Tujuan dan Manfaat didirikannya Multifinance

20 bersifat produktif maupun konsumtif. 2 Mengenai perbedaan antara keduanya adalah operasional serta mekanisme dalam pembiayaan produk, multifinance syariah dalam dalam melakukan pembiayaan harus berdasarkan prinsip syariah, yaitu pembiayaan yang harus berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara perusahaan pembiayaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan pembiayaan tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil atau dengan akad-akad syariah yang lainnya seperti mudharabah, musyarakah, ijarah, salam, istisna dan murabahah , sedangkan lembaga pembiayaan konvensional tidak melakukan persetujuan dengan pihak yang dibiayai mengenai penetapan imbalan yang berupa bunga. 3 Dapat dilihat dengan jelas bahwa multifinance syariah dan konvensional dalam hal pengertian memiliki definisi yang sama, hanya saja dalam hal konsep dan mekanisme yang membedakan antara keduanya.

2. Tujuan dan Manfaat didirikannya Multifinance

Perkembangan lembaga keuangan di Indonesia dari tahun ketahun semakin pesat terbukti dengan menjamurnya berbagai lembaga keuangan, baik itu lembaga perbankan maupun lembaga keuangan bukan bank. Awal munculnya kebangkitan perusahaan pembiayaan terjadi pada krisis ekonomi 2 Ade Arthesa Edia Handiman, Bank Lembaga Keuangan Bukan Bank, Jakarta: PT. Indeks, 2006., h. 247. 3 Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: PER- 03BL2007 tentang Kegiatan Perusahaan Berdasarkan Prinsip Syariah. Disetujui oleh DSN-MUI melalui surat Nomor B-323DSNMUIXI2007 21 pada tahun 19971998 ketika industri perbankan mengalami ketepurukan yang mengakibatkan bank sangat berhati-hati dalam menyalurkan kredit, perusahaan pembiayaan mengambil celah tersebut dengan melakukan ekspansi kredit konsumtif dan disambut positif oleh masyarakat, karena kebutuhan masyarakat terus mengalami peningkatan. 4 Tujuan paling utama dari lembaga pembiayaan, pertama adalah pemenuhan kebutuhan pembiayaan terhadap permintaan masyarakat yang semakin meningkat, baik kebutuhan yang bersifat konsumtif maupun produktif, kedua untuk lebih memperluas penyediaan pembiayaan alterantif bagi dunia usaha dan memperkuat sistem keuangan nasional sehingga dapat memberikan alternatif yang lebih banyak lagi bagi pengembangan sektor keuangan. 5 Kemudian manfaat yang diperoleh dengan adanya multifiance, yaitu mempermudah masyarakat dalam mendapatkan semua kebutuhan akan dana dan juga multifinance dikenal dapat memberikan berbagi kemudahan di bandingkan dengan bank termasuk pelayanan yang cepat dan prosedur yang tidak rumit serta persyaratan yang mudah. Itulah tujuan dan manfaat didirikannya multifinance yang hingga saat ini masih banyak diminati oleh masyarakat luas, terutama pada pembiayaan konsumtif. 6 4 Ade Edia, Bank Lembaga,.h.246. 5 Andri Soemitra, Bank Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta : Kencana Prenada Media, 2009., h.331. 6 Ade Edia, Bank Lembaga ....,h.247. 22

3. Jenis-jenis Kegiatan Usaha Multifinance

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Sepeda Motor Pada PT Federal International Finance (FIF) Kota PematangSiantar

2 106 113

Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan Mudharabah Kepada Koperasi Studi Pada Bank Muamalat Cabang Medan

0 43 128

Analisis segmentasi, Tangerang, Positioning (SPT) dan proses penyaluran pembiayaan motor syariah pada perusahaan pembiayaan: studi pada federal International Finance (FIF) syariahe

3 16 86

analisis strategi pemasaran dalam meningkatkan volume pembiayaan pada PT federal international finance (FIF) Syariah

0 20 105

SKRIPSI Pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Dengan Jaminan Fidusia (Studi Kasus Pada PT. Federal International Finance (FIF)).

0 1 14

PENDAHULUAN Pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Dengan Jaminan Fidusia (Studi Kasus Pada PT. Federal International Finance (FIF)).

0 1 12

PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN DENGAN JAMINAN FIDUSIA Pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Dengan Jaminan Fidusia (Studi Kasus Pada PT. Federal International Finance (FIF)).

0 2 20

PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN SEPEDA MOTOR ANTARA PEMBELI DENGAN PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) CABANG KOTA SURAKARTA.

0 4 21

PELAKSANAAN ASURANSI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR TERHADAP RISIKO (Studi Kasus Pada PT. Federal International Finance (FIF) Cabang Palur Kabupaten Karanganyar).

0 0 15

KAJIAN TERHADAP PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) POS TANJUNG CABANG MATARAM - Repository UNRAM

0 0 15