Peranan Sistem Informasi Manajemen Guna Mendukung Kegiatan Operasional Pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan.

(1)

MEDAN

PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN GUNA

MENDUKUNG KEGIATAN OPERASIONAL PADA

PT. BPR PRIMA TATA PATUMBAK

MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH: EVA CHRISTINA

040521145

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

Eva Christina Sianturi (2008), Peranan Sistem Informasi Manajemen Guna Mendukung Kegiatan Operasional Pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan, dibawah bimbingan Dra. Nisrul Irawaty MBA., Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si (Ketua Departemen Manajemen), Drs. Ami Dilham, M.Si (Penguji I), Magdalena Sibarani, SE, M.Si (Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Sistem Informasi Manajemen Guna Mendukung Kegiatan Operasional Pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan melakukan metode analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Informasi Manajemen Guna Mendukung Kegiatan Operasional Pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan adalah sangat benar. Hal ini dapat diterima karena setelah penelitian diadakan maka diperoleh hasil bahwa kegiatan operasional perusahaan yang selama ini dilaksanakan dengan cara manual, setelah diganti dengan sistem komputer maka diperoleh peningkatan pelaksanaan kerja yang lebih baik. Dengan adanya sistem komputer seluruh kegiatan perusahaan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien dan memberikan kontribusi yang baik bagi pemasukan laba PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan.


(3)

Segala puji, hormat dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan kesehatan serta kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan dan mempersembahkan skripsi ini sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, nasehat dan dorongan dari berbagai pihak selama masa perkuliahan hingga penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si., selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan begitu banyak waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis dalam penulisan maupun perbaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Ami Dilham SE, M.Si., selaku Dosen Penguji I dan Ibu Magdalena Sibarani SE, M.Si, selaku Dosen Penguji II yang telah membantu memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh dosen yang telah berjasa dalam memberikan ilmu pengetahuan selama penulis berada pada masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, beserta seluruh pegawai ekonomi yang telah banyak


(4)

Kak Kasnah, Kak Fina, Kak Susi dan juga terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Bapak Drs. Simba.

6. Teristimewa kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang, dukungan moril, materil, nasehat dan doa yang tak henti-hentinya kepada penulis. Terima kasih juga penulis sampaikan buat seluruh keluarga yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Dukungan dan semangat yang beriring doa dan pengharapan adalah bukti cinta kasih bagi penulis.

7. Terima kasih juga buat teman-teman di program ekstensi manajemen USU. Terima kasih atas persahabatan, semangat, bantuan, saran dan ide dan dukungan yang selama ini diberikan kepada penulis.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Desember 2008 Penulis


(5)

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Kerangka Konseptual ... 4

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian ... 6

1. Jenis dan Sumber Data ... 6

2. Teknik Pengumpulan Data ... 6

3. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 7

4. Metode Analisis Data ... 7

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ... 8

B. Pengertian Data dan Informasi ... 8

C. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ... 16

D. Pemanfaatan Komputer Sebagai Salah Satu Alat Dalam Sistem Informasi Manajemen ... 20


(6)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.Sejarah Singkat Perusahaan ………... 25

B.Struktur Organisasi Perusahaan ……….. 27

C.Visi dan Misi Perusahaan ………. 41

D.Kegiatan Operasional Perusahaan ………... 41

E. Perkembangan sistem informasi manajemen pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan ……… 45

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 65 DAFTAR PUSTAKA


(7)

Tabel 1.1 Jumlah Nasabah dan Jumlah Tabungan Pada PT. BPR

Prima Tata Patumbak Medan Tahun 2002 s/d 2006 ... 3

Tabel 4.1 Jabatan Karyawan ... 47

Tabel 4.2 Usia Karyawan ... 47

Tabel 4.3 Jenis Kelamin karyawan ... 48

Tabel 4.4 Pendidikan Karyawan ... 48

Tabel 4.5 Lama Bekerja Karyawan ... 48


(8)

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 5

Gambar 2.1 Transformasi Data Menjadi Informasi ... 9

Gambar 2.2 Bangunan Piramida ... 18


(9)

Eva Christina Sianturi (2008), Peranan Sistem Informasi Manajemen Guna Mendukung Kegiatan Operasional Pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan, dibawah bimbingan Dra. Nisrul Irawaty MBA., Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si (Ketua Departemen Manajemen), Drs. Ami Dilham, M.Si (Penguji I), Magdalena Sibarani, SE, M.Si (Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Sistem Informasi Manajemen Guna Mendukung Kegiatan Operasional Pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan melakukan metode analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Informasi Manajemen Guna Mendukung Kegiatan Operasional Pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan adalah sangat benar. Hal ini dapat diterima karena setelah penelitian diadakan maka diperoleh hasil bahwa kegiatan operasional perusahaan yang selama ini dilaksanakan dengan cara manual, setelah diganti dengan sistem komputer maka diperoleh peningkatan pelaksanaan kerja yang lebih baik. Dengan adanya sistem komputer seluruh kegiatan perusahaan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien dan memberikan kontribusi yang baik bagi pemasukan laba PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan.


(10)

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat beberapa tahun terakhir ditandai dengan semakin pentingnya informasi dan pengolahan data di dalam banyak aspek kehidupan manusia. Dengan tersedianya berbagai bentuk media informasi, kini masyarakat memiliki pilihan yang lebih banyak lagi bagi informasi yang ingin mereka dapatkan. Kemajuan teknologi informasi membuat semua orang dapat mengetahui apa saja yang ingin mereka ketahui dengan segera. Sementara itu seiring dengan laju gerak pembagunan, organisasi-organisasi publik maupun swasta semakin banyak yang mampu memanfaatkan teknologi informasi baru yang dapat menunjang efektivitas, produktivitas dan efisiensi mereka, begitu juga dengan lembaga keuangan.

Persaingan yang ketat dalam lembaga keuangan terjadi baik dalam menarik minat masyarakat untuk menabung maupun dalam menyalurkan kredit kepada usaha-usaha yang layak. Untuk dapat menarik minat masyarakat dalam menabung, masing-masing bank harus dapat memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah dan menetapkan strategi pemasaran yang tepat agar dapat memberikan kepuasan kepada nasabah. Perkembangan teknologi yang pesat dewasa ini, antara lain perkembangan teknologi komunikasi, telah banyak memberikan pengaruh terhadap kepuasan nasabah.

Perusahaan membutuhkan suatu informasi untuk menunjang pengembangannya. Informasi merupakan suatu komponen yang penting bagi


(11)

suatu perusahaan, yang sama pentingnya dengan faktor-faktor lain seperti sumber daya alam dan sumber daya manusia. Karena informasi dapat mendukung pengetahuan si pemakai dalam menghadapi masalah-masalah serta mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan.

Penyediaan informasi yang cepat, tepat, dan akurat membutuhkan suatu sistem informasi manajemen yang terkomputerisasi. Sistem komputerisasi merupakan bagian dari salah satu perkembangan teknologi yang sangat diandalkan di dalam mendukung kegiatan perusahaan. Dengan sistem informasi manajemen yang terkomputerisasi, maka informasi yang dihasilkan dapat dipergunakan untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan.

PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan merupakan salah satu lembaga keuangan bank yang sudah ada sejak 15 tahun yang lalu. Dari awal tahun berdiri segala kegiatan operasional tergolong berjalan lambat karena adanya sistem informasi yang sangat manual. Semua data perusahaan di olah secara sederhana tanpa mempergunakan alat bantu komputer dengan program yang canggih. Seiring dengan berjalannya waktu, PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan yang juga sebagai organisasi yang bertujuan laba (Profit oriented) dituntut untuk mampu mengikuti dan mengantisipasi arus perkembangan melalui pengembangan sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen yang diterapkan di dalam PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan mulai diubah, dan diharapkan memiliki peranan positif dalam mendukung kegiatan operasional bank, sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman. Dari Tabel 1.1 berikut ini dapat diketahui peningkatan dari jumlah nasabah dan jumlah saldo tabungan pada


(12)

PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan setelah menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam perusahaan.

Tabel 1.1

Jumlah Nasabah dan Jumlah Tabungan Pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan

Tahun 2002 s/d 2006

Tahun Jumlah Nasabah Saldo Tabungan (Rp).

2002 865 372.192.227,07

2003 962 493.197.107,59

2004 1.065 459.560.074,34

2005 1.150 567.075.985,20

2006 2.020 597.934.340,37

Sumber: PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa setiap tahun terjadi peningkatan yang searah antara jumlah nasabah dan saldo tabungan nasabah pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan. Pada 5 (lima) tahun terakhir terjadi peningkatan yang sangat banyak karena didukung olah adanya peningkatan penerapan sistem informasi yang jelas dan terpadu dari PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan, hal ini sangat jauh berbeda dibandingkan dengan pada awal berdirinya perusahaan. Kegiatan operasional pun berjalan dengan cepat dan baik dan memberikan kontribusi yang terbaik kepada perusahaan, begitu juga akses link dengan kantor cabang pembantu dapat dengan cepat dilakukan.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan memilih judul “Peranan Sistem Informasi Manajemen Guna Mendukung Kegiatan Operasional pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan".


(13)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi perumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Mendukung Kegiatan Operasional Pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan”?.

C. Kerangka Konseptual

James (2006:5) menjelaskan bahwa sistem informasi manajemen merupakan kombinasi apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan, komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Siagian (2002:24) untuk memenangkan persaingan adalah dengan memberikan nilai dan kepuasan kepada para pelanggan atau konsumen melalui pengumpulan produk dan jasa yang berkualitas dengan harga yang bersaing. Selanjutnya Lupiyoadi (2001:158) menyatakan terdapat 5 (lima) faktor utama yang harus diperhatikan perusahaan dalam menentukan tingkat kepuasan pelanggan, yakni kualitas produk, pelayanan, emosional, harga dan biaya.

Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem terpadu guna mendukung fungsi operasional manajemen yang berorientasi kepada upaya pengumpulan data, pengolahan data, analisa dan evaluasi data, untuk menyajikan yakni ke dalam bentuk informasi yang dapat bernilai bagi yang menerimanya dan akhirnya pada pengambilan keputusan.

Davis (1999:3) memberikan definisi sistem informasi manajemen sebagai sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sejalan dengan definisi Davis ini, Mc Leod


(14)

(seperti yang dikutip Oetomo, 2002: 168) memberikan definisi sistem informasi manajemen sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan serupa.

Sumber : James (2006:5), diolah oleh penulis D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

a. mengetahui mengenai peranan Sistem Informasi Manajemen dalam membantu kegiatan operasional PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan b. mengetahui siklus aktivitas operasional PT. BPR Prima Tata Patumbak

Medan. 2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : a. Bagi PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam rangka peningkatan sistem informasi manajemen dalam memberikan kepuasan kepada nasabah.

b. Bagi penulis

Sebagai implementasi untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang telah diperoleh dari bangku kuliah dan menambah wawasan penulis dalam

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KEGIATAN OPERASIONAL


(15)

bidang manajemen khususnya yang berkaitan dengan sistem informasi manajemen.

c. Bagi pihak-pihak lain,

Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti masalah sejenis di masa yang akan datang.

E. Metode Penelitian 1. Jenis dan Sumber Data

Penulis menggunakan dua jenis data dalam penelitian ini, yaitu: a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari karyawan secara langsung di lokasi penelitian melalui wawancara.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Peneliti mendapat data sekunder dari buku-buku dan majalah

2. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah: a. Wawancara Terstruktur

Peneliti melakukan wawancara langsung dengan para karyawan dengan cara menyebar pertanyaan kepada 30 orang karyawan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi manajemen dalam perusahaan. Karyawan yang diminta jawabannya terdiri dari 12 karyawan Front Liner dan 18 untuk karyawan Back Office.


(16)

b. Studi Dokumentasi, yaitu melakukan pencatatan dan pengcopyan atas data-data sekunder untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini dan mengumpulkan data-data dengan membaca dan mempelajari teori-teori dan literatur–literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. 3. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan yang beralamat di Jalan Gatot Subroto (Komplek Golden) No.3 Medan. Penelitian ini dimulai dari bulan Agustus 2008 sampai dengan Oktober 2008. 4. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisis Deskriptif. Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengumpulkan dan menganalisa data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.


(17)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Susilowati (2006), meneliti tentang peningkatan kinerja pelayanan melalui pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan komunikasi interpersonal yang efektif pada kantor pelayanan PBB Kabupaten Kuningan. Hasil penelitiannya, antara lain, menyimpulkan bahwa pelaksaan SIM dan komunikasi interpersonal yang efektif memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan kinerja pelayanan.

Syahputra (2004) meneliti tentang penerapan dan pengembangan sistem informasi manajemen di unit pelayanan terpadu di kota Semarang. Hasil penelitiannya antara lain kualitas pelayanan administrasi di Unit Pelayanan Terpadu Kota Semarang masih belum baik disebabkan pada penerapan Sistem Informasi Manajemen, perancangan sistem belum sepenuhnya melibatkan pengguna dan belum mencakup semua kebutuhan pengguna. Untuk itu pada penerapan Sistem Informasi Manajemen perlu dirancang suatu Sistem Informasi Manajemen yang betul-betul dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan selalu melibatkan para pengguna dalam perancangan sistem, agar terbentuk suatu Sistem Informasi Manajemen yang dapat mencakup semua bidang tugas.

B. Pengertian Data dan Informasi

Pengertian data dan informasi sering dipertukarkan satu dengan yang lainnya, padahal data dan informasi merupakan dua konsep yang berbeda. Data adalah merupakan fakta yang belum tersusun atau angka-angka yang masih perlu


(18)

diolah dalam proses pengambilan keputusan. Data dapat dikatakan merupakan simbol-simbol yang lazim dipergunakan orang. Sedangkan informasi adalah bentuk akhir dan data yaitu data yang telah diolah atau diproses dari bentuk yang tidak bermakna menjadi bermakna, materi mentah menjadi bentuk yang berarti atau nyata dan sesuai dengan nilainya di dalam suatu keputusan yang ada.

Menurut Davis (1999:28) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan pada saat ini atau mendatang. Sedangkan menurut Sutanta (2003:25) Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang .

Hubungan antara data dan informasi adalah seperti bahan baku dan barang jadi. Hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Sumber : Sutanta, (2003:25)

Gambar 2.1 Transformasi Data Menjadi Informasi Penyimpanan Data


(19)

Proses tranformasi data menjadi informasi meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Capturing of data, yaitu pengumpulan data dengan penelitian pemeriksaan

keterangan-keterangan yang masih merupakan data atau fakta.

2. Verifying of data, yaitu upaya melihat data yang dikumpulkan benar-benar

sesuai dengan kebenaran atau apakah data yang disampaikan tersebut hanya dikarang-karang saja atau benar-benar diperoleh dari lapangan.

3. Classifying of data, aktivitas mengelompokkan data sesuai dengan

keinginan yang memerlukannya.

4. Aranging of data/soring, yaitu penyusunan data dengan menempatkan

dalam urutan-urutan atau rangkaian khusus disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.

5. Summarizing, yaitu upaya mengakumulasi data dalam bentuk matematika.

6. Calculating if data, adalah perhitungan terhadap data yang diperoleh

dengan memberikan nilai kepada data-data tersebut.

7. Storing of data, yaitu penyimpanan data dengan menempatkannya pada

alat-alat penyimpanan baik yang berupa daftar kertas, mikro film yang dapat diperoleh kembali bila diperlukan.

8. Retreiving of data, yaitu mengambil keterangan-keterangan dan arsip

(storing) bila informasi tersebut masih segar agar dapat dipergunakan sebagai informasi.

9. Reproducing of data, atau menciptakan kembali yaitu memperbanyak

informasi yang disimpan dengan maksud dibagikan kepada yang berkepentingan agar tidak hilang masternya.


(20)

10.Communicating yaitu mengkomunikasikan informasi kepada sipemakai

tersebut atau menyebarkannya kepada yang membutuhkan. Syarat-syarat tentang informasi yang baik adalah:

a. Ketersediaan (availability)

Syarat yang mendasar bagi suatu informasi adalah tersedianya informasi itu seniri. Informasi harus dapat diperoleh (accessible) bagi orang yang memanfaatkannya.

b. Mudah dipahami (comprehensibility)

Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik itu informasi yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan-keputusan yang bersifat strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan membuat kurang efektifnya keputusan manajemen.

c. Relevan

Dalam konteks organisasi, informasi yang diperlukan adalah yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.

d. Bermanfaat

Sebagai konsekuensi dari syarat relevansi, informasi juga harus bermanfaat bagi organisasi. Karena informasi juga harus dapat tersaji kedalam bentuk-bentuk yang memungkinkan pemanfaatan oleh organisasi yang bersangkutan. e. Tepat waktu

Informasi harus tersedia tepat pada waktunya. Syarat ini terutama sangat penting pada asaat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak membuat keputusan-keputusan.


(21)

f. Keandalan (reability)

Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalakan kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikannya.

g. Akurat

Syarat ini mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Ini juga berarti bahwa informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.

h. Konsisten

Informasi tidak boleh mengandung kontrandiksi di dalam penyajiannya karena konsistensi merupakan syarat yang penting bagi dasar pengambilan keputusan.

Sistem informasi sebagai suatu sistem tidak terlepas dari konsep itu sendiri. Pengertian sistem adalah sebagai suatu keseluruhan aneka komponen atau bagian-bagian yang saling berinteraksi sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang terpadu untuk mencapai sasaran tertentu. Menurut Davis (1999:68), sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.

Menurut Sutanta (2003:25), sistem secara umum dapat didefenisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan elemen atau sub sistem yang saling bekerjasama atau yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk suatu kesatuan untuk melaksanakan fungsi guna mencapai tujuan.

Adapun pengertian Sistem Informasi menurut O'Brien (2005:17), kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware,software, jaringan


(22)

komunikasi,dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Sistem informasi dapat diartikan sebagai sekumpulan unsur atau elemen seperti manusia, sarana, metode atau proses yang berfungsi bersama-sama dan saling bergantung satu sama lain sebagai suatu kesatuan berdasarkan kaidah-kaidah yang telah disetujui bersama untuk mencapai tujuan bersama.

Sebagai sebuah sistem, maka sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi serta mengeluarkan hasilnya. Model dasar pengolahan informasi berguna dalam memahami bukan saja keseluruhan sistem pengolahan informasi, tetapi juga untuk penerapan pengolahan informasi secara tersendiri.

Dari uraian diatas disimpulkan bahwa sistem informasi adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam organisasi dengan maksud memberikan data kepada setiap yang memerlukannya baik data yang bersifat intern maupun ekstern digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Pembinaan suatu sistem informasi intern dalam suatu organisasi mencakup 4 (empat) bidang kegiatan. yaitu:

a. Pembuatan laporan. b. Sirkulasi laporan c. Penyimpanan laporan

d. Pengambilan kembali laporan untuk digunakan dalam melaksanakan tindak lanjut


(23)

a. Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan yang terlalu banyak akan dapat mengakibatkan laporan–laporan itu sendiri tidak dibaca dan menjadi tidak berguna. Hal ini disebabkan karena mungkin laporan itu telah lama berlalu, laporan dibuat saat dibutuhkan, kurangnya pengarahan dan pengawasan dalam membuat laporan, atau waktu membuat laporan terlalu singkat Adapun ciri-ciri suatu laporan yang baik adalah:

1. Laporan tersusun rapi

a. Disusun dengan kerjasama antara petugas-petugas teknis dengan petugas-petugas operasional

b. Disusun dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. c. Mengandung semua yang dibutuhkan dalam menghadapi situasi

tertentu.

d. Data yang dikandung didalamnya harus bersifat up to date dan lengkap, serta, dapat dipercaya.

e. Mudah diinterprestasikan oleh pihak lain yang tidak turut serta dalam menyusun laporan.

2. Berisikan alat visualisasi.

a. Mudah digunakan pimpinan organisasi dalam proses pengambilan keputusan.

b. Tepat waktu dalam menyampaikan pada yang memerlukannya.

b. Sirkulasi Laporan

Dalam menyusun sirkulasi laporan supaya dapat dimanfaatkan dengan baik maka laporan hendaknya diberikan kepada pihak yang membutuhkan laporan


(24)

tersebut, seperti para pejabat yang ikut dalam proses pengambilan keputusan, pihak-pihak yang menjadi pelaksana, dari keputusan yang akan diambil serta pihak luar seperti pihak pemerintah dan para pemegang saham.

c. Penyimpanan laporan

Berdasarkan kegunaan informasi bagi suatu organisasi, maka penyimpanan informasi sangat diperlukan, karena sewaktu-waktu mungkin kita membutuhkan laporan yang dibuat pada periode tahun lalu. Untuk informasi dibedakan atas 4 (empat) golongan utama, yaitu:

1. Informasi yang disimpan selama-lamanya. seperti informasi yang menyangkut status informasi.

2. Informasi yang disimpan dalam jangka waktu, yang panjang, seperti informasi mengenai pegawai disimpan untuk jangka waktu 50 tahun setelah pegawai tersebut berhenti.

3. Informasi yang disimpan dalam waktu sementara, seperti dokumen yang hanya sekali dipakai dan pengaruhnya terhadap kegiatan organisasi hanya bersifat sementara.

4. Informasi yang segera dapat dilupakan, seperti undangan rapat yang jika rapat telah selesai tidak berguna lagi.

Suatu informasi berguna apabila informasi tersebut dipergunakan sebagai bahan untuk mempermudah pengambilan keputusan. Efektifitas pengambilan keputusan tergantung dari cepat tidaknya informasi yang diperlukan dapat diambil dari tempat penyimpanannya dengan baik. Oleh karena itu, orang yang


(25)

bertanggung jawab atas penyimpanan informasi harus mengetahui informasi apa yang dibutuhkan dan untuk maksud apa informasi itu.

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses arus informasi yang dimulai dari pengumpulan data, pengolahan, klasifikasi. penyimpanan dan pengambilan kembali dari tempat penyimpanannya adalah suatu proses yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya dalam proses yang sama.

C. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem terpadu guna mendukung fungsi operasional manajemen yang berorientasi kepada upaya pengumpulan data, pengolahan data,analisa dan evaluasi data,untuk menyajikan yakni ke dalam bentuk informasi yang dapat bernilal bagi yang menerimanya dan akhirnya pada pengambilan keputusan.

Pengertian sistem informasi manajemen kini sudah semakin popular di kalangan para mahasiswa, para manajer maupun usahawan dan sebagainya, yaitu sebagai suatu sistem koordinasi yang mempersatukan sumber daya manusia dengan mesin-mesin dan peralatan teknologi canggih ke dalam suatu bentuk sistem kerja yang membawa hasil berupa efisiensi kerja. Dalam hal ini perangkat komputer bermanfaat untuk tugas-tugas semacam ini, tetapi sebuah sistem infomasi manajemen melaksanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data.

Davis (1999:3) memberikan definisi sistem informasi manajemen sebagai sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated) untuk menyajikan


(26)

informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sejalan dengan definisi Davis ini, Mc Leod (seperti yang dikutip Oetomo, (2002: 168) memberikan definisi sistem informasi manajemen sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan serupa.

Gagasan sistem informasi manajemen tersebut membawa sistem informasi kepada fungsi jauh di atas tingkat operasional semata, yaitu mengarah ke sebuah sistem yang memberikan sumber daya informasi guna mendukung bidang keputusan dan perencanaan manajemen.

Davis (1999:3) menjelaskan bahwa Sistem informasi manajemen sebagai struktur piramida dimana lapisan paling bawah meliputi informasi bagi para proses transaksi, pemeriksaan mengenai strategi lain-lain; tahap berikutnya meliputi informasi untuk menunjang informasi manajemen sehari-hari tahap ketiga meliputi sumber sistem informasi untuk mendukung perencanaan taktis dan pengambilan keputusan bagi pengawasan dan tahap puncak meliputi sumber guna penunjang perencanaan dan pengambilan kebijakan oleh tahap manajemen yang lebih tinggi.

Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan, sistem informasi manajemen dapat digambarkan sebagai berikut:


(27)

Sumber : (Davis, 1999 : 3)

Gambar 2.2 Bangunan Piramida

Bangunan piramida pada lapisan dasar terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status dan sebagainya. Lapisan berikut terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung informasi manajemen sehan-han. Lapisan ketiga terdiri dan sumber daya informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk mengendalikan manajemen dan lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijaksanaan oleh puncak manajer.

Kerangka gagasan suatu sistem informasi manajemen dapat disimpulkan sebagai suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan juga mengolah, menganalisa dan mengomunikasikan informasi serta decision making yang relevan baik kepada pihak luar perusahaan (seperti kantor, pajak, inventor, kreditur dan sebagainya) maupun kepada pihak intern terutama manajemen perusahaan.

Gagasan sistem informasi manajemen tersebut membawa sistem informasi kepada fungsi yang jauh di atas tingkat operasional semata, tetapi mengarah ke

I II III IV


(28)

sebuah sistem yang memberikan sumber daya informasi guna mendukung bidang-bidang keputusan dan perencanaan manajemen.

Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

1. Manusia

Setiap sistem informasi manajemen yang berbasis komputer harus memperhatikan unsur manusia supaya sistem yang diciptakan bermanfaat. Hendaknya diingat bahwa manusia merupakan penentu dari keberhasilan suatu sistem informasi manajemen dan manusialah yang akan memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen. Unsur manusia dalam hal ini adalah para staff komputer profesional dan para pemakai (computer users)

2. Perangkat Keras (Hardware)

Istilah perangkat keras menunjuk kepada perkakas mesin. Karena itu perangkat keras terdiri dari komputer itu sendiri yang terkadang disebut sebagai central processing unit (CPU) beserta semua perangkat pendukungnya. Perangkat pendukung yang dimaksud adalah perkakas keluaran (output

devices), perkakas peyimpanan (memori), dan perkakas komunikasi.

3. Perangkat lunak (software)

Istilah perangkat lunak menunjuk kepada program-program komputer beserta petunjuk-petunjuk (manual) pendukungnya. Yang disebut program komputer adalah instruksi-instruksi yang dapat dibaca oleh mesin yang memerintahkan bagian-bagian dari perangkat keras sistem informasi manajemen berbasis komputer untuk berfungsi sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi


(29)

yang bermanfaat dari data yang tersedia. Program komputer biasanya disimpan dalam medium input/output, misalnya disket atau compact disk, untuk selanjutnya dipakai oleh komputer dalam fungsi pengolahannya.

4. Data

Data adalah fakta-fakta yang akan dibuat menjadi informasi yang bermanfaat. Data inilah yang akan dipisahkan, dimodifikasi, atau diperbaharui oleh program-program supaya dapat menjaid informasi tersebut. Sebagaimana halnya program-program komputer, data biasasanya disimpan dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin sehingga setiap mesin komputer dapat mengolahnya.

5. Prosedur

Prosedur adalah peraturan-peraturan yang menentukan operasi komputer. Misalnya saja peraturan bahwa setiap permintaan belanja barang di suatu instansi harus tercatat di dalam basis data komputer, atau peraturan bahwa setiap akses operastor komputer kepada pengolah induk harus dilaporkan waktu dan otoritasnya.

D. Pemanfaatan Komputer Sebagai Salah Satu Alat Dalam Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, jugs memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannya. Gagasan sebuah sistem informasi yang demikian itu


(30)

telah ada sebelum munculnya perangkat komputer, namun komputer membuat gagasan tersebut menjadi kenyataan.

Sistem Informasi Manajemen mengandung pokok-pokok elemen seperti perangkat keras komputer, perangkat lunak (aplikasi, terapan dan sistem umum),

data base, prosedur dan petugas pengoperasian. Sistem informasi berdasarkan

komputer diharapkan dapat mengurangi biaya sekaligus meningkatkan kemampuan dan prestasi sistem. informasi. Komputer dapat dianggap sebagai piranti elektronik yang sistem kerjanya pada hakikatnya sesuai dengan proses berlangsungnya sistem informasi manajemen. yang meliputi kegiatan-kegiatan:

1. Pengumpulan data (in-put) 2. Pengolahan data (Processing)

3. Penyajian informasi hasil pengolahan (out-put)

Sistem tersebut menjelaskankan adanya hubungan umpan balik dengan kedua elemen, yaitu input dan output. Input berupa data yang dimasukan melalui alat input (seperti: keybord atau unit kerja) yang akan diproses dengan metode-metode tertentu dan akan menghasilkan output berupa informasi. Informasi yang dihasilkan dapat berupa laporan (report) atau solusi dari proses yang telah dijalankan (Herlambang dan Tanuwijaya, 2005: 47).

Komputer adalah suatu rangkaian peralatan-peralatan dan fasititas yang bekerja secara elektronis, bekerja di bawah kontrol suatu operatif sistem, melaksanakan yang disebut dengan program dan mempuyai internal storage/main

memory yang dipergunakan untuk menyimpan operating system serta program


(31)

prosedur yang disebut dengan "sequential processing" atau "batch processing

system". Adapun pengolahan data tersebut terdiri dari:

a. Tahap pembersihan data

b. Tahap penyortiran atau penyusunan data c. Tahap penyimpanan data

d. Tahap pembuatan informasi

Pengolahan data dengan mengunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) adalah merupakan salah satu penyediaan lingkungan teknologi dalam mendukung sistem informasi yang modern. Suatu sistem informasi manajemen yang dikomputerisasikan akan memberikan manfaat antara, lain:

1. Kecepatan pengolahan yang tinggi

2. Kemampuan yang lebih dalam perhitungan dan analisa karena menggunakan pendekatan matematis.

3. Tersedianya informasi yang baru dan informasi yang semakin baik karena informasi yang dihasilkan lebih akurat dan tepat waktunya.

4. Kekuatan ingatan yang besar.

5. Ketelitian yang sangat tinggi sehingga kesalahan yang selalu dilakukan manusia dapat dihindari.

6. Pengambilan keputusan manajemen dapat dilakukan dengan baik karena lebih banyaknya informasi dan analisa. keputusan.

Sistem komputerasi dapat dibagi 3 (tiga) yaitu:

a. Komputerisasi terpusat, yaitu sistem komputer yang mempunyai sebuah komputer utama yang melayani komputer yang lain yang lebih rendah


(32)

tingkatnya. Komputer jenis ini merupakan komputer yang umum digunakan dipusat pengolahan data yang sangat besar.

b. Komputerisasi tersebar, yaitu sistem komputer yang terdiri dari suatu komputer atau lebih yang berada pada tingkat yang sama. Sistem ini dihubungkan dengan suatu komputer yang utama, akan tetapi kedudukan komputer utarna tersebut setingkat dengan komputer lainnya.

c. Komputerisasi terpisah, yaitu penggunaan satu komputer atau lebih yang saling dihubungkan secara elektronik. Salah satu dari jenis ini sekarang banyak dipakai adalah yang biasa dikenal sebagai Personal Computer atau PC atau komputer pribadi.

Komputer hanyalah alat yang dapat membantu organisasi dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi. Berhasil tidaknya proses komputerisasi sangat tergantung pada manusia yang merupakan unsur terpenting yang menjalankan kegiatan organisasi itu sendiri.

E. Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam Kegiatan Perusahaan

Kunci dari keberhasilan bisnis saat ini adalah sistem informasi manajemen. Oleh karena itu, kita harus mengetahui sejauh mana sistem informasi mendukung manajemen kegiatan informasi dalam pengambilan keputusan.Faktor-faktor yang harus memperoleh perhatian dalam aspek ini adalah :

1. Sistem informasi, ini adalah faktor yang paling cepat dideteksi, yaitu dari kemampuan dan kecepatan perusahan menyediakan (memberikan) laporan keuangan kepada bank, laporan keuangan harus mencerminkan keadaan sebenarnya. Bila suatu perusahaan mengunakan jasa akuntan


(33)

2. Kecepatan dan ketetapan penyampaian data. Misalnya mengenai laporan piutang dagang, laporan utang dagang, dan lain-lain. Informasi ini dapat dipergunakan untuk mengecek kebenaran sistem akuntansi diatas. Bila perusahaan dapat menyampaikan data pendukung dengan cepat, itu menunjukkan sistem yang telah cukup bagus.

3. Fleksibilitas penyediaan data sesuai permintaan. Setiap laporan haruslah berguna dalam mendukung pengambilan keputusan. Karena keputusan yang diambil amat bervariasi, maka sistem informasi juga harus cukup fleksibel untuk mendukung kebutuhan yang bervariasi tersebut.


(34)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan didirikan pada tanggal 26 April 1993 di daerah kecamatan Patumbak Kampung, Kabupaten Deli Serdang, dengan akte notaris Andres Ng. Meliala SH No. 74 tertanggal 16 Maret 1992, dengan izin usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No. Kep-141/KM.17/1992.

Bank Perkreditan Rakyat ini didirikan berdasarkan pengamatan serta penilaian-penilaian baik dari segi geografis maupun dari segi jumlah penduduk didaerah Patumbak. Dan atas kesepakatan bersama para pemegang saham yang terdiri atas orang-orang yang berpengalaman di bidang perbankan, bisnis retail dan bisnis pangan. Adapun orang-orang tersebut adalah:

1. Dr. Ir. Matius Yusuf, MBA, MM, mantan staf Direktur Lippo Bank dan pimpinan wilayah BII Medan.

2. Ir. Irwan Subrata, Pemilik PT. Kurnia Miratama 3. Kusnadi Luhur, pemilik usaha Retai Daimarutama 4. Ir. Tambak Onggo, seorang pengusaha

5. Ir. Saud B. Pardede, kontraktor di Medan 6. Suhu Benny, seorang pengusaha


(35)

Merekalah yang mendirikan sebuah badan usaha yang bergerak di bidang perbankan dengan nama PT. BPR Prima Tata Patumbak atau lebih dikenal dengan nama PTP Bank.

Pada saat mulai berdirinya PTP Bank dengan karyawan/karyawati 10 (sepuluh) orang untuk operasional bank dan 1 (satu) orang office boy dan produk-produk yang ditawarkan berupa tabungan Tetap Sejahtera (Tata) dan Deposito Berjangka. Dengan jumlah karyawan yang begitu kecil, operasional bank dapat berjalan dengan baik. Itu terbukti pada tahun 1995 asset PTP Bank meningkat dari asset 1 Milyar hingga mencapai asset 2 Milyar dan menjadikan PTP Bank sebagai bank yang terbaik di Sumatera Utara dengan penilaian tingkat kesehatan mencapai angka 100.

Dengan prestasi yang diraih ini PTP Bank mulai mengembangkan bisnis perbankannya dengan menambah produk-produk baru agar lebih diminati dan dikenal masyarakat seperti tabungan lainnya yang menggunakan jasa penarikan yang menyerupai cek yang tidak bisa dikliringkan. Produk ini banyak disukai oleh masyarakat yang memiliki usaha grosir, penjualan tanah, pasir dan krikil, deposito multi dana dengan sistem multi level marketing dan deposito si jenius untuk mempermudah orang tua dalam membiayai kebutuhan sekolah anak-anak dan pelayanan jasa pembayaran payroll karyawan untuk beberapa perusahaan seperti PT. Yasanda (usaha pengelolaan kayu), PT. Tani Deli (eksport jahe, kentang dan hasil bumi lainnya), PT. Tirta Kencana Lestari dan PT. Cakra Compact (Perusahaan aluminium).

Dengan bertambahnya produk dan jasa-jasa pelayanan yang diberikan, PTP Bank semakin dikenal di masyarakat apalagi setelah bersatunya PTP Bank


(36)

dengan grup-grup lainnya seperti PTP Realty yang bergerak di bidang jasa perumahan, PTP Prima yang bergerak di bidang penjualan barang-barang elektronik dan PTP pertahanan yang mengurusi masalah tanak kontraktor, PTP Bank semakin dikenal di dunia bisnis. Dan sistem operasional PTP Bank yang dulunya hanya cara manual kini menjadi Bank BPR yang pertama kali menggunakan sistem komputerisasi di Sumatera Utara agar kegiatan operasional lebih baik dan cepat.

Pada tahun 1996 posisi pemegang saham PT. BPR Prima Tata Petumbak telah berubah yang awalnya 8 (delapan) orang hingga akhir tahun 1999 pemegang saham mayoritas adalah Ir. Matiu Jusuf, MBA, Ibu Meimy, Tyedja dan Ir. Iwan Subrata. Pada tahun 1997 PT. BPR Prima Tata Patumbak telah beralih ke daerah kotamadya Medan, sesuai dengan rencana pengembangan wilayah kotamadya Medan. Jadi status BPR Prima Tata Patumbak telah berubah yang dulunya daerah kecamatan dan kini menjadi daerah kotamadya mengingat posisi kantor pusat PTP. Bank termasuk daerah yang perluasan/pengembangan kotamadya Medan.

B. Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas

Struktur organisasi merupakan suatu bentuk perwujudan yang menunjukkan hubungan antara fungsi wewenang dan tanggung jawab, yang berhubungan dengan tanggung jawab. Yang berhubungan satu sama lain dari masing-masing karyawan yang menduduki jabatan dalam suatu organisasi.

Dalam struktur organisasi yang baik pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan akan dapat dikerjakan dengan lancar, efisiensi, efektivitas, kerja sama antar


(37)

pelaksanaan. Pelaksanaan –pelaksanaan kerja dapat dilaksanakan secara terpadu dan akhirnya akan dapat dicapai kepuasan kerja oleh setiap pekerja maupun pimpinan atau manajer perusahaan.

Struktur organisasi perusahaan terdiri atas unit kerja yang dilaksanakan perseorangan atau kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu dan juga mencakup tata hubungan terdiri dari tata hubungan kerja secara vertikal.

Struktur organisasi PT. BPR Prima Tata Patumbak terlihat pada Gambar 3.1


(38)

Uraian Tugas 1. Komisaris

Tugas bagian komisaris adalah:

a. Mengawasi secara langsung maupun tidak langsung pekerjaan dan tindakan Direktur Utama dalam pengelolaan perusahaan.

b. Memberikan saran dan nasehat kepada Direktur Utama

c. Memberi saran dan nasehat kepada Direktur Utama dalam hal-hal yang diperlukan sesuai dengan anggaran dasar perseroan untuk melakukan tindakan pengelolaan perusahaan.

d. Memeriksa dan menandatangani laporan semester yang akan dikirimkan ke Bank Indonesia.

2. Direktur Utama

Tugas bagian Direktur Utama adalah:

a. Sebagai aparat manajemen yang bertanggung jawab penuh atas kegiatan-kegiatan Operasional perusahaan.

b. Membina hubungan dengan nasabah serta prospek nasabah dengan tujuan mengembangkan pendapatan bank disamping melindungi serta menyempurnakan kualitas Risk Assets (Asset Management).

c. Mengkoordinir, mengarahkan dan membina serta mengawasi segala kegiatan personil dari unit kerja kantor cabang dan bertanggung jawab langsung kepada komisaris bank.

d. Melaksanakan segala peraturan/ketentuan dan prosedur kegiatan operasi/komersil yang telah digariskan oleh manajemen maupun


(39)

peraturan/ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan bertanggung jawab atas lancarnya pelaksanaan dari prosedur tersebut di atas.

e. Melindungi aktiva dan passiva bank dengan melaksanakan fungsi/prosedur kontrol yang efektif berupa Accounting Control, Phisical Control dan

Administration Control.

f. Menandatangani surat-surat penting, laporan dan dokumen-dokumen sesuai dengan batasan-batasan wewenang yang ditetapkan untuk itu.

g. Bertanggungjawab atas kebenaran dan akurasi dari laporan-laporan accounting untuk keperluan internal maupun eksternal.

h. Mengawasi secara rutin masalah pendanaan guna memastikan penggunaan secara efektif, keseimbangan likuiditas, profitabilitas.

i. Mengorganisir tanggung jawab goals dari kantor pusat operasional beserta training untuk staf di bawah supervisinya.

j. Memberikan support operasional yang sebesar-besarnya kepada lingkungan dalam batasan-batasan tertentu.

k. Otorisasi password untuk transaksi di komputer.

l. Menanggapi saran-saran (comment) dari auditor/biro pengawasan guna penanggulangan secara tuntas.

m. Memformulasikan tindakan preventif agar penyimpangan-penyimpangan yang ditemukan oleh team audit/biro pengawasan tidak terulang lagi.

n. Mereview dan merekomendasikan kredit kepada kantor pusat.

o. Mengawasi target marketing, memberikan pengarahan, dan mengadakan

meeting (rapat) mengenai cara untuk mencapai target pemasaran.


(40)

q. Menjaga agar mutu servis kepada nasabah berada di tingkat yang tinggi.

3. Internal Audit

Tugas bagian internal audit adalah:

a. Memeriksa kebenaran posting transaksi pada setiap tiket/voucher sub buku besar.

b. Mencocokkan mutasi buku besar dan saldo buku besar dengan neraca. c. Membantu Direktur dalam menyusun anggaran

d. Menerima dan mempelajari program-program baru mengenai perbankan dari Bank Indonesia

e. Memeriksa uang tunai yang ada dalam brankas, serta kas masing-masing teller, apakah disusun secara teratur berdasarkan besar rupiah.

f. Memeriksa dan mencocokkan teratur saldo pinjaman/saldo kredit dan buku besarnya masing-masing apakah sesuai dengan yang ada di neraca. g. Membantu memonitor persiapan/penyelesaian, penutupan buku akhir

tahun.

h. Membantu direksi menyusun rencana anggaran bank

4. Sekretaris

Tugas bagian sekteraris adalah:

a. Sebagai aparat pelaksana kesekretariatan dan melaksanakan tugas-tugas rangkap yang berkaitan dengan administrasi.

b. Menerima surat-surat masuk untuk di: 1. Agenda


(41)

2. Disposisi pimpinan

3. Meneruskan ke bagian yang ditentukan 4. Mengarsip/memfiling surat-surat

c. Membuat surat-surat keluar (Direksi, cabang-cabang, dll).

d. Merangkap sebagai operator telepon apabila yang bersangkutan tidak hadir.

e. Mengirim berita/kiriman uang via telex/faximile sebagai alternatif telex operator.

f. Membuat surat pengantar gabungan untuk dikirim.

g. Membuat laporan cash in transit/cash in safe ke perusahaan-perusahaan asuransi.

h. Melaksanakan tugas-tugas filing surat dan ketetapan-ketetapan Direksi dalam urutan yang baik dan mudah.

i. Melaksanakan tugas administratif pengetikan naskah, konsep surat yang diberikan oleh atasan.

j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung selama masih dalam ruang lingkup kesekretariatan.

5. Direktur

Tugas bagian Direktur adalah:

a. Mengawasi dan memeriksa pelaksanaan tugas Marketing, operasional kredit, personalia dan umum.

b. Mengecek laporan analisa kredit dan saran serta menandatanganinya. c. Memberikan pengarahan serta penjelasan kepada bagian Marketing


(42)

d. Memonitor dana yang harus dihimpun dan akan dikeluarkan.

e. Menandatangani surat-surat yang berkaitan dengan pemberian kredit dengan nominal yang telah diberi kuasa Loan Committee

f. Menandatangani transaksi harian untuk semua bagian.

g. Menadatangani seluruh warkat-warkat dan surat-suarat yang berkaitan dengan kegiatan usaha PT. BPR Prima Tata Patumbak.

6. Kepala Bagian Marketing

Tugas bagian Kepala Bagian Marketing adalah:

a. Mempromosikan aktivitas bank, baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk lisan atau brosur-brosur yang tersedia, untuk menarik calon nasabah baru, baik sebagai calon nasabah pinjaman maupun deposan. b. Membuat rencana kunjungan, mengatur jadawal kunjungan dan membuat

laporan kunjungan.

c. Membuat transaksi jaminan dan mengisikan data jaminan pada nota permohonan kredit.

d. Membuat kredit memorandum setiap pemberian kredit baru kepada debitur kredit maupun perpanjangan kredit.

e. Menganalisa laporan keuangan nasabah debitur sebelum melepaskan fasilitas kredit maupun perpanjangan kredit.

f. Mengajukan kredit kepada komite kredit.


(43)

7. Kepala Bagian Operasional

Tugas Kepala Bagian Operasional adalah:

a. Memimpin dan mengawasi tugas aksi deposito, tabungan, kas, dan pembukuan.

b. Menganalisa tingkat suku bunga deposito dan tabungan

c. Membimbing dan membina bawahan dalam disiplin, loyalitas bawahan serta melaporkannya pada direksi.

d. Memeriksa rekapitulasi kas dan tabungan untuk dibukukan pada rekening

8. Kepala Bagian Kredit

Tugas Kepala Bagian Kredit adalah:

a. Mengatur pencatatan setiap perkembangan kredit nasabah pada kartu pengawasan kredit.

b. Memberikan catatan kepada bagian marketing tentang jatuh tempo kredit, asuransi, masa review kredit, klasifikasi pinjaman, pemenuhan kewajiban oleh nasabah/debitur.

c. Menyimpan file-file surat peraturan tentang perkreditan. d. Menandatangani nota permohonan kredit.

e. Memperhatikan kebenaran/keaslian dan kelengkapan surat-surat jaminan berikut pengikatannya.

f. Menyimpan dan mengkliringkan giro titipan angsuran nasabah, tiap bulannya.


(44)

9. Kepala Bagian Umum

Tugas Kepala Bagian Umum adalah:

a. Mengerjakan perhitungan penyusutan untuk aktiva tetap dan menyampaikan laporan setiap akhir bulan.

b. Menghitung persediaan rupa-rupa aktiva yang ada pada persediaan.

c. Membuat pengeluaran biaya yang diperlukan apabila ada tagihan dari pihak lain yang berhubungan dengan bank.

d. Mengawasi persediaan peralatan-peralatan kantor dan formulir-formulir lainnya.

e. Menyusun laporan atas realisasi penggunaan peralatan kantor secara periodik.

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung yang berhubungan dengan fungsi dan tugas pelaksana umum.

10. Account Officer

Tugas Account Officer adalah:

a. Membina hubungan antara nasabah dengan Bank.

b. Bertanggung jawab atas kualitas risk assets terhadap nasabah-nasabah yang dibina (assigned accounts) dengan memperhatikan faktor-faktor

profitabilitas bank, kemajuan usaha secara timbal balik serta prospek

dimasa mendatang.

c. Mengenal secara terperinci sifat-sifat market menurut segmentasi masing-masing yang telah ditetapkan sebagai dasar dalam menentukan target


(45)

market untuk mencapai “growth” yang managable dalam kualitas

assets/pendapatan.

d. Merancang account plan bagi nasabah-nasabah dalam pembinaan ataupun nasabah yang sedang dalam proses “solicitation”.

e. Memberikan input untuk pembuatan anggaran tahunan bagi segmen masing-masing dan menggunakan anggaran sebagai alat dalam melaksanakan program kredit dan marketing dalam periode tahun tersebut. f. Melaksanakan proses kredit, monitoring kredit serta administrasi sesuai

dengan ketentuan yang telah digariskan oleh manajemen.

g. Secara konsisten melaksanakan program-program kredit dan marketing yang telah dirancang antara lain :

1. Account management system (monitoring)

2. Solicitation plan

3. Call program

4. Profitabilitas dari setiap nasabah

h. Mengerti serta memahami kebutuhan perbankan nasabah dalam rangka memasarkan produk-produk bank, disamping itu mengerti serta memahami:

i. Konsep dan teknis dari setiap kredit yang ditawarkan

j. Konsep dan teknis operasi untuk secara efektif dapat “menjual” service secara sporadic.

k. Mengerti serta memahami mekanisme funding dan pricing untuk dapat secara competitive memasarkan kredit disamping melaksanakan “cross


(46)

l. Mendeteksi secara cepat portfolio-portfolio yang menunjukkan gejala menurun dalam kualitas melalui mekanisme periodik review ataupun build

in control lainnya untuk segera diambil langkah-langkah

penanggulangannya.

m. Secara profesional melaksanakan credit judgement (pertimbangan kredit) dalam mengevaluasi permohonan kredit yang disampaikan oleh nasabah. n. Mengusahakan secara optimal agar target yang telah ditetapkan dapat

tercapai terutama yang berhubungan dengan: 1. Pendapatan bank

2. Penghapusan kredit

3. Collectibility.

o. Melaksanakan fungsi-fungsi marketing dengan berorientasi kepada peningkatan jumlah nasabah volume dan kualitas service.

p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian kredit dan marketing sepanjang berada dalam ruang lingkup tugas/fungsi account

officer.

11. Customer Service

Tugas Customer Service adalah:

a. Menjadi wakil bank di dalam maupun di luar kantor. b. Memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah.

c. Membuka tabungan, deposito dan menginputnya ke dalam komputer, dan menyimpan berkas-berkasnya ke dalam filing kabinet/lemari arsip.


(47)

e. Mencairkan deposito.

f. Membayar dan mencetak kuitansi pembayaran telepon, khusus untuk nasabah yang pembayaran tagihannya di debet dari rekening tabungan . g. Mencetak laporan harian

h. Mencetak dan mengarsip perpanjangan deposito.

12. Teller

Tugas Teller adalah:

a. Sebagai petugas front office yang bertanggungjawab untuk menangani seluruh setoran dan penarikan tunai dari dan ke bank.

b. Memberikan pelayanan sebaik mungkin pada nasabah, sehingga para nasabah merasa senang.

c. Mencatat mutasi harian (transaksi yang terjadi hari itu). d. Membuat rekapitulasi transaksi cash maupun non cash. e. Membuat perincian uang yang ada pada saat itu.

f. Menerima setoran dan titipan.

g. Menerima setoran tunai, penarikan tunai, pengiriman uang/transfer. h. Menerima setoran tunai, penarikan tunai tabungan.

i. Menerima setoran tunai deposito dan pencarian deposito. j. Menerima setoran pin-buk (pindah buku) dari nasabah.

k. Membuat posisi kas berupa penerimaan dan pengeluaran per hari kerja. l. Melakukan perhitungan dan menyampaikan laporan berapa besarnya

kelebihan ataupun kekurangan kas perhari dan bertanggungjawab atas kekurangan yang terjadi.


(48)

m. Menyetor dan mengambil uang tunai ke/dari Bank Indonesia. n. Membayar penarikan tunai nasabah sebatas wewenangnya.

o. Menginput semua setoran, penarikan, pindah buku, transfer, dan deposito ke dalam computer.

13. Administrasi kredit

Tugas Administrasi Kredit adalah:

a. Sebagai aparat pelaksana pekerjaan administrasi kredit sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku.

b. Mempersiapkan laporan ekstern (Bank Indonesia) tentang daftar debitur bulanan, daftar perubahan bulanan kredit debitur.

c. Membuat laporan harian kredit untuk setiap mutasi debet dan kredit.

d. Membuat nota kredit dan nota debet termasuk jurnal memorial serta mengadministrasikannya dalam buku piutang.

e. Mempersiapkan laporan kepada Direksi mengenai debitur lancar, kurang lancar, macet dan diragukan.

f. Menyiapkan daftar debitur yang akan ditinjau suku bunganya dan membuat surat peninjauan suku bunga.

g. Membuat daftar perhitungan bunga dan membebankannya pada rekening debitur.

h. Membuat daftar debitur yang akan jatuh tempo.

i. Melaksanakan penghapusan piutang dari pembukuan yang telah disetujui oleh Direksi.


(49)

k. Membuat daftar kekurangan dokumen file dan jaminan berikut dokumen yang sudah jatuh tempo.

l. Membuat laporan out-standing seluruh pinjaman.

C. Visi dan Misi PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan 1. Visi PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan

Visi PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan adalah menjadi mitra usaha kerja bagi para pengusaha kecil dan menengah untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya serta menunjang pertumbuhan dan modernisasi ekonomi para pengusaha kecil dan menengah tersebut.

2. Misi PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan

PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan mempunyai misi menciptakan dan memelihara jaringan kerja dalam rangka pelayanan jasa perbankan. Dengan tersalurnya dana masyarakat akan memberikan kuntungan dan manfaat bagi masyarakat untuk pembangunan yang makmur dan sejahtera, khususnya masyarakat kecil dan menengah.

D. Kegiatan Operasional Perusahaan

Dalam menjalankan operasional perusahaan pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan umumnya sama dengan bank-bank lain. Operasional PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan sangat besar tertuju kepada deposito, tabungan dan pemberian kredit. Dimana deposito menyediakan sebagian terbesar dana yang di pakai manajemen untuk memperoleh penghasilan melalui ganda kredit dan investasi.


(50)

Oleh karena itu, deposito merupakan tiang utama dan terpenting bagi ekstensi bank, sehingga kebijaksanaan to management dalam bidang deposito ini berpengaruh besar terhadap keadaan keuangan dan pertumbuhan bank. Prioritas kedua dan tidak kurang pentingnya adalah untuk memenuhi permintaan penarikan para deposan.

Setelah kedua kebutuhan terpenuhi, sisa dana itu digunakan untuk pemakaian yang lebih produktif yang memberikan penghasilan bagi bank. Pemakaian terpenting dan dari sisa dana ini adalah untuk memenuhi kebutuhan kredit darui nasabah bank. Kredit adalah bisnis pokok dari bank komersial, dan dalam memberikan kepada mereka keunggulan kompetitif dari semua lembaga keuangan lainnya.

Kegiatan operasional yang paling utama pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan adalah sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dalam bentuk: a. Simpanan Tabungan

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan menawarkan dua jenis tabungan kepada masyarakat:

1) Tabungan Tata

Tabungan Tata disebut juga dengan Tabungan Tetap Sejahtera. Tabungan ini merupakan tabungan harian yang bisa ditarik dan disetor kapan saja. Besarnya setoran awal untuk tabungan ini yaitu Rp.


(51)

10.000,- dan tingkat suku bunga yang ditawarkan saat ini 6%. Untuk pembukaaan tabungan Tata syarat yang harus dilengkapi yaitu fotocopi kartu identitas yang berlaku (SIM, KTP, Kartu Pelajar, Paspor, dll). 2) Tabungan Prima

Tabungan Prima digunakan khusus untuk nasabah pinjaman, untuk membuka tabungan prima besarnya setoran awal adalah Rp. 50.000,- dan tingkat suku bunga saat ini 5%. Tabungan ini terbuka juga untuk seluruh lapisan masyarakat dan dikhususkan untuk calon debitur. b. Simpanan Deposito

Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Deposito berjangka diterbitkan atas nama masing-masing pemegang, baik perorangan, badan usaha atau badan hukum lainnya. Bunga deposito dibayar pada setiap jatuh tempo, dan dibayarkan setiap bulan sebesar bunga yang dittetapkan oleh bank. Pada deposito berjangka pembayaran bunga menganut sistem sebagai berikut:

1) Automatic Roll Over (ARO)

Deposito berjangka dengan sistem pembayaran bunga Automatic

Roll Over (ARO) saat jatuh tempo langsung diperpanjang secara

otomatis sebesar pokok dan bungannya, dimana bunganya mengikuti suku bunga yang berlaku saat perpanjangan.


(52)

2) Diambil Tunai

Deposito berjangka dengan sistem pembayaran bunga diambil tunai pada saat jatuh tempo, dapat diambil oleh deposan secara tunai jumlah deposito beserta bunganya di kantor BPR Prima Tata Patumbak dengan membawa bilyet asli deposito.

3) Ditransfer ke bank lain

Deposito berjangka pada saat jatuh tempo, dapat ditransfer sesuai permintaan deposan ke rekeningnya di bank lain. Saldo minimum pembukaan deposito pada bank ini adalah sebesar Rp. 500.000,- dengan tingkat suku bunganya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.

2. Menyalurkan dana dalam bentuk Kredit investasi

Dalam penyaluran kredit kepada masyarakat, PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan memberikan fasilitas kredit untuk usaha kecil menengah dan mikro. Terhadap fasilitas kreditnya debitur wajib mematuhi aturan-aturan yang sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan oleh PT. BPR Prima Tata Patumbak. Kredit yang ditawaran oleh PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan kepada calon debitur adalah kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi.

Kredit yang ditawarkan pada umumnya terbagi 2 (dua), yaitu: a. PTA-Umum

PTA-Umum adalah Pinjaman tetap angsusuran, dimana debitur melakukan pembayaran pokok pinjaman beserta dengan bunganya setiap bulan pada tanggal yang telah ditetapkan dimana besarnya angsuran tiap bulan tetap.


(53)

b. PTX-OD

PTX-OD adalah pinjaman tetap khusus, yaitu pinjaman yang cara pembayaran bunga berdasarkan banyaknya pemakaian oleh debitur (saat awal bulan debitur dapat membayar bunga).

E. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan

Perkembangan sistem informasi manajemen pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan terus menerus mangalami perkembangan yang pesat. Perkembangan yang pesat ini semakin terlihat dengan beralihnya pelaksanaan kegiatan perusahaan dengan pemanfaatan komputer yang online. Hal ini juga didorong oleh adanya perkembangan Internet, dimana makin meningkatnya kemampuan hardware dan software dengan kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan manajemen serta nasabah bank akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan adanya perkembangan sistem informasi manajemen dan ketersediaan layanan On-line banking.

Mulai tahun 2000 PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan terus mengikuti perkembangan penggunaan software-software terbaru yang mendukung semua pelaksanaan kegiatan perusahaan. Kelancaran penggunaan semua software bantuan tadi dapat diakses oleh PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan berkat tersedianya portal khusus yang dimiliki oleh Bank dan didukung juga dengan adanya penggunaan jaringan komputer yang integrated dengan LAN (Local Area

Network) dalam sebuah perusahaan atau gedung. Pada tahun 1993 pada PT. BPR

Prima Tata Patumbak Medan, penggunaan komputer mikro yang diberi nama Personal Computer (PC) dalam pelaksanaan kegiatan sudah pernah ada namun masih sangat sederhana.


(54)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Deskriptif Karyawan

Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara berstruktur kepada 30 orang karyawan PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan. Berikut ini adalah karakteristik karyawan yang diminta jawabannya ditinjau dari segi jabatan, usia, jenis kelamin, pendidikan dan lama bekerja.

a. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jabatan Tabel 4.1 Jabatan Karyawan

Jabatan Frekuensi

(Orang)

Persentase (%)

Front Office 12 40

Back Office 18 60

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil penelitian tahun 2008 (data diolah)

b. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Usia Tabel 4.2 Usia Karyawan Usia

(tahun)

Frekuensi (orang)

Persentase (%)

23-28 8 26.68

29-34 9 30,00

35-40 13 43.33

Jumlah 30 100 Sumber : Hasil Penelitian tahun 2008 (data diolah)


(55)

c. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.3

Jenis Kelamin karyawan Jenis Kelamin Frekuensi

(orang)

Persentase (%)

Laki-laki 12 40 Perempuan 18 60

Jumlah 30 100 Sumber : Hasil Penelitian tahun 2008 (data diolah)

d. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.4

Pendidikan Karyawan Pendidikan Frekuensi

(orang)

Persentase (%)

Sarjana (S1) 17 56.67

Diploma (D3) 13 43.33

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil Penelitian tahun 2008 (data diolah)

e. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4.5

Lama Bekerja Karyawan Lama Bekerja (tahun) Frekuensi (orang) Persentase (%)

1-2 4 13.33

3-4 12 40,00

>4 14 46.67

Jumlah 30 100 Sumber : Hasil Penelitian tahun 2008 (data diolah)


(56)

2. Analisis Deskriptif Jawaban Karyawan

Dari pertanyaan yang diberikan penulis kepada karyawan maka penulis memperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6

Tabulasi Jawaban Karyawan

Pertanyaan YA TIDAK Frekuensi (Orang) Persentase (%) Frekuensi (Orang) Persentase (%)

1 20 66.67 10 33.33 2 17 56.66 13 43.33 3 17 56.66 13 43.33 4 17 56.66 13 46.67 5 18 59.60 12 40.00 6 16 53.33 14 46.67 7 19 63.33 11 36.67 8 16 53.33 14 46.67 9 17 56.67 13 43.33

Dari Tabel 4.6 diatas dapat disimpulkan bahwa untuk pertanyaan pertama karyawan yang menjawab ya sebesar 66.67% dan yang menjawab tidak sebesar 33.33%. Untuk pertanyaan kedua, pertanyaan ketiga dan pertanyaan keempat karyawan yang menjawab ya sebesar 56.66% dan yang menjawab tidak sebesar 43.33%. Untuk pertanyaan kelima karyawan yang menjawab ya sebesar 59.60% dan yang menjawab tidak sebesar 40.00%. Untuk pertanyaan keenam yang menjawab ya sebesar 53.33% dan yang menjawab tidak sebesar 46.67%. Untuk pertanyaan ketujuh karyawan yang menjawab ya sebesar 63.33% dan yang menjawab tidak sebesar 36.67%. Untuk pertanyaan kedelapan karyawan yang menjawab ya sebesar 53.33% dan yang menjawab tidak sebesar 46.67%, dan untuk pertanyaan kesembilan karyawan yang menjawab ya sebesar 56.67% dan yang menjawab tidak sebesar 43.33%.


(57)

Adapun jawaban karyawan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penulis:

1. Pertanyaan Pertama : “Apakah Sistem informasi sangat berguna dalam pelaksanaan setiap aspek kegiatan dalam perusahaan?”

Karyawan PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan telah mempergunakan sistem komputerisasi dalam pengolahan datanya. Dengan komputerisasi maka laporan (informasi) dapat diterima dengan benar. Teknologi komputer yang merupakan pendukung dari sistem informasi cepat mengalami perubahan dan sebaliknya tidak didukung oleh perkembangan dari konsep sistem informasi itu sendiri yang cenderung berkembang lamban.

Karyawan PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan dalam menjalankan kegiatan operasional perbankan menggunakan pelayanan sistem informasi untuk menjamin kelancaran seluruh aktivitas-aktivitasnya, baik yang berkaitan dengan keputusan, arus komunikasi informasi maupun dengan memanfaatkan bantuan perangkat komputer. Sistem informasi yang merupakan integrasi dari berbagai fungsi membentuk kegiatan yang efektif, baik dari segi operasional maupun dari segi fungsional.

2. Pertanyaan Kedua : “Apakah penerapan sistem informasi yang modern banyak diperoleh pada PT.BPR Prima Tata Patumbak?”

Berdasarkan jawaban yang diberikan karyawan baik dari frontoffice maupun backoffice, penulis memperoleh gambaran bahwa sistem informasi yang modern banyak diperoleh pada PT. BPR. Adapun informasi yang diperoleh berasal dari sumber internal dan sumber eksternal. Informasi internal berasal dari lingkungan dalam bank sendiri, yaitu informasi yang berkaitan dengan


(58)

masing-masing aktivitas perbankan, yang diperoleh secara reguler dari masing-masing-masing-masing seksi, serta informasi yang disampaikan PT. BPR Prima Tata Patumbak itu tersaji dalam bentuk laporan manajemen dan formulir yang disampaikan kepada masing-masing kepala seksi.

Informasi ekternal diperoleh dari pihak-pihak yang berhubungan dengan PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan yang bermanfaat untuk laporan-laporan kebijaksanaan pihak PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan yang menyangkut kegiatan operasional perusahaan. Adapun sumber-sumber informasi eksternal tersebut adalah berasal dari Bank Indonesia, pers dan pihak-pihak lain yang memanfaatkan jasa-jasa perbankan dari PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan. 3. Pertanyaan Ketiga : “Apakah Penggunaan sistem informasi manajemen

dalam setiap aspek kegiatan PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan sangat diperlukan?”.

Penggunaan sistem informasi manajemen dalam kegiatan operasional oleh seluruh karyawan yang ada pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan sangat perlu dan penting karena dengan adanya sistem informasi manajemen ini kegiatan perusahaan memang lebih berjalan dengan efektif dan efisien.

4. Pertanyaan Keempat : “Apakah perusahaan sudah cukup banyak memiliki teknisi-teknisi yang handal dalam pemograman komputer?”.

Perusahaan sudah memiliki banyak teknisi-teknisi yang handal dalam pemrograman komputer dan teknisi-teknisi tersebut selalu bersedia untuk melayani kebutuhan setiap bagian dalam perusahaan apabila mereka kesulitan dalam menjalankan suatu program komputer.


(59)

5. Pertanyaan Kelima : “Apakah manfaat yang diterima oleh PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan dengan adanya sistem informasi sangat memberikan peranan penting?”.

Penggunaan komputer sebagai alat sistem informasi manajemen telah memberikan manfaat yang banyak bagi PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan. Hal ini dapat kita lihat dari:

a. Waktu penyampaian informasi yang lebih cepat melalui pemrosesan data pada perusahaan.

b. Tenaga kerja yang bertugas pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan relatif berkurang atau dengan kata lain yang dulunya kegiatan dilakukan secara manual dan memerlukan banyak tenaga kerja, sekarang hanya dengan menggunakan mesin saja.

c. Dengan adanya sistem komputer maka penyajian data lebih tepat dan lebih mudah dipercayai. Kesalahan pengisian data dapat lebih diminimalisir. d. Informasi yang diperoleh oleh seluruh karyawan yang membutuhakan

inforamsi lebih akurat, relevan dan up-to date

Pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan sistem informasi manajemen menjadi suatu jaringan yang mendukung dan berfungsi sebagai penyedia produk informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu yang diperlukan sebagai input dalam proses manajemen, alasan dibangunnya suatu sistem informasi ini adah akibat mordenisasi dunia usaha yang mengharuskan perusahaan mengikuti model sistem informasi yang lebih maju, cepat dan akurat. Upaya tersebut tidak hanya sekedar mengikuti arus zaman saja tetapi lebih dari itu.


(60)

Sistem informasi manajemen ternyata memberikan suatu nilai tertentu. Nilai suatu aplikasi sistem informasi bisa ekonomi maupun non ekonomis. Manfaat ekonomis adalah yang menyebabkan perbaikan dalam menghasilkan atau memperkecil biaya sedangkan manfaat non ekonomis adalah yang berhubungan dengan mutu hidup.

Manfaat ekonomis yaitu bentuk keuntungan akibat adanya pengolahan informasi yang lebih cepat dan akurat, cermat, relevan, serta tepat waktu. Hal ini dapat dilihat dari transaksi dan distribusi informasi yang berjalan dengan cepat dan mudah diperoleh sehingga tidak memboroskan biaya. Juga dapat dilihat dari waktu kerja yang digunakan, dimana pekerjaan lebih cepat selesai. Sehingga waktu lebur yang digunakan para karyawan dan biaya operasi dapat dikurangi.

Manfaat non ekonomis yaitu adanya dukungan ingormasi yang baik dalam pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan lebih baik dengan adanya sistem informasi. Sajian informasi lebih teliti dan lengkap. Informasi adalah sumber data yang penting, sehingga diperlukan suatu sistem yang berkaitan dengan segenap pelaksanaan operasi perusahaan untuk menciptakan partisispasi dalam membangun sistem informasi. Usaha ini akan meningkatkan kontinuitas dukungan sistem informasi bagi organisasi.

6. Pertanyaan Keenam : “Apakah dukungan sistem informasi bagi pelaksananaan kegiatan operasional organisasi PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan sangat penting?”.

Dukungan sistem informasi bagi pelaksanaan operasi organisasi perbankan antara lain:


(61)

2. Filling lebih mudah, karena diatur oleh sistem komputer 3. Mengurangi tenaga kerja yang diperlukan

4. Pelaksanaan aktivitas lebih cepat

5. Rencana-rencana ynag telah tersusun rapi dan belum dioperasikan dapat disimpan dengan aman dan dapat diperoleh dengan segera sewaktu-waktu bila diperlukan.

Sistem informasi manajemen yang ada pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan merupakan upaya perubahan sistem kepada bentuk sistem informasi yang lebih modern melalui pemasukan sistem pelayanan komputer di dalam pengolahan dan maupun penyajian informasi.

Perangkat komputer diberlakukan untuk semua bagian termasuk direksi dan dengan memakai sistem LAN (Local Area Network). Seluruh data terekam di pusat data sehingga jika direksi membutuhkan data dari bagian manapun akan dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat. Misalnya membuat laporan untuk komisaris Bank Indonesia yang secara manual dikerjakan membutuhkan waktu 3 bulan kini hanya dapat diselesaikan dalam beberapa hari saja. Sehingga dapat dikataan bahwa manfat penggunaan komputer memang benar-benar diperoleh, terutama aspek kecepatan pengolahan dan penyajian data atau informasi, ketepatan dan kejelasan sajian informasi. Pemakai sistem ini bukanlah sekedar mengikuti perubahan arus zaman saja, tetapi lebih dari itu adalah akibat modernisasi dunia usaha yang mengharuskan pihak bank mengikuti sistem infiormasi yang maju, cepat dan akurat.

Pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan, kebutuhan akan informasi harus terlebih dahulu diketahui barulah kemudian menetapkan sistem yang


(62)

memenuhi kebutuhan itu. Hal ini disebabkan olah masing-masing fungsi organisasi dan individu pengambil keputusan didalamnya berbeda dalam kebutuhan dan pemanfaatan informasi. Dengan teknologi yang ada dahulu, menyebabkan mahalnya sistem yang disesuaikan untuk tiap individu, namun dengan adanya perkembangan perengkat keras, perangkat lunak, dan tentunya metode sistem informasi membuka peluang bagi manajer PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan untuk memiliki sistem yang sesuai dengan keputusan kritis yang harus diambil.

Hubungan antara data dan informasi adalah seperti bahan mentah dan barang jadi. Selanjutnya, informasi hanya akan memiliki nilai sepanjang dia mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan hasilnya lebih baik dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa informasi tersebut. Agar dapat berguna bagi proses pengambilan keputusan, maka informasi tersebut harus aktual, tersedia tepat waktu dan tepat guna. Jadi sistem informasi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk memproses data menjadi informasi. Lebih tepatnya adalah bahwa sistem informasi memproses data yang belum siap digunakan menjadi bentuk yang siap digunakan berupa informasi untuk pemakai yang bersangkutan.

7. Pertanyaan Ketujuh : “Apakah sistem informasi yang terdapat pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan terdiri dari unsur-unsur yang harus diperhatikan?”.

Semua sistem informasi pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan memiliki 3 (tiga) kegunaan utama yaitu: menghimpun data sebagai masukan,


(63)

kemudian memproses dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data,

up-dating dan lain-lain, serta memperoleh informasi sebagai outputnya.

Unsur-unsur sistem informasi yang terdapat pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan, meliputi:

a. Sistem informasi pemroses transaksi

Merupakan sistem pengolah data yang tugas utamanya adalah sistem pemroses transaksi pada tingkat operasional, dapat mempunyai input yang berasal dari luar (eksternal) maupun dari dalam.

b. Sistem informasi untuk manajer

Sistem ini diciptakan untuk membangkitkan informasi yang dapat digunakan bagi manajer untuk mengendalikan operasi, strategi, perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka pendek, pengendalian manajemen dan pemecahan masalah khusus. Dalam sistem yang komputeris, program secara terus-menerus memantau transaksi yang diproses atau yang baru digunakan untuk pengidentifikasian dan secara otomatis melaporkan lingkungan manajemen yang perlu mendapat perhatian manajer. Dengan bantuan sistem ini, manajer dapat dengan mudah mengendalikan operasional perusahaan/organisasi dan manajer dapat mengambil keputusan bisnis dengan cepat dan tepat karena manajer tersebut memperoleh informasi yang aktual.

c. Sistem informasi intelijen

Merupakan sistem pendukung manajerial untuk penyusunan perencanaan jangka panjang dan penganggaran operasi. Sistem ini bertugas mencari dan menganalisa informasi tentang lingkungan sosial, politik, hukum,


(64)

peraturan perundang-undangan dan ekonomi. Dari suatu negara/lebih, di samping juga untuk mengetahui tentang kesehatan dan prospek industri dari perusahaan dimana perusahaan yang bersangkutan berada. Di dalamnya juga berisi informasi tentang para pesaingnya. Sistem ini akan memberikan informasi perencanaan dan akan mengurangi jumlah waktu yang harus dihabiskan manajer untuk mengumpulkan informasi perencanaan sehingga manajer akan mempunyai waktu yang lebih banyak untuk melakukan tugas-tugas lainnya.

d. Sistem pendukung keputusan

Suatu sistem informasi yang dirancang untuk mendukung manajer dalam mengambil keputusan manajemen/organisasi. Oleh sebab itu sistem ini cenderung dirancang untuk melayani manajer dalam tingkat menengah (madya) maupun yang senior. Secara khusus, sistem ini menggunakan model. Model adalah serangkaian program, biasanya berisi persamaan matematik, yang menggambarkan masalah.tugas manajemen khusus. Dengan sedikit mengubah model atau data yang dimasukkan, maka manajer akan dapat menyelesaikan masalahnya.

Kecenderungan utama dalam pengembangan sistem informasi pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan tampaknya bermuara besar pada kemudahan bagi manajer untuk berkomunikasi dengan komputer, yakni penggunaan "bahasa produktivitas" yang seringkali juga disebut dengan "bahasa non-prosedural" atau apabila digunakan manajer maka disebut sebagai "bahasa penopang keputusan manajerial".


(65)

Bahasa produktivitas adalah bahasa komputer yang dikembangkan khusus, yang memungkinkan peningkatan produktivitas pemrograman. Bahasa ini mudah dipelajari dan diterima oleh manajer sebagai pengguna untuk keperluan mereka. Menggunakan bahasa demikian akan membuat manajer mampu berinteraksi secara efisien. Bahasa produktivitas kini menjadi "penjaga" dari era baru. Secara tradisional, program untuk pengolahan gaji (payroll), akuntansi biaya dan lain-lain telah disiapkan dan dimodifikasi oleh programmer dalam departemen pengolahan data. Tetapi dewasa ini, periode menunggu untuk program baruserta penyesuaian (modifikasi) program seperti yang diminta pengguna masih memerlukan waktu yang relatif lama, hal ini disebabkan masih sedikitnya tenaga programmer yang terampil.

Alternatif yang banyak dipilih PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan adalah mengembangkan program aplikasi lewat cara menguasai bahasa produktivitas, misalnya dengan jalan mengikuti pelatihan tentang bagaimana menggunakan program yang bersangkutan.

Sistem informasi dari suatu organisasi tidak akan pernah dapat diotomatisasikan sepenuhnya atau menyeluruh. Namun demikian suatu sistem informasi manajemen sangat mungkin dan praktis apabila didasarkan pada rencana keseluruhan yang bagus serta dikembangkan oleh personil sistem yang terlatih, untuk itu diperlukan partisipasi manajemen dan sumber keuangan yang memadai.

Komunikasi manajer dan mesin yang lebih jauh adalah interaksi berkesinambungan antara manajer dan file komputer. Seorang manajer mungkin akan memulai berdialog dengan banyak sistem komputer dengan memberitahukan


(66)

jenis data khusus yang dicari, misalnya data tentang jumlah nasabah. Komputer kemudian akan menjawab dengan serangkaian pertanyaan yang mengarah pada data tentang jumlah nasabah untuk produk apa yang diperlukan, atau komputer mungkin akan memberikan informasi jumlah nasabah yang telah ada dalam sistem.

Bentuk terakhir dari interaksi manajer dan mesin adalah pelibatan rnanajer dalam perancang sistem informasi untuk digunakan sendiri dengan cara menulis program komputer sederhana lewat terminal mereka. Misalnya apabila penjualan produk mulai meragukan karena tidak adanya alasan, maka marketing mungkin akan menggunakan terminal komputernya untuk menulis beberapa program perintah yang akan mengeluarkan data penjualan serta menganalisisnya sesuai dengan kegiatan, jenis produk, jenis pelanggan dengan tujuan untuk penyebab masalahnya.

Sistem Informasi Manajemen di koordinasikan secara terpusat untuk menjamin bahwa data yang di proses dapat dioperasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien.


(1)

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis dan evaluasi maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perrbankan yang menggunakan sistem informasi berbasis komputer sejak tahun 2000.

2. Sejak mempergunakan sistem informasi berbasis komputer seluruh kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien terlihat dari jawaban karyawan yang sebagian besar menyatakan setuju bahwa sistem informasi memiliki peranan penting pada pelaksanaan kegiatan masing-masing karyawan.

3. PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan menggunakan perangkat sistem informasi manajemen berbasis komputer diseluruh kegiatan operasional perbankan mulai dari Front Office sampai Back Office guna mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan.

B. Saran

Saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan hendaknya lebih meningkatkan mutu pelayanan karena inilah syarat yang mutlak untuk mendapatkan banyak nasabah. Pelayanan ini dapat dicapai dengan kecepatan penyajian informasi dan hubungan yang komunikatif dengan nasabah.


(2)

66

2. Perlu diberikan pada karyawan pengetahuan tentang sistem informasi manajemen untuk pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan sehingga karyawan mengerti pekerjaan yang ditangani yang pada akhirnya tercapailah keefektifan kegiatan operasi perusahaan.

3. Perlunya penyajian informasi perusahaan yang lebih baik agar dapat diketahui oleh masyarakat luas mengenai perkembangan perusahaan.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Arbi, Erwin, Sistem Informasi Manajemen, Penerbit Bina Alumni Indonesia, Jakarta, 2000

Bungin, H.M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi I, Kencana, Surabaya,2000

Davis, Gordon B., Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta,1999

Herlambang, Soendoro dan Tanuwijaya, Haryanto., Sistem Informasi: konsep, teknologi dan manajemen, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005

Hermawan, Asep, Pedoman Praktis Metodologi Penelitian Bisnis, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta, 2003

Kristanto, Andri, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Gava Media, Yogyakarta, 2003

M. Fakhri Husein dan Amin Wibowo, Sistem Informasi Manajemen, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2000

Oetomo, Budi Sutejo Dharma, Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2002

O’Brien, James A., Sistem Informasi Manajemen, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005

Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kedelapan, CV Alfabeta, Bandung, 2003

Sutanta, Edhy, Sistem Informasi Manajemen, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003


(4)

Syahputra, Edi, Penerapan Dan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Di Unit Pelayanan Terpadu Di Kota Semarang, Skripsi Program Strata I Universitas Diponegoro, 2004

Susilowati, Meningkatkan Kinerja Pelayanan Melalui Pelaksanaan SIM Dan Komunikasi Interpersonal Yang Efektif, Skripsi Program Strata I UGM, Yogyakarta, 2006


(5)

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR DENGAN JUDUL “PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN GUNA MENDUKUNG KEGIATAN OPERASIONAL PADA PT. BPR PRIMA

TATA PATUMBAK MEDAN”

Oleh : EVA CHRISTINA NIM : 040521145

1. Identitas Karyawan

Nama :

Jabatan :

Usia :

Jenis Kelamin : Pendidikan : Lama Bekerja :

2. Isilah jawaban berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberikan tanda silang pada kolom yang tersedia. Adapun makna tanda dalam kolom adalah Ya jika anda setuju dan tidak jika anda tidak setuju.

No. Pertanyaan YA TIDAK

1 Apakah Sistem informasi sangat berguna dalam pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan?

2 Apakah penerapan sistem informasi yang modern banyak diperoleh pada PT. BPR Prima Tata Patumbak?”

3 Apakah penggunaan sistem informasi manajemen dalam setiap aspek kegiatan PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan sangat diperlukan?

4 Apakah perusahaan sudah cukup banyak


(6)

memiliki teknisi-teknisi yang handal dalam pemograman komputer?

5 Apakah manfaat yang diterima oleh PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan dengan adanya sistem informasi sangat memberikan peranan penting?

6 Apakah dukungan sistem informasi bagi pelaksananaan kegiatan operasional organisasi PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan sangat penting?

7 Apakah sistem informasi yang terdapat pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan memiliki unsur-unsur yang harus diperhatikan?

8 Apakah Perangkat pendukung informasi yang digunakan PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan harus dikembangkan secara terus menerus?

9 Apakah pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan sebelum penggunaan sistem informasi manajemen dan setelah penggunaan sistem informasi manajemen sangat berbeda