Pengertian UMKM Analisis Pengaruh Program Dinas Koperasi Dan UKM Terhadap Perkembangan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (KUMKM) Di Propinsi Sumatera Utara

II.3. Pengertian UMKM

Beberapa lembaga atau instansi bahkan Undang-undang memberikan definisi Usaha Kecil Menengah UKM, diantaranya adalah, Badan Pusat Statistik BPS, Keputusan Menteri Keuangan No 316KMK.0161994 tanggal 27 Juni 1994, dan UU No. 20 Tahun 2008. Definisi UKM yang disampaikan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Badan Pusat Statistik BPS memberikan definisi UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan usaha yang memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang. Berdasarkan Keputuasan Menteri Keuangan Nomor 316KMK.0161994 tanggal 27 Juni 1994, usaha kecil didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatanusaha yang mempunyai penjualanomset per tahun setinggi-tingginya Rp 600.000.000 atau asetaktiva setinggi-tingginya Rp 600.000.000 di luar tanah dan bangunan yang ditempati terdiri dari : 1 badang usaha Fa, CV, PT, dan koperasi dan 2 perorangan pengrajinindustri rumah tangga, petani, peternak, nelayan, perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa. Pada tanggal 4 Juli 2008 telah ditetapkan Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Definisi UKM yang disampaikan oleh Undang-undang ini juga berbeda dengan definisi di atas. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 ini, yang disebut dengan Usaha Kecil adalah usaha yang Bonar Sirait : Analisis Pengaruh Program Dinas Koperasi Dan UKM Terhadap Perkembangan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah KUMKM Di Propinsi Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008 memiliki kriteria sebagai berikut : 1 kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan 2 memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah. Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut : 1 kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan 2 memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 lima puluh milyar rupiah. Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM menurut Gunawan 2007, mempunyai ciri utama: 1 pada umumnya dalam berusaha tidak memisahkan kedudukan pemilik dengan manajerial; 2 menggunakan tenaga kerja sendiri; 3 unbankable mengandalkan modal sendiri, 4 sebagian tidak berbadan hukum dan memiliki tingkat kewirausahaan yang relatif rendah. Kriteria lain menurut Bank Indonesia adalah: 1 kepemilikan oleh individu atau keluarga; 2 memanfaatkan teknologi sederhana dan padat karya; 3 rata-rata tingkat pendidikan dan keterampilan tergolong rendah; 4 sebagian tidak terdaftar secara resmi dan atau belum berbadan hukum serta; 5 tidak membayar pajak. Bonar Sirait : Analisis Pengaruh Program Dinas Koperasi Dan UKM Terhadap Perkembangan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah KUMKM Di Propinsi Sumatera Utara, 2009 USU Repository © 2008 Selanjutnya menurut Rafinald 2006, terdapat beberapa karakteristik yang dapat menggambarkan jenis usaha mikro dan kecil dalam pembahasan ini. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut: Usaha Mikro memiliki karakteristik sebagai berikut antara lain:1 jenis komoditinya berubah-ubah dan sewaktu waktu dapat berganti produkusaha, 2 tempat usahanya tidak selalu menetap atau sewaktu-waktu dapat pindah, 3 belum adanya pencatatan keuangan usaha secara baik, 4sumber daya manusianya rata-rata sangat rendah yakni SD-SMP, 5 pada umumnya belum mengenal perbankan dan lebih sering berhubunngan dengan tengkulak atau rentenir, 6umumnya usaha ini tidak memilki ijin usaha. Usaha Kecil biasanya ditandai dengan 1 Jenis barang atau komoditinya tidak gampang berubah, 2 mempunyai kekayaan maksimal 200 Juta dan dapat menerima kredit maksimal 500 Juta, 3 lokasi atau tempat usaha umumnya sudah menetap, 4 sudah memiliki pembukuan walaupun masih sederhana artinya pencatatan administrasi keuangan perusahaan sudah mulai dipisah. 5 memiliki legalitas usaha atau perijinan lainnya, 6 sumber daya manusianya sudah lumayan baik, dari aspek tingkat pendidikan yakni rata tingkat SMU, 7 sudah mulai mengenal perbankan.

II.4 Konsep Kewirausahaan Wirausaha