88
Tabel 4.34 Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi Q28
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1.00
1 .9
.9 .9
2.00 8
7.0 7.0
7.8 3.00
25 21.7
21.7 29.6
4.00 71
61.7 61.7
91.3 5.00
10 8.7
8.7 100.0
Total 115
100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 10 orang menyatakan sangat
setuju, 71 orang menyatakan setuju, 25 orang menyatakan ragu-ragu, 8 orang menyatakan tidak setuju, dan 1 orang menyatakan sangat tidak setuju bahwa
saat pertama kali responden minum teh anda merasakan kenyamanan.
D. Pembahasan Analisis Faktor
Selanjutnya setelah pembahasan kuesioner, maka dilakukan pembahasan untuk analisis faktor. Berikut ini adalah penjelasan dan
langkah-langkah mengenai hasil pengolahan data dengan menggunakan analisis faktor.
1. Menentukan variabel yang akan dianalisa
Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adal ah sebanyak 28 variabel. Yang pada tahap sebelumnya telah melalui uji validitas
dan reliabilitas. Untuk itu maka ke 28 variabel ini akan diuji dengan
analisis faktor.
89 2.
Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan ke 28 variabel yang diuji, dimasukkan ke dalam analisis faktor untuk
diuji nilai KMO dan Bartlett Test dan MSA measures of sampling adequancy., nilai MSA harus diatas 0,5. berikut ini adalah tabel dari nilai
KMO dan Bartlet Test.
Tabel 4.35 KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.661 Bartletts Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 1113.443
Df 378
Sig. .000
Sumber: Hasil output SPSS
Berdasarkan dari Label diatas dapat dilihat bahwa angka KMO dan Barlett Test adalah 0,661 dengan tingkat signifikansi 0.000 oleh
sebab itu, maka variabel dan sampel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut. Angka MSA dalam tabel anti image matriks, yang terdapat pada
anti image correlation, menunjukkan nilai Citarasa Produk Teh Sariwangi Ql adalah 0,775, Aroma Produk Teh Sariwangi Q2 adalah
0,746, Rasa Khas Produk Teh Sariwangi Q3 adalah 0,696, Warna Produk Teh Sariwangi Q4 adalah 0,805, Tingkat Kekentalan Produk Teh
Sariwangi Q5 adalah 0,661, Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi Q6 adalah 0,523, Kesesuaian Harga
Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya Q7 adalah 0,569,
90 Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi Q8 adalah 0,619, Harga Produk
Teh Sariwangi Meyakinkan Q9 adalah 0,633, Iklan Produk Teh Sariwangi Q10 adalah 0,642, Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi Q11 adalah
0,629, Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi Q12 adalah 0,631, Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh Sariwangi Q13 adalah
0,567, Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen Q14 adalah 0,696, Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi Q15
adalah 0,628, Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi Q16 adalah 0,661,
Usia Dalam mengkonsumsi Produk Teh
Sariwangi Q17 adalah 0,605, Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q18 adalah 0,675, Tingkat
Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi Q19 adalah 0,774, Tingkat Penghasilan Konsumen Produk Teh Sariwangi Q20 adalah
0,398, Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi Q21 adalah 0,724, Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi
Q22 adalah 0,614, Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q23 adalah 0,632, Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam
Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q24 adalah 0,621, Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q25 adalah
0,693, Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q26 adalah 0,757, Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh
Sariwangi Q27
adalah 0,707,
Pengalaman Responden
Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q28 adalah 0,662.
91 Dari ke 28 variabel yang ada, maka selanjutnya dapat dilihat nilai MSA
nya. Apabila ada nilai MSA yang dibawah 0,5 maka variabel tersebut tidak dapat di analisis lebih lanjut. Dari ke 28 variabel nilai MSA
yang paling kecil adalah Tingkat Penghasilan Konsumen Produk Teh Sariwangi Q20 dengan nilai MSA 0,398, oleh sebab itulah Tingkat
Penghasilan Konsumen Produk Teh Sariwangi dikeluarkan dari faktor karena memiliki angka MSA terkecil.
Setelah variabel Tingkat Penghasilan Konsumen Produk Teh Sariwangi dikeluarkan dari faktor maka langkah selanjutnya adalah
melakukan pengujian ulang ke 27 variabel yang tersisa. Untuk melihat hal tersebut maka dapat dilihat dari nilai KMO dan Barlett Test serta Nilai
MSA.
Tabel 4.36 KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.675 Bartletts Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 1076.377
Df 351
Sig. .000
Sumber: Hasil output SPSS Dari hasil output pada tabel 4.36 dapat dilihat bahwa nilai KMO dan
Barlett Test mengalami kenaikan dari 0,661 menjadi 0,675 dengan tingkat signifikansi tetap 0,000. Hal ini disebabkan oleh penghilangan variabel
dengan angka MSA terkecil. Hal tersebut itulah yang dapat meningkatkan angka MSA yang ada.
92 Angka MSA pada tabel Anti Image Matriks pada bagian Anti Image
Correlation, menunjukkan nilai MSA dari 27 variabel sebagai berikut ini Citarasa Produk Teh Sariwangi Ql adalah 0,773, Aroma Produk Teh
Sariwangi Q2 adalah 0,747, Rasa Khas Produk Teh Sariwangi Q3 adalah 0,692, Warna Produk Teh Sariwangi Q4 adalah 0,802, Tingkat
Kekentalan Produk Teh Sariwangi Q5 adalah 0,662, Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi Q6 adalah 0,557,
Kesesuaian Harga Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya Q7 adalah 0,661, Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi Q8 adalah
0,568, Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan Q9 adalah 0,631, Iklan Produk Teh Sariwangi Q10 adalah 0,644, Promosi Penjualan Produk Teh
Sariwangi Q11 adalah 0,627, Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi Q12 adalah 0,624, Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh
Sariwangi Q13 adalah 0,631, Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen Q14 adalah 0,689, Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk
Teh Sariwangi Q15 adalah 0,622, Kebiasaan Konsumen Dalam
mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q16 adalah 0,697,
Usia Dalam mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi Q17 adalah 0,599, Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q18 adalah
0,687, Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi Q19 adalah 0,771, Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi Q21 adalah
0,737, Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q22 adalah 0,600, Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk
93 Teh Sariwangi Q23 adalah 0,635, Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam
Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q24 adalah 0,617, Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q25 adalah
0,715, Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q26 adalah 0,751, Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh
Sariwangi Q27
adalah 0,726,
Pengalaman Responden
Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q28 adalah 0,676. dengan demikian
nilai MSA semuanya sudah diatas 0,5, hal tersebut dapat dianalisis lebih lanjut.
Berdasarkan buku Singgih Santoso 2004:19 angka KMO dan Bartlett Test adalah harus diatas 0,5, dan signifikan harus dibawah 0,05.
berdasarkan dari nilai KMO dan Bartlett Test, maka dari 0,661 terdapat nilai MSA yang kurang dari 0,5 maka variabel tersebut harus dibuang, lalu
terdapat kenaikan menjadi 0,675 nilai KMO dan Barlett Test, oleh sebab
itu dengan nilai MSA sudah diatas 0,5 maka dapat dianalisis lebih lanjut.
3. Melakukan faktoring dari rotasi Sesudah semua variabel memiliki nilai yang mencukupi, tahap
selanjutnya adalah melakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu melakukan ekstraksi terhadap sekumpuian variabel yang sudah ada,
sehingga terbentuk satu atau beberapa faktor. Dalam melakukan proses ekstraksi ini metode yang digunakan adalah Principal Component
Analysis, setelah delapan faktor terbentuk untuk mengetahui dari sekian
94 27 variabel yang akan masuk dalam faktor mana, maka dilakukan proses
rotasi dengan menggunakan metode varimax bagian dari orthogonal.
Tabel 4.37 Comumnunalities
Initial Extraction
Q1 1.000
.678 Q2
1.000 .708
Q3 1.000
.714 Q4
1.000 .634
Q5 1.000
.449 Q6
1.000 .655
Q7 1.000
.588 Q8
1.000 .463
Q9 1.000
.459 Q10
1.000 .626
Q11 1.000
.730 Q12
1.000 .761
Q13 1.000
.608 Q14
1.000 .735
Q15 1.000
.549 Q16
Q17 1.000
1.000 .536
.567 Q18
1.000 .618
Q19 1.000
.566 Q21
1.000 .588
Q22 1.000
.640 Q23
1.000 .801
Q24 1.000
.757 Q25
1.000 .705
Q26 1.000
.628 Q27
1.000 .739
Q28 1.000
.622 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber: Hasil output SPSS
Pada tabel diatas bahwa variabel Citarasa Produk Teh Sariwangi Q1 angkanya adalah 0,678 hal ini menunjukkan bahwa sekitar 67,8 varians
95 dari variabel citarasa produk teh Sariwangi bisa dijelaskan, oleh faktor yang
terbentuk, variabel aroma produk teh Sariwangi Q2 angkanya adalah 0,708 hal ini menunjukkan bahwa 70,8 varians dari variabel aroma produk
Teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, variabel rasa khas produk teh Sariwangi Q3 angkanya adalah 0,714 hal ini
menunjukkan 71,4 varians dari variabel rasa khas produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, warna produk teh Sariwangi
Q4 angkanya adalah 0,634 hal ini menunjukkan 63,4 varians dari variabel warna produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang
terbentuk, tingkat kekentalan produk teh Sariwangi Q5 angkanya adalah 0,449 hal ini menunjukkan 44,9 varians dari variabel tingkat
kekentalan produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, harga sebagai pertimbangan dalam pembelian produk teh Sariwangi
Q6 angkanya adalah 0,655 hal ini menunjukkan 65,5 varians dari variabel harga sebagai pertimbangan dalam pembelian produk teh Sariwangi
dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, kesesuaian harga produk teh Sariwangi terhadap manfaat produknya Q7 angkanya adalah 0,588 hal ini
menunjukkan 58,8 varians dari variabel kesesuaian harga produk teh Sariwangi terhadap manfaat produknya dapat dijelaskan dalam faktor yang
terbentuk, persaingan harga produk teh Sariwangi Q8 angkanya adalah 0,463 hal ini menunjukkan 46,3 varians dari variabel persaingan harga
produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, harga produk teh Sariwangi meyakinkan Q9 angkanya adalah 0,459 hal ini
96 menunjukkan 45,9 varians dari variabel harga produk teh Sariwangi
meyakinkan dapat dijelaskan dalarn faktor yang terbentuk, iklan produk teh Sariwangi Q10 angkanya adalah 0,626 hal ini menunjukkan 62,6 varians
dari variabel iklan produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, promosi penjualan produk teh Sariwangi Q11 angkanya adalah
0,730 hal ini menunjukkan 73,0 varians dari variabel promosi penjualan
produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk,
pemasaran langsung produk teh Sariwangi Q12 angkanya adalah 0,761 hal ini menunjukkan 76,1 varians dari variabel pemasaran langsung produk
teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, kemudahan dalam mendapatkan produk teh Sariwangi Q13 angkanya adalah 0,608 hal
ini menunjukkan 60,8 varians dari variabel kemudahan dalam mendapatkan produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang
terbentuk, pelayanan yang diberikan penjual kepada konsumen Q14 angkanya adalah 0,735 hal ini menunjukkan 73,5 varians dari
variabel pelayanan yang diberikan penjual kepada konsumen dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, lokasi tempat konsumen membeli
produk teh Sariwangi Q15 angkanya adalah 0,549 hal ini menunjukkan 54,9 varians dari variabel lokasi tempat konsumen membeli produk teh
Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, k ebiasaan
konsumen lalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q16 angkanya
adalah 0,536 hal ini menunjukkan 53,6 varians dari variabel k
ebiasaan konsumen dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat
97 dijelaskan dalam faktor yang terbentuk,
Usia Dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q17 angkanya adalah 0,567 hal ini menunjukkan
56,7 varians dari variabel u sia dalam mengkonsumsi
produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, jenis pekerjaan
konsumen dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q18 angkanya
adalah 0,618 hal ini menunjukkan 61,8 varians dari variabel Jenis
pekerjaan konsumen dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, tingkat pendidikan konsumen produk
teh Sariwangi Q19 angkanya adalah 0,566 hal ini menunjukkan 56.6 varins dari variabel tingkat pendidikan konsumen produk teh Sariwangi
dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, gaya hidup konsumen produk teh Sariwangi Q21 angkanya adalah 0,588 hal ini menunjukkan
58,8 varians dari variabel gaya hidup konsumen produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, ajakan keluarga dalam
mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q22 angkanya adalah 0,640 hal ini menunjukkan 64,0 varians dari variabel ajakan keluarga dalam
mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yan g t erb ent uk, ajakan rekan kerja dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi
Q23 an gk an ya ad al ah 0.8 01 h al i ni menunjukkan 80,1 varians dari variabel ajakan rekan kerja dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi
dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, ajakan rekan sekomunitas dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q24 angkanya adalah 0,757
hal ini menunjukkan 75,7 varians dari variabel ajakan rekan
98 sekomunitas dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan
dalam faktor yang terbentuk, keyakinan responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q25 angkanya adalah 0,705 hal ini menunjukkan 70,5
varians dari variabel keyakinan responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, dorongan responden
dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q26 angkanya adalah 0,628 hal ini menunjukkan 62,8 varians dari variabel dorongan responden dalam
mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, persepsi responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi
Q27 angkanya adalah 0,739 hal ini menunjukkan 73,9 varians dari variabel persepsi responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat
dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, pengalaman responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q28 angkanya adalah 0,662 hal ini
menunjukkan 66,2 varians dari variabel pengalaman responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang
terbentuk. Menurut Singgih Santoso 2004:42, menjelaskan bahwa tabel
C ommunali t i es pada dasarn ya adalah jumlah varian bisa dalam persentase, suatu variabel mula-mula yang bisa dijelaskan oleh faktor
yang ada. Berdasarkan dari nilai-nilai yang ada pada tabel Communalities, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel-variabel yang ada dapat
di j el ask an di d al am fakt o r ya n g t e rbe nt uk, sem aki n be sa r ni l ai
99 Communalities maka semakin erat hubungannya dengan faktor yang
terbentuk. Menurut Singgih Santoso 2004:43, menjelaskan bahwa tabel Total
Variance Explained, menggambarkan jumlah faktor yang terbentuk. Dalam melihat faktor yang terbentuk, maka harus dapat dilihat
pada nilai Eigenvaluenya. untuk menentukan faktor yang terbentuk maka harus dilihat nilai eigenvaluenya harus berada diatas satu 1, jika
sudah berada di bawah sat u m aka sudah t ida k t epat . Ei gen val ue m enunj ukkan
k epentingan reatif
masing-masing factor
dalam menghitung varians dari total variabel yang ada. Jumlah angka
eigenvalue, susunanya selalu diurutkan pada nilai yang terbesar sampai yang terkecil.
Tabel 4.38 Total Variance Explained
Compo -nent
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Total of
Variance Cumulative
Total of
Variance Cumulative
1 5.058
18.734 18.734
5.058 18.734
18.734 2
3.218 11.919
30.653 3.218
11.919 30.653
3 2.200
8.147 38.801
2.200 8.147
38.801 4
1.653 6.123
44.924 1.653
6.123 44.924
5 1.359
5.035 49.959
1.359 5.035
49.959 6
1.292 4.786
54.745 1.292
4.786 54.745
7 1.216
4.502 59.247
1.216 4.502
59.247 8
1.128 4.176
63.423 1.128
4.176 63.423
9 .981
3.633 67.056
10 .930
3.443 70.499
11 .904
3.347 73.846
12 .837
3.100 76.946
13 .813
3.011 79.957
14 .642
2.378 82.336
100 Compo
-nent Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared Loadings Total
of Variance
Cumulative Total
of Variance
Cumulative 15
.595 2.205
84.541 16
.588 2.178
86.719 17
.520 1.926
88.645 18
.488 1.807
90.452 19
.476 1.763
92.215 20
.400 1.481
93.696 21
.391 1.446
95.143 22
.311 1.152
96.295 23
.240 .889
97.184 24
.215 .797
97.981 25
.196 .725
98.706 26
.179 .662
99.368 27
.171 .632
100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis
Sumber: Hasil output SPSS
P a d a t a b e l d i a t a s d a p a t d i l i h a t b a h w a t e r d a p a t 2 7 v a r i a b e l component yang dimasukkan ke dalam analisis factor, yakni Citarasa
Produk Teh Sariwangi, Aroma Produk Teh Sariwangi, Rasa Khas Produk Teh Sariwangi, Warna Produk Teh Sariwangi, Tingkat Kekentalan Produk Teh
Sariwangi, Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi, Kesesuaian Harga Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat
Produknya, Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi, Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan, Iklan Produk Teh Sariwangi, Promosi Penjualan
Produk Teh Sariwangi, Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi, Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh Sariwangi, Pelayanan Yang
Diberikan Penjual Kepada Konsumen, Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi,
Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi Produk
Teh Sariwangi, Usia Dalam mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi, Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Tingkat
101 Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi, Gaya Hidup Konsumen Produk
Teh Sariwangi, Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk Teh
Sariwangi, Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh
Sariwangi, Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi,
Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi. Pada tabel diatas terlihat bahwa hanya 8 faktor yang terbentuk, karena dengan satu
factor angka eigen values masih diatas 1, dengan 2 faktor eigen value masih diatas 1, dengan tiga factor angka masih diatas 1, empat factor
masih diatas 1, lima factor eigen value masih diatas 1, enam factor masih diatas 1, tujuh factor masih diatas 1, delapan factor eigen value
masih diatas 1, sembilan faktor sudah berada dibawah 1, oleh sebab itulah hanya terbatas 8 faktor.
Tabel 4.39 Component Matrixa
Component 1
2 3
4 5
6 7
8 Q1
.492 .361 -.365 -.255 -.224 -.150 -.177 -.057
Q2 .591
.238 -.448 -.257 -.090 -.120 .049
.103 Q3
.391 .455 -.425 -.352 -.042 -.131
.015 .176
Q4 .413
.092 -.091 -.156 .408 -.211
.277 .366
Q5 .446
.268 -.261 -.005 -.244 .114 -.034 -.191
Q6 .251
.478 .124
.339 .379
.263 .141
.032 Q7
.425 .349
.106 -.178 -.263 .086
.376 -.159 Q8
.183 .412
.320 .006 -.215
.047 .211
.255 Q9
.287 .370
.296 .198 -.044
.238 .234
.009
102 Component
1 2
3 4
5 6
7 8
Q10 .343
.212 .377
.153 -.400 -.347 .036
.128 Q11
.497 .358
.274 .175
.013 -.338 -.322 -.176 Q12
.456 .198
.364 .064
.213 -.249 -.223 -.470 Q13
.184 .395 -.026
.402 .180
.135 -.308 .332
Q14 .448
.109 -.139 -.155 .212
.457 .287 -.379
Q15 .301
.530 .105
.278 .109
.163 -.208 .087
Q16 .542
.084 -.387 -.062 .179
.048 -.186 -.112 Q17
.329 -.304 .259 -.077
.169 -.488 .103 -.126
Q18 .531 -.337
.087 -.105 .352 -.077
.120 .244
Q19 .531 -.318
.114 .110
.075 -.145 .338
.128 Q21
.396 -.247 .091
.379 -.277 -.033 .357 -.116
Q22 .358 -.167
.334 -.174 -.233 .239 -.279
.391 Q23
.458 -.264 .464 -.479
.006 .190 -.203
.005 Q24
.428 -.243 .507 -.378
.070 .291 -.138 -.074
Q25 .525 -.384 -.127
.314 -.381 .123 -.068
.041 Q26
.530 -.368 -.204 .346
.195 -.066 -.086 -.017 Q27
.514 -.529 -.288 .259 -.084
.148 -.105 -.069 Q28
.471 -.576 -.203 .054 -.037
.083 -.080 .096
Extraction Method: Principal Component Analysis. a 8 components extracted.
Sumber: Hasil output SPSS
Setelah diketahui bahwa delapan faktor adalah jumlah yang paling optimal. Maka tabel component matriks menunjukkan distribusi ke
27 variabel tersebut pada delapan faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka yang ada pada ta bel tersebut adalah factor loading,
yang menunjukkan besarnya korelasi suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4, faktor 5, faktor 6, faktor 7, faktor 8. Proses
penentuan variabel mana yang akan masuk ke faktor mana, dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi pada setiap
baris. a. Citarasa Produk Teh Sariwangi Q1
1
korelasi antara Q1 dengan faktor 1 adalah 0,492 cukup namun,
103 lemah karena dibawah 0,5.
2
Korelasi antara Ql dengan faktor 2 adalah 0,361 lemah karena, berada dibawah 0,5.
3
Korelasi antara Q1 dengan faktor 3 adalah -0,365 sangat lemah dibawah 0,5.
4
Korelasi antara Q dengan faktor 4 adalah -0,255 sangat lemah dibawah 0,5.
5
Korelasi antara Q1 dengan faktor 5 adalah -0,224 sangat dibawah 0,5.
6
Korelasi antara Q1 dengan faktor 6 adalah -0,150 sangat lemah dibawah 0,5.
7
Korelasi antara Ql dengan faktor 7 adalah -0,177 sangat lemah dibawah 0,5.
8 Korelasi antara Ql dengan faktor 8 adalah -0,057 sangat lemah dibawah 0,5.
Demikian seterusnya untuk variabel selanjutnya untuk melihat distribusi ke dua puluh tujuh variabel yang terbentang didalam 8
faktor. Menurut Singgih Santoro 2004:45, menjelaskan bahwa Component Matrik menunjukkan distribusi variabel yang ada dengan
faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka pada tabel Component Matrik adalah Factor Loading yang menunjukkan besar korelasi antara
suatu variabel dengan faktor-faktor yang ada.
104
Tabel 4.40 Rotated Component Matrix
Component 1
2 3
4 5
6 7
8 Q1
.054 .798
.037 .038
.074 .161 -.054 -.017
Q2 .158
.786 .006
.026 .089 -.005
.230 .063
Q3 -.142
.799 -.031 .097
.072 -.063 .189
.006 Q4
-.028 .270
.009 .139
.051 -.017 .732
.039 Q5
.216 .522 -.006
.112 .175
.099 -.184 .210
Q6 -.075 -.024 -.107
.657 .187
.102 .171
.362 Q7
-.032 .351
.091 -.048 .571
.091 .020
.344 Q8
-.181 .088
.126 .237
.586 -.034 .062 -.047
Q9 -.012 -.013
.070 .364
.496 .074
.016 .263
Q10 .090
.105 .081
.061 .609
.331 .031 -.339
Q11 .049
.245 .088
.319 .194
.709 .009 -.130
Q12 .014
.074 .147
.146 .059
.822 .043
.179 Q13
.043 .102 -.039
.754 -.008 .015
.012 -.158 Q14
.134 .253
.123 .066
.044 .017
.075 .791
Q15 -.044
.180 .035
.665 .169
.187 -.063 .058
Q16 .275
.532 .051
.188 -.229 .158
.124 .218
Q17 .161 -.072
.096 -.299 .047
.483 .443 -.074
Q18 .306
.040 .303
.016 -.053 .076
.647 .063
Q19 .447 -.020
.094 -.083 .255
.107 .518
.070 Q21
.573 -.102 -.104 -.101 .443
.112 .078
.116 Q22
.199 .053
.694 .140
.169 -.107 .018 -.237
Q23 .076
.044 .842 -.128
.040 .188
.141 .103
Q24 .083
.794 .670
-.067 .124
.068 .795
.142 -.028
-.059 .010
.141 .060
.165 -.186
.194 -.018
.197 .111
-.084 .280
.236 -.068
.045 Q25
Q26 Q27
.824 .110
.102 -.025 -.163 .003
.041 .092
Q28 .683
.103 .240 -.116 -.170 -.071
.198 -.008 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 7 iterations.
Sumber: Hasil output SPSS
Component matrix hasil proses rotasi rotated component matrik memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Terlihat
bahwa sekarang faktor loading yang dulunya kecil semakin diperkecil, dan factor loading yang besar semakin diperbesar. Dibawah ini akan dijelaskan
akan masuk ke faktor mana sebuah variabel yang ada, yaitu:
105 1.
Citarasa Produk Teh Sariwangi Ql, faktor loading yang paling besar ada berada pada faktor 2 dengan nilai 0,708, hal itu berarti
Citarasa Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2. 2.
Aroma Produk Teh Sariwangi Q2, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,786, hal itu berarti Aroma
Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2. 3.
Rasa Khas Produk Teh Sariwangi Q3, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,799, hal itu berarti
Rasa Khas Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2. 4.
Warna Produk Teh Sariwangi Q4, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 7 dengan nilai 0,732, hal itu berarti
Warna Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 7. 5.
Tingkat Kekentalan Produk Teh Sariwangi Q5, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,522, berarti
Tingkat Kekentalan Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2. 6.
Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi Q6, faktor loading yang paling bear berada pada
faktor 4 dengan nilai 0,657, hal itu berarti Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi berada pada
faktor 4. 7.
Kesesuaian Harga Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat
Produknya Q7, faktor loading yang paling besar berada pada
faktor 5 dengan nilai 0,571, hal itu berarti Kesesuaian Harga
106 Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya berada pada
faktor 5. 8.
Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi Q8, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 5 dengan nilai 0,586, hal
itu berarti Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 5.
9. Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan Q9, faktor loading
yang paling besar berada pada pada faktor 5, dengan nilai 0,496, hal itu berarti Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan
berada pada faktor 5. 10.
Iklan Produk Teh Sariwangi Q10, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 5 dengan nilai 0,609, hal itu berarti
Iklan Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 5. 11.
Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi Q11, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 6 dengan nilai 0 ,709,
hal itu berarti Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 6.
12. Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi Q12, faktor loading
yang paling besar berada pada faktor 6 dengan nilai 0,822, hal itu berarti Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi berada pada
faktor 6. 13.
Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh Sariwangi Q13, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 4 dengan
107 nilai 0,754, hal itu berarti Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk
Teh Sariwangi berada pada faktor 4. 14.
Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen Q14, faktor loading yang paling besar herada pada faktor 8 dengan
nilai 0,791, hal itu berarti Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen berada pada faktor 8.
15. Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi Q15,
faktor loading yang paling besar berada pada factor 4 dengan nilai 0,665, hal itu berarti Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk
Teh Sariwangi berada pada faktor 4. 16.
Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi
Q16, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,532, hal itu berarti
Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2. 17.
Usia Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q17, faktor
loading yang paling besar berada pada faktor 6 dengan nilai 0,483, hal itu berarti
Usia Dalam mengkonsumsi Produk Teh
Sariwangi berada pada faktor 6. 18.
Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q18, faktor loading yang paling besar berada
pada faktor 7 dengan nilai 0,647, hal itu berarti Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada
faktor 7.
108 19.
Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi Q19, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 7 dengan nilai 0,518,
hal itu berarti Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 7.
20. Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi Q21, faktor
loading yang paling besar ada pada faktor 1 dengan nilai 0,573, hal itu berarti Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi berada
pada faktor 1. 21.
Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q22, faktor loading yang paling besar ada pada faktor 3 dengan
nilai 0,694, hal itu berarti Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 3.
22. Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi
Q23, faktor loading yang paling besar ada pada faktor 3 dengan nilai 0,842, hal itu berarti Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 3 23.
Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q24, faktor loading yang paling besar ada pada
faktor 3 dengan nilai 0,795, hal itu berarti Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada
pada faktor 3. 24.
Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q25, faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1 dengan
109 nilai 0,794, hal itu berarti Keyakinan Responden Dalam
Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 1. 25.
Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q26, faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1
dengan nilai 0,670, hal itu berarti Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 1.
26. Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi
Q27, faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1 dengan nilai 0,824, hal itu berarti Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 1. 27.
Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q28, faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1
dengan nilai 0,683, hal itu berarti Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 1
Dengan demikian, ke 27 variabel yang direduksi menjadi hanya terdiri
dari 8 faktor, yaitu: a.
Faktor 1 terdiri dari: Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi, Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi,
Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi,
Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi. b.
Faktor 2 terdiri dari: Citarasa Produk Teh Sariwangi, Aroma Produk Teh Sariwangi, Rasa Khas Produk Teh Sariwangi, Tingkat Kekentalan Produk
110 Teh Sariwangi,
Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi Produk Teh
Sariwangi. c.
Faktor 3 terdiri dari: Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk Teh
Sariwangi, Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi.
d. Faktor 4 terdiri dari: Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian
Produk Teh Sariwangi, Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh Sariwangi, Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi,
e. Faktor 5 terdiri dari: Kesesuaian Harga Produk Teh Sariwangi Terhadap
Manfaat Produknya, Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi, Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan, Iklan Produk Teh Sariwangi.
f. Faktor 6 terdiri dari: Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi, Pemasaran
Langsung Produk Teh Sariwangi, Usia Dalam mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi.
g. Faktor 7 terdiri dari: Warna Produk Teh Sariwangi, Jenis Pekerjaan
Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi.
h. Faktor 8 terdiri dari: Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada
Konsumen. Menurut Singgih Santoso 2004:47, menjelaskan bahwa Component
Matrix dari proses rotasi Rotated Component Matrik memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Dengan adanya proses
111 rotasi faktor loading yang dulunya kecil semakin diperkecil, dan faktor
loading yang besar semakin diperbesar.
Tabel 4.41 Component Transformation Matrix
Component 1
2 3
4 5
6 7
8 1
.531 .494
.334 .196
.249 .327
.340 .196
2 -.590
.412 -.232 .513
.334 .129 -.169
.094 3
-.243 -.582 .509
.067 .435
.378 .044
-.070 4
.494 -.404 -.513 .511
.141 .129 -.137
-.111 5
-.231 -.214 -.063 .328 -.550
.172 .591
.329 6
.110 -.132 .381
.343 -.034 -.524 -.346 .559
7 -.033 -.141 -.362
-.311 .546 -.294
.425 .432
8 -.031
.028 .178
.333 .122 -.571
.432 -.573
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Sumber: Hasil output SPSS
Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa pada diagonal faktor componen 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 0,531; 0,412; 0,509; 0,511; -
0,550, -0,524, 0,425, - 0,573. Angka dengan ditandai minus “-
“hal tersebut menunjukkan arah korelasi. Sedangkan pada di a gon al yan g l ai n menunjukkan angka dibawah 0,5 yang menunjukkan
adanya terdapat komponen lain pada masing-masing faktor yang mempunyai korelasi lebih tinggi. Dan hanya tiga faktor yang angkanya diatas 0,5
yaitu: faktor 1 componen 1, faktor 3 componen 3, dan faktor 4 componen 4, masing-masing angkanya: 0,531; 0,509; 0,511.
Berdasarkan terbentuknya, hanya tiga faktor yang pada diagonalnya nilainya diatas 0,5, hal itu sudah cukup mewakili dari kedelapan faktor
yang terbentuk
112 4. Interpretasi Atas Faktor Yang Telah Terbentuk
S et el ah m el akukan fakt ori ng dan rot asi , l angkah at au t ahap selanjutnya adalah menginterpretasikan faktor yang telah terbentuk. Hal
ini dilakukan agar bisa mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut. Menurut Zaini Hasan dalam Fajar S. Saputro: 2007, mengatakan
pemberian nama dan konsep tiap faktor ditentukan berdasarkan makna umum variabel yang tercakup didalamnya.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor psikologis, produk, social, distribusi, harga, promosi, dan individu sangat
mempengaruhi konsumen. Faktor Psikologis menjadi bagian penting dalam proses pembelian
konsumen, menurut Philip Kotler 2000:196 menyatakan bahwa pihak konsumen dalam membeli sebuah produk dapat dipengaruhi oleh beberapa
hal yaitu: motivasi dorongan, persepsi, pengalaman dan keyakinan. Dalam kaitannya dengan obyek penelitian yaitu Teh Sariwangi, terlihat jelas cari
responden bahwa mereka memiliki alasan yang berbeda -beda dalam membeli Teh Seduh Sariwangi. Namun dalam hal ini menjadi sebuah
kenyataan bahwa kondisi Psikologis seseorang konsumen menjadi sebuah pemicu mereka dalam membeli sebuah produk.
Faktor produk merupakan bagian yang sangat dominan dalam sebuah produk. Atribut produk teh terlihat pada citarasanya, aromanya, warna airnya,
dan tingkat kekentalannya. Dari atribut inilah konsumen darat menilai bahwa produk teh tersebut itu berkualitas atau tidak. Untuk itu Teh Sariwangi
113 memiliki hal-hal tersebut dan itu menjadi daya tarik bagi konsumen untuk
selalu membeli produk tersebut. Faktor sosial merupakan faktor yang sangat penting dalam proses
konsumen dalam keputusan pembelian. Menurut Philip Kotler 2000:187, menjelaskan bahwa, faktor social terdiri dari kelompok acuan, keluarga, serta
peran dan status. Kelompok acuan terdiri dari kelompok atau sekumpulan orang yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap
atau perilaku seseorang. Kewarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah menjadi obyek penelitian
yang luas. Melihat obyek penelitian berupa konsumen yang melakukan pembelian Teh Sariwangi, dapat menjelaskan bahwa kelompok acuan yang
terdiri dari sekelompok orang yang berpengaruh langsung bisa berasal dari teman kerja, teman dekat, teman sekomunitas, dapat saja mempengaruhi
mereka untuk dapat membeli sebuah produk. Dan hal itu terbukti bahwa sebagian responden berpendapat bahwa mereka membeli Teh Sariwangi
disebabkan adanya referensi dari kelompok acuan mereka. Sedangkan keluarga merupakan bagian yang terdekat dari konsumen, dalam kaitannya
dengan pembelian Teh Sariwangi, dapat dikatakan bahwa responden membeli Teh Sariwangi disebabkan adanya sebagian anggota keluarga yang
mengkonsumsi produk Teh Sariwangi, dan itu menjadi sebuah referensi bagi responden untuk melakukan pembelian produk Teh Sariwangi.
Faktor individu atau pribadi, sangat berperan dominan pada internal konsumen dalam melakukan proses pembelian Teh Sariwangi. Menurut Philip
114 Kotler 2000:191, menjelaskan banyak item yang menjadi bagian dari faktor
individu yaitu: usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dari lingkungan gaya hidup, kepribadian konsep diri. Usia sangat menentukan bagi konsumen dalam
mengkonsumsi Teh Sariwangi.. Sedangkan pekerjaan maupun pendidikan menjadi alasan mereka untuk minum teh hal ini disebabkan mereka dalam
kondisi lingkungan pekerjaan ataupun pendidikan mereka mendukung ke arah tersebut.
Berdasarkan penelitian Ujianto Jan Abdurrachman 2002:49, dalam penelitiannya mereka menentukan faktor -faktor yang paling
dominan d en ga n m el i h a t p ad a t o t al n i l a i v a r i an s p ad a t ab el T ot al V ari a n c e Explained berdasarkan hasil penelitian tersebut dan
dari hasil analisis s e c a r a k e s e l u r u h a n , t e r n ya t a f a k t o r - f a k t o r ya n g paling
dominan yang m e ni m bul k an ke put usan p e m bel i an Teh S ari w an gi , se ca ra berurutan adalah; faktor psikologis, yang
merupakan faktor yang paling dominan dengan nilai varians 18.734 , faktor produk dengan nilai varians adalah 11.919 , faktor sosial
dengan nilai varians 8.147 , faktor distribusi dengan nilai varians
6.123 , faktor harga dengan nilai varians 5.035 , faktor promosi dengan nilai varians adalah 4.786 , faktor individu dengan nilai varians
adalah 4.502 dan faktor pelayanan yang merupakan faktor yang terakhir dengan nilai varians adalah 4.176 .
115
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan