2. Untuk mengetahui jenis kristalisasi urin yang terjadi pada pekerja yang
mengalami kristalisasi urin di unit Binatu dan Dapur Hotel X, Medan. 3.
Untuk mengetahui hubungan faktor-faktor heat stress dengan terjadinya kristalisasi urin di kalangan pekerja di unit Binatu dan Dapur Hotel X,
Medan.
1.5. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : ada hubungan faktor-faktor heat stress berupa faktor pekerjaan masa kerja, lama terpapar, jenis pekerjaan dan faktor
pekerja umur, ukuran tubuh, volume minum, aklimatisasi dengan terjadinya kristalisasi urin pada pekerja Binatu dan Dapur Hotel X, Medan.
1.6. Manfaat Penelitian
1.6.1.
Dapat memberikan masukan kepada perusahaan usulan penerapan program kesehatan kerja dalam upaya penanggulangan heat stress dan terjadinya
kristalisasi urin.
1.6.2. Memberikan informasi dan masukan yang bermanfaat bagi pekerja sehingga
pekerja mampu menilai heat stress yang terjadi pada dirinya maupun pada teman sekerjanya, serta memberikan informasi tindakan pencegahan yang
dapat dilakukan oleh pekerja.
1.6.3. Memberikan informasi dan masukan bagi penelitian sejenis dan dapat
dijadikan masukan bagi pemerintah, lembaga pendidikan maupun masyarakat umum yang tanggap terhadap persoalan-persoalan kesehatan kerja untuk
dilakukan penelitian.
FIRY TRIYANTI : HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR HEAT STRESS DENGAN TERJADINYA KRISTALISASI URIN PADA PEKERJA BINATU DAN DAPUR HOTEL X, MEDAN, 2008.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tekanan Panas Heat stress
2.1.1 Definisi Heat Stess
Tekanan panas atau heat stress adalah batasan kemampuan penerimaan panas yang diterima pekerja dari kontribusi kombinasi metabolisme tubuh akibat
melakukan pekerjaan dan faktor lingkungan seperti temperatur udara, kelembaban, pergerakan udara, dan radiasi perpindahan panas dan pakaian yang digunakan.
Keadaan heat stress ringan ataupun sedang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan berakibat buruk terhadap penampilan kerja dan keselamatan, meskipun hal ini
tidak menimbulkan kerugian dalam hal kesehatan pekerja. Pada saat heat stress mendekati batas toleransi tubuh, risiko terjadinya kelainan kesehatan menyangkut
panas akan meningkat.ACGIH, 2001. Menurut
WorkSafe BC 2007 banyak variabel yang berkontribusi terhadap terjadinya heat stress menyangkut :
• Lingkungan yang terdiri atas temperatur udara, pergerakan udara,
kelembaban, dan radiasi panas. •
Pekerja, termasuk terjadinya aklimatisasi, jumlah cairan tubuh, pakaian, dan keadaan kesehatan pekerja.
• Pekerjaan, berupa beban kerja dan waktu kerja. Untuk mencegah terjadinya
heat stress, pekerja dan majikan harus mampu mengidentifikasi semua sumber panas dan memahami bagaimana tubuh memindahkan panas.
FIRY TRIYANTI : HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR HEAT STRESS DENGAN TERJADINYA KRISTALISASI URIN PADA PEKERJA BINATU DAN DAPUR HOTEL X, MEDAN, 2008.