Sejarah Pembentukan Komite Sekolah Deskripsi Data Penelitian

VISI DAN MISI SMPN 2 SUKAWANGI BEKASI Visi Unggul dalam prestasi, santun dalam berbicara, tanggap terhadap perubahan, berdasarkan keimanan dan ketaqwaan. Misi 1 Menciptakan suasana yang kondusif dalam kegiatan belajar mengajar 2 Menanamkan sopan santun dalam pergaulan di sekolah dan masyarakat 3 Meningkatkan kompetensi siswa sesuai dangan kemampuannya 4 Melaksanakan perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada 5 Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang agamis

2. Sejarah Pembentukan Komite Sekolah

Komite sekolah terbentuk sejak tahun 2006 yang diketuai oleh bapak H. Abd Rohman, beliau salah satu tokoh masyarakat Sukatenang Sukawangi bekasi. Komite sekolah tersebut memiliki anggota sebanyak 4 orang yang terdiri dari ketua 1 orang, wakil ketua 1 orang, sekretaris 1 orang dan bendahara 1 orang.

3. Deskripsi Data Penelitian

Sebagaimana telah di jelaskan di bab sebelumnya bahwa untuk mengetahui Peran Komite Sekolah dalam Menunjang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam, maka penulis menyebarkan angket kepada 21 orang guru dan 4 orang pengurus komite sekolah. Dari hasil angket tersebut dikemukakan deskripsi data sebagai berikut: Tabel 5 Pemungutan sumbangan di sekolah diadakan secara regular No Alternatif Jawaban frekuensi Prosentase 1 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah - 7 15 3 - 28 60 12 Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 0 responden yang menyatakan selalu, 28 menyatakan sering, 60 menyatakan kadang-kadang mengadakan pemungutan bantuan di sekolah yang diadakan secara regular dan 12 menyatakan tidak pernah. Hal ini menyatakankan bahwa Komite Sekolah kadang-kadang melakukan pemungutan bantuan di sekolah secara reguler. Tabel 6 Pemungutan sumbangan dikoordinasikan oleh orang tua, guru dan komite sekolah No Alternatif Jawaban frekuensi Prosentase 2 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 19 6 - - 76 24 - - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 76 responden yang menyatakan selalu, 24 menyatakan sering, 0 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah pemungutan bantuan dikoordinasikan oleh orang tua, guru dan komite sekolah. Dengan demikian menunjukan bahwa mayoritas pemungutan bantuan dikoordinasikan oleh orang tua, guru dan komite sekolah. Tabel 7 Pemungutan sumbangan diadakan secara ireguler No Alternatif Jawaban frekuensi Prosentase 3 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 2 18 5 - 8 72 20 - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 8 responden yang menyatakan selalu, 72 menyatakan sering mengadakan pemungutan bantuan di sekolah yang diadakan secara iregular, 20 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Hal ini dapat diketahui bahwa pemungutan bantuan di sekolah diadakan secara iregular. Tabel 8 Guru berperan aktif dalam pembuatan RPP di sekolah No Alternatif Jawaban frekuensi Prosentase 4 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 25 - - - 100 - - - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 100 responden yang menyatakan guru selalu berperan aktif dalam pembuatan RPP di sekolah, 0 menyatakan sering, 0 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Maka menunjukan bahwa semua guru melaksanakan tugasnya dalam pembuatan RPP di sekolah, sehingga proses pembelajaran dapat terlaksanah dengan baik dan terarah. Tabel 9 Saran orang tua berpengaruh pada perkembangan dan perubahan kurikulum sekolah No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 5 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 13 8 4 - 52 32 16 - Jumlah 25 100 Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa 52 responden yang menyatakan saran orang tua selalu berpengaruh pada perkembangan dan perubahan kurikulum sekolah, 32 menyatakan sering, 16 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Maka dapat disimpulkan bahwa saran orang tua selalu berpengaruh pada perkembangan dan perubahan kurikulum sekolah. Sehingga dapat diartikan bahwa sekolah selalu menerima kritik dan saran dari orang tua murid untuk perkembangan dan kemajuan pendidikan di sekolah. Tabel 10 Penyusunan bahan ajar dilakukan secara reguler dan dibahas bersama-sama antara guru No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 6 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 20 5 - - 80 20 - - Jumlah 25 100 Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa 80 responden yang menyatakan selalu, 20 menyatakan sering, 0 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah Penyusunan bahan ajar secara reguler dan dibahas bersama-sama antara guru. Dengan demikian menunjukan bahwa mayoritas penyusunan bahan ajar dilakukan secara reguler dan dibahas bersama-sama antara guru. Tabel 11 Sekolah mengadakan kegiatan bakti sosial pada waktu tertentu No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 7 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 9 13 3 - 36 52 12 - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 36 responden yang menyatakan sekolah selalu mengadakan kegiatan bakti sosial pada waktu tertentu, 52 menyatakan sering, 12 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sekolah mengadakan kegiatan bakti sosial pada waktu tertentu. Tabel 12 “Jum’at Bersih” di sekolah diadakan secara reguler bersama masyarakat No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 8 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah - 8 17 - - 32 68 - Jumlah 25 100 Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa 0 responden yang menyatakan selalu, 32 menyatakan sering mengadakan j um’at bersih di sekolah diadakan secara reguler bersama masyarakat, 68 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Maka dapat disimpulkan bahwa sekolah hanya kadang-kadang mengadakan jum’at bersih yang diadakan secara reguler bersama masyarakat. Tabel 13 “Bazar Amal” merupakan kegiatan tahunan sekolah No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 9 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 19 4 2 - 76 16 8 - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 76 responden yang menyatakan sekolah selalu mengadakan bazar amal sebagai kegiatan tahunan, 16 menyatakan sering, 8 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Ini menunjukan bahwa bazar amal merupakan kegiatan tahunan sekolah. Tabel 14 Komite Sekolah memberikan motivasi kepada masyarakat dalam memelihara ketertiban dan keamanan sekolah No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 10 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 16 9 - - 64 36 - - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 64 responden yang menyatakan selalu, 36 menyatakan sering, 0 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah komite sekolah memberikan motivasi kepada masyarakat dalam memelihara ketertiban dan keamanan sekolah. sehingga dapat diketahui bahwa komite sekolah memberikan motivasi kepada masyarakat dalam memelihara ketertiban dan keamanan sekolah. Tabel 15 Komite sekolah, guru dan orang tua bekerja sama mengelola keuangan sekolah No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 11 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 19 6 - - 76 24 - - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 76 responden yang menyatakan selalu, 24 menyatakan sering komite sekolah, guru dan orang tua bekerja sama mengelola keuangan sekolah, 0 menyatakan kadang- kadang dan 0 menyatakan sangat tidak pernah. Dengan demikian menunjukan bahwa komite sekolah, guru dan orang tua bekerja sama mengelola keuangan sekolah. Tabel 16 Kurangnya kerja sama yang baik antara komite sekolah, guru dan orang tua dalam mengelola keuangan sekolah No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 12 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah - - 2 23 - - 8 92 Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 0 responden yang menyatakan selalu, 0 menyatakan sering, 8 menyatakan kadang-kadang dan 92 menyatakan tidak pernah kurangnya kerja sama yang baik antara komite sekolah, guru dan orang tua dalam mengelola keuangan sekolah. Maka dapat disimpulkan bahwa komite sekolah bekerja sama dengan pihak sekolah dalam mengelola keuangan sekolah. Tabel 17 Pengelolaan keuangan sekolah tidak terorganisir dengan baik No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 13 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah - - - 25 - - - 100 Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 0 responden yang menyatakan selalu, 0 menyatakan sering, 0 menyatakan kadang-kadang dan 100 menyatakan tidak pernah pengelolaan keuangan sekolah tidak terorganisir dengan baik. Hal ini dapat diketahui bahwa pengelolaan keuangan sekolah tidak terorganisir dengan baik. Tabel 18 Pertemuan antara guru, orang tua dan komite sekolah untuk peningkatan kegiatan belajar mengajar diadakan secara regular No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 14 e. Selalu f. Sering g. Kadang-kadang h. Tidak Pernah 22 3 - - 88 12 - - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 88 responden yang menyatakan pertemuan antara guru, orang tua dan komite sekolah untuk peningkatan kegiatan belajar mengajar selalu diadakan secara regular, 12 menyatakan sering, 0 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Sehingga menunjukan bahwa pertemuan antara guru, orang tua dan komite sekolah untuk peningkatan kegiatan belajar mengajar diadakan secara regular. Tabel 19 Komite sekolah berfungsi sebagai perantara antara guru dan orang tua demi meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar di sekolah No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 15 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 25 - - - 100 - - - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 100 responden yang menyatakan komite sekolah selalu berfungsi sebagai perantara antara guru dan orang tua demi meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar di sekolah, 0 menyatakan sering, 0 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Maka dapat diketahui bahwa komite sekolah aktif menjadi perantara antara guru dan orang tua demi meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar di sekolah. Tabel 20 Guru selalu mengawasi proses belajar mengajar di sekolah hanya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 16 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 10 13 2 - 40 52 8 - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 40 responden yang menyatakan guru selalu mengawasi proses belajar mengajar di sekolah hanya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, 52 menyatakan sering, 8 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru selalu mengawasi proses belajar mengajar di sekolah hanya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Tabel 21 Sekolah menjadikan buku komunikasi untuk berhubungan antara guru dan wali murid No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 17 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 14 10 1 - 56 40 4 - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 56 responden yang menyatakan sekolah selalu mempunyai buku komunikasi untuk berhubungan antara guru dan wali murid, 40 menyatakan sering, 4 menyatakan kadang- kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Data tersebut menyatakan bahwa sekolah mempunyai buku komunikasi dan berfungsi sebagai media penghubung antara guru dan wali murid. Tabel 22 Orang tua memberikan Saran atau kritik guna kemajuan kegiatan pembelajaran No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 18 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 14 8 3 - 56 32 12 - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 56 responden yang menyatakan selalu, 32 menyatakan sering orang tua memberikan saran dan kritik guna membangun kegiatan pembelajaran, 12 menyatakan kadang- kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Dengan demikian menunjukan bahwa jarang orang tua memberikan saran dan kritik guna membangun KBM di sekolah. Tabel 23 Kegiatan sekolah merupakan hasil kerja sama antara guru, orang tua dan komite sekolah No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 19 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 12 13 - - 48 52 - - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 56,6 responden yang menyatakan bahwa kegiatan sekolah selalu bekerja sama antara guru, orang tua dan komite sekolah, 43,3 menyatakan sering mengadakan pemungutan bantuan di sekolah yang diadakan secara regular, 0 menyatakan kadang- kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Hal ini dapat diketahui bahwa komite sekolah senantiasa bekerja sama dengan guru dan orang tua dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan sekolah Tabel 24 Membaca do’a sebelum pelajaran dimulai merupakan keseharian sekolah No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 20 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 23 2 - - 92 8 - - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 92 responden yang menyatakan selalu m embaca do’a sebelum pelajaran dimulai merupakan keseharian sekolah, 9 menyatakan sering, 0 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Data tersebut menunjukan bahwa membaca do’a sebelum pelajaran dimulai merupakan keseharian sekolah. Tabel 25 Penerapan hukuman pada anak yang melakukan perbuatan tercela berjalan dengan baik No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 21 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 12 12 1 - 48 48 4 - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 48 responden yang menyatakan selalu menerapkan hukuman pada anak yang melakukan perbuatan tercela berjalan dengan baik, 48 menyatakan sering, 4 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sekolah mengadakan penerapan hukuman pada anak yang melakukan perbuatan tercela berjalan dengan baik. Tabel 26 Sekolah mengadakan sholat dzuhur dan pengajian secara reguler No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 22 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 10 9 6 - 40 36 26 - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 40 responden yang menyatakan sekolah selalu mengadakan sholat dzuhur dan pengajian secara regular, 36 menyatakan sering, 26 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah sekolah mengadakan sholat dzuhur dan pengajian secara reguler. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sekolah mengadakan sholat dzuhur dan pengajian secara regular. Tabel 27 Pendidikan agama Islam di sekolah diberikan oleh guru yang sesuai dibidangnya No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 23 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 25 - - 100 - - - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 100 responden yang menyatakan selalu pendidikan agama Islam di sekolah diberikan oleh guru yang ahli dibidangnya, 0 menyatakan sering, 0 menyatakan kadang- kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Ini menunjukan bahwa pendidikan agama Islam di sekolah diberikan oleh guru yang ahli dibidangnya. Tabel 28 Pendidikan agama Islam di sekolah diberikan setiap satu minggu sekali No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 24 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 23 2 - - 92 8 - - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 92 responden yang menyatakan selalu pendidikan agama Islam di sekolah diberikan setiap satu minggu sekali, 8 menyatakan sering, 0 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan sangat tidak pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam di sekolah diberikan setiap satu minggu sekali. Tabel 29 Pendidikan akhlak terpuji diterapkan di sekolah No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 25 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 8 10 7 32 40 28 Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa responden yang menyatakan bahwa pendidikan akhlak terpuji selalu diterapkan di sekolah, 28 menyatakan sering, 0 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Hal ini dapat diketahui bahwa sekolah memperhatikan penerapan akhlak terpuji kepada siswa. Tabel 30 Sekolah mewajibkan bagi setiap murid untuk mengikuti pelajaran ekstrakurikuler No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 26 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 18 7 - - 72 28 - - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 72 responden yang menyatakan sekolah selalu mewajibkan bagi setiap murid untuk mengikuti pelajaran ekstrakurikuler, 28 menyatakan sering, 0 menyatakan kadang- kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. sehingga dapat disimpulkan bahwa sekolah mewajibkan bagi setiap murid untuk mengikuti pelajaran ekstrakurikuler. Tabel 31 Sekolah mengadakan pengajian reguler di sekolah No Alternatif Jawaban frekuensi Prosentase 27 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 9 5 11 - 36 20 44 - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 36 responden yang menyatakan selalu, 20 menyatakan sering, 44 menyatakan kadang-kadang sekolah mengadakan pengajian reguler di sekolah dan 0 menyatakan tidak pernah. Maka dapat diketahui bahwa sekolah jarang mengadakan pengajian reguler di sekolah. Tabel 32 Irsa Mi’raj dan Maulid Nabi merupakan kegiatan reguler di sekolah No Alternatif Jawaban frekuensi Prosentase 28 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 22 3 - - 88 12 - - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 88 responden yang menyatakan selalu Irsa Mi’raj dan Maulid Nabi merupakan kegiatan reguler di sekolah, 12 menyatakan sering mengadakan pemungutan bantuan di sekolah yang diadakan secara regular, 0 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Data tersebut menunjukan bahwa Irsa Mi’raj dan Maulid Nabi merupakan kegiatan reguler di sekolah. Tabel 33 Sekolah melibatkan murid untuk mempersiapkan Isra Mi’raj dan Maulid Nabi No Alternatif Jawaban frekuensi Prosentase 29 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 15 10 - - 60 40 - - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 60 responden yang menyatakan selalu, 40 menyatakan sering sekolah melibatkan murid untuk mempersiapkan Isra Mi’raj dan Maulid Nabi mengadakan pemungutan bantuan di sekolah yang diadakan secara regular, 0 menyatakan kadang- kadang dan 0 menyatakan sangat tidak pernah. sehingga dapat disimpulkan bahwa sekolah selalu melibatkan murid untuk mempersiapkan Isra Mi’raj dan Maulid Nabi. Tabel 34 Sekolah melibatkan murid menjadi panitia dalam mempersiapkan kegiatan pesantren kilat di sekolah No Alternatif Jawaban frekuensi Prosentase 30 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah 13 9 3 - 52 36 12 - Jumlah 25 100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 52 responden yang menyatakan selalu sekolah melibatkan murid menjadi panitia dalam mempersiapkan kegiatan pesantren kilat di sekolah, 36 menyatakan sering , 0 menyatakan kadang-kadang dan 12 menyatakan tidak pernah. Dengan demikian menunjukan bahwa mayoritas sekolah selalu melibatkan murid menjadi panitia dalam mempersiapkan kegiatan pesantren kilat di sekolah.

B. Pembahasan terhadap Temuan Penelitian