D. Definisi Hukum Penanaman Modal
Istilah hukum penanaman modal berasal dari bahasa inggris, yaitu investment of law
. Dalam peraturan perundang-undangan tidak ditemukan pengertian hukum penaman modal. Untuk mengetahui pengertian hukum
penanaman modal, kita harus mencari dari berbagai pandangan para ahli dan kamus hukum.
Ida Bagus Wyasa Putra, dkk., mengemukakan pengertian hukum penanaman modal adalah norma-norma hukum mengenai kemungkinan-
kemungkinan dapat dilakukannnya penanaman modal, syarat-syarat penanaman modal, perlindungan dan yang terpenting mengarahkan agar penanaman modal
dapat mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat. T. Mulya Lubis mengemukakan bahwa hukum penanaman modal tidak
hanya terdapat dalam undang-undang, tetapi dalam hukum dan aturan lain yang diberlakukan berikutnya yang terkait dengan masalah-masalah penanaman
modal asing. Menurut Salim H.S, dan Budi Sutrisno hukum penanaman modal adalah
keseluruhan kaidah hukum yang mengatur antara penanam modal dengan penerima modal, bidang-bidang usaha yang terbuka untuk penanaman modal,
serta mengatur tentang proses dan syarat-syarat dalam melakukan penanaman
modal di suatu negara.
10
Kaidah hukum penanaman modal digolongkan menjadi dua macam, yaitu kaidah hukum penanaman modal tertulis dan tidak
tertulis. Kaidah hukum penanaman modal tertulis merupakan kaidah hukum yang mengatur tentang penanaman modal, dimana kaidah hukum tersebut
terdapat di dalam undang-undang, traktat, yurisprudensi, dan doktrin. Sementara itu, hukum penanaman modal tidak tertulis merupakan kaidah-
kaidah hukum yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Pada umumnya masyarakat yang melakukan penanaman modal didasarkan pada
kaidah-kaidah hukum yang tidak tertulis. Unsur-unsur hukum penanaman modal yaitu adanya kaidah hukum
penanaman modal yang tertulis ataupun tidak tertulis, adanya subjek hukum dimana subjek dalam hukum penanaman modal adalah penanam modal dan
negara sebagai penerima modal, adanya bidang usaha penanaman modal, adanya prosedur dan syarat-syarat untuk melakukan penanaman modal, dan
adanya negara tujuan penanaman modal. Hal yang diatur dalam hukum penanaman modal adalah hubungan
antara penanam modal dengan penerima modal. Status penanam modal dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu penanam modal asing dan penanam
modal dalam negeri. Bidang usaha merupakan bidang kegiatan yang
10
Salim HS dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008, h. 10.
diperkenankan atau dibolehkan untuk berinvestasi. Prosedur dan syarat-syarat merupakan tata cara yang harus dipenuhi oleh penanam modal dalam
menanamkan investasinya. Negara merupakan negara yang menjadi tempat penanaman modal itu dilakukan.
58
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENANAMAN MODAL