I.2 Perumusan Masalah
Dalam perencanaan struktur beton bertulang, diperlukan suatu kepastian tentang keamanan struktur terhadap keruntuhan yang mungkin terjadi selama
umur bangunan. Salah satu keruntuhan yang cukup fatal dalam konstruksi balok beton bertulang adalah keruntuhan geser yang diakibatkan oleh kombinasi beban
lentur, beban aksial, dan beban geser. Beban geser yang melebihi kapasitas penampang balok beton bertulang akan mengakibatkan retakan-retakan diagonal
disepanjang balok beton tersebut. Jika balok tersebut tidak mempunyai jumlah tulangan transversal dan tulangan longitudinal yang cukup serta didetail dengan
benar, retakan-retakan tersebut dapat terjadi lebih awal dan pada akhirnya akan berakibat terjadi keruntuhan yang tiba-tiba pada balok. Jadi salah satu hal yang
sangat perlu untuk diperhatikan dalam merencanakan maupun menganalisa suatu struktur beton betulang adalah kegagalan geser pada unit-unit struktur, karena
kegagalan geser adalah keruntuhan getas yang berakibat fatal. Untuk meningkatkan kekuatan geser pada balok perlu dilakukan penelitian
terhadap kekuatan geser, salah satunya penggunaan fiber reinforced polymer sebagai bahan alternatif untuk menambah kekuatan geser pada balok. Metode
yang digunakan untuk menghitung konstribusi lembaran fiber reinforced polymer memang belum ada yang pasti dan belum adanya standar perencanaan yang
tersedia terhadap balok yang diberi perkuatan.
Universitas Sumatera Utara
I.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Mengidentifikasi kontribusi lembaran serat woven carbon fiber dalam memikul gaya geser balok beton bertulang.
2. Menambah data base dan informasi penelitian yang sejenis.
3. Memberikan informasi fundamental terhadap mekanisme keruntuhan
geser.
I.4 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka perlu dilakukan penelitian untuk meninjau kuat geser balok beton bertulang dengan menggunakan lembaran woven
carbon fiber sebagai perkuatan terhadap geser. Ruang lingkup penelitian ini adalah :
1. Mutu beton yang dipakai adalah K-250 f’
c
= 25 MPa pada umur 28 hari. 2.
Pengujian dengan membuat benda uji pada balok beton bertulang berukuran 15x20x130cm dengan tulangan tarik, tulangan tekan dan
tulangan geser minimum. 3.
Standar pengujian dan pengolahan data dilakukan berdasarkan ASTM standard pemeriksaan beton, pengujian kuat tekan, pengujian geser dan
SKSNI mix design. 4.
Analisa perhitungan dilakukan berdasarkan SNI 03-2847-2002.
Universitas Sumatera Utara
I.5 Metodologi