Tempat Pengujian Alat Bahan Sampel Cara Penetapan Ketentuan Hasil

21

BAB III METODOLOGI

3.1 Tempat Pengujian

Pengujian penetapan kadar Oktil Metoksisinamat dalam losion dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT dilakukan di Laboratorium kosmetik, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Medan yang berada di Jalan Willem Iskandar Pasar V Barat I No. 2 Medan.

3.2 Alat

Alat yang digunakan adalah Seperangkat alat KCKT shimadzu dengan kolom baja tahan karat yang berisi Oktadesil silikaODS atau C18, sonikator, penyaring membrane PTFE 0,45 um; penyaring vakum, timbangan analitik shimadzu, dan Alat-alat gelas.

3.3 Bahan

Bahan yang digunakan adalah akuabides, metanol, baku pembanding oktil metoksisinamat.

3.4 Sampel

• Nama contoh : HERBORIST LOTION • WadahKemasan : Botol plastik • No. Batch : 60619B1 22 • No Reg : 524301 • Komposisi :water,propylene glycol,isopropyl myristate cetyl, Mineral oil,octyl methoxycinamate,pottasium Hydroxide,green tea, • Kadaluarsa : Juni 2016 • Produksi : PT. Victoria care Indonesia

3.5 Prosedur

3.5.1 Pembuatan Larutan uji

Ditimbang sampel setara ±10 mg oktil metoksisinamat secara seksama, tambah 5 ml metanol,aduk dan tuang kedalam labu tentukur 10 ml,bilas wadah dengan metanol dan cukupkan dengan metanol,pipet 1,0 ml kedalam labu tentukur 50 ml dan encerkan sampai tanda dengan metanol,saring dengan penyaring membran.

3.5.2 Larutan Baku Pembanding

Ditimbang 10 mg baku oktil metoksisinamat,tambah 5 ml metanol,aduk dan tuang kedalam labu tentukur 10 ml,bilas wadah dengan metanol dan cukupkan dengan metanol,pipet 1,0 ml kedalam labu tentukur 50 ml dan encerkan sampai tanda dengan metanol,saring dengan penyaring membran 23

3.6 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

3.6.1 Pengaturan Kondisi Sistem

Sistem diperiksa dan dicek untuk meyakinkan apakah sistem pengalir pelarut telah disambungkan dengan baik, kolom telah dipasang, tersedia cukup pelarut di dalam botol pelarut, sistem pengawasan pelarut bekerja dengan baik untuk menghilangkan gelembung udara, penyaring pelarut sudah dipasang, dan detektor yang sesuai sudah terpasang dengan benar.

3.6.2 Mengaktifkan Sistem

Setelah masing-masing sistem diatur, hubungkan setiap sistem dengan sumber arus listrik. Tekan tombol power pada pompa, detektor UV-VIS ke posisi ON dan CBM Communication Bus Module ke posisi ON.

3.6.3 Penentuan Garis Alas

Bila nilai absorbansi yang ditampilkan pada detektor UV-VIS telah menunjukkan 0,000 lalu biarkan beberapa menit sampai diperoleh garis alas yang relatif cukup lurus yang menandakan sistem telah stabil.

3.7 Cara Penetapan

Kemudian larutan uji dan baku diinjeksikan secara terpisah kedalam kolom kromatografi cair kinerja tinggi KCKT dan dilakukan elusi dengan kondisi menggunakan kolom Oktadesil silikaODS, detektor dengan panjang gelombang 280 nm, dengan laju alir 1,5 mlmenit, dengan volume injeksi 20 µl, dengan fase gerak metanol pro hplc dan aquabides dengan perbandingan 90:10 dalam 100 ml, dan diinjeksikan kedalam KCKT. 24 Hasil yang diperoleh dapat dilihat dari terbentuknya puncak yang direkam oleh CBM Communication Bus Module yakni sejenis penghubung dengan sistem komputer yang dilengkapi dengan pencetak kromatogram.

3.8 Ketentuan Hasil

Kadar oktil metoksisinamat dalam lution dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT dapat dihitung dengan rumus: �� �� × �� �� × �� �� × 100 Keterangan: Lu : Luas puncak larutan uji Lb : Luas puncak larutan baku Bb : Bobot baku yang ditimbang dalam mg Bu : Bobot uji yang ditimbang dalam mg Fu : Faktor pengenceran larutan uji Fb : Faktor pengenceran larutan baku

3.9 Persyaratan