SMP SMA
PT 18
14 4
43,9 34,1
9,8
Total 41
100
Dari hasil tabel 5.1 dapat dilihat bahwa mayoritas paritas responden adalah primigravida sebanyak 16 orang 39,0, mayoritas umur responden
adalah umur 20-35 tahun sebanyak 34 orang 82,9, dan mayoritas pendidikan responden adalah SMP sebanyak 18 orang 43,9.
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Antenatal Care Responden Di BPS
Linda Silalahi Kecamatan Pancur Batu Tahun 2015 n=41 Antenatal care
Frekuensi Persentase
Kunjungan Awal Baik
Tidak Baik 31
10 75,6
24,4
Total 41
100
Jumlah Kunjungan Baik
Tidak Baik 33
8 80,5
19,5
Total 42
100
Kualitas Kunjungan Berkualitas
Tidak Berkualitas 9
32 22,0
78,0
Total 41
100
Dari hasil tabel 5.2 dapat dilihat bahwa mayoritas kunjungan awal kehamilan yaitu baik sebanyak 31 orang 75,6, mayoritas jumlah kunjungan
kehamolan yaitu baik sebanyak 33 orang 80,5, dan mayoritas kualitas kunjungan kehamilan yaitu tidak berkualitas sebanyak 32 orang 778,0.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berat Badan Lahir Bayi Responden Di
BPS Linda Silalahi Kecamatan Pancur Batu Tahun 2015 n=41 Berat Badan Lahir
Bayi
Frekuensi Persentase
Berat Badan 2500 gram
2500-4000 gram 4000 gram
9 23
9 22,0
56,1 22,0
Total 41
100
Dari hasil tabel 5.3 dapat dilihat bahwa mayoritas berat badan lahir bayi responden yaitu 2500-4000 gram sebanyak 23 orang 56,1.
2. Analisis Bivariat
Analisis univariat dimaksudkan untuk melihat hubungan antara antenatal care dengan berat badan lahir bayi.
Tabel 5.4 Hubungan Antenatal Care Dengan Berat Badan Lahir Bayi Responden Di
BPS Linda Silalahi Kecamatan Pancur Batu Tahun 2015 n=41
Variabel Berat Badan Lahir Bayi
Total P Value
2500 2500-4000 4000
N N
N N
Kunjungan awal Baik
Tidak Baik 1
8 3,2
80,0 21
2 67,7
20,0 9
29,0 31
10 100
100
Total 9
22,0 23
56,1 9
29,0 41
100 0,000
Jumlah Kunjungan Baik
Tidak Baik 2
7 6,1
87,5 22
1 66,7
12,5 9
27,3 33
8 100
100
Total 9
22,0 23
56,1 9
22,0 41
100 0,000
Kualitas kunjungan
Berkualitas Tidak
9 28,1
8 15
88,9 46,9
1 8
11,1 25,0
9 32
100 100
berkualitas
Total 9
22,0 23
56,1 9
22,0 41
100 0,069
Dari hasil tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa analisis hubungan kunjungan awal kehamilan dengan berat badan lahir bayi diperoleh mayoritas
responden yang melakukan kunjungan awal baik memiliki bayi dengan berat badan lahir normal sebanyak 21 orang 67,7. Sedangkan mayoritas responden
yang melakukan kunjungan awal tidak baik memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah sebanyak 8 orang 80,0. Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,000
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kunjungan awal kehamilan dengan berat badan lahir bayi.
Analisis hubungan jumlah kunjungan kehamilan dengan berat badan lahir bayi diperoleh mayoritas responden yang jumlah kunjungannya baik memiliki
bayi dengan berat badan lahir normal sebanyak 22 orang 66,7. Sedangkan mayoritas responden yang jumlah kunjungannya tidak baik memiliki bayi dengan
berat badan lahir rendah sebanyak 7 orang 87,5. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,000 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara jumlah kunjungan kehamilan dengan berat badan lahir bayi. Analisis hubungan kualitas kunjungan dengan berat badan lahir bayi
diperoleh mayoritas responden yang tidak berkualita kunjungannya memiliki bayi dengan berat badan lahir normal sebanyak 15 orang 46,9. Sedangkan
mayoritas responden yang berkualitas kunjungannya memiliki bayi berat lahir normal sebanyak 8 orang 88,9. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,069 maka
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kualitas kunjungan dengan berat badan lahir bayi.