Pemberitahuan Kehendak Nikah Prosedur Pencatatan Perkawinan

1. Pemberitahuan Kehendak Nikah

PPN, Pembantu PPN ataupun BP4 dalam memberikan penasehatan dan bimbingan hendaknya mendorong kepada masyarakat dalam merencanakan perkawinan agar melakukan persiapan pendahuluan sebagai berikut: a. Masing-masing calon mempelai saling mengadakan penelitian tentang apakah mereka saling cintaTahu dan apakah kedua orang tua mereka menyetujuimerestuinya. Ini erat hubungannya dengan surat-surat perTahuan calon mempelai dan surat izin orang tua, agar surat-surat tersebut tidak hanya formalitas saja. b. Masing-masing berusaha meneliti apakah ada halangan perkawinan, baik menurut hukum munakahat maupun menurut peraturan perundang- undangan yang berlaku. Hal ini untuk mencegah terjadinya penolakan atau pembatalan perkawinan. c. Calon mempelai supaya mempelajari ilmu pengetahuan tentang rumah tangga hak dan kewajiban suami isteri dan sebagainya. d. Dalam rangka meningkatkan kualitas keturunan yang akan dilahirkan, calon mempelai supaya memeriksa kesehatannya dan kepada calon mempelai wanita diberikan suntikan imunisasi tetanus toxoid. Setelah persiapan pendahuluan dilakukan secara matang maka orang yang hendak menikah memberitahukan kehendaknya kepada PPNPembantu PPN yang mewilayahi tempat akan dilangsungkannya akad nikah. Sekurang- kurangnya sepuluh hari kerja sebelum akad nikah dilangsungkan. Pemberitahuan kehendak nikah dapat dilakukan oleh calon mempelai atau orang tua wakilnya dengan membawa surat-surat yang diperlukan: a. Surat perTahuan calon mempelai b. Akta kelahiran atau surat kenal lahir atau surat keterangan asal usul akta kelahiran atau surat kenal lahir hanya untuk diperlihatkan dan dicocokkan dengan surat-surat lainnya. Untuk keperluan Administrasi. Yang bersangkutan menyerahkan salinan foto copynya. c. Surat keterangan tentang orang tua d. Surat keterangan untuk nikah Model N1 e. Surat izin kawin bagi calon mempelai anggota TNIPolri f. Akta Cerai TalakCerai Gugat atau Kutipan Buku Pendaftaran TalakCerai jika calon mempelai seorang jandaduda. g. Surat Keterangan Kematian suamiisteri yang dibuat oleh Kepala Desa yang mewilayahi tempat tingggal atau tempat matinya suamiisteri menurut contoh Model N6, jika calon mempelai seorang jandaduda karena kematian suamiisteri. h. Surat izin dispensasi, bagi calon mempelai yang belum mencapai umur menurut ketentuan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 pasal 6 ayat 2 sampai dengan 5 dan pasal 7 ayat 2. 3 3 Pasal 6 UUP No. 1 Tahun 1974 2 Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21 dua puluh satu Tahun harus mendapat izin dari kedua orang tua.

2. Pemeriksaan Nikah