Tujuan : Analisa Ayakan Pasir Pedoman Hasil pemeriksaan : Tujuan : Pemeriksaan Berat Isi Pasir Pedoman Hasil pemeriksaan : Tujuan : Pemeriksaan Berat Jenis dan Absorbsi Pasir Pedoman :

a. Tujuan : Analisa Ayakan Pasir

Untuk memeriksa penyebaran butiran gradasi pasir dan menentukan nilai modulus kehalusan pasir Fineness Modulus FM .

b. Pedoman

1. Nilai FM = Σ kumulatif tertahan hingga ayakan 0,150 mm 100 kumulatif tertahan ayakan Ø 9.52 s.d Ø 0.15 2. Derajat kehalusan kekasaran dari agregat halus ditentukan oleh modulus kehalusan Fineness Modulus dengan batasan-batasan sebagai berikut : • Pasir halus : 2,20 ≤ FM ≤ 2,60 • Pasir sedang : 2,60 FM ≤ 2,90 • Pasir kasar : 2,90 FM ≤ 3,20

c. Hasil pemeriksaan :

Dari percobaan dan perhitungan didapat harga Modulus Kehalusan Fineness Modulus, FM = 2,98. Sampel pasir tersebut termasuk dalam kriteria pasir kasar. Oleh karena harga FM tersebut termasuk dalam kriteria batasan Modulus Kehalusan, maka sampel tersebut layak sebagai campuran beton. Universitas Sumatera Utara

a. Tujuan : Pemeriksaan Berat Isi Pasir

Untuk menentukan berat isi unit weight pasir dalam keadaan padat cara merojok.

b. Pedoman

Dengan mengetahui berat isi pasir, kita dapat mengetahui volume jika besarnya tidak diketahui yaitu : Volume m 3 = Massa Berat isi Hal ini penting karena komposisi campuran beton pada umumnya dinyatakan dengan satuan volume.

c. Hasil pemeriksaan :

Berat isi padat pasir : 1,490 grcm 3 atau 1490 kgm 3 .

a. Tujuan : Pemeriksaan Berat Jenis dan Absorbsi Pasir

Untuk menentukan berat jenis specific gravity dan penyerapan air absorbsi pada pasir.

b. Pedoman :

Berat jenis SSD merupakan perbandingan antara berat pasir dalam keadaan SSD dengan volume pasir dalam keadaan SSD. Universitas Sumatera Utara Keadaan SSD Saturated Surface Dry dimana permukaan pasir jenuh dengan air sedangkan dalamnya kering. Keadaan pasir kering dimana pori-pori pasir berisi udara tanpa air dengan kandungan air sama dengan nol, sedangkan keadaan semu dimana pasir basah total dengan pori-pori penuh air. Absorbsi atau penyerapan air adalah persentase dari berat benda uji yang hilang terhadap berat benda uji kering dimana absorbsi terjadi dari keadaan SSD sampai keadaan kering.

c. Hasil pemeriksaan :