Pet World Medan ( Arsitektur Zoomorfik )

(1)

PET WORLD MEDAN

(TEMA: ARSITEKTUR ZOOMORFIK)

LAPORAN PERANCANGAN

TGA 490-STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2007/2008

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh:

NAMA: SALMAN ALFARISI

NIM: 030406005

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

PET WORLD MEDAN

( ARSITEKTUR ZOOMORFIK )

Oleh

SALMAN ALFARISI 030406005

Medan, 13 Juni 2008

Disetujuai Oleh :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. Vinky Rahman, MT

(NIP: 132 163 647 ) (NIP: 132 299 801) Imam Faisal Pane ST, MT

Ketua Departemen Arsitektur

(NIP: 132 206 820) Ir. Dwi Lindarto H, MT


(3)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR

(SHP2A)

Nama : Salman Alfarisi

NIM : 030406005

Judul Proyek Akhir : Pet World Medan Tema Proyek akhir : Arsitektur Zoomorfik Rekapitulasi Nilai :

Nilai (Huruf)

A

B+ B C+ C D E

Dengan ini mahasiswa bersangkutan dinyatakan:

No. Status Waktu

Pengumpulan Laporan

Paraf Pembimbing

I

Paraf Pembimbing

II

Koordinator TGA-490 1. LULUS

LANGSUNG 2. LULUS

MELENGKAPI 3. PERBAIKAN

TANPA SIDANG 4. PERBAIKAN

DENGAN SIDANG 5. TIDAK LULUS

Medan, 19 Desember 2007

Ketua Departemen Arsitektur Koordinator TGA-490

Ir. Dwi Lindarto H, MT Ir. Dwi Lindarto H, MT


(4)

DAFTAR ISI………...i

DAFTAR GAMBAR ...iv

DAFTAR TABEL...vi

KATA PENGANTAR……… ………...……vii

BAB I PENDAHULUAN………..…1

I.1. Latar Belakang………1

I.2. Maksud Tujuan………...5

I.3. Batasan Masalah……….5

I.4. Lingkup Permasalahan…….………..6

I.5. Pendekatan …………...………6

I.6. Kerangka Berpikir………...7

I.7. Skematik Laporan………...8

BAB II TINJAUAN PROYEK……..………...9

II.1. Tinjauan Umum………9

II.2. Tinjauan Lokasi………9

2.2.1. Kondisi Linkungan….………9

2.2.2. Peruntukan Lahan...………..9

2.2.3. Kriteria Pemilihan Lokasi...………...10

II.3. Tinjauan Kelayakan Proyek..……….………..13

2.3.1. Tinjauan Ekonomi...………...13

2.3.2. Tinjauan Sosial ...………..14

2.3.2. Tinjauan Fungsional...………..14

BAB III DESKRIPSI PROYEK……..………....15

III.1. Pengertian Pet World……..………....15

III.2. Jenis-Jenis Pets dan Perawatannya……….17

III.3. Kebutuhan Ruang Hewan.………..26

3.3.1. Kucing ...………...26

3.3.2. Anjing...………...27

3.3.3. Mamalia Kecil...………....28

3.3.4. Burung...………...29

3.3.5. Ikan...………...30

3.3.6. Reptil dan Amphibia………...………....……..31

III.4. Fasilitas Pet World...………...33


(5)

III.6. Kebutuhan Ruang………...…35

III.7. Studi Banding……….…38

3.7.1. Happy Pets Hotel...………...38

3.7.2. Rumah Sakit Hewan Ragunan Jakarta..………....41

3.7.3. Salon Dogie House…...………...43

BAB IV ELABORASI TEMA.………...……...44

IV.1. Pengertian Zoomorfik.………...44

IV.2. Intrepretasi Tema………...45

IV.3. Studi Banding Tema Sejenis………..…50

4.3.1. Milwaukee Art Museum.………..………...50

4.3.2. Lyon Satolas Airport………...………....54

IV.4. Keterkaitan Tema Dengan Proyek……….55

IV.5. Kesimpulan...……….56

BAB V ANALISA………...58

V.1. Analisa Lingkungan……….58

5.1.1. Analisa Lokasi………58

5.1.2. Analisa Tata Guna Lahan………...59

V.2. Analisa Kondisi Dan Potensi Tapak………61

5.2.1. Analisa Sirkulasi……….61

5.2.2 Analisa Pencapaian………..62

5.2.3. Analisa View………..63

5.2.4. Analisa Buatan Lahan………65

V.3. Analisa Ruang……….66

5.3.1. Pemakai Dan Aktivitas………...66

5.3.2. Kebutuhan Ruang berdasarkan Aktivias Kegiatan ... 72

5.3.3. Besaran Ruang ... 81

5.3.4. Analisis Besaran Ruang …...………..82

5.3.2. Organisasi Hubungan Antar Ruang ... 88

V.4. Analisa Bentuk………....90

BAB VI KONSEP PERANCANGAN...92

VI.1. Konsep Zooning...92

6.1.1. Zooning Luar...92

6.1.2. Zoning Dalam...93


(6)

VI.3. Struktur Bangunan...96

BAB VII HASIL PERANCANGAN...98

7.1 Ground Plan ... 98

7.2. Site Plan ... 99

7.3. Denah Lantai 2... 100

7.4. Denah Semi Basemen ... 101

7.5. Tampak Utara dan Tampak Selatan... 102

7.6. Tampak Timur dan Tampak Barat... 103

7.7. Gambar Potongan ... 104

7.8. Rencana Pondasi ... 105

7.9 Rencana Pembalokan Lantai 1 ... 105

7.10 Rencana Pembalokan Lantai 2 ... 106

7.11. Rencana Atap ... 106

7.12. Detail-Detail ... 107

7.13. Rencana Elektrikal ... 109

7.14. Rencana Plumbing ... 109

7.15. Sketsa-Sketsa ... 110

7.16.. Model Maket ... 116


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Gary’s Pet World di Canada ... 16

Gambar 3.2. All Paws Pet Center di Canada ... 16

Gambar 3.3. Denny’s Pet World di Washington ... 16

Gambar 3.4. Kucing dewasa jenis Mainecoon ... 17

Gambar 3.5. Kucing Mainicoon berumur 6 minggu ... 18

Gambar 3.6. Anak anjing jenis Golden Retriver ... 19

Gambar 3.7. Anjing dewasa jenis Golden Retriver ... 20

Gambar 3.8. Daerah Tertular Rabies tahun 2003 ... 21

Gambar 3.9. Syrian Hamster ... 21

Gambar 3.10. Kelinci Dutch ... 22

Gambar 3.11. Tikus domestik ... 22

Gambar 3.12. Gerbil ... 22

Gambar 3.13. Kerikit domestik ... 23

Gambar 3.14. Burung Kakak Tua ... 24

Gambar 3.15. Iguana, ular ,dan kura-kura ... 24

Gambar 3.16. Ikan Louhan, Ikan Koi, Ikan Arwana ... 25

Gambar 3.17. Sketsa konsep desain rancangan ruang kandang kucing ... 27

Gambar 3.18. Sketsa standar ukuran tinggi dan bahan-bahan pagar pembatas taman .... 28

Gambar 3.19. Kandang habitat asli burung ... 29

Gambar 3.20. fasilitas lapangan bermain outdoor untuk anjing ... 38

Gambar 3.21. Kandang hewan anjing. ... 39

Gambar 3.22. Konsep tata ruang luar di Happy Pets Hotel ... 39

Gambar 3.23. tempat fasilitas grooming ... 40

Gambar 3.24. Kegiatan pelatihan anjing. ... 40

Gambar 3.25. Lintasan jogging track ... 41

Gambar 3.26. Proses pelatihan renang anjing ... 41

Gambar 3.27. Foto fasilitas-fasilitas Salon Hewan Doggie House ... 43

Gambar 4.1. Lyon-Satolas Airport Railway Station... 44

Gambar 4.2. Bangunan 30St Mary Axe Tower London karya Norman Foster ... 46

Gambar 4.3. Bangunan Milwaukee Art Museum karya Santiago Calatrava... 46

Gambar 4.4. Bangunan karya Eugene Tsui ... 47

Gambar 4.5. Potongan St Mary Axe Tower ... 48


(8)

Gambar 4.7. Milwaukee Art Museum karya Santiago Calatrava ... 49

Gambar 4.8. 30 St Mary Axe karya Foster and Partner ... 49

Gambar 4.9. Milwaukee Art Museum yang memakai bentuk burung ... 50

Gambar 4.10. Interior Quadracci Pavilion... 50

Gambar 4.11. Jembatan dan bentuk bangunan. ... 51

Gambar 4.12. Pengulangan detail selasar yang berulang-ulang ... 52

Gambar 4.13. Denah Milwaukee Art Museum ... 52

Gambar 4.14. Suasana Quadracci Pavilion ... 53

Gambar 4.15. Sketsa ide perancangan jembatan dan fungsi sayap burung ... 53

Gambar 4.16. Lyon-Satolas Airport Railway Station... 54

Gambar 4.17. Sketsa ide perancangan bentuk Lyon-Satolas Airport Railway Station ... 54

Gambar 4.18. Potongan Lyon-Satolas Airport Railway Station ... 55

Gambar 4.19 Bentuk bangunan yang terinspirasi dari bentuk sayap burung ... 56

Gambar 4.20 Bentuk bangunan yang terinspirasi dari bentuk sayap burung ... 57

Gambar 5.1 Peta lokasi site ... 58

Gambar 5.2 Peruntukan Tata Guna Lahan berdasarkan fungsinya. ... 59

Gambar 6.1. penzoningan luar ... 92

Gambar 6.2. peta site ... 94

Gambar 6.3. organ mata kucing... 95

Gambar 6.4. konsep desain akhir ... 96


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Populasi Anjing Tahun 2005 di Sumatera Utara ... 3

Tabel 1.2 Jumlah Kasus Positif Rabies Tahun 2005 di Propinsi Sumatera Utara ... 3

Tabel 2.1. Potensi Pengembangan Wilayah Kota Medan ... 10

Tabel 2.2. Kriteria Pemilihan Lokasi ... 10

Tabel 2.3. Analisa Pengembangan Daerah Masing-Masing Site ... 12

Tabel 2.4. Analisa Potensi Masing-Masing Site ... 12

Tabel 2.5. Analisa Kelemahan Masing-Masing Site ... 12

Tabel 3.1 Daftar Takaran Pakan Kucing ... 18

Tabel 3.2. Jadwal Pemberian Vaksinasi Kucing. ... 19

Tabel 3.3. Takaran Pakan Anjing Menurut Berat badan ... 20

Tabel 3.4 Jadwal Vaksinasi Pada Anjing ... 21

Tabel 3.5. Penghuni Petworld dan Kegiatannya... 33

Tabel 3.6. Kebutuhan Fasilitas dan Kebutuhan Ruang Petworld ... 35

Tabel 5.1 Perkiraan Jumlah Penduduk Menurut WPP Kota Medan Tahun 2005 ... 81

Tabel 5.2 : Jumlah Pengunjung pada Pet House di Kota Medan ... 82


(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas izinNya penyusunan tugas akhir ini dapat saya selesaikan dengan baik, dimana tugas akhir ini merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan program sarjana (S1) di Fakultas Teknik Departemen Arsitektur Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa selesainya tugas akhir ini tidak terlepas dari bimbingan dukungan dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan tidak terhingga dalamnya kepada:

• Kepada Ibu dan Ayah yang telah mendidik saya menjadi seorang manusia yang benar, dan terima kasih atas segala dukungan doa dan material yang telah diberikan kepada saya yang tiada henti.

• Untuk seluruh keluarga dan famili, khususnya kakakku Meihanni ST, dan abangku Taufik SE

• Bapak Ir. Vinky Rahman, MT selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Imam Faisal Pane, ST, M.Sc selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan saran dan masukan yang pastinya akan berguna bagi saya kelak. Juga semangat yang selalu diberikan menjelang sidang.

• Ir. Dwi Lindarto selaku Dosen koordinator Tugas Akhir dan Ketua Departemen Arsitektur atas pengarahannya.

• selaku dosen penguji yang banyak memberikan masukan dan apresiasi yang sangat berharga.

• Teman-teman terdekat yang banyak memberi masukan ide, serta dukungan moril dan materil, khususnya M. Taufik Hidayat ST, Rayendra Damanik ST, dan Deni ST yang telah bersama-sama menjalani kehidupan dikampus hingga selesai. Semoga kita masih tetap selalu bersama dan berkumpul kembali lagi.

• Untuk seluruh rekan-rekan Anarkotig (Anak arsitek ‘03), teman-teman yang luar biasa uniknya namun tetap selalu kompak, khusus untuk Ika Handayani, Adam Miraza, Adit, Medy, Devi, Afrijal, Andry P. Tondang serta untuk seluruh gank warkop.

• Seluruh peserta TA semester B Angkatan ke-25, terutama adik-adik yang luar biasa menariknya yaitu Richie ’04, Dewi ’04, Cory ’04, Dira ‘04.


(11)

• Untuk Surya ’05 dan Edu ’05 terima kasih atas bantuan maketnya, tanpa bantuan kalian sangat sulit bagi saya untuk bisa melewati sidang kedua dan sidang ketiga. Serta terima kasih untuk teman-temanku Topik Rey dan Ika yang telah membantuku membuatkan maket pada sidang pertama

• Juga untuk sanak famili di Bandung, khususnya Kak Rani sekeluarga dan B’ Budi dan Wak Azwar yang teleh memberikan fasilitas selama kami di Bandung.

• Untuk seluruh petugas TU, khususnya Kak Upik, Pak Samsidi, dan petugas perpustakaan Kak Tari dan Kak Ani.

Medan, Desember 2007


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Tuhan menciptakan manusia, alam, dan hewan beserta isinya sebagai satu kesatuan yang seharusnya tidak terpisahkan. Bilamana diibaratkan dengan sebuah mobil maka manusia sebagai pengemudi yang mengatur merawat, dan memelihara alam sebagai mesin yang harus dijaga agar dapat berjalan dengan baik maka hewan yang menjadi roda merupakan penggerak ( agar ekosistem dan kehidupan berjalan seimbang ).

Nyatanya, manusia hanya bisa sebagai pengatur dan lupa untuk merawat serta memelihara alam, sehingga terjadi perusakan-perusakan alam dan penindasan terhadap hewan merupakan hal yang biasa dilakukan oleh manusia untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Setelah manusia berhasil memenuhi kebutuhan hidupnya barulah manusia mulai sadar akan pentingnya untuk menjaga keseimbangan alam dan ekosistemnya. Munculnya peringatan-peringatan tentang pemanasan global oleh seluruh dunia sebagai ancaman bencana alam untuk masa kini dan masa mendatang. Hal ini dapat dicegah dengan melakukan perlindungan terhadap hutan-hutan hijau dan penghijauan kembali terhadap hutan yang gundul, menjaga kelestarian ekosistem laut dan sungai dari segala polusi dan sampah, serta melindungi hewan-hewan beserta habitat-habitatnya juga hal penting dalam upaya pencegahan bencana tersebut.

Kita juga bisa memulainya dengan melakukan tindakan kecil yang cukup berarti salah satunya adalah proses yang telah dilakukan manusia sebagai wujud hidup berdampingan dengan alam bahkan lebih dari 10.000 tahun yang lalu yaitu memelihara hewan ( yang tidak termasuk kategori dilindungi ) seperti anjing dan kucing1. memelihara hewan merupakan bukti konkrit bahwa manusia dan hewan dapat hidup saling berdampingan, sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan yang bersama-sama bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian alam. Secara sadar atau tidak sadar, hal ini menumbuhkan minat masyarakat untuk memiliki dan memelihara hewan, dan kini semakin meningkat karena banyak hal yang bisa kita pelajari dari hewan-hewan peliharaan tersebut.

Di Medan ini, macam-macam faktor yang melatarbelakangi meningkatnya minat terhadap hewan peliharaan saat ini dan pada masa yang akan datang adalah:

1. Medan sebagai kota ketiga terbesar di Indonesia menjadikannya semakin tinggi tingkatan masalah yang dihadapi. Masalah-masalah yang semakin rumit ini


(13)

membuat masyarakat menjadi sangat individualistis, merasa jenuh terhadap manusia lainnya. Namun tetap juga pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, mereka perlu memberikan rasa sayangnya kepada makhluk lain dan begitu juga sebaliknya. Hal ini bisa diberikan juga kepada hewan-hewan peliharaan yang dianggap makhluk yang tulus dan tidak berdosa, lebih mampu memahami pemiliknya ( saat sedih, senang, stress, dsb ) dan tidak menuntut lebih terhadap tuannya ( kecuali kebutuhan dasar hewannya, seperti makan-minum, tempat tidur dan lain-lainnya.)

2. Pemelihara hewan bukan hanya orang-orang yang hobi memelihara hewan saja, namun ada juga sebagai obat stress/terapi yang bisa menenangkan jiwa dan pikiran kita, dan ini juga menjadikan pembelajaran yang baik bagi anak-anak. Penelitian memperlihatkan, anak-anak memperoleh pelajaran yang berharga dari interaksinya dengan binatang. Binatang peliharaan dapat memberikan kasih sayang, mengisi rasa kesepian, dan membantu menghilangkan stres1

3. Sebagai penjaga keamanan rumah.

. Beberapa kalangan yang hobi memelihara hewan juga untuk sebagai meningkatkan hokinya, contohnya ikan Laohan dan ikan Arwana, kedua-dua dipercaya dapat mendatangkan rezeki yang baik bagi yang memeliharanya.

Salah satu alasan mereka memelihara hewan adalah untuk menjaga lingkungan rumah mereka dari segala kejahatan ( pencurian / perampok ), hewan yang tidak hanya sebagai penghibur hati namun juga bisa menjadi “bodyguard” rumah mereka. Hal ini dikarenakan hewan-hewan ini mempunyai penginderaan yang lebih peka dari manusia, umumnya memakai hewan anjing sebagai solusi hewan yang terbaik bagi kebanyakan masyarakat.

4. Memelihara hewan mengalami perkembangan yang cukup pesat juga dikarenakan hewan peliharaan ras yang bilamana dibiakkan akan mendatangkan untung yang cukup besar. Contoh kasus : seekor Rottweiler yang dibeli dari jerman seharga 800 juta, anjing ini sering memenangi perlombaan bergengsi, dibiakkan dengan anjing rottweiler betina yang ada ( domestic ) kemudian dari situ diperoleh 5 ekor anak Rottweiler yang dijual dengan harga 200 juta. Sehingga cukup dengan 2 kali pengembangbiakan sang pemilik sudah balik modal ditambah untung. Sehingga

1


(14)

dapat kita lihat bahwa memelihara hewan saat ini dan nantinya merupakan salah satu cara berinvestasi yang baik.

Tabel 1.1 Data Populasi Anjing Tahun 2005 di Sumatera Utara

Sumber : Bagian Program Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara

Tabel 1.2 Jumlah Kasus Positif Rabies Tahun 2005 di Propinsi Sumatera Utara

NO. KABUPATEN JUMLAH

1 Medan 11.247

2 Deli Serdang 16.576

3 Langkat 14.215

4 Binjai 1.258

5 Karo 11.521

6 Dairi 12.831

7 Simalungun 9.778 8 P. Siantar 5.871

9 Asahan 6.728

10 Labuhan Batu 9.776 11 Tapanuli Utara 10.097 12 Tapanuli Tengah 1.488 13 Tapanuli Selatan 1.041

14 Nias 0

15 Tebing Tinggi 1.566 16 Tanjung Balai 1.822 17 Toba Samosir 17.786 18 Mandailing Natal 3.261 19 Padang Sidempuan 569 20 Serdang Bedagai 0 21 Humbang Hasundutan 15.669

22 Samosir 5.206

23 Pakpak Bharat 7.119

24 Nias Selatan 0

JUMLAH 167.425

NO. KAB/KOTA HEWAN

ORANG

YG POSITIF KET MENGGIGIT DIGIGIT RABIES

1 Medan 36 55 36 2 Deli Serdang 31 43 31 3 Langkat 9 13 9

4 Binjai 2 2 2

5 Karo 9 19 9

6 Dairi 3 7 3

7 Simalungun 7 8 7 8 P. Siantar 3 7 3 9 Asahan 10 21 10 10 Labuhan Batu 4 6 3


(15)

Sumber : Bagian Program Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara

Semakin tinggi para peminat pemelihara hewan maka semakin tinggi pula kebutuhan akan fasilitas pendukung serta kegiatan-kegiatan pemeliharaan hewan. Namun pada kenyatannya di Medan, kondisi objektif fasilitas-fasilitas yang mewadahi kegiatan-kegiatan pemeliharaan hewan di Medan belum mendukung / mewadahi secara efektif. Yaitu:

1. Fasilitas yang satu dengan yang lain terpisah-pisah

2. Kurang terdukungnya tempat penyelenggaraan kegiatan-kegiatan hewan-hewan peliharaan,

3. Ketiadaan tempat penitipan hewan, Sumatera Utara sebagai jalur perdagangan yang strategis, mendatangkan para tenaga kerja asing ( baik dari dalam negeri maupun yang dari luar negeri ) yang tinggal di Medan. Dan saat hari libur perayaan atau hari-hari besar keagamaan tiba, mereka kebanyakan pulang ke kampung halaman mereka yang berada diluar Medan menyebabkan perlunya tempat penitipan hewan-hewan kesayangan mereka untuk dirawat, disayang dan dijaga.

4. Keberadaan dokter hewan yang tidak begitu diketahui keberadaannya cukup menyulitkan para pemilik hewan.

5. Oleh karena itu dibutuhkan wadah yang dapat mendukung dan melengkapi segala kebutuhan medis ( yang paling utama ), penitipan hewan, kecantikan, dan perlengkapan pada satu tempat untuk mempermudah setiap pemilik hewan yang datang, supaya hewan-hewan peliharaan ini terjaga dan terpelihara dengan baik.

11 Tapanuli Utara 0 0 0 12 Tapanuli Tengah 16 30 16 13 Tapanuli Selatan 0 0 0

14 Nias 7 0 0

15 Tebing Tinggi 3 3 3 16 Tanjung Balai 0 0 0 17 Toba Samosir 0 0 0 18 Mandailing Natal 0 0 0 19 Padang Sidempuan 0 0 0 20 Serdang Bedagai 4 6 4 21 Humbang Hasundutan 0 0 0 22 Samosir 0 0 0 23 Pakpak Bharat 1 2 1 24 Nias Selatan 0 0 0


(16)

I.2. Maksud dan Tujuan

Maksud

• Merancang sebuah fasilitas yang berkaitan dengan memelihara hewan peliharaan secara terpadu. Mulai dari kegiatan jual beli sampai rekreasi dikemas dalam format yang bersifat hewani & rekreatif dalam arti memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang mendasar sesuai yang dibutuhkan oleh masing-masing hewan.

• Membuka lapangan kerja baru serta menciptakan tenaga-tenaga kerja ahli yang professional dalam masalah perawatan dan pemeliharan hewan.

• Sebagai salah satu wujud partisipasi dalam melawan penyakit rabies dan penyakit menular hewan lainnya, serta menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman. Tujuan

• Sebagai salah satu tempat penjualan hewan-hewan peliharaan terlengkap di Medan. • Menjadikan Pet World sebagai wadah lapangan kerja, terutama kerja praktek bagi

calon-calon dokter hewan yang ada di seluruh Nusantara.

• Menyediakan wadah yang dapat membantu menagani masalah kesehatan hewan, terutama pencegahan pemberantasan penyakit hewan peliharaan serta

pengobatannya.

• Menjadikan Pet World sebagai lapangan usaha komersial yang dapat menaikkan pendapatan daerah kota Medan.

• Menambah objek sarana rekreasi di kota Medan yang dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat

I.3. Batasan Masalah

Batasan fungsi Bangunan pada kasus Proyek Petworld yang akan dibuat yaitu: • Sebagai tempat perawatan kesehatan hewan, penitipan hewan, penjualan hewan

serta perlengkapannya, eksibisi / event acara dan salon.

• Karena jumlah hewan peliharaan di dunia sangat banyak ragam jenisnya maka disesuaikan dengan memanfaatkan pemahaman dari studi literatur akan kategori hewan peliharaan yang ada di Medan.

• Penataaan ruang dan bentukan bangunan disesuaikan dengan tema yang akan dibuat sehingga bangunannya mampu mengkonsumsikan bentuk yang ada dengan fungsi bangunan yang akan dibuat.


(17)

• Lokasi proyek yang berada pada kawasan kota yang memiliki nilai lahan yang sangat tinggi perlu dikaitkan nantinya ke masalah-masalah komersial.

I.4. Lingkup Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam merancang bangunan Petworld:

• Bagaimana mewujudkan desain bangunan pada judul proyek ini sehingga sesuai dengan peruntukkan fungsi bangunan dan kelayakan studi proyek sesuai dengan kebutuhan pada lokasi proyek.

• Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip tema yang diambil untuk diterapkan dalam desain bangunan agar sesuai dengan fungsi bangunan dan prinsip-prinsip estetika dalam teori arsitektur.

• Pemilihan lokasi proyek disesuaikan dengan peruntukan fungsi bangunan berdasarkan literatur dan tata ruang pada kawasan lokasi.

• Bagaimana menciptakan desain bangunan yang sesuai dengan lingkungan sekitar, serta menarik minat pengunjung dalam skala perkotaan.

• Bagaimana merancang lingkungan yang bersih dan higienis bagi mereka yang berada di dalam dan diluar bangunan serta mampu menyediakan fasilitas-fasilitas yang bermutu dan mampu mendukung perkembangan dunia medis satwa.

• Bagaimana menciptakan desain yang nyaman bagi hewan-hewan yang akan menghuni bangunan, bagi dari segi kenyamanan thermal dan lingkungannya

• Bagaimana menciptakan kualitas potensi lingkungan pada lokasi proyek sebagai kontribusi pengembangan dan fungsi kawasan sesuai dengan tata ruang kota.

I.5. Pendekatan

Pendekatan-pendekatan dalam penyelesain masalah pada perancangan dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:

• Studi literatur dengan mempelajari permasalahan yang ada serta pemecahan masalah berdasarkan referensi-referensi yang dianggap relevan dan mendukung dalam proses perancangan seperti buku panduan, standar bangunan maupun standar keselamatan pada bangunan sesuai dengan fungsi proyek dan kelayakannya.

• Studi banding dengan melakukan pendekatan permasalahan dan fungsi bangunan yang memiliki kesamaan dalam proyek sejenis maupun tema dalam judul proyek ini yang diambil dari berbagai sumber seperti buku, internet, media cetak lainnya, dan sumber-sumber yang dianggap penting.


(18)

• Survey lapangan dalam pemilihan lokasi dengan menganalisa potensi-potensi yang ada pada lingkungan sekitar.

• Mendapatkan informasi dari instansi-instansi terkait untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk mendukung kelayakan studi proyek.

I.6. Kerangka Berpikir

.

LATAR BELAKANG

MAKSUD DAN TUJUAN

KELAYAKAN STUDI PROYEK

PENGUMPULAN DATA PROYEK: • Survey lokasi

• Studi Literatur

• Survey dan studi banding proyek

DESAIN AKHIR PRA RANCANGAN

KONSEP

Studi Tema Proyek : • Studi Literatur • Studi bandig tema

ANALISA

Meninjau kelayakan proyek dalam berbagai sudut pandang, dan mencari kelayakan lokasi (survey site) proyek RUMUSAN MASALAH Batasan-batasan masalah dan penanganannya

dalam menyelesaikan masalah dalam kasus proyek IDENTIFIKASI

MASALAH

Menganalisa dan membahas permasalahan dalam studi proyek


(19)

I.7. Skematika Laporan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah, lingkup permasalahan, pendekatan, kerangka berpikir, dan sistematika laporan.

BAB II TINJAUAN PROYEK

Berisi tentang pengertian Tinjauan Umum, tinjauan lokasi, dan tinjauan kelayakan proyek.

BAB III DESKRIPSI PROYEK

Berisi tentang deskripsi proyek, jenis hewan-hewan pets dan perawatan, kebutuhan ruang hewan, kebutuhan fasilitas dan kegiatan didalam Pet World, serta studi banding proyek sejenis.

BAB IV ELABORASI TEMA

Berisi tentang kajian mengenai pengertian, interpretasi, dan keterkaitan tema dengan judul serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang sejenis.

BAB V ANALISA PERANCANGAN

Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi tapak perancangan, masalah, potensi, prospek dan kondisi lingkungan, pemakai dan aktivitasnya. Juga berisi tentang dasar-dasar pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang, dan hubungan antar ruang, dan utilitas.

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

Berisi tentang konsep gubahan massa, konsep struktur, serta penzoningan baik luar maupun dalam.

BAB VII HASIL PERANCANGAN

Berisi tentang gambar-gambar denah, tampak, potongan, rencana struktur, rencana utilitas, detail, dan sketsa.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek


(20)

BAB II

TINJAUAN PROYEK

II.1. Tinjauan Umum

.

Bangunan Pet World Medan merupakan bangunan yang mempunyai fungsi sebagai penjualan hewan peliharaan, pusat pelayanan kesehatan dan perawatan hewan-hewan peliharaan dan menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan oleh hewan-hewan-hewan-hewan peliharaan yang kesemua itu disesuaikan dengan kebutuhan hewan-hewan yang ada pada kawasan tersebut. Ditambahkan juga fungsi tempat penyelenggaraan perlombaan hewan-hewan peliharaan, yang dapat menarik wisatawan-wisatawan asing untuk datang dan melihat acara tersebut pada bangunan ini.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa petworld ini adalah usaha bergerak di bidang jasa, perdagangan, dan juga rekreasi. Sehingga untuk pemilihan lokasinya disesuaikan dengan sasaran dari WPP Kota Medan

II.2. Tinjauan Lokasi

II.2.1. Kondisi Lingkungan

Letak Geografis kota Medan yang dijadikan sebagai lokasi proyek ini merupakan pusat pemerintahan Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang terletak pada 2°27’ – 2°47’ Lintang Utara dan 98° 35’ – 98° 44’ Bujur Timur memilki luas daerah sekitar 265,10 km2 dan berada pada ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut.

Kota Medan memiliki iklim Tropis dengan suhu minimum 22,7°C – 24,1°C dan suhu maksimum 30,5°C – 33,2°C ( menurut stasiun Polonia Medan ) serta kelembaban udara rata-rata 83%-84% menjadikan kota ini lokasi yang sesuai untuk perkembangbiakan dan pemeliharaan hewan ( terutama binatang peliharaan ).

II.2.2. Peruntukan Lahan

Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan terdiri dari 5 WPP, beserta wilayah per WPP, seperti terlihat pada tabel berikut:


(21)

Tabel 2.1. Potensi Pengembangan Wilayah Kota Medan

WPP Cakupan Kecamatan Pusat

Pengembangan Sasaran Peruntukkan

A

1. Kec. Medan Belawan 2. Kec. Medan Marelan 3. Kec. Medan Labuhan

Belawan

Pelabuhan, industri, pemukiman, rekreasi, maritim, usaha kegiatan pembangunan jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan

B Kec. Medan Deli Tanjung Mulia

Kawasan perkantoran, perdagangan, rekreasi indoor, pemukiman, pembangunan jalan baru, jaringan air minum, pembuangan sampah, dan sarana pendidikan

C

1. Kec. Medan Timur 2. Kec. Medan perjuangan 3. Kec. Medan Tembung 4. Kec. Medan Area 5. Kec. Medan Denai 6. Kec. Medan Amplas

Aksara

Pemukiman, perdagangan, dan rekreasi, pembangunan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan

D

1. Kec. Medan Johor 2. Kec. Medan Kota 3. Kec. Medan Baru 4. Kec. Medan Maimoon 5. Kec. Medan Polonia

Inti Kota

Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor dan pemukiman, dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan

E

1. Kec. Medan Barat 2. Kec. Medan Petisah 3. Kec. Medan Sunggal 4. Kec. Medan Selayang 5. Kec. Medan Tuntungan

Sei Sikambing

Kawasan pemukiman, perdagangan, dan rekreasi dengan program kegiatan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan

Sumber : RUTRK Medan

II.2.3. Kriteria Pemilihan Lokasi

Tabel 2.2. Kriteria Pemilihan Lokasi

No Kriteria Lokasi

1 Tinjauan Terhadap Struktur Kota Berada dikawasan dekat pusat kota, dimana terdapat bangunan yang dirancang dengan fungsi komersil dengan skala kota (Sumber: RUTRK Kota Medan Tahun 2005)

2 Pencapaian Dapat diakses dari segala penjuru kota, baik angkutan umum maupun pribadi (oleh karena itu harus berada dijalan besar /arteri kota atau jalan kolektor)


(22)

3 Area Pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi perbelanjaan dan bangunan publik lainnya atau disekitar pemukiman yang belum ada fasilitas hiburannya

4 Peraturan Tanah milik pemerintah atau pribadi.

Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah komersil.

Untuk pengembangan kawasan pemukiman, perdagangan, dan rekreasi, alternatifnya yaitu, WPP C, WPP D atau WPP E KDB Bangunan 60%

KLB 3-5 lantai

Sumber : RUTRK Medan

Berdasarkan kebutuhan dan daya dukung site untuk proyek Pet World ini maka dipilihlah 3 lokasi site, yaitu :

1. Alternatif I.

Lokasi berada di jalan Kapten Patimura dengan luas lahan ± 2 Ha terletak di kawasan

Kecamatan Medan Baru

2. Alternatif II.

Lokasi berada di Jalan Ring Road dengan luas lahan ± 2,2 Ha terletak di Kecamatan Medan Timur.

3. Alternatif III.

Lokasi berada di Jalan Pangkalan Masyhur dengan luas lahan ± 2,2 Ha terletak di Kecamatan Medan Timur

Karena proyek berkaitan dengan perdagangan dan jasa maka perlu diperhatikan konteks komersial pada site yang sasaran utamanya perumahan-perumahan yang diasumsikan memiliki peliharaan. Oleh karena itu, dibawah akan dianalisa lokasi yang dianggap terbaik untuk proyek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :


(23)

Tabel 2.3. Analisa Pengembangan Daerah Masing-Masing Site No Analisa

Alternatif Lokasi Jl.Kapten Patimura Jl. Ring Road

Industri

Jl. Pangkalan Masyhur 1 Peruntukan Tanah Komersial Komersial Komersial

2 Wilayah

Administrasi Kecamatan Medan Baru Kecamatan Medan Sunggal Kecamatan Medan Johor

3 KDB 60% 60 % 60 %

4 Daerah

Pengembangan

WPP D Pusat bisnis ( CBD ), pusat

pemerintahan, perumahan, hutan kota, pusat pendidikan WPP E Perumahan, perdagangan, rekreasi, pendidikan dan kesehatan WPP D Pusat bisnis ( CBD ), pusat

pemerintahan, perumahan, hutan

kota, pusat pendidikan

5 Kepemilikan Swasta Swasta Swasta

6 Luas Wilayah ± 1,6 ha ± 2,5 ha 2,2 ha

Tabel 2.4. Analisa Potensi Masing-Masing Site

No Potensi Jl. Kapten

Patimura

Jl. Perintis Kemerdekaan

Jl. Pangkalan Masyhur

1 Luas Lahan 2 3 3

2 Luas Jalan 2 3 3

3 Pencapaian Lokasi 3 3 3

4 Jalan Arteri 3 3 3

5 Daerah Pemukiman 3 3 3

6 Perekonomian Masyarakat 3 3 2

7 Kepadatan Penduduk 3 3 2

8 Transportasi Umum 3 3 3

9 Vegetasi 3 3 2

10 Berada di Tepi Jalan Besar, dan Terlihat Dari Jalan

Besar

3 3 3

11 Fasilitas Komersial ( menurut jenisnya )

2 2 3

Jumlah Total 30 32 30

Tabel 2.5. Analisa Kelemahan Masing-Masing Site

No Kelemahan Jl. Kapten

Patimura

Jl. Perintis Kemerdekaan

Jl. Dr Cipto


(24)

2 Kepadatan Jalan 3 2 2

Jumlah Total 5 3 4

Total penilaian alternatif I : 30 – 5 = 25 Total penilaian alternatif II : 32 – 3 = 29 Total penilaian alternatif III : 31 – 4 = 27

Dari kriteria-kriteria di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lahan yang paling berpotensi tinggi adalah Jalan Ring Road, Medan.

II.3. Tinjauan Kelayakan Proyek

Medan sebagai kota nomor tiga terbesar di Indonesia mempunyai potensi besar dalam memajukan dan mengembangkan perekonomian kotanya. Dan seiring dengan itu maka gaya hidup masyarakat pun juga ikut berkembang. Mereka yang biasanya hanya beranggotakan keluarga inti saja, menjadi bertambah dengan adanya hewan peliharaan mereka. Sebagai merupakan bagian dalam lingkaran keluarga maka kebutuhan hewan ini akan lebih diperhatikan dan lebih disayangi selayaknya manusia. Selain dianggap sebagai bagian dari anggota keluarga, ada juga beberapa kalangan yang menjadikannya sebagai lambang prestige. Maka, diperlukan suatu wadah khusus yang dapat membantu masyarakat yang berminat untuk memiliki peliharaan dan mencari segala kebutuhan hewan peliharaannya pada suatu tempat yang mampu menyediakan variasi peliharaan dan kebutuhan-kebutuhannya yang ingin dimiliki oleh masyarakat, sekaligus tempat perawatan dan pemeliharaannya.

II.3.1. Tinjauan Ekonomi

Telah dibukanya AFTA ASEAN Free Trade Area, membuka peluang yang menguntungkan proyek ini sebab dengan masuknya orang-orang asing yang menyukai hewan peliharaan serta membutuhkan tempat perawatan yang baik untuk peliharaannya. Dan ini mampu menghasilkan keuntungan yang besar (selain itu para anggota konsulat asing di Medan merupakan sasaran yang baik ).

Selain itu, untuk proyek Pet World ini dapat memberi peluang yang menguntungkan bagi para investor untuk menanamkan sahamnya dan akan bekerjasama dengan pemilik Pet World yang ada saat ini. Diasumsikan Pet World akan berekspansi untuk melengkapi kebutuhan yang lebih memadai.

Ditinjau dari jenis usahanya Pet World termasuk kedalam jenis usaha perdagangan dan jasa, karena didalamnya terdapat usaha penjualan hewan (pet shop), jasa pelayanan

Keterangan : 3 : tinggi 2 : sedang 1 : kecil


(25)

kesehatan dan perawatan kesehatan hewan dan penitipan hewan-hewan peliharaan. Dan sebagai usaha komersil maka proyek ini dapat membantu memacu pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja serta mengurangi pengangguran angka pengangguran di Medan.

Banyaknya hewan-hewan peliharaan yang berkelas yang mempunyai nilai jual yang cukup tinggi didalam pasar. Seperti kucing Anggora adalah kucing favorit dalam masyarakat ekonomi menengah keatas umumnya.

II.3.3. Tinjauan Sosial

Adanya dorongan yang membuat seseorang untuk membeli hewan peliharaan dikarenakan temannya mempunyai hewan peliharaan yang cantik mendorong seseorang untuk membeli agar bisa berbagi cerita atau pengalaman. Ada juga yang menjadi faktor gengsi-gengsian terutama bagi masyarakat ekonomi keatas dan ada juga dikarenakan hobi dan kegemaran memelihara hewan.

Untuk para hobiis/pecinta hewan mereka perlu tempat untuk menyalurkan keinginan mereka memamerkan hewan peliharaan mereka. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan suatu acara perlombaan hewan-hewan peliharaan. Dan dengan diadakannya perlombaan tersebut dapat membantu menarik wisatawan untuk datang dan melihat acara tersebut, sehingga menjadikannya sebagai salah satu objek rekreasi di Medan.

Banyaknya kepercayaan-kepercayaan maupun mitos yang ada didalam masyarakat, pada hewan khusunya, mendorong mereka untuk membeli dan mempunyai hewan peliharaan sebagai jimat keberuntungan. Contohnya ikan Laohan dipercaya oleh masyarakat Cina umumnya memberikan keberuntungan dan masa depan yang baik.

II.3.4. Tinjauan Fungsional

Proyek ini berada pada Kawasan Kecamatan Medan Baru yang berarti bahwa lokasi ini memiliki peruntukan WPP E, yaitu peruntukan bagi kawasan perdagangan, rekreasi dan permukiman. Namun untuk lebih khusus lagi yaitu berada di jalan Ring Road Industri Medan peruntukan lahannya merupakan lahan komersial. Hal ini mengalami perubahan peruntukan Dinas Tata Kota pada tahun 1987 yaitu dari fasilitas umum menjadi fasilitas komersial. Didukung dengan adanya RUTRK yang disusun berdasarkan UU No.24 tahun 1992 dan Perda Kotamadya Dati II Medan tahun 1995 yang memiliki masalah berlaku hingga tahun 2005 ( 5 Kawasan yang masuk dalam WPP E yaitu kecamatan Medan Johor, Medan Baru, Medan Kota, Medan Maimoon dan Medan Polonia).


(26)

BAB III

DESKRIPSI PROYEK

III.1. Pengertian Petworld

Pengertian Petworld berasal dari bahasa Inggris yaitu Pet dan World, dimana definisi keduanya adalah sebagai berikut :

Pet :

1. A tame, fondled animal 2

2. Any loved and cherished creature

( hewan yang jinak dan dicintai ). 3

World :

. ( hewan yang dicintai dan dihargai ) 1. The earth, the globe, the universe4

2. A division of existing or created things belongingto the earth, natural divison: the mineral, vegetable or the animal world

. ( bumi, bola dunia )

5

( Bagian dari yang ada ataupun bagian dari penciptaan yang dimiliki bumi, bagian dari alam : mineral, sayuran ataupun dunia hewan ).

Jadi dapat disimpulkan bahwa Pet World dapat diartikan sebuah bagian dari bumi yang dikhususkan untuk hewan yang jinak dan dicintai.

Sedangkan Pet World secara fisik merupakan tempat yang menyediakan segala fasilitas yang diperlukan bagi hewan-hewan peliharaan dan pemelihara hewannya. Fasilitas yang disediakan bermacam-macam mulai dari penjualan hewan peliharaan beserta perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan oleh hewan seperti makanan, kandang hewan, tempat pakan, shampo dan lain-lainnya. Kemudian tempat perawatan kesehatan dan pengobatan hewan, beserta apotik. Tempat penitipan hewan, pelatihan dan perawatan hewan. Untuk pelatihan hewan biasanya dikhususkan untuk anjing yang biasanya hewan-hewan ini dilatih untuk patuh dan olahraga untuk kesehatan fisik anjing tersebut. Perawatan hewan bisa seperti perawatan bulu ( biasanya pada hewan mamalia sepeti anjing dan kucing umumnya ), pembersihan kuping mata dan mulut/gigi, dan menggunting kuku hewan, biasanya perawatan seperti ini sering dilakukan di Salon-salon khusus untuk salon hewan.

.

2 Webster Comprehensive Dictionary, Encyclopedie edition, Vol 2 3 Webster Comprehensive Dictionary, Encyclopedie edition, Vol 2 4 Webster Comprehensive Dictionary, Encyclopedie edition, Vol 2 5 Webster Comprehensive Dictionary, Encyclopedie edition, Vol 2


(27)

Dikota-kota maju, terdapat banyak bangunan Pet World, namun Pet World – Pet World tersebut tidak menyediakan semua fasilitas dalam satu bangunan. Ada yang menyediakan penjualan hewan dan aksesoris hewan beserta penitipan dan klinik hewan, ada yang hanya berupa rumah sakit, ada yang menyediakan jasa pelatihan hewan (anjing) beserta penginapan hewan dengan fasilitas salon hewan.

Beberapa contoh Pet World dapat dilihat dibawah sebagai berikut :

Dari ketiga contoh di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas – fasilitas yang tersedia oleh masing-masing bangunan, tergantung kepada faktor kebutuhan masyarakat kota tersebut. Sedangkan di Medan kebutuhan-kebutuhan untuk perawatan hewan-hewan mereka belum terpenuhi dan sangat minim. Oleh karena itu dibutuhkan tempat/bangunan yang dapat menyediakan segala keperluan untuk kebutuhan hewan-hewan peliharaan masyarakat terutama di kota Medan.

Gary’s Pet World

Gedung ini menyediakan jasa penjualan hewan, aksesoris dan segala perlengkapan untuk hewan peliharaan, pemberian vaksinasi, dan penitipan hewan

All Paws Pet Center

Fasilitas yang tersedia berupa penjualan hewan, aksesoris, dan tempat adopsi hewan, tempat pelatihan anjing, dan perawatan bulu hewan (grooming)

Denny’s Pet World

Merupakan tempat penjualan hewan-hewan peliharaan beserta perlengkapan-perlengkapan kebutuhan hewannya. Disini sering diadakannya acara-acara perlombaan hewan peliharaan

Gambar 3.1. Gary’s Pet World di Canada

(sumber

Gambar 3.3. Denny’s Pet World di Washington

(sumber

Gambar 3.2. All Paws Pet Center di Canada


(28)

III.2. Jenis-Jenis Pets dan Perawatannya.

Memelihara hewan merupakan kegiatan yang telah dilakukan sejak 10.000 tahun yang lalu. Menurut Pusat Kesehatan Universitas Nebraska manfaat dari hewan peliharaan sangatlah banyak, seperti :

1. Bagi anak-anak yang tumbuh dengan Peliharaan maka pada saat ia dewasa kelak anak tersebut akan lebih mandiri, tidak egois dibandingkan teman-temannya yang tidak memiliki peliharaan. Selain itu ia akan lebih memahami masalah-masalah kehidupan dengan lebih baik seperti sakit, seks dan kematian ( dengan bimbingan orang tua ).

2. Bagi mereka yang dewasa / yang berusia lanjut, memelihara hewan dapat memberikan kasih sayang, mengisi rasa kesepian, dan membantu menghilangkan stres.

3. Penyakit Alzehimer disarankan untuk memiliki peliharaan karena dengan adanya peliharaan mereka akan lebih percaya diri untuk mendorong mereka bersosialisasi dengan orang-orang sekitarnya.

4. Bagi anak-anak penderita autisme hewan peliharaan akan membantu mereka berkomunikasi sebagai langkah awal berkomunikasi dengan orang-orang lainnya ( terutama keluarganya ).

Dari poin-poin diatas maka manfaat dari hewan peliharaan sangat banyak terutama sebagai pendorong dalam penyembuhan masalah kesehatan dan komunikasi dengan lingkungan. Dan karena hewan yang ada sangat banyak ragamnya maka berikut akan dilihat kategori hewan yang termasuk peliharaan, ciri-cirinya dan perawatannya :

I. Kucing, merupakan hewan yang peliharaan yang dekat hubungannya dengan mistikisme. Di Mesir, kucing merupakan Dewa yang dipuja oleh masyarakat Mesir sebagai dewa penolong yang membasmi hama penyakit, dan statusnya sangatlah tinggi. Di Eropa kucing dianggap hewan yang paling ditakuti (terutama kucing hitam) karena mereka sangat

Gambar 3.4. Kucing dewasa jenis Mainecoon


(29)

berhubungan erat dengan ilmu hitam dan iblis. Namun pada abad 17 kucing-kucing mulai disenangi berkat kemampuannya menangkap tikus dan bagi kalangan elit saat itu kucing adalah lambing prestige.

Perawatan Kucing

Tabel 3.1 Daftar Takaran Pakan Kucing

Umur Kadar Pakan ( gr )

Bayi baru lahir – 8 minggu Menyusui langsung Oleh Induknya 12 minggu @ 25 gram dalam 4 kali sehari 16 minggu @100 – 200 gram dalam 3 kali sehari Kucing Hamil 200 – 240 gram dalam 3 kali sehari Sumber: Panduan Perawatan dan Pemeliharaan Kucing Peliharaan

Anak kucing yang baru lahir harus diasuh oleh induknya hingga ia berhenti menyusui pada umur 8 minggu, hingga berumur 12 minggu anak kucing tersebut dapat diberi makan 4 kali sehari yaitu 25 gr sekali makan. Pada umut 12-16 minggu makanannya dikurangi menjadi 3 kali sehari dan berkurang terus menjadi 2 kali sehari setelah 16 minggu sehingga nantinya total makanannya hanya sebesar 150-250 gram namun untuk kucing hamil jumlah ini dapat dinaikkan hingga 300 gram.

Kesehatan

1. Mulut : Harus selalu membersihkan gigi dan gusi serta melakukan pemeriksaan berkala setiap tahun ke dokter hewan. Ini bertujuan menghindari terbentuknya Tar atupun patahan pada gigi

2. Mata : Kotoran dimata harus senantiasa dibersihkan dengan memakai bahan yang lembut seperti kapas/tisu. Untuk kucing exotic dan ras Persian menggunakan boric acid yang dicampur dengan peroksida.

3. Telinga: Dapat dibersihkan dengan minyak zaitun dan cotton bud, tetapi dengan catatan bahwa cotton bud tidak boleh dimasukkan kedalam telinga kucing.

4. kaki : kuku harus selalu dipotong agar tidak tumbuh berlebih.

Gambar 3.5. Kucing Mainicoon berumur 6 minggu.


(30)

5. Kulit : Kucing hanya perlu dimandikan apabila bulunya kotor terkena Lumpur dan debu. Bulunya cukup disisir setiap hari serta diperiksa secara rutin adanya kutu atau tidak.

Vaksinasi.

Kucing harus divaksinasi secara teratur terhadap beberapa penyakit yang berbahaya, seperti panleucopenia, feline calicivirus, dan rhinotrachietis. Selama anak kucing masih menyusu kepada induknya, mereka masih terlindung karena adanya antibosi yang diperoleh dari susu induknya. Setelah lepas sapih, mereka perlu diberi vaksinasi.

Tabel 3.2. Jadwal Pemberian Vaksinasi Kucing.

Penyakit Vaksinasi I Vaksinasi II Vaksinasi III Panleucopenia 8 – 10 minggu 12 – 16 minggu 12 bulan Viral Rhinotrachietis 8 – 10 minggu 12 – 16 minggu 12 bulan Calivirus 8 – 10 minggu 12 – 16 minggu 12 bulan Chlamydiosis 8 – 10 minggu 12 – 16 minggu 12 bulan

Rabies 12 minggu 64 minggu 12 atau 36 bulan Sumber: Panduan Perawatan dan Pemeliharaan Kucing Peliharaan

II. Anjing, merupakan hewan peliharaan yang paling bersahabat dengan manusia, dan merupakan hewan favorit oleh masyakat kebanyakan, dikarenakan mudah diatur dan penurut. Ada lebih dari 350 jenis anjing yang dimulai dari yang terkecil yaitu Chihuahua hingga ke Irish Wolfhound ( tingginya hingga 91 cm ). Semua jenis anjing yang ada merupakan keturunan dari serigala abu-abu ( cannis lupus ) yang merupakan mamalia paling banyak di dunia.


(31)

Perawatan Anjing Makanan :

Untuk anak anjing dengan anjing yang besar dapat dibedakan tergantung pada besar dan beratnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3. Takaran Pakan Anjing Menurut Berat badan Berat Jumlah

2 kg 110 – 140 g 5 kg 200 – 280 g 10 kg 400 – 570 g 20 kg 680 – 900 g 35 kg 900 – 1,1 kg 45 kg 1,25 – 1,6 kg 70 kg 1,7 – 2 kg

Sumber: Panduan Lengkap Memelihara, Merawat dan Melatih Anjing Kesayangan

Kesehatan

1.Mulut : Dapat dilakukan dengan menggosok gigi dengan pasta khusus untukmenghindari hard calculus atau tartan

2. Mata : Kotoran mata dapat dibersihkan dengan memakai kain kapas/tisu.

3. Telinga: telinga anjing umumnya sangat sensitive terutama jenis spaniel sehingga untuk membersihkannya cukup dengan tissue lembut atau untuk anjing tertentu dengan cotton bud.

4. kaki : Kuku anjing tidak boleh menyentuh tanah sebagai syarat utama, bila tidak nantinya dapat tumbuh hingga ke tapak kaki sehingga harus senantiasa dipotong. Bila memotongpun perhatikan bagian kuku yang berwarna merah jambu tidak terpotong agar tidak terjadi pendarahan. Gambar 3.7. Anjing dewasa jenis Golden Retriver. (sumber :rumah-terraria.com )


(32)

5. Kulit : Agar bulunya tidak berkutu anjing harus selalu dimandikan secara teratur setiap tiga kali sebulan.

Vaksinasi

Vaksinasi sangat penting untuk menghindari penyakit-penyakit yang dapat terjangkit. Khusus untuk anak anjing harus diisolasi dari anjing-anjing lain setelah divaksinasi selama 7-10 hari dan begitu seterusnya hingga berumur 12 minggu. Pada minggu ke-12 nantinya akan diberi suntukan rabies.

Gambar 3.8. Daerah Tertular Rabies tahun 2003 ( sumber : Tempoineraktif )

Tabel 3.4 Jadwal Vaksinasi Pada Anjing

Umur Jumlah

6 minggu Vaksin I anak anjing

8 minggu DH LPP* I

12 minggu DH LPP II

14 minggu DH LPP II + Suntikan Rabies

*DH LPP = Distemper Canine Inf. Hepatitis. Leptospirosis, parainfluensza dan parvovirus

Sumber: Panduan Lengkap Memelihara, Merawat dan Melatih Anjing Kesayangan

III. Mamalia Kecil, merupakan hewan yang paling murah dan mudah perawatannya. Mamalia Kecil ini terdiri dari:

1. Hamster, memiliki tingkat umur 18 – 24 bulan, namun ada jenis hamster yang disebut dengan Syrian hamster yang dapat bertahan hidup 7 – 10 tahun. Hamster merupakan binatang malam sehingga pemilik hamster


(33)

Gambar 3.10. Kelinci Dutch

(sumber :www.petsworld.co.uk )

akan direpotkan dengan keberadaannya. Khusus untuk Syrian hamster maka hewan ini tidak dapat dijadikan peliharaan bagi anak-anak karena kebiasaan hewan ini suka menggigit.

Makanan : cukup diberikan dalam jumlah kecil namun sering, makanan utamanya adalah biji-bijian dan gandum.

Kandang : harus di sediakan lingkaran tempatnya berputar dan bermain serta di tambahkan tempat tidur dari susunan ranting sebagai tempatnya sembunyi dan tidur.

2. Kelinci, memiliki batas umur hingga 12 tahun namun tanda-tanda penuaan sudah mulai tampak saat ia berumur 5 – 6 tahun. Mamalia kecil jenis inilah yang paling mudah dirawat dan dijinakkan. Makanan : rumput, dedaunan, dan wortel ( dalam

jumlah kecil dan dapat diberi makan hingga 40 kali dalam sehari )

Kandang : kandang yang baik sebaiknya memiliki –panjang 91 cm dan tinggi 60 cm agar sang kelinci merasa nyaman dan tidak kesempitan saat ia mulai besar. Kelinci dapat juga dibiarkan bebas dihalaman tanpa harus dikandangkan.

3. Tikus, hewan mamalia ini berumur hingga 4 tahun

Makanan: minimal makan sehari bagi tikus kurang-lebih 7 gram, dimana ia dapat diberi sayur, sereal, dan keju. Dapat juga diberi makanan anjing seperti biskuit untuk melatih gigi-giginya.

Kandang: sebaiknya diberi tambahan seperti kertas dan jerami sebab tikus tergolong hewan pemalu.

4. Gerbil, hewan ini perawatannya sama dengan hewan hamster karena sama-sama hewan

malam. Hewan ini paling tidak berbau karena Gambar 3.12. Gerbil merupakan

kecil yang gesit dan lincah. Gambar 3.11. Tikus domestik mempunyai warna bulu yang variatif


(34)

Gambar 3.13. Kerikit domestik bersih dan cantik bulunya daripada tikus

biasa. (sumber :www.petsworld.co.uk )

merupakan hewan gurun jadi sedikit mengeluarkan urin dan justru menyerap kelembaban. Dapat berumur hingga 3 tahun dan memiliki bobot seberat 70 – 130 gram.

Makanan : berupa gandum dan biji-bijan, buah dan sayur.

Kandang : harus tinggi, dapat juga menggunakan sisa-sisa akuarium.

5. Kerikit, umumnya memiliki panjang 50 cm dan tinggi 25 cm, serta umur rata-rat 10 hingga 12 tahun bahkan ada juga yang bertahan hingga 20 tahun.

Makanan : minimal makan sehari bagi tikus kurang-lebih 7 gram, dimana ia dapat diberi sayur, sereal, dan keju. Dapat juga diberi makanan anjing seperti biskuit untuk melatih gigi-giginya

Kandang : semuanya ditutupi kawat hingga memudahkan kotoran jatuh ke dasar dan bulu kerikit terhindar dari kotoran tersebut ( agar tidak rusak ). Selain itu perlu ditambahkan abu ( lempung ) didalam kandang sebagai termpatnya mandi.

6. Tupai, memiliki panjang hingga 10 cm ( 7 cm adalah panjang ekornya ) dan berumur sampai dengan 12 tahun.

Makanan : biji-bijian, buah, kacang dan sayur.

Kandang : sebaiknya dijauhkan dari sumber-sumber keributan seperti suara televisi dan radio karena hewan ini mudah stress dan bila ia stress ia akan cenderung hiperaktif dan kemudian mati ( karena hiperaktif berlebihan ).

7. Landak, hewan ini bertahan hingga 10 tahun dan berat rata-ratanya 0.5 kg. landak peliharaan merupakan landak jenis yang kecil dimana ia hanyalah sebesar biji angur ).

Makanan : cacing, jangkrik, dapat juga diberi makanan anjing dan kucing.

Kandang : tidak masalah soal kandangnya yang penting kandangnya cukup tertutup.


(35)

IV. Burung, secara garis besar umumnya perawatan, makanan, dan kandang hampir sama. Kandang umumnya dibuat dari kayu ataupun besi (untuk burung besar diutamakan besi) dan harus dibersihkan secara rutin (alasnya). Dan umur rata – rata yang dimiliki oleh burung adalah 12 tahun.

Makanan : biji-bijan, sayur dan buah-buahan. Khusus burung Beo tidak diperbolehkan memakan biji-bijian cukup makan buah ataupun serangga seperti cacing dan jangkrik

V. Reptil dan Amfibi.

Kedua hewan ini memiliki perawatan dan kandang yang hampir sama, bedanya hanya terletak pada jenis makanannya, yaitu :

1. Herbivora : kura-kura dan iguana. Makanan yang dimakan berupa dedaunan seperti seledri, dandelion dan selada.

2. Karnivora : ular dan iguana ( iguana dibedakan tiga jenis dari kategori makanannya ). Tikus, ikan, dan ayam merupakan santapan utamanya.

3. Insecta : Iguana yang memakan jangkrik, larva kupu-kupu dan cacing. Hewan – hewan ini umumnya berumur panjang, dapat dilihat dari data berikut ini:

1. Kodok : dapat berumur hingga 20 tahun

2. Kura – kura : merupakan jenis hewan yang paling panjang umurnya, yaitu 100 tahun.

3. Ular : dapat berumur dari 10 hingga 15 tahun. 4. Iguana : dapat berumur hingga 20 tahun.

Gambar 3.14 . Burung Kakak Tua (sumber :www.petsworld.co.uk )


(36)

VI. Ikan, umur ikan hampir semuanya sama yaitu hingga 10 tahun, namun untuk ikan mas dapat bertahan sampai 40 tahun. Akuarium ataupun habitat ikan-ikan ini yang membedakannya, yaitu :

1. Ikan Mas : cukup dengan pencahayaan yang memadai, paling mudah dan sederhana untuk dirawat.

2. Ikan Koi : ikan ini yang paling pelik dan siap mengeluarkan biaya yang banyak sebab ikan ini harus ada kolam dengan kedalaman minimal 1.5 m dengan filterasi air yang bagus karena air harus tetap jernih.

3. Ikan Tropikal : harus ada akuarium yang ditambahkan pasir

4. Ikan Marina : airnya harus air tawar dan akuarium harus besar dan leluasa.

VII. Invertebrata, ada 5 jenis yaitu :

1. Insecta ( stick Insects ) yang terbagi 2 :

Insekta Indian, dapat berumur hingga setahun dan merupakan yang paling mudah untuk dijaga karena dapat ditempatkan dimana saja asalkan berada dalam temperatur ruangan 25oC.

Insekta Besar berukuran anatara 15 – 20 cm, lebih susah dijaga sebab harus ditempatkan pada suhu yang hangat.

2. Siput tanah raksasa

Hewan ini sangat jinak, bila dipegang maka tidak sama seperti siput lainnya, siput ini tidak akan memasukkan kepalanya kedalam cangkang. Panjang 20 cm dan berat 227 gram maka hewan ini diharuskan berada pada tempat yang panas dan lembab ( kotak kaca merupakan solusi terbaik ). Makanan yang diberi dapat bermacam-macam yaitu sayuran, buah, dan dedaunan.

3. Kalajengking


(37)

Berukuran hingga 25 cm harus ditempatkan pada kandang yang dapat mencerminkan lingkungannya sehingga penambahan bebatuan, ranting dan dedauanan sangat penting. Hewan ini cukup diberi makan cacing, jangkrik ataupun sesama invertebrata lainnya.

4. Tarantula.

Makanan tarantula berupa jangkrik, lalat dan insekta lain yang bisa dimakan tarantula. Selain itu hewan ini harus berada pada tempat yang memiliki kelembaban tinggi ( 70% - 80% ) dan udara yang hangat.

5. Invertebrata Marina terdiri dari :

Kepiting Hermit ; harus memiliki kandang yang sangat tertutup dan agak lembab, perlu ditambahkan juga pasir dan bebatuan agar menyerupai habitat aslinya dengan tinggi kandang minimal 45 cm. makanannya sebaiknya makanan hewani daripada makanan dari tumbuh-tumbuhan.

Anemon Laut : sebaiknya disediakan tangki dengan pencahayaan yang baik agar dapat tumbuh dengan baik. Sangat penting untuk ditempatkan berjauhan agar tidak mengganggu pertumbuhan dan penggerakan anemone masing-masing. Hewan ini dapat bertahan hidup sampai 50 tahun dan makanannya sudah tersedia khusus (kemasan).

III.3. Kebutuhan Ruang Hewan

III.3.1. Kucing.

“Dogs come when they are called; cats take a message and get back to you.”

Mary Bly

Kucing adalah hewan peliharaan yang lebih manja dibandingkan dengan hewan peliharaan anjing. Ia tidak akan menjemput/menghampiri pemiliknya jika ia tidak pernah diberi kasih saying seperti dielus dan dipeluk. Hal inilah yang menjadi perbedaan dalam memelihara hewan anjing dan kucing.

Sifat alami hewan ini sebenarnya bukan berkelompok, sebagian dari mereka adalah hewan yang individual. Kita tidak bisa memaksa mereka untuk hidup dalam kelompok, dan jika itu dilakukan hanya akan meningkatkan stress pada hewan ini. Hal ini menjadi pertimbangan mendasar dalam merancang ruang yang nyaman untuk kucing.

Standar ruang kandang nyaman minimum untuk satu ekor kucing adalah 30 ft3 ditambah dengan ruang bermain, tempat tidur, dan sanitasinya. Untuk mendapatkan ruang yang nyaman yang berisikan kandang-kandang kucing ditambah dengan area bermain,


(38)

tempat pembuangan/pembersihan dan meja grooming (perawatan bulu) 2 2 1

kali luas kandang kucing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa:

• Ukuran volume kandang kucing adalah 2,5 ft x 4 ft x 3 ft = 30 ft3. • Luas kandang kucing adalah 2,5 ft x 4 ft = 10 ft2

• Luas ruangan kandang kucing adalah 2 2 1

x 10 ft2 = 25 ft2

III.3.2. Anjing.

Anjing sangat peka dan memiliki naluri atau insting yang kuat sebagai indera keenamnya. Hewan ini mampu merekam sasuatu atau bereaksi terhadap kondisi sekitarnya. Naluri itu muncul dari dirinya untuk melakukan sesuatu sehingga hewan ini tidak bisa ditipu dan direkayasa. Kelebihan ini membuat anjing bisa membedakan penjahat atau sahabat, sehingga hewan ini sangat disukai oleh manusia.

Berurine adalah salah satu kebiasaan anjing yang dilakukan secara rutin setiap harinya. Bagi anjing pejantan berurine merupakan penanda wilayah kekuasaannya. Ada kebiasaan lainnya seperti mengunyah, menggali, mienggonggong dan manja. Hal ini menjadi perhatian penting dalam merancang ruang untuk anjing, dalam segi kenyamanan fisik dan psikologinya.

Ruang untuk anjing menurut standar USDA (United States Departmen of Agriculture), Animal Welfare Standard, bab3, paragraph 3.8, tentang perencanan kandang kennel. Kebutuhan luas lantai untuk seekor anjing adalah :

[ Panjing ( dari ujung hidung hingga ujung ekornya ) + 15 cm ]2 = Lanjing cm2

Untuk luasan kandang per ekor anjingnya adalah 2 kali dari Lanjing

Untuk kandang yang berkapasitas lebih dari satu ekor anjing = total seluruh Lanjing x 2 Gambar 3.17 . Sketsa konsep desain rancangan ruang kandang kucing (sumber :ww.cfa.org)


(39)

“Dogs love company. They place it fi rst on their short listof needs.” J.R. Ackerley

Pada dasarnya anjing adalah makhluk yang hidup berkelompok (makhluk sosial). Selain anjing senang beraktivitas berjalan dan bermain, mereka senang juga untuk berinteraksi dan bermain dengan sesamanya. Maka sangat diperlukan sebuah fasilitas yang menyediakan area taman bermain anjing atau DEA (Dog Exercise Area). DEA merupakan tempat bagi hewan anjing-anjing ini untuk beraktifitas olahraga, bermain sekaligus berinteraksi. Standar DEA atau taman anjing yang nyaman menurut Arlington County Open Space Master Plan, luas DEA untuk kapasitas satu ekor anjing adalah 450 ft2. Ukuran minimal DEA adalah 10000 ft2 yang dapat menampung kapasitas sebanyak 22 ekor anjing.

Untuk tembok pembatas taman minimal setinggi1,2 meter. Bahan material untuk pembatas bisa dari kayu, pagar besi, ataupun dengan vegetasi alami (gambar 3.18 )

Material pada permukaan lapangan sebaiknya meminimalkan pemakaian elemen keras. Anjing sangat suka “mengendus” (menggunakan indera penciumannya) ke daerah sekelilingnya atau kemana pun anjing berjalan. Sehingga sangat dianjurkan menggunakan elemen yang lembut seperti rerumputan, hal ini untuk mencegah luka pada hidungnya akibat bergesekan pada benda keras.

III.3.3. Mamalia Kecil.

 Hamster, Tikus, Kerikit

Karena hewan-hewan ini hewan pengerat maka kandang yang terbuat dari bahan kayu, triplek, bambu, karton, dan bahan-bahan yang mudah dikerat sebaiknya dihindari. Karena jika menggunakan bahan tersebut dapat maka kandang akan mudah untuk dirusak/dijebol, sehingga kemungkinan untuk hewan-hewan ini lolos sangat besar. Untuk itu digunakan bahan kawat yang anti karat, jeruji plastic, atau kaca untuk kandang mereka.

Gambar 3.18. Sketsa standar ukuran tinggi pagar dan bahan-bahan pagar pembatas taman


(40)

Ukuran kandang umumnya berukuran lebar 15 cm x 10 cm x 15 cm atau 15 cm x 10 cm x 20 cm. Lantai kandang sebaiknya dibuat dari bahan yang kuat, keras dan padat,tahan keropos, dan empuk, mudah menyerap cairan, dan mudah dibersihkan. Lingkungan kandang harus berudara segar, cukup disinari matahari dan tidak lembap.

 Kelinci

Kelinci merupakan hewan yang hidup berkelompok dan dapat berkembang biak sangat cepat. Kelinci juga hewan yang gesit dan lincah, dapat melompat, lari menyusup dan masuk kedalam lubang.

Kelinci sebagai hewan kesayangan dapat dipelihara di dalam rumah (indoor) atau di luar rumah (outdoor), tetapi dapat ditempatkan dalam kandang. Konstruksi kandang outdoor dan indoor sama, hanya ukurannya yang berbeda, yaitu kandang outdoor lebih luas.

III.3.4. Burung.

Perilaku burung cukup aktif bergerak, seperti makan, minum, menelesik, dan bersosialisasi dengan kawan-kawannya. Dan riuhnya kicauan burung akan terasa lebih indah bila dipadukan dengan keserasian lingkungan yang lebih ekologis dengan keasrian taman dan kolam kecil. Lingkungan yang ekologis dan alami dapat memberi rasa nyaman bagi burung-burung tersebut dan juga bagi para pemilik hewan. Maka diperlukan sarana dan prasarana yang dapat saling menunjang sehingga para penghuni bangunan dapat melakukan kegiatan dengan lancar.

Sarana pokok dalam pemeliharaan burung yang utama adalah sangkar atau aviari. Sangkar harus dapat melindungi burung-burung gangguan dan musuh-musuh alaminya

seperti, kucing, tikus, musang, dan ular. Untuk menghindari itu, sangkar harus kuat, dan Gambar 3.19. Kandang sebaiknya luas, agar dapat ditempatkan vegetasi alami didalamnya sehingga suasana


(41)

aman. Sangkar burung diusahakan memperoleh banyak sinar matahari pagi untuk kenyamanan kesehatan burung, dan dihindari dari matahari terik.

Untuk penempatan sangkar di dalam atau di luar ruangan, tergantung dari jenis burung. Untuk burung berkicau dan burung hias serta ukurannya dari kecil hingga sedang dapat diletakkan di dalam ruangan (indoor). Sedangkan untuk jenis burung besar seperti elang, ayam hutan, bekisar dan kuau dapat ditempatkan di luar ruangan (outdoor).

Bentuk dan ukuran sangkar dapat berupa segi empat persegi panjang atau berbentuk kapsul yang agak lebih rumit dengan ukuran panjang 3 m, lebar 2 m, dan tinggi 3 m, serta pintu masuk dengan lebar 0,75 cm, dan panjang 1 m. Bentukan sangkar lainnya dapat juga dibuat dengan bentuk segi dilengkapi dengan sebuah koridor yang berfungsi sebagai pelayanan dan pengamatan burung, serta perlindungan agar burung tidak lolos keluar dari sangkarnya. Aviari berukuran 3 m x 2 m 3 m dapat diisi empat ekor burung.

Perlengkapan aviari dilengkapi dengan tnggeran yang cukup di sekitar puncak sangkar maupun di sekitar permukaan tanah. Selain itu sangkar juga dilengkapi dengan tempat pakan, kolam air (untuk minum dan mandi) dan bak pasir (untuk mandi pasir dan kebutuhan mineral burung), dan dilengkapi dengan saluran air yang memadai.

III.3.5. Ikan.

Dalam hal ini jenis ikan dibagi atas 2 ukuran yaitu ikan air tawar besar dan ikan air laut. Ukuran akuarium tidak hanya harus disesuaikan dengan luas ruangan tempat akuarium tersebut akan dipajang tetapi harus juga sesuai dengan jenis, jumlah, ukuran dan sifat ikan yang akan dipelihara. Volume akuarium yang ideal untuk ikan air tawar minimal 90 liter atau berukuran 70 cm x 30 cm x 40 cm. Model akuarium lainnya adalah bentuk tinggi dan bentuk pendek. Akuarium bentuk pendek ukurannya lebih besar dari tingginya, dan permukaan airnya lebih luas, sehingga ikan lebih leluasa bergerak. Akuarium bentuk tinggi lebih dalam namun tidak banyak pengaruhnya pada ikan lebih cenderung bergerak mendatar daripada naik-turun.

Ukuran akuarium yang lebar dan tinggi relatif sama umumnya sering dipakai. Ukuran akuarium biasanya menggunakan rumus sebagai beriukt

Tinggi > 1 ∕ 2 panjang Lebar < 1 ∕ 2 panjang

Untuk ukuran akuarium yang lebar banyak digunakan untuk sebagai penampungan sementara saja. Rumus untuk ukuran akuarium tersebut adalah sebagai berikut.


(42)

Lebar > 1 ∕ 2 panjang

Menurut Fish Welfare, kapasitas akuarium laut yang ideal minimal adalah 55 gallon ( 55 gallon x 4 liter = 220 liter ). Dengan rincian ukurannya, panjang 70 cm, lebar 50 cm, dan dalam ( tinggi air ) 60 cm. Tinggi akuarium cukup 70 cm, sehingga ada ruang antara permukaan air dengan batas atas akuarium sekitar 10 cm.

Variasi ukuran akuarium yang mempunyai kapasitas 55 gallon, cukup banyak, misalnya panjang 90 cm, lebar 60 cm dan tinggi ( air saja ) 40 cm. Ukuran yang lain dengan kapasitas sama, panjang 90 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 60 cm. Dengan panjang 100 cm, lebar 45 cm dan tinggi air 50 cm juga menghasilkan kapasitas sekitar 220 liter ( 55 gallon ). Ukuran tersebut dikatakan ideal karena faktor dari sudut penerangan/pencahayaan (Lighting Requirement). Akuarium laut, terlebih-lebih bagi yang orientasi ke koral (corals

reef ) membutuhkan pencahayaan yang sempurna. Persyaratan penerangan/pencahayaan ini

bukan saja pada kwalitas/intensitas cahaya saja, juga mengenai penyebaran cahaya ke segala sudut akuarium.

III.3.6. Reptil, dan Amphibia.

 Ular

Ciri-ciri karakteristik ular yaitu:

• Tubuh yang elastis sehingga dapat melilit dan melingkar serta merayap horizontal atau vertikal.

• Habitat aslinyanya dapat hidup di tanah, pohon, liang dalam tanah, sampai di perairan (air tawar maupun air asin).

• Mempunyai temperamen yang sangat bervariatif. • Sangat individual.

Setelah melihat sifat-sifat di atas maka untuk kandang ular tidak perlu yang luas, tetapi cukup tinggi. Kandangnya dapat berbentuk akuarium (dari kaca atau pixelglass), dengan kandang ini lingkungannya dapat terjaga dan pemelihara dapat melihat ular dari luar. Kandang dari kawat tidak baik untuk ular dikarenakan keadaan lingkungan belum tentu sesuai untuk ular itu sendiri, dan dikhawatirkan ular dapat terluka oleh kawat. Atap dan lantai tidak bolah ada celah, untuk itu sebaiknya atap dan lantai jangan terbuat dari kawat.

Kandang perlu dilengkapi dengan kolam untuk berendam agar stabilitas suhu dan kelembapan tubuh dan kandang terpelihara. Luas dan dalamnya disesuaikan dengan tubuh ular.


(43)

 Iguana

Iguana memiliki indera pendengaran, penglihatan, dan pembauan yang sangat tajam. Bila ada bahaya, iguana akan segera meloncat dari pepohonan ke sungai dan segera berenang dengan untuk menylamatkan diri. Iguana tidak hanya lincah dan gesit, namun juga perenang yang lihai.

Untuk kandang iguana didasarkan pada kemudahan untuk melakukan sanitasi kandang. Sehingga mudah untuk dibersihkan dan kesehatan iguana pun terjaga. Ukuran kandang harus sesuai dengan ukuran tubuh iguanan untuk keperluan geraknya.

Iguana menyukai lingkungan yang hangat,berkisar30-390 C. untuk itu kandang perlu dilengkapi dengan jendela untuk bisa mendapat sinar matahari. Sinar matahari diperlukan untuk sumber sinar ultraviolet (UV) untuk membangun vitamin D3. Bila tidak dapat maka kandang harus dilengkapi lampu UV buatan. Lampu UV buatan harus dilindungi dengan bahan penghantar panas agar tidak langsung mengenai tubuh iguana.

Habitat aslinya iguana suka berjemur diatas bebatuan sungai atau di pokok pohon. Untuk itu kandangnya harus dilengkapi oleh elemen-elemen tersebut yang diletakkan di tempat yang terkena matahari.

 Kura-kura

Jenis kura-kura yang banyak dipelihara yaitu, kura-kura alligator, kura-kura kepala babi (Carettochelys insculpta), kura Galapagos (Geochelone electhantopus), kura-kura kotak-kotak (Terrapene sp), dan kura-kura-kura-kura mata-mata.

Kandang untuk anak kura-kura dapat berupa akuarium berisi air dan bebatuan atau kayu yang tingginya melebihi dari permukaan air agar anak kura-kura dapat berjemur diatasnya. Tipe dan luas kandang untuk kura-kura dewasa tergantung jumlah jenis dan ukuran kura-kura dewasa. Kandang harus dilengkapi dengan kolam seluas 2/3 luas kandang dan 1/3 berupa daratan. Daratan harus dilengkapi dengan batu-batuan dan tanaman hijau tempat persembunyiannya.

Sinar matahari langsung akan kehilangan daya ultravioletnya bila harus melewati fiber atau kaca jendela. Bila sinar matahari tidak dapat langsung masuk maka kandang perlu dipasangkan lampu UV artificial. Lampu ini dinyalakan selama 10-12 jam sehari pada waktu udara cerah atau 12-14 jam sehari pada waktu cuaca mendung atau gelap.

III.4. Fasilitas-Fasilitas Pet World


(44)

Sarana medis (kesehatan dan perawatan) untuk hewan-hewan peliharaan. 2. Tempat Penitipan Hewan.

Pelayanan penitipan dan penginapan bagi hewan-hewan peliharaan yang hendak ditinggal oleh pemiliknya sementara.

3. Salon Hewan.

Sarana pemeliharaan kebersihan dan kecantikan hewan-hewan peliharaan. 4. Pet Shop.

Tempat penjualan hewan-hewan peliharaan dan segala kebutuhan perlengkapan bagi hewan-hewan peliharaan itu sendiri.

5. Wadah Exibisi dan Perlombaan Hewan Peliharaan.

Wadah tempat diadakannya perlombaan-perlombaan antar hewan peliharaan. 6. Cafeteria.

Tempat pelayanan penjualan makanan dan minuman. 7. Kantor Pengelola Pet World

Tempat Pemilik Pet World mengatur segala kegiatan yang terjadi didalam Pet World.

III.5. Program Kegiatan

Para pengguna fasilitas-fasilitas Pet World ini dapat dikategorikan menjadi 3 bagian, yaitu:

Tabel 3.5. Penghuni Petworld dan Kegiatannya

No Penghuni / Pemakai Kegiatan

A Pengunjung • Membeli hewan peliharaan atau membeli perlengkapan hewan.

• Perawatan kesehatan hewan peliharaan

• Perawatan kecantikan dan kebrsihan hewan peliharaan • Pengunjung sekadar melihat hewan-hewan di Pet World

ataupun menonton kegiatan exhibisi yang berlangsung. • Menitipkan hewan peliharaannya

B Pekerja yang bertugas/melakukan kegiatan di dalam Pet World terbagi atas 5 tim 1. Penjualan Hewan dan Perlengkapannya


(45)

• Menjual makanan dan perlengkapan kebutuhannya • Menjaga kebersihan toko

2. Rumah Sakit Hewan

Dokter Hewan • Memeriksa, mendiagnosa, mengobati, dan mengoperasi hewan

• Memberi vaksinasi kepada hewan

Perawat/suster • Merawat dan menjaga kondisi hewan yang dirawat-inap • Mengawasi perkembangan kondisi kesehatan hewan. Tim Teknis

Laboratorium

Meriset sampel penyakit hewan, mendignosa, meracik dan membuat sampel obat penyakit hewan.

Kennel Boys Merawat dan menjaga hewan-hewan yang dirawat inap. Cleaning servis Membersihkan ruangan agar tetap higienis

Tim Rawat Taman dan Kuburan Hewan

• Menanam dan merawat tanaman-tanaman. • Menyediakan kuburan hewan

Tim Administrasi atau Tata Usaha

Melakukan pembukuan, mengatur dan menjaga arsip-arsip/file pasien.

3. Penitipan Hewan

Dog Trainer • Membawa anjing bermain ke area bermain khusus anjing • Menjaga dan melatih anjing agar tetap sehat dan tidak

stress

Pegawai Mengurus, menjaga dan merawat hewan-hewan peliharaan titipan

Cleaning Servis • Memandikan hewan peliharaan

• Menjaga kebersihan kandang hewan agar tetap higienis Administrasi atau

Tata Usaha

Melakukan pembukuan, mengatur dan menjaga arsip-arsip/file hewan yang menginap.

4. Salon Hewan Tim Styler Khusus

Hewan •

Merawat dan mencukur bulu hewan • Menggunting kuku, dan

• Memandikan dan mengeringkan bulu hewan Administrasi Salon Melakukan pembukuan, mengatur dan menjaga

arsip-arsip/file penting 5. Servis

Supir Ambulan Memgantar dan menjemput hewan peliharaan yang sakit ke rumah sakit.

Supir Pet Taxi Mengantar dan menjemput hewan peliharaan titipan serta yang dari salon hewan


(46)

Tim Satpam Penjaga keamanan dan ketertiban Pet World

C Pengelola Mengatur, dan mengawasi pengelolaan fasilitas-fasilitas yang ada didalam kompleks Pet World.

III.6. Kebutuhan Ruang

Tabel 3.6. Kebutuhan Fasilitas dan Kebutuhan Ruang Petworld

No Fasilitas Kebutuhan Ruang

1 Rumah Sakit Hewan A. Pelayanan Medis • Lobby

• Resepsionis • Ruang Data • Ruang Tunggu • Apotik

• Ruang Racik dan Penyimpanan Obat • Toilet Pengunjung

• Ruang Pemeriksaan Awal • Ruang Penanganan Medis • Ruang Pemeriksaan Sinar-X • Ruang Sterilisasi

• Ruang Gelap • Ruang Film • Ruang Operasi

• Ruang Persiapan Hewan • Ruang Persiapan Staff Medis • Ruang Mandi/Ganti Staff • Gudang

B. Perawatan Medis • Ruang Rawat Intensif • Ruang Perawatan • Ruang Konsultasi • Ruang Kabag Perawatan • Ruang Pengawas

• Laboratorium

• Ruang Kabag Laboratorium C. Staff Rumah Sakit Hewan


(47)

• Ruang Dokter / Paramedis

• Ruang Administrasi Umum Rumah Sakit Hewan • Ruang Kennel Boys

• Ruang Tidur Tugas Malam • Ruang Pertemuan Rapat D. Servis

• Ruang Pakan Satwa • Dapur Staff / Karyawan • Ruang Laundry / Linen • Gudang Pakan Satwa • Krematorium

• Ruang Utilitas 2 Penitipan Hewan • Lobby

• Respsionis • Ruang Periksa

• Ruang Kandang Kucing • Ruang Kandang Anjing • Ruang Bermain Indoor • Ruang Bermain Outdoor. • Dapur Pakan

• Ruang Kennel Boys • Ruang Dog Trainer • Ruang Pegawai

• Kamar Mandi Karyawan • Gudang

3 Salon Peliharaan • Ruang Mandi

• Ruang Cukur / Blow • Lobby

• Ruang Tunggu Peliharaan • Ruang Karyawan

• Kamar Mandi Pengunjung • Kamar Mandi Karyawan • Gudang

• Kasir

4 Toko Perlengkapan Hewan • Area Penjualan • Area Kasir • Loker


(48)

• Kamar Mandi Pengunjung • Gudang

5 Cafeteria • Ruang Makan

• Dapur • Kasir • Pantry • Loker

• Kamar Mandi Karyawan • Kamar Mandi Pengunjung • Gudang

6 Pengelola Petworld • Ruang Direktur Utama • Ruang Manajer Petworld • Ruang Sekretaris

• Ruang Pegawai

• Sekurity dan Informasi • Lobby

• Ruang Rapat

• Kamar Mandi Karyawan • Pantry

7 Fasilitas Penunjang • Garasi • Ruang Supir


(49)

III.7. Studi Banding Proyek

III.7.1. Happy Pets Hotel

Happy Pets Hotel, sebuah kawasan hunian yang asri, nyaman dan menyenangkan untuk anjing. Sesuai dengan motonya “One Stop Dog’s Entertainment”, mereka membuat sebuah konsep penitipan, pelatihan, perawatan dan pembiakan anjing yang berorientasi kepada kenyamanan fisik dan psikis dari anjing yang dititipkan, sehingga anjing dapat melakukan aktifitas dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya senyaman dan senatural mungkin.

Udara yang bersih, dan lingkungan yang jauh dari pusat kegiatan / perkotaan, di mana masih banyak pohon-pohon rindang, membuat suasana semakin terasa dekat dengan alam dan dapat membuat anjing betah dan gembira melakukan apa yang diinginkannya. Fasilitas-Fasilitas

A. Tempat Penitipan ( Boarding )

Semua hewan, apabila dipindahtangankan akan mengalami depresi. Tempat, suasana, lingkungan yang berbeda adalah beberapa faktor penyebab depresi pada hewan. Apalagi jika hewan tersebut hanya diletakkan di dalam kandang di tempat barunya, membuatnya bertambah depresi. Diperlukan waktu supaya hewan-hewan tersebut merasa nyaman dan dapat beradaptasi di tempat barunya.

Gambar3.20. fasilitas lapangan bermain outdoor untuk anjing (atas), gambar salah satu area lintasan joging untuk anjing (kanan).

(sumber :www.rumah-terraria.com)


(50)

Happy Pets Hotel memiliki konsep tempat penitipan yang tidak membuat hewan merasa tertekan dan stress ketika berada ditempat tinggal / kandang mereka yang baru, dengan suasana yang lapang dan terbuka serta pemandangan hijauan disekelilingnya dapat membuat mereka merasa leluasa dan dapat merasakan udara yang

bersih. Gambar3.21. Kandang hewan anjing.

(sumber :www.rumah-terraria.com)

Gambar sirkulasi ruang luar, gambar kiri merupakan gambar kandang anjing yang bersebelahan langsung dengan lapangan outdoor (gambar tengah) dan lintasan jogging track anjing

Kandang untuk anjing berjemur atau beristirahat setelah bermain diluar.

Penataan lansekap dan vegetasi yang tertata rapi membuat para hewan anjing ini merasa nyaman ketika berada dilingkungan tersebut


(51)

B. Tempat Perawatan ( Grooming )

Tidak hanya manusia yang membutuhkan salon kecantikan. Kulit dan bulu anjing perlu perawatan secara berkala secara teratur dan terus menerus dengan cara yang tepat untuk menjaga keindahan dan kesehatan kulit dan bulunya.

Tetapi seringkali karena kesibukkan yang luar biasa dari para pemilik anjing, membuat mereka tidak sempat untuk memandikan anjing kesayangannya. Rumah Terraria menyediakan fasilitas

grooming untuk para penyayang anjing yang tidak sempat memberikan perawatan kepada

anjing kesayangannya.

Selain kulit dan bulu menjadi sehat, anjing Anda akan merasa segar dan bersemangat setelah menjalani proses grooming ini, seperti layaknya kita setelah habis mandi.

C. Pelatihan Anjing

Anjing yang sehat, aktif, bersemangat, tetapi tidak liar dan patuh adalah idaman setiap pemilik anjing. Anjing yang sehat adalah anjing yang selalu gembira dan selalu aktif bergerak. Terkadang keaktifannya itu dapat membuat kita sebagai pemilik anjing tersebut menjadi repot / kesulitan mengatur anjing. Anjing yang selalu gembira, aktif, tapi penurut adalah gambaran anjing yang diidam-idamkan oleh pemiliknya.

Untuk mendapatkan anjing dengan kriteria-kriteria tersebut, terdapat jasa pelatihan kepatuhan dasar (basic obedience) dengan konsep kasih sayang. Di dukung oleh

pelatih-Gambar 3.23. tempat fasilitas grooming

(sumber :www.rumah-terraria.com)

Gambar 3.24. Kegiatan pelatihan anjing. Anjing peliharaan yang dititipkan akan mendapat pelatihan anjing yang ditangani oleh pelatih anjing yang berpengalaman. (sumber :www.rumah-terraria.com)


(52)

pelatih yang berpengalaman yang pada dasarnya adalah penyayang anjing, akan membuat anjing merasa senang berlatih.

Selain kepatuhan dasar, termasuk di dalam pelatihan ini adalah pembinaan fisik. Seperti membawa anjing untuk diajak berjalan, berlari dan bermain di lapangan rumput yang luas bersama-sama dengan anjing-anjing yang lain, kemudian setelah itu anjing akan beristirahat sambil menunggu giliran untuk memulai latihan. Sesi terakhir, anjing-anjing tersebut akan dilatih untuk berenang untuk memperkuat fisik, stamina serta struktur tubuh.

III.7.2. Rumah Sakit Hewan Ragunan, Jakarta

Rumah Sakit Hewan Ragunan Jakarta ini merupakan rumah sakit hewan terlengkap di Indonesia ( dari segi fasilitas dan perawatan ) yang dibawah kepemilikan perusahaan swasta yaitu PT. Pramukart Semesta. Selain itu rumah sakit ini dikategorikan ke Rumah Sakit Hewan untuk Hewan Kecil ( khusus hewan anjing dan kucing ) jadi bagi hewan-hewan lain yang ingin berobat tetap dapat dilakukan di rumah sakit ini namun hanya sebatas konsultasi dan rawat jalan (tidak disediakan fasilitas untuk hewan lainnya).

Fasilitas Medis yang terdapat pada rumah sakit yaitu : a. Unit Medis

1. Unit Poliklinik dan Gawat Darurat

Gambar 3.26. (kanan) Proses pelatihan renang anjing, anjing dibujuk dan digiring masuk ke dalam kolam renang, pelatih mengawasi dan membimbing anjing tersebut agar dapat berenang di air, setelah berenang anjing tersebut dibelai dan dipuji atas keberhasilan anjing tersebut.

(sumber :www.rumah-terraria.com)

Gambar 3.25. (atas) Lintasan jogging track bersebelahan dengan lapangan bermain outdoor. (sumber :www.rumah-terraria.com)


(53)

2. Unit Rawat Inap:

a. Berdasarkan penyakit

i. Penyakit tidak menular ii. Penyakit menular iii. Penyakit kulit b. Berdasarkan jenis hewan:

i. Campur

ii. Khusus kucing. 3. Unit Laboratorium Diagnostik. 4. Unit Bedah

5. Unit Radiologi 6. Unit Nutrisi. b. Unit Penunjang

1. Tata Usaha ( resepsionis dan administrasi ) 2. Petshop

3. Apotik

4. Ambulance dan Pet Taxi 5. Penguburan

Personalia Rumah Sakit Hewan ini terdiri dari :

1. Kepala/General Manager 7. Team Paramedis

2. Asisten Manager 8. Team Teknis Laboratorium 3. Team Konsultan 9. Team Kennel Boys

4. Team Dokter Inti 10. Team Cleaning 5. Dokter Kerjasama 11. Team Satpam

6. Team Administrasi/TU 12. Team Perawat Taman dan Penguburan Pembagian tugas berdasarkan grup adalah:

1. Yang langsung menangani hewan : a. Dokter

b. Paramedis : Paramedis Umum Paramedis Nutrisi

c. Kennel Boys ( perawat ruangan dan kandang ) 2. Grup yang tidak menangani hewan secara langsung :

c. Administrasi d. Laboratorium


(54)

e. Cleaning Servis / Petugas Kebersihan f. Satpam

g. Petugas Kubur.

Setiap harinya Rumah Sakit Hewan ini selalu kedatangan 75 ekor anjing dan kucing ( angka tertinggi )

III.7.3. Salon Hewan Doggie House, Jakarta

Salon ini dibangun pada tahun 1990 di kawasan kelapa Gading, Jakarta. Pada awal mulanya salon ini sedikit memperoleh tanggapan dari masyarakat, tapi setelah tahun 1994 mulai dipenuhi oleh hewan-hewan peliharaan ( anjing dan kucing ) setelah ditambahkan fasilitas antar-jemput ( tetapi terbatas pada kawasan sekitarnya saja ). Rata-rata anjing dan kucing yang dating berkisar hingga 20 ekor setiap harinya. Pelayanan yang disediakan oleh salon ini adalah :

1. Mandi, cukur

2. Membersihkan kuku dan telinga 3. Grooming

Gambar 3.26. Foto fasilitas-fasilitas yang tersedia di dalam Salon Hewan Doggie House. (sumber :www.salondoggiehouse.com)


(55)

BAB IV

ELABORASI TEMA

IV.1. Pengertian Zoomorfik

Zoomorfik berasal dari Bahasa Yunani zōon yang berarti hewan, dan morphē yang berarti bentuk. ini dapat didefenisikan sebagai berikut:

1. Perlambangan bentuk tubuh hewan atau karakteristik-karakteristik bentuk yang dimiliki oleh hewan.

2. Menggunakan gambaran hewan dalam seni dan desain atau catatan simbol-simbol hewan.

3. Pandangan perilaku manusia dalam konteks perilaku hewan (memperbandingkan) Di bidang arsitektur, bangunan yang dirancang meniru makhluk hidup di alam kini merupakan fenomena baru, sehingga dikenallah istilah “Zoomorphic” atau arsitektur meniru binatang. “Zoomorphic adalah perpaduan antara arsitektur dan biology”, menurut Hugh Aldersey-Williams, kepala museum Victoria and Albert di London, Inggris (2001), yang beberapa waktu lalu mengadakan pameran tentang zoomorfik. Sejumlah bangunan yang terilhami binatang telah didirikan, di antaranya meniru bentuk burung, ikan, udang, paus, atau bentuk-bentuk biologis seperti tulang, iga, dan mata serangga. Salah satu contohnya adalah stasiun kereta api di Prancis sebagaimana tampak pada gambar dibawah.

Zoomorfik merupakan salah satu trend baru di dalam dunia arsitektur yang terinspirasi oleh hewan-hewan di dalam kerajaan hewan ( Kingdom Animalia ). Baik secara struktur, visual maupun organik, bangunan yang menganut bentuk-bentuk dari kerajaan hewan, menghasilkan bentuk dan desain yang luar biasa dengan fungsi dengan cara yang baru.

Gambar 4.1.Lyon-Satolas Airport Railway Station, karya dari arsitek Santiago Calatrava, yang dulunya merupakan stasiun kereta api pada tahun 1987 dan kini bertambah fasilitasnya yaitu bandara udara, pada tahun


(56)

Dari sejak abad yang lalu sudah banyak bangunan-bangunan yang terinspirasi kepada alam semesta. Dan dengan memakai material-material bangunan yang baru dan bantuan dari software desain komputer memungkinkan segala bentuk bangunan ini dapat tercipta dengan leluasa dan bebas. Dan pemakaian analogi hewan di dalam pengerjaan arsitektur ini dapat menjangkau hingga ke seluruh bentuk di dalam kerajaan hewan. Hal ini termasuk rumah-rumah seperti bintang laut dan kupu-kupu, museum seperti hewan armadillo dan kokon, dan lain-lain.

Seorang kurator Zoomorfik, Hugh Aldersey – Williams (2001), berkata :

"Some of the most arresting and interesting architecture being designed today by the world's greatest architects is inspired by animal forms, either in a very direct way or when architects borrow more subtly from the biological world. Some of the architecture is whimsical and fantastic, but there is also a serious scientific impulse. As architects learn more from the world of biology, they will be able to create buildings more in harmony with both the natural and built environment."

Dari perkataannya diatas dapat diterjemahkan, bahwa “hal yang paling menarik dalam desain mereka, para arsitek dunia terinspirasi oleh bentukan-bentukan hewan, ada yang memakai langsung bentukannya dan ada juga yang memakai dari bentuk hingga ke unsur terdalam biologisnya. Beberapa karya arsitektur ada yang fantastik dan menakjubkan, namun ada juga yang betul-betul hasil dari pendalaman penerapan sains. Sebagai arsitek mendalami tentang dunia biologi, membuat mereka mampu menciptakan bangunan-bangunan yang lebih harmonis antara alam dan lingkungan binaannya.”

IV.2. Interpretasi Tema

Istilah Arsitektur “Zoomorphic” dimulai pada pameran Zoomorfik di Museum Victoria & Albert London, yang mana acara tersebut menampilkan gelombang baru pada arsitektur kontemporer yang terinspirasi oleh hewan-hewan.

Para arsitek yang ingin menerapkan kembali rancangan mereka itu kembali kepada bentukan alam maupun bentuk organisme. Ketertarikan mereka dalam mencari inspirasi tersebut kebanyakan dengan mempelajari ilmu biologi yang menghasilkan keluaran desain bangunan yang bermacam-macam bentuknya. Hasil bentukan-bentukan bangunan ini dibagi atas dua macam:

1. Bangunan yang mengambil unsur biologis, dan ini bisa berupa bagian-bagian dari bentuk hewan untuk tujuan simbolik;


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ching, Francis, D.K., 1985, Arsitektur, Bentuk Ruang dan Susunannya, Penerbit Erlangga, Bandung.

De Chiara, Joseph dan Callender John, 1980, Time Saver Standart of Building Types, Mc Graww Hill Book Company, New York.

Engel, Heinrich, 1971, Structure System, Van Nostrand Reinhold Company, New York. Harris, Cyrill M 1975, Dictionary of Architecture and Construction, Mc Graww Hill Book

Company Ltd, New York.

Heidi S. Erickson, Ph.D. Animal Welfare Information Center, U.S. Departmen of Agriculture

Neufret, Ernst dan Sjansu Amril, 1995, Data Arsitek Jilid 2 Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Neufret, Ernst, 1995, Data Arsitek Jilid 1 Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta. http.www.cfa.org.