Dengan demikian, guru mempunyai rencana pembelajaran kongret yang dapat dilakukan.
Pengajaran satu materi tidak perlu harus menggunakan semua kecerdasan secara serentak. Pilihlah kecerdasan yang sesuai dengan
konteks pembelajaran itu sendiri. Jadi dalam satu materi bisa hanya lima atau enam kecerdasan saja yang bisa digunakan. Tetapi tidak menutup
kemungkinan ada beberapa materi yang memungkinkan guru untuk memaksimalkan penggunaan kecerdasan siswa.
C. Strategi Pengajaran PAI berbasis Multiple Intelligences
Ada beberapa strategi yang perlu diperhatikan dalam pengajaran pendidikan agama Islam dengan menggunakan teori multiple intelligences.
Secara umum strategi yang dapat digunakan pada pengajaran PAI itu adalah sebagai berikut:
Kecerdasan linguistik-verbal dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bercerita, menuliskan kembali yang
dipelajari, dengan brainstorming, membuat jurnal tentang materi yang dipelajari, atau menerbitkan majalah dinding. Dengan kata lain, setelah
mempelajari topik tertentu siswa perlu diberikan kesempatan mengungkapkan pemikirannya dengan menuliskan kembali lewat kata-kata mereka sendiri.
Misalnya, bila topiknya tentang Sedekah. Setelah siswa mempelajari tentang sedekah, siswa diberi kesempatan untuk menuliskan pengertian sedekah
dengan kata-kata mereka sendiri dan atau mengungkapkan hikmah dan manfaat dari sedekah.
Kecerdasan logis-matematis dapat diwujudkan dalam bentuk menghitung, membuat kategorisasi atau penggolongan, membuat pikiran ilmiah dengan
proses ilmiah, membuat analogi dan sebagainya. Misalnya dalam mempelajari tajwid tentang nun mati, siswa dapat diminta untuk mengelompokkan hukum
bacaan yang berbeda dari hukum bacaan nun mati tersebut. Setelah selesai mengelompokkan hukum bacaan dari nun mati, maka siswa diminta untuk
menghitung dan menulis huruf-huruf hijaiyah apa saja yang ada di masing- 124
masing hukum nun mati tersebut. Dan selanjutnya diminta membuat tabel untuk klasifikasi hukum-hukum tersebut.
Kecerdasan visual-spasial dapat diungkapkan dengan visualisasi materi, dengan membuat sketsa, gambar, simbol grafik, mengadakan tour kelas dan
sebagainya. Misalnya, tentang akhlak kepada kedua orang tua, guru dapat menunjukkan film tentang bagaimana orang yang menghormati orang tua dan
orang yang durhaka kepada orang tua. Kecerdasan kinestetis-jasmani dapat diungkapkan dengan bentuk ekspresi
gerak badan. Bentuk-bentuk seperti mendramatisir, membuat teater dan sebagainya. Misalnya tentang jual beli, siswa dapat memberikan contoh drama
bagaimana cara-cara dan macam-macam jual beli. Kecerdasan musikal dapat diungkapkan dengan memberikan kesempatan
dan tugas kepada siswa untuk menyanyi, membuat lagu, atau mengungkapkan materi dalam bentuk suara. Misalnya dalam topik iman kepada Rasul-Rasul
Allah, dapat dibuat lagu agar siswa tersebut mudah untuk menghafal nama- nama Rasul-Rasul Allah.
Kecerdasan interpersonal dapat diekspresikan dalam bentuk kegiatan sharing, diskusi kelompok, kerjasama membuat proyek atau membuat
permainan bersama maupun membuat simulasi bersama. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap siswa dalam kelompok bisa aktif dan
bekerjasama, sehingga kerjasama tidak dikuasai oleh satu siswa dan lainnya pasif.
Kecerdasan intrapersonal dapat dikembangkan dengan memberikan waktu sendiri kepada siswa untuk merefleksikan dan berpikir sejenak. Beberapa soal
yang diberikan perlu persoalan terbuka di mana siswa secara mandiri dapat mengungkapkan gagasannya. Guru sendiri perlu belajar untuk menyajikan
materi dengan memasukkan perasaan, humor dan juga keseriusannya. Dengan kata lain sikap guru pribadi perlu juga ditunjukkan untuk membantu siswa
yang intrapersonal. Pada akhir pelajaran, baik bila siswa diminta untuk merefleksikan kegunaan pelajaran ini bagi hidup mereka.
125
Kecerdasan naturalis dapat diungkapkan dengan mengajak siswa untuk melihat apakah topik yang dipelajari ada kaitannya dengan lingkungan hidup
mereka, dengan alam tempat mereka hidup. Misalnya topik akhlak kepada lingkungan, siswa dapat diajak melihat berbagai tanaman di sekitar
lingkungan sekolah, bagaimana cara memperlakukan tanaman di sekitar lingkungan sekolah agar tanaman tersebut bisa kelihatan bagus, indah dan
bermanfaat untuk lingkungan sekitarnya. Seperti untuk mengurangi polusi udara, untuk bertuduh di siang hari jika matahari terik dan untuk memperindah
lingkungan sekolah.
D. Menentukan Evaluasi