Pengaruh Penyalahgunaan Tenaga Nuklir Terhadap Kedudukan Suatu

Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008. USU Repository © 2009 1. Kontroversi mengenai, apakah tersedia energi uranium yang cukup sebagai bahan baku. 2. Kekhawatiran mengenai kemungkinan terjadinya kecelakaan pembangkit nuklir yang serius dan mungkin fatal, atau sabotase yang dapat menyebabkan manusia tepapar terhadap bahan-bahan radioaktif dalam jangka panjang yang dapat mengancam kehidupan. 3. Masalah pengelolaan dan penyimpanan limbah radioaktif. 4. Kemungkinan terjadinya pembajakan dari pengiriman energi nuklir. 5. Kontroversi mengenai keuntungan energi yang dihasilkan untuk keseluruhan sistem. 6. Kemungkinan proliferasi dari senjata nuklir. 7. Biaya yang tinggi. 51 Berbagai alasan yang telah dikemukakan tersebut juga menjadi faktor penentu mengapa hingga saat ini belum juga ada keputusan pasti mengenai pembangunan PLTN di Indonesia.

B. Pengaruh Penyalahgunaan Tenaga Nuklir Terhadap Kedudukan Suatu

Negara Dalam Lingkungan Pergaulan Internasional Penyalahgunaan pemanfaatan nuklir oleh suatu negara dapat menimbulkan dampak buruk bagi negara tersebut dalam lingkungan pergaulan internasional. Sebagai contoh konkritnya saat ini adalah mengenai kasus nuklir yang melibatkan 51 Haryanto Kusnoputranto, “Nuklir, Lingkungan Dan Kesehatan Masyarakat”, http: www.library.ohiou.eduindopubs199411210007.html Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008. USU Repository © 2009 negara Iran. Dalam hal ini Iran yang mengakui bahwa teknologi nuklir yang mereka kembangkan adalah untuk kepentingan damai mendapat tekanan keras dari dunia internasional melalui Resolusi Dewan Keamanan PBB. Hingga tahun 2008 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusinya yang ketiga yakni Resolusi 1803 untuk Iran karena tidak dipatuhinya kedua resolusi yang dikeluarkan sebelumnya yakni Resolusi 1737 2006 dan Resolusi 1747 2007. Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat dari 15 negara anggotanya mengesahkan Resolusi 1737 yang memerintahkan Iran untuk segera menghentikan pengembangan kegiatan nuklirnya, termasuk penelitian dan pengembangan nuklir serta pembuatan reaktor air. Dewan Keamanan menyatakan akan menghentikan sanksi jika Iran benar-benar menghentikan kegiatan-kegiatan pengembangan nuklirnya. Melalui resolusi tersebut, Dewan Keamanan PBB meminta semua negara untuk tidak mengirim Iran bahan-bahan ataupun teknologi yang memungkinkan Iran bisa mengembangkan program nuklir dan senjata. Resolusi 1737 juga akan membekukan aset-aset perusahaan dan perorangan Iran yang memiliki hubungan dengan program pengembangan senjata nuklir Iran. Hanya melalui sanksi yang ditetapkan dalam Resolusi 1737, hubungan Iran dengan negara-negara yang memiliki bahan ataupun teknologi yang memungkinkan Iran melanjutkan pengembangan nuklirnya harus terputus. Dalam hal ini kerjasama Iran dengan negara lain seperti dalam hal perdagangan yang Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008. USU Repository © 2009 berkaitan dengan nuklir tidak diperbolehkan berlanjut. Dengan demikian Iran juga telah tersisih dari lingkungan pergaulan internasional. Sanksi PBB Resolusi No. 1747 meliputi: penghentian semua aktivitas pengayaan dan pengolahan ulang uranium; pembekuan aset 28 kelompok usaha, perusahaan dan individu yang mendukung aktivitas nuklir atau pembuatan rudal balistik Iran; embargo ekspor dan impor senjata konvensional Iran; embargo bantuan keuangan internasional kecuali bantuan kemanusiaan; larangan berpergian terhadap seluruh pejabat nuklir Iran dan mengizinkan tindakan sepihak dari Negara anggota PBB kecuali aksi militer terhadap Iran. Sanksi ini merupakan sanksi lanjutan atas sanksi pertama yang telah dijatuhkan. Melalui resolusi lanjutan tersebut, kedudukan Iran semakin terpojok di dunia internasional. Diantaranya adalah embargo ekspor dan impor senjata konvebsional Iran, embargo bantuan keuangan internasional, bahkan hingga izin melakukan tindakan sepihak dari negara-negara anggoata PBB kecuali aksi militer terhadap Iran. Hal ini bisa memperburuk keadaan ekonomi di Iran, dikarenakan negara-negara anggota PBB anggotanya adalah sebagian besar jumlah negara di dunia dapat melakukan kebijakan apa saja yang dapat merugikan Iran. Resolusi 1803 tahun 2008 menambah sanksi terhadap Iran antara lain berupa penambahan larangan bepergian dan pembekuan aset-aset para pejabat Iran yang terkait dengan program pengembangan nuklir serta menerapkan larangan bepergian terhadap mereka yang terlibat banyak dalam aktivitas pengembangan nuklir Iran. Untuk pertama kalinya, larangan untuk melakukan Mira Benita Maharama : Pengaturan Hukum Internasional Atas Pemanfaatan Tenaga Nuklir Dan Dampak Lingkungan Yang Mungkin Ditimbulkannya, 2008. USU Repository © 2009 perdagangan dengan Iran juga akan diterapkan terhadap produk-produk untuk penggunaan militer maupun sipil. Resolusi ketiga tersebut tambah memperburuk kondisi Iran dalam posisinya untuk melakukan kerjasama dengan negara-negara di dunia. Dalam resolusi yang ketiga ini juga terdapat larangan perdagangan dengan Iran. Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa apabila terjadi penyalahgunaan pemanfaatan tenaga nuklir, maka negara tersebut akan dikenai sanksi oleh Dewan Keamanan PBB. Apabila hal tersebut terjadi maka akan terdapat kemungkinan bahwa negara yang terkena sanksi tersebut akan terpojok dalam hal pergaulan internasional dengan negara-negara di dunia, dan hal tersebut dapat terjadi di segala bidang.

C. Beberapa Kasus Kerusakan Lingkungan Hidup Yang Timbul Akibat