik ( ) Hindu

( ) Budha Pendidikan Terakhir : ( ) SLTP ( ) SLTA

( ) Akademi/ Strata Suku Bangsa Suami : ( ) Melayu

( ) Jawa ( ) Minang ( ) Batak Toba ( ) Batak Karo

( ) lain-lain, sebutkan..………. Pekerjaan : ( ) Ibu Rumah Tangga (IRT)

( ) Pegawai Negeri Sipil (PNS) ( ) Pegawai Swasta

( ) Wiraswasta


(48)

Lampiran 3 Panduan Wawancara

1. Bisa ibu ceritakan kepada saya, keluhan apa saja yang Ibu alami selama hamil? 2. Tolong Ibu jelaskan bagaimana cara suami membantu Ibu dalam memenuhi gizi

selama hamil?

3. Apa yang ibu rasakan pada saat suami melakukan hal tersebut? 4. Apa harapan Ibu tentang tindakan yang dilakukan suami?


(49)

(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rita Christiani

Tempat/ Tanggal lahir : Banda Aceh, 18 November 1988 Agama : Kristen Protestan

Nama Ayah : H. Tampubolon Nama Ibu : M. br Siregar Anak Ke : 4 dari 5 bersaudara

Alamat : Dusun V Sei Mencirim, Kutalimbaru, Sumatera Utara Pendidikan formal :

1. TK. Bhayangkara, Bangkinang, Riau, Tahun 1993-1994 2. SD SD 007 T. Danto, Riau, Tahun 1994-2000

3. SLTP Negeri 2 Tandun, Riau, Tahun 2000-2003 4. SLTA Negeri 2 Bangkinang, Riau, Tahun 2003-2006

5. Politeknik Kesehatan, Departemen Kesehatan Medan, Jurusan Kebidanan Medan, Tahun 2006-2009

6. D-IV Bidan Pendidik, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Agustus 2010 – Juli 2011


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rita Christiani

Tempat/ Tanggal lahir : Banda Aceh, 18 November 1988 Agama : Kristen Protestan

Nama Ayah : H. Tampubolon Nama Ibu : M. br Siregar Anak Ke : 4 dari 5 bersaudara

Alamat : Dusun V Sei Mencirim, Kutalimbaru, Sumatera Utara Pendidikan formal :

1. TK. Bhayangkara, Bangkinang, Riau, Tahun 1993-1994 2. SD SD 007 T. Danto, Riau, Tahun 1994-2000

3. SLTP Negeri 2 Tandun, Riau, Tahun 2000-2003 4. SLTA Negeri 2 Bangkinang, Riau, Tahun 2003-2006

5. Politeknik Kesehatan, Departemen Kesehatan Medan, Jurusan Kebidanan Medan, Tahun 2006-2009

6. D-IV Bidan Pendidik, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Agustus 2010 – Juli 2011