dan bentuk sediaan dialysis bag. Data pelepasan obat akan tidak sempurna jika adanya kondisi nonsink dan waktu equilibrium yang tinggi Heng, et al., 2008.
2.3 Nanopartikel Alginat
Nanopartikel alginat telah digunakan untuk memformulasi berbagai obat. Karena mereka disiapkan dalam lingkungan berair di bawah kondisi sejuk,
nanopartikel alginat terutama cocok untuk formulasi protein, peptida dan oligonukleotida Lambert, et al., 2001. Selanjutnya, selain bersifat biodegradabel,
alginat juga nonimunnogenik. Untuk mengurangi tingkat pertukaran dari kation seperti Ca
2+
dengan ion monovalen dalam medium disolusi, alginat anionik sering digabung dengan molekul kationik seperti kitosan, poly-l-lysine, atau
tripolyphosphate. Beberapa contoh dari berbagai aplikasi dari nanopartikel berbasis alginat telah dijelaskan. Nanopartikel alginat disiapkan dengan
tripolyphosphate digunakan untuk penghantaran oral Bodmeier, et al., 1989. Studi dari sifat fisik menunjukkan bahwa nanopartikel alginat-kitosan cocok
untuk penghantaran DNA Douglas dan Tabrizian, 2005. Nanopartikel alginat yang dilapisi dengan kitosan meningkatkan stabilitas dan menurunkan pelepasan
cepat dari ovalbumin Borges, et al., 2005. Studi melaporkan bahwa nanopartikel alginat yang distabilkan dengan kitosan dapat meningkatkan bioavailabilitas dan
pelepasan diperpanjang dari obat antijamur dibandingkan dengan nanopartikel PLGA Pandey, et al., 2005. Walaupun sebagian besar digunakan untuk
pemberian oral, nanopartikel alginat inhalasi meningkatkan bioavailabilitas dari obat antituberkulosis Zahoor, et al., 2005. In vivo, nanopartikel alginat
terakumulasi dalam sel Kupffer, sel parenkim dalam hati dan fagosit dalam limpa dan hati Yi, et al., 1999; Ahmad, et al., 2006. Nanopartikel alginat juga
dilaporkan untuk diabsorbsi pada Peyer’s patches, memberi kesan bahwa ini akan meningkatkan kemampuan target pada mukosa usus Borges, et al., 2006. Di
dalam tubuh, alginat terdegradasi oleh hidrolisis asam pada segmen guluronic dan mannuronic Holtan, et al., 2006.
2.4 Nanopartikel Kitosan
Selain untuk obat yang memiliki berat molekul rendah dan nutrasetikal, nanopartikel kitosan, banyak digunakan untuk penghantaran makromolekul
seperti DNA dan small interfering Ribonucleic acid siRNA Chen dan Subirade, 2005. Selain pelepasan yang diperpanjang dari makromolekul, nanopartikel
kitosan melindungi mereka dari nuklease. Nanopartikel kitosan placebo memiliki aktivitas antibakteri untuk beberapa mikroba seperti Escherichia coli Qi, et al.,
2004. Permukaan nanopartikel kitosan dimodifikasi secara hidrofobik dengan asam linoleat untuk penghantaran tripsin Liu, et al., 2005. Aplikasi lain dari
kitosan seperti penghantaran paru-paru Grenha, et al., 2005 dan mata Enriquez, et al., 2006. Gugus amina primer pada posisi kedua dapat dimodifikasi untuk
menyesuaikan kitosan untuk aplikasi yang spesifik. Sebagai contoh, konjugasi kimia dari gugus amina menjadi gugus metoksi-PEG meningkatkan kelarutan air
Saito, et al., 2003. Thiolasi dari kitosan meningkatkan permeasi dari nanopartikel Bernkop-Schnurch, 2000. Modifikasi secara hidrofobik glikol
kitosan menjadi nanopartikel telah digunakan untuk menghantarkan doksorubisin Hyung Park, et al., 2006. Target nanopartikel kitosan pada reseptor folat pada
permukaan sel meningkatkan efisiensi transfeksi DNA Mansouri, et al., 2006. Tidak terdapat efek yang ditemukan pada nanopartikel kitosan. Pada pemberian
intravena, nanopartikel kitosan terakumulasi pada hati Yan, et al., 2006.
2.5 Amoksisilin 2.5.1 Uraian bahan