DEFENISI, ETIOLOGI, DAN PATOFISILOGI INTRAOSSEUS

Yemima Ayu S : Gambaran Radiografi Intraosseus Neurilemmoma Pada Mandibula, 2010.

BAB 2 DEFENISI, ETIOLOGI, DAN PATOFISILOGI INTRAOSSEUS

NEURILEMMOMA PADA MANDIBULA Pada tahun 1910, Verokay pertama kali menemukan kelompok tumor neurogenik yang dinamakan sebagai ‘neurinomas’. Pada tahun 1935, dituliskan bahwa sekelompok tumor tersebut berkembang dari elemen pembungkus saraf dan kelompok saraf tersebut dinamakan ‘neurilemmomas’. 4 Eversole 1969 menuliskan penemuan tumor neurogenik dalam rahang, dimana ditemukan 18 kasus neurilemmoma dan 11 kasus neurofibroma soliter. 7 Seiring dengan perkembangan teknologi kesehatan, ditemukan lebih banyak kasus tumor neurogenik dalam rahang. Dalam literatur medis terbaru, terdapat 44 kasus intraosseus neurilemmoma pada rahang : 39 pada mandibula dan 5 pada maksila. 8 Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai salah satu tumor jinak saraf dalam rahang yaitu intraosseus neurilemmoma pada mandibula. 2.1 Defenisi Neurilemmoma Neurilemmoma, disebut juga schwannoma, neurinoma, perineural fibroblastoma, peripheral glioma dan peripheral nerve sheath tumour, adalah tumor jinak derivat neuroektodermal berkapsul, berkembang lambat, dan berasal dari sel schwann, yang merupakan sel sheath yang membungkus serabut saraf bermielin, yang berdiferensiasi. 9 Sel schwann pembentuk neurilemmoma berasal dari neural crest. Yemima Ayu S : Gambaran Radiografi Intraosseus Neurilemmoma Pada Mandibula, 2010. Massa tumor ini berkembang dari tepi saraf dan memiliki pola histologis yang unik. 3 Neurilemmoma biasanya bersifat soliter walaupun dapat juga bersifat multipel. 10 Gambar 1. Differensiasi sel schwann 11 Neurilemmoma dapat berkembang dari sel schwann pada saraf perifer, kranial, dan autonom, serta sering terjadi pada saraf sensori. Lesi tumor ini juga sering terjadi bersamaan pada pasien dengan neurofibromatosis. 4 Neurilemmoma dapat berkembang di bagian tubuh mana pun, tapi paling sering berlokasi pada leher dan kepala, dimana dilaporkan sepertiganya terjadi pada regio ini. Pada regio intraoral, neurilemmoma sering berlokasi pada lidah, palatum, dasar mulut, mukosa bukal, bibir dan gingiva. 9,12 Kadang-kadang, tumor ini dapat berkembang di dalam tulang dan menghasilkan ekspansi tulang yang biasa disebut intraosseus neurilemmoma. Intraosseus neurilemmoma memiliki presentase kurang dari 1 dari tumor yang berkembang dalam tulang. 2,4 Yemima Ayu S : Gambaran Radiografi Intraosseus Neurilemmoma Pada Mandibula, 2010. Dari seluruh kasus intraosseus neurilemmoma, mandibula merupakan daerah yang paling sering terlibat, khususnya bagian posterior corpus dan ramus mandibula, berkaitan dengan letak jalur intraosseus nervus alveolaris inferior. Sedangkan kasus pada simfisis mandibula jarang terjadi. Neurilemmoma intramandibular berkembang dari saraf dalam mandibula. 2,5,6 2.2 Etiologi dan Patofisiologi Intraosseus Neurilemmoma pada Mandibula Etiologi intraosseus neurilemmoma pada mandibula sampai saat ini tidak diketahui. 1,3,4 Neurilemmoma bisa dihubungkan dengan penyakit von Recklinghausen, dimana pada penyakit ini, sering dijumpai tumor multipel. 3 Walaupun sampai saat ini etiologi neurilemmoma belum diketahui, tapi terdapat pernyataan bahwa lesi ini berkembang oleh karena proliferasi sel-sel schwann pada suatu saat dalam perineurium. Lesi ini akan menyebabkan perubahan posisi dan tekanan terhadap jaringan saraf normal di sekitarnya. 12 Terdapat tiga mekanisme yang menjelaskan bagaimana neurilemmoma dapat melibatkan tulang, yaitu: 2,5,8,9 1. Tumor dapat berkembang tepat di dalam tulang. 2. Tumor dapat berkembang dalam kanal nutrien dan menghasilkan pelebaran kanal. 3. Tumor jaringan lunak atau tumor periosteal sebagai tumor primer dapat menyebabkan erosi sekunder dan penetrasi ke dalam tulang. Dua mekanisme terakhir adalah mekanisme yang paling sering terjadi dalam perkembangan neurilemmoma. 2,5,8 Yemima Ayu S : Gambaran Radiografi Intraosseus Neurilemmoma Pada Mandibula, 2010.

BAB 3 GAMBARAN KLINIS DAN HISTOPATOLOGIS INTRAOSSEUS