mendekati  1  berarti  semakin  tinggi  konsistensi  internal  reliabilitasnya. Nilai  Cronbach’s  Alpha  lebih  kecil  dari  0,60  dikategorikan  reliabilitasnya
kurang baik.
Rumus Uji Reliabilitas: Kr
= 1 + K-1 r
Keterangan : = koefisien kendala alat ukur
K= jumlah variabel manifest yang membuat variabel lain r = koefisien rata-rata korelasi antar variabel
7.  Tehnik Analisa Data
a.  Analisa Deskriptif yaitu  data-data  yang  diperoleh  melalui  angket  kuesioner,  kemudian
di proses dengan beberapa tahapan sebagai berikut : 1 Editing,  yaitu  dari  data  yang  telah  dikumpulkan  akan  dilakukan
pemilihan-pemilihan untuk
menjaga validitas,
reliabilitas dan
akurasinya.
2 Coding atau scoring, yaitu dari data yang telah diedit tersebut kemudian dilakukan pemberian kode dan skor sesuai dengan klasifikasi data yang
telah ditentukan. 3 Entry  data,  yaitu  dari  data  yang  telah  edit  seta  diberi  kode  dan  skor
tersebut  kemudian  di  entry  dengan  menggunakan  bantuan  komputer dengan  menggunakan  program  SPSS,  yaitu  program  pengolahan
statistik. Hal ini didasarkan oleh beberapa pertimbangan, antara lain:
1.  Mempercepat proses analisis 2.  Diharapkan memberikan hasil yang akurat dan tepat
b.  Korelasi Sederhana Dalam  penelitian  deskriptif  korelasional  besar  atau  tingginya
hubungan  antar  variabel  dinyatakan  dalam  bentuk  koefisien  korelasi.  Di dalam penelitian deskriptif koefisien korelasi menentang sejauh mana dua
atau lebih variabel berkorelasi. Untuk menganalisis data yang di peroleh dan mengetahui ada tidaknya
korelasi  antara  dua  variabel  penelitian  menggunakan  tehnik  statistik korelasi Spearman dengan rumus:
1-6  di² Rs =
nn²-1
Dimana: rs = Ranking Spearman
di = beda selisih setiap pasang rank n = jumlah pasang rank
Perhitungan  statistik  pada  penelitian  ini  menggunakan  sistem komputerisasi program SPSS yang kemudian akan diinterpretasikan.
c.  Uji Signifikansi Digunakan  untuk  mengetahui  apakah  variabel  yang  satu  dengan
variabel  yang  lainnya  memiliki  hubungan  signifikansi  atau  tidak  secara individual untuk setiap variabel. Rumus yang digunakan untuk mengetahui
nilai t-hitung adalah sebagai berikut: rs  n-2
t-hitung  = 1- rs²
Setelah  didapatkan  t-hitung  melalui  rumus  diatas,  maka  untuk menginterpretasikan hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut:
Jika t-hitung  t-tabel, maka ada hubungan signifikan antar variabel Jika t-hitung  t-tabel, maka tidak ada hubungan yang signifikan antar
variabel Untuk  mengetahui  t-tabel  digunakan  ketentuan  n-2  pada  level
signifikan  sebesar  5  tingkat  kesalahan  5  atau  0,05  atau  taraf
keyakinan  95  atau  0,95.  Jadi,  apabila  tingkat  kesalahan  suatu  variabel lebih dari 5 berarti variabel tersebut tidak signifikan.
d.  Skala Pengukuran Skala pengukuran yang digunakan adalah dengan menggunakan skala
Likert.  Skala  likert  adalah  skala  yang  digunakan  untuk  mengukur  sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial.
12
Skala likert terdiri dari 5 butir, misalnya; Tidak Tahu
Kurang Tahu Ragu-Ragu
Tahu Sangat Tahu
TT KT
RR T
ST 1
2 3
4 5
e.  Skala uji Skala  uji  yang  digunakan  adalah  skala  ordinal,  yaitu  angka  yang
menunjukkan  posisi  dalam  suatu  seri.  Atau  disebut  juga  skala  berjenjang, menggolong-golongkan subyek menurut jenjangnya, tanpa memperhatikan
jarak antara golongan yang satu dengan yang lain.
12
J. Supranto, Proposal Penelitian Dengan Contoh , Jakarta ; Universitas Indonesia UI- Press, 2004, h. 44
E.  Teknik Penulisan Skripsi