Hipotesis Kedua Hipotesis Kedua

61 a. Pengaruh Kemampuan Fisik Pegawai, X 1 b. Pengaruh Kemampuan Mental Pegawai, X 2 2. Variabel terikat dependent variable Y Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja Pegawai di PT Askes Persero Regional I Y

b. Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua untuk melihat perbedaan pengaruh kemampuan fisik, dan kemampuan mental antara Pegawai Bidang Operasional Bidang Askes Sosial dan Bidang KP-JKPBI dan Pegawai Bidang Penunjang Bidang SDM dan Umum, Bidang Keuangan dan Akuntansi, serta Bidang Informasi dan Perencanaan di PT. Askes Persero Regional I. III.7. Definisi Operasional Variabel a. Hipotesis Pertama Definisi operasional dari masing-masing variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan Fisik X 1 , merupakan pengaruh keefektifan kemampuan fisik kekuatan dinamis, kekuatan tubuh, kekuatan statis, kekuatan, keluwesan exstent, keluwesan dinamis, kondisi tubuh, keseimbangan, stamina terhadap kinerja. 62 2. Kemampuan Mental X 2 , merupakan pengaruh keefektifan kemampuan mental kecerdasan numeris, pemahaman verbal, kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi ruang, ingatan terhadap kinerja. 3. Kinerja Pegawai Y, merupakan upaya yang dilakukan oleh pegawai untuk mengoptimalkan kemampuan fisik, dan mental.

b. Hipotesis Kedua

Pegawai Bidang Operasional adalah Pegawai yang menangani core bisnis PT. Askes Persero, yaitu kepesertaan dan pelayanan bagi peserta Askes Sosial dan kepesertaan Jamkesmas sedangkan Pegawai Bidang Penunjang adalah Pegawai yang menangani masalah SDM dan Umum, Keuangan dan Akuntansi serta Bidang Informasi dan Perencanaan yang saling bekerjasama dan bersinergi untuk mencapai kinerja yang optimal dalam mencapai tujuan Perusahaan 63 Tabel III.2. Variabel dan Indikator Penelitian Hipotesis Pertama Tabel III.3. Variabel dan Indikator Penelitian Hipotesis Kedua Variabel Defenisi Operasional Variabel Indikator Skala Pengukuran Kemampuan Fisik X 1 Pengaruh keefektifan kemampuan fisik pegawai kekuatan dinamis, kekuatan tubuh, kekuatan statis, kekuatan, keluwesan exstent, keluwesan dinamis, kondisi tubuh, keseimbangan, stamina terhadap kinerja pegawai. 1. Ketrampilan atau gerakan kasar seperti berjalan, berlari, melompat dan naik turun tangga 2. Ketrampilan motorik halus atau ketrampilan manipulasi seperti menulis, menggambar, memotong, melempar dan memainkan alat-alat penunjang keberhasilan pekerjaan, seperti komputer, dan lainnya 3. Struktur fisiktubuh yang baik, meliputi tinggi, berat badan dan proporsi Skala Likert Kemampuan Mental X 2 pengaruh keefektifan kemampuan mental pegawai Kecerdasan numeris, pemahaman verbal, kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi ruang, ingatan terhadap kinerja pegawai 1. Kecerdasan emosional, terdiri dari: a. Kesadaran diri yang baik, b. Kemampuan mengatur diri sendiri, c. Kemampuan memotivasi diri sendiri, d. Kemampuan memahami emosi orang lain, e. Kemampuan memelihara hubungan sosial. 2. Kecerdasan spiritual, teridri dari: a. Sikap perduli terhadap lingkungan, b. Optimis terhadap masa depan, c. Visioner, tanggung jawab, tegar dan tegas, d. Serta mengakui kelebihan orang lain. Skala Likert Kinerja Y Upaya yang dilakukan oleh pegawai untuk mengoptimalkan kemampuan fisik, dan mental. 1. Variabel Individual, meliputi sikap, karakteristik, kepribadian, sifat-sifat fisik, minat dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin dan pendidikan 2. Variabel Situasional, meliputi: a. Faktor fisik pekerjaan, meliputi metode kerja, kondisi dan desain perlengkapan kerja, penataan ruang, dan lingkungan fisik penyinaran, temperatur dan ventilasi b. Faktor sosial dan organisasi, meliputi peraturan organisasi, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial. Skala Likert 64 III.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Pengujian hipotesis penelitian tidak akan mengenai sasarannya bilamana data yang dipakai tidak reliabel dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrument, yang dilakukan pada pegawai dilingkungan PT. Askes Persero Kantor Cabang Utama Medan, yang terletak di jalan Prof. HM Yamin No. 176 D-E Medan. III.8.1. Uji Validitas Pegawai Bidang Operasional Pegawai Bidang Penunjang Kemampuan Fisik 1. Ketrampilan atau gerakan kasar seperti berjalan, berlari, melompat dan naik turun tangga 2. Ketrampilan motorik halus atau ketrampilan manipulasi seperti menulis, menggambar, memotong, melempar dan memainkan alat-alat penunjang keberhasilan pekerjaan, seperti komputer, dan lainnya 3. Struktur fisiktubuh yang baik, meliputi tinggi, berat badan dan proporsi 1. Ketrampilan atau gerakan kasar seperti berjalan, berlari, melompat dan naik turun tangga 2. Ketrampilan motorik halus atau ketrampilan manipulasi seperti menulis, menggambar, memotong, melempar dan memainkan alat-alat penunjang keberhasilan pekerjaan, seperti komputer, dan lainnya 3. Struktur fisiktubuh yang baik, meliputi tinggi, berat badan dan proporsi Kemampuan Mental 1. Kecerdasan emosional, terdiri dari: a. Kesadaran diri yang baik, b. Kemampuan mengatur diri sendiri, c. Kemampuan memotivasi diri sendiri, d. Kemampuan memahami emosi orang lain e. Kemampuan memelihara hubungan sosial 2. Kecerdasan spiritual, teridri dari: a. Sikap perduli terhadap lingkungan b. Optimis terhadap masa depan, c. Visioner, tanggung jawab, tegar dan tegas d. Serta mengakui kelebihan orang lain 1. Kecerdasan emosional, terdiri dari: a. Kesadaran diri yang baik, b. Kemampuan mengatur diri sendiri, c. Kemampuan memotivasi diri sendiri, d. Kemampuan memahami emosi orang lain e. Kemampuan memelihara hubungan sosial 2. Kecerdasan spiritual, teridri dari: a. Sikap perduli terhadap lingkungan b. Optimis terhadap masa depan, c. Visioner, tanggung jawab, tegar dan tegas d. Serta mengakui kelebihan orang lain 65 Menurut Ghozali 2005, uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu mengungkapkan sesuatuyang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Untuk menguji validitas dilakukan dengan bantuan software SPSS 14 yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan antar skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Menurut Umar 2004 jumlah responden untuk uji coba dilaksanakan minimal 30 orang di luar sampel, agar distribusi skor nilai akan lebih mendekati kurva normal. Masing-masing item skor butir dilihat harga korelasinya dengan kriteria pengambilan keputusan. Bila nilai korelasi positif dan r 0,3 maka butir instrumen tersebut dinyatakan valid atau memiliki validitas konstruk yang baik. Hasil pengelolaan data diperoleh dengan menggunakan program SPSS versi 15 sehingga diperoleh nilai r dari setiap butir pertanyaan. Berdasarkan lampiran IV, diperoleh nilai R hitung atau Corrected Item-Total Correlation setiap butir pertanyaan 0,3 menunjukkan bahwa butir pertanyaan tersebut adalah valid. III.8.2. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : 66 1. Repeated measure atau pengukuran ulang : Dalam hal ini seseorang akan diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya. 2. One Shot atau pengukuran sekali saja. Dalam hal ini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban.Uji reliabilitas ini dapat dilakukan dengan bantuan Software SPSS 14 dengan uji statistik Cronbach Alpha g dengan kriteria pengambilan keputusan : Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60. Hasil dari uji realibilitas dapat dilihat pada tabel III.4 berikut: Tabel III.4 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha N of Items .945 23 Setelah seluruh pertanyaan dinyatakan valid, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas kuesioner. Berdasarkan Tabel III.4 dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan kuesioner adalah reliabel. 67 III.9. Model Analisa Data III.9.1 Hipotesis Pertama Hipotesis pertama dalam penelitian ini menyatakan kemampuan X yang terdiri dari Kemampuan Fisik X 1 , dan Kemampuan Mental X 2 berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada PT. Askes Persero Regional I. Untuk melakukan analisis data dilakukan dengan Analisis Regresi Berganda Multiple Regression Analysis untuk menguji apakah variabel bebas yang terdiri dari Kemampuan Fisik X 1 , dan Kemampuan Mental X 2 berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat yaitu kinerja pegawai di PT Askes Persero Regional I. Analisis Regresi Berganda dipergunakan dalam penelitian ini karena diduga variabel terikat dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel bebas. Model persamaan Regresi Berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : = + 1 X 1 + 2 X 2 + Dimana : = Kinerja Pegawai = Konstanta Y 1 = Koefisien Variabel X 1 2 = Koefisien Variabel X 2 X 1 = Kemampuan Fisik X 2 = Kemampuan Mental = Error atau disturbance 68 Uji Hipotesis dengan menggunakan uji t, uji F dan uji goodness of fit model. a. Uji F Untuk membuktikan hipotesis awal tentang Pengaruh Kemampuan yang terdiri dari Kemampuan Fisik X 1 , dan kemampuan Mental X 2 terhadap kinerja pegawai pada PT Askes Persero Regional I sebagai variabel terikatnya secara serempak. Kriteria pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. H o : 1 = 0 artinya tidak ada pengaruh kemampuan fisik, dan kemampuan mental terhadap kinerja pegawai 2. H 1 : 1 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh kemampuan fisik, dan kemampuan mental terhadap kinerja pegawai Dengan ketentuan pengambilan keputusan: 1. H o diterima jika F hitung F tabel pada = 5 2. H o ditolak jika F hitung F tabel pada = 5 b. Uji t Untuk membuktikan hipotesis awal tentang Pengaruh Kemampuan yang terdiri dari kemampuan fisik X 1 , dan kemampuan mental X 2 sebagai variabel bebas terhadap kinerja pegawai di PT Askes Persero Regional I sebagai variabel terikatnya secara parsial. 69 Kriteria pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. H o : 1 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh kemampuan fisik, dan kemampuan mental terhadap kinerja pegawai 2. H 1 : 1 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh kemampuan fisik, dan kemampuan mental terhadap kinerja pegawai Dengan ketentuan pengambilan keputusan: 1. H o diterima jika F hitung F tabel pada = 5 2. H o ditolak jika F hitung F tabel pada = 5 c. Uji Goodness of fit model Pengujian ini dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi yang dilihat dari nilai R-square. III.9.2 Hipotesis Kedua Hipotesis kedua dalam penelitian ini menyatakan terdapat perbedaan pengaruh kemampuan fisik X1, dan kemampuan mental X2 antara Pegawai Bidang Operasional Bidang Askes Sosial dan Bidang KP-JKPBI dan Pegawai Bidang Penunjang Bidang SDM Dan Umum, Bidang Keuangan dan Akuntansi, serta Bidang Informasi dan Perencanaan di PT. Askes Persero Regional I. 1. H o : 1, 2 = 0, artinya tidak terdapat perbedaan pengaruh kemampuan fisik, dan kemampuan mental antara Pegawai Bidang Operasional Bidang Askes Sosial dan Bidang KP-JKPBI dan Pegawai Bidang Penunjang Bidang SDM Dan Umum, Bidang Keuangan dan Akuntansi, serta Bidang Informasi dan Perencanaan di PT. Askes Persero Regional I. 70 2. H o : 1, 2 ≠ 0, artinya terdapat perbedaan pengaruh kemampuan fisik, dan kemampuan mental antara Pegawai Bidang Operasional Bidang Askes Sosial dan Bidang KP-JKPBI dan Pegawai Bidang Penunjang Bidang SDM Dan Umum, Bidang Keuangan dan Akuntansi, serta Bidang Informasi dan Perencanaan di PT. Askes Persero Regional I. Hipotesis kedua ini diuji dengan menggunakan metode analisis Mann-Whitnney U Test karena kedua sample bersifat independent dan bersifat ordinal Ghazali, 2002, dengan rumus sebagai berikut: U 1 = n 1 n 2 + n 1 n 1 + 1 – R 1 2 dan U 2 = n 1 n 2 + n 1 n 1 + 1 – R 2 2 Dimana : n 1 = Jumlah sampel 1 n 2 = Jumlah sampel 2 U 1 = Jumlah peringkat 1 U 2 = Jumlah peringkat 2 R 1 = Jumlah rangking pada sampel n 1 R 2 = Jumlah rangking pada sampel n 2 Kriteria Pengambilan Keputusan: 1. Jika probabilitas 0,05 maka H o diterima 2. Jika probabilitas 0,05 maka H o ditolak Santoso, 2004 71 III.10. Pengujian Asumsi Klasik III.10.1. Pengujian Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. i. Analisis grafik Dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Kriteria pengambilan keputusan: Pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data disepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. ii. Analisis statistik Uji statistik digunakan untuk menguji normalitas residual yang dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Kriteria pengambilan keputusan: jika nilai signifikansi variabel residual lebih kecil dari alpha 5, maka dikatakan data tidak berdistribusi normal, sedangkan nilai signifikansi variabel residual lebih besar dari alpha 5 maka data berdistribusi normal. 72 III.10.2. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heterokedastisitas. Untuk melihat apakah heterokedastisitas atau tidak dapat dilakukan dengan cara: i. Cara Grafik Kriteria pengambilan keputusan: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelembung, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. ii. Uji Glejser Digunakan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen Gujarati:2003. Kriteria Pengambilan Keputusan: Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut absUt. 73 Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas. 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN