88
Tabel 4.34 Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi Q28
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1.00
1 .9
.9 .9
2.00 8
7.0 7.0
7.8 3.00
25 21.7
21.7 29.6
4.00 71
61.7 61.7
91.3 5.00
10 8.7
8.7 100.0
Total 115
100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 10 orang menyatakan sangat
setuju, 71 orang menyatakan setuju, 25 orang menyatakan ragu-ragu, 8 orang menyatakan  tidak  setuju,  dan  1  orang  menyatakan  sangat  tidak  setuju  bahwa
saat pertama kali responden minum teh anda merasakan kenyamanan.
D. Pembahasan Analisis Faktor
Selanjutnya  setelah  pembahasan  kuesioner,  maka  dilakukan pembahasan  untuk  analisis  faktor.  Berikut  ini  adalah  penjelasan  dan
langkah-langkah  mengenai  hasil  pengolahan  data  dengan  menggunakan analisis faktor.
1. Menentukan variabel yang akan dianalisa
Variabel  yang  dianalisis  dalam  penelitian  ini  adal ah  sebanyak  28 variabel.  Yang  pada  tahap  sebelumnya  telah  melalui  uji  validitas
dan  reliabilitas.  Untuk  itu  maka  ke  28  variabel  ini  akan  diuji    dengan
analisis faktor.
89 2.
Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan ke  28  variabel  yang  diuji,  dimasukkan  ke  dalam  analisis  faktor  untuk
diuji  nilai  KMO  dan  Bartlett  Test  dan  MSA  measures  of  sampling adequancy., nilai MSA harus diatas 0,5. berikut ini adalah tabel dari nilai
KMO dan Bartlet Test.
Tabel 4.35 KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.661 Bartletts Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 1113.443
Df 378
Sig. .000
Sumber: Hasil output SPSS
Berdasarkan  dari  Label  diatas  dapat  dilihat  bahwa  angka  KMO dan  Barlett  Test  adalah  0,661  dengan  tingkat  signifikansi  0.000  oleh
sebab itu, maka variabel dan sampel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut. Angka MSA  dalam tabel anti image matriks,  yang terdapat pada
anti  image  correlation,  menunjukkan  nilai  Citarasa  Produk  Teh Sariwangi  Ql  adalah  0,775,  Aroma  Produk  Teh  Sariwangi  Q2  adalah
0,746,  Rasa  Khas  Produk  Teh  Sariwangi  Q3  adalah  0,696,  Warna Produk Teh Sariwangi  Q4  adalah  0,805,  Tingkat Kekentalan Produk Teh
Sariwangi  Q5  adalah  0,661,  Harga  Sebagai  Pertimbangan  Dalam Pembelian  Produk  Teh  Sariwangi  Q6  adalah  0,523,  Kesesuaian  Harga
Produk  Teh  Sariwangi  Terhadap  Manfaat  Produknya  Q7  adalah  0,569,
90 Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi  Q8  adalah  0,619,  Harga Produk
Teh Sariwangi  Meyakinkan  Q9  adalah 0,633, Iklan Produk Teh Sariwangi Q10 adalah 0,642, Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi Q11  adalah
0,629,  Pemasaran  Langsung  Produk  Teh  Sariwangi  Q12  adalah  0,631, Kemudahan  Dalam  Mendapatkan  Produk  Teh  Sariwangi  Q13  adalah
0,567, Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen  Q14 adalah 0,696,  Lokasi  tempat  Konsumen  Membeli  Produk  Teh  Sariwangi  Q15
adalah  0,628, Kebiasaan  Konsumen  Dalam  mengkonsumsi
Produk  Teh Sariwangi  Q16  adalah  0,661,
Usia  Dalam  mengkonsumsi Produk  Teh
Sariwangi  Q17  adalah  0,605,  Jenis  Pekerjaan  Konsumen  dalam Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi  Q18  adalah  0,675,  Tingkat
Pendidikan  Konsumen  Produk  Teh  Sariwangi  Q19  adalah  0,774, Tingkat  Penghasilan  Konsumen  Produk  Teh  Sariwangi  Q20  adalah
0,398,  Gaya  Hidup  Konsumen  Produk  Teh  Sariwangi  Q21  adalah 0,724,  Ajakan  Keluarga  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi
Q22  adalah  0,614,  Ajakan  Rekan  Kerja  Dalam  Mengkonsumsi  Produk Teh  Sariwangi  Q23  adalah  0,632,  Ajakan  Rekan  Sekomunitas  Dalam
Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi  Q24  adalah  0,621,  Keyakinan Responden  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi  Q25  adalah
0,693,  Dorongan  Responden  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi Q26 adalah 0,757, Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh
Sariwangi Q27
adalah 0,707,
Pengalaman Responden
Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q28 adalah 0,662.
91 Dari ke 28 variabel  yang ada, maka selanjutnya dapat dilihat nilai  MSA
nya.  Apabila  ada  nilai  MSA  yang  dibawah  0,5  maka  variabel  tersebut tidak  dapat  di  analisis  lebih  lanjut.  Dari  ke  28  variabel  nilai  MSA
yang  paling  kecil  adalah  Tingkat  Penghasilan  Konsumen  Produk  Teh Sariwangi  Q20  dengan  nilai  MSA  0,398,  oleh  sebab  itulah  Tingkat
Penghasilan  Konsumen  Produk  Teh  Sariwangi  dikeluarkan  dari  faktor karena memiliki angka MSA terkecil.
Setelah  variabel  Tingkat  Penghasilan  Konsumen  Produk  Teh Sariwangi  dikeluarkan  dari  faktor  maka  langkah  selanjutnya  adalah
melakukan  pengujian  ulang  ke  27  variabel  yang  tersisa.  Untuk  melihat hal tersebut maka dapat dilihat dari nilai KMO dan Barlett  Test serta Nilai
MSA.
Tabel 4.36 KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.675 Bartletts Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 1076.377
Df 351
Sig. .000
Sumber: Hasil output SPSS Dari  hasil  output  pada  tabel  4.36  dapat  dilihat  bahwa  nilai  KMO  dan
Barlett  Test  mengalami  kenaikan  dari  0,661  menjadi  0,675  dengan  tingkat signifikansi tetap 0,000. Hal ini disebabkan oleh penghilangan variabel
dengan angka MSA terkecil. Hal tersebut itulah yang dapat meningkatkan angka MSA yang ada.
92 Angka  MSA  pada  tabel  Anti  Image  Matriks  pada  bagian  Anti  Image
Correlation,  menunjukkan  nilai  MSA  dari  27  variabel  sebagai  berikut  ini Citarasa  Produk  Teh  Sariwangi  Ql  adalah  0,773,  Aroma  Produk  Teh
Sariwangi  Q2  adalah  0,747,  Rasa  Khas  Produk  Teh  Sariwangi  Q3 adalah  0,692,  Warna Produk Teh Sariwangi  Q4  adalah  0,802,  Tingkat
Kekentalan  Produk  Teh  Sariwangi  Q5  adalah  0,662,  Harga  Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi  Q6  adalah  0,557,
Kesesuaian Harga Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya  Q7 adalah  0,661,  Persaingan  Harga  Produk  Teh  Sariwangi  Q8  adalah
0,568,  Harga  Produk  Teh  Sariwangi  Meyakinkan  Q9  adalah  0,631,  Iklan Produk  Teh  Sariwangi  Q10  adalah  0,644,  Promosi  Penjualan  Produk  Teh
Sariwangi Q11 adalah 0,627,  Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi Q12  adalah  0,624,  Kemudahan  Dalam  Mendapatkan  Produk  Teh
Sariwangi  Q13  adalah  0,631,  Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen Q14 adalah 0,689,  Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk
Teh  Sariwangi  Q15  adalah  0,622, Kebiasaan  Konsumen  Dalam
mengkonsumsi Produk  Teh  Sariwangi  Q16  adalah  0,697,
Usia  Dalam mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi  Q17  adalah  0,599,  Jenis Pekerjaan Konsumen  dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi  Q18  adalah
0,687, Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi  Q19  adalah 0,771,  Gaya  Hidup  Konsumen  Produk  Teh  Sariwangi  Q21  adalah
0,737,  Ajakan  Keluarga  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi Q22  adalah  0,600,  Ajakan  Rekan  Kerja  Dalam  Mengkonsumsi  Produk
93 Teh  Sariwangi  Q23  adalah  0,635,  Ajakan  Rekan  Sekomunitas  Dalam
Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi  Q24  adalah  0,617,  Keyakinan Responden  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi  Q25  adalah
0,715,  Dorongan  Responden  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi Q26 adalah 0,751, Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh
Sariwangi Q27
adalah 0,726,
Pengalaman Responden
Dalam Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi  Q28  adalah  0,676.  dengan  demikian
nilai  MSA  semuanya  sudah  diatas  0,5,  hal  tersebut  dapat  dianalisis  lebih lanjut.
Berdasarkan  buku  Singgih  Santoso  2004:19  angka  KMO  dan Bartlett  Test  adalah  harus  diatas  0,5,  dan  signifikan  harus  dibawah  0,05.
berdasarkan  dari  nilai  KMO  dan  Bartlett  Test,  maka  dari  0,661  terdapat nilai  MSA  yang  kurang  dari  0,5  maka  variabel  tersebut  harus  dibuang,  lalu
terdapat kenaikan menjadi 0,675 nilai KMO dan Barlett Test, oleh  sebab
itu dengan nilai MSA sudah diatas 0,5 maka dapat dianalisis lebih lanjut.
3. Melakukan faktoring dari rotasi Sesudah  semua  variabel  memiliki  nilai  yang  mencukupi,  tahap
selanjutnya  adalah  melakukan  proses  inti  dari  analisis  faktor,  yaitu melakukan  ekstraksi  terhadap  sekumpuian  variabel  yang  sudah  ada,
sehingga  terbentuk  satu  atau  beberapa  faktor.  Dalam  melakukan  proses ekstraksi  ini  metode  yang  digunakan  adalah  Principal  Component
Analysis, setelah delapan faktor terbentuk untuk mengetahui dari sekian
94 27 variabel yang akan masuk dalam faktor mana, maka dilakukan proses
rotasi dengan menggunakan metode varimax bagian dari orthogonal.
Tabel 4.37 Comumnunalities
Initial Extraction
Q1 1.000
.678 Q2
1.000 .708
Q3 1.000
.714 Q4
1.000 .634
Q5 1.000
.449 Q6
1.000 .655
Q7 1.000
.588 Q8
1.000 .463
Q9 1.000
.459 Q10
1.000 .626
Q11 1.000
.730 Q12
1.000 .761
Q13 1.000
.608 Q14
1.000 .735
Q15 1.000
.549 Q16
Q17 1.000
1.000 .536
.567 Q18
1.000 .618
Q19 1.000
.566 Q21
1.000 .588
Q22 1.000
.640 Q23
1.000 .801
Q24 1.000
.757 Q25
1.000 .705
Q26 1.000
.628 Q27
1.000 .739
Q28 1.000
.622 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber: Hasil output SPSS
Pada  tabel  diatas  bahwa  variabel  Citarasa  Produk  Teh  Sariwangi  Q1 angkanya  adalah  0,678  hal  ini  menunjukkan  bahwa  sekitar  67,8    varians
95 dari  variabel  citarasa produk teh Sariwangi  bisa dijelaskan, oleh  faktor  yang
terbentuk, variabel aroma produk teh Sariwangi Q2 angkanya adalah 0,708 hal  ini  menunjukkan  bahwa  70,8    varians  dari  variabel  aroma  produk
Teh  Sariwangi  dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang  terbentuk,  variabel rasa  khas  produk  teh  Sariwangi  Q3  angkanya  adalah  0,714  hal  ini
menunjukkan  71,4    varians  dari  variabel  rasa  khas  produk  teh  Sariwangi dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang  terbentuk,  warna  produk  teh  Sariwangi
Q4  angkanya  adalah  0,634  hal  ini  menunjukkan  63,4    varians  dari variabel  warna  produk  teh  Sariwangi  dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang
terbentuk,  tingkat  kekentalan  produk  teh  Sariwangi  Q5  angkanya adalah  0,449  hal  ini  menunjukkan 44,9  varians dari variabel  tingkat
kekentalan  produk  teh  Sariwangi  dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang terbentuk, harga sebagai pertimbangan dalam pembelian produk teh Sariwangi
Q6  angkanya  adalah  0,655  hal  ini  menunjukkan  65,5    varians  dari variabel  harga  sebagai  pertimbangan  dalam  pembelian  produk  teh  Sariwangi
dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang  terbentuk,  kesesuaian  harga  produk  teh Sariwangi terhadap manfaat produknya  Q7 angkanya adalah  0,588  hal  ini
menunjukkan  58,8    varians  dari  variabel  kesesuaian  harga  produk  teh Sariwangi  terhadap  manfaat  produknya  dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang
terbentuk,  persaingan  harga  produk  teh  Sariwangi  Q8  angkanya  adalah 0,463  hal  ini  menunjukkan  46,3    varians  dari  variabel  persaingan  harga
produk  teh  Sariwangi  dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang  terbentuk,  harga produk  teh  Sariwangi  meyakinkan  Q9  angkanya  adalah  0,459  hal  ini
96 menunjukkan  45,9    varians  dari  variabel  harga  produk  teh  Sariwangi
meyakinkan  dapat  dijelaskan  dalarn  faktor  yang  terbentuk,  iklan  produk  teh Sariwangi Q10 angkanya adalah 0,626 hal ini menunjukkan 62,6  varians
dari variabel iklan produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk,  promosi penjualan produk teh Sariwangi Q11 angkanya adalah
0,730 hal ini menunjukkan 73,0  varians dari variabel promosi penjualan
produk  teh  Sariwangi  dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang  terbentuk,
pemasaran langsung produk teh Sariwangi Q12 angkanya adalah 0,761 hal ini  menunjukkan  76,1   varians dari  variabel  pemasaran langsung produk
teh  Sariwangi  dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang  terbentuk,  kemudahan dalam mendapatkan produk  teh Sariwangi  Q13 angkanya adalah 0,608 hal
ini  menunjukkan  60,8    varians  dari  variabel  kemudahan  dalam mendapatkan  produk  teh  Sariwangi  dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang
terbentuk,  pelayanan  yang  diberikan  penjual  kepada  konsumen  Q14 angkanya  adalah  0,735  hal  ini  menunjukkan  73,5    varians  dari
variabel  pelayanan  yang  diberikan  penjual  kepada  konsumen  dapat dijelaskan  dalam  faktor  yang  terbentuk,  lokasi  tempat  konsumen  membeli
produk  teh  Sariwangi  Q15  angkanya  adalah  0,549  hal  ini  menunjukkan 54,9    varians  dari  variabel  lokasi tempat konsumen membeli produk teh
Sariwangi  dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang  terbentuk,  k ebiasaan
konsumen  lalam  mengkonsumsi produk  teh  Sariwangi  Q16  angkanya
adalah  0,536  hal  ini  menunjukkan  53,6    varians  dari  variabel k
ebiasaan  konsumen  dalam  mengkonsumsi produk  teh  Sariwangi  dapat
97 dijelaskan  dalam  faktor  yang  terbentuk,
Usia  Dalam  mengkonsumsi produk teh Sariwangi  Q17 angkanya adalah 0,567  hal  ini  menunjukkan
56,7    varians  dari  variabel  u sia  dalam  mengkonsumsi
produk  teh Sariwangi  dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang  terbentuk,  jenis  pekerjaan
konsumen  dalam  mengkonsumsi  produk  teh  Sariwangi  Q18  angkanya
adalah  0,618  hal  ini  menunjukkan  61,8    varians  dari   variabel  Jenis
pekerjaan  konsumen  dalam  mengkonsumsi  produk  teh  Sariwangi  dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, tingkat pendidikan konsumen produk
teh Sariwangi  Q19 angkanya adalah 0,566 hal ini menunjukkan 56.6 varins  dari  variabel  tingkat  pendidikan  konsumen  produk  teh  Sariwangi
dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang  terbentuk,  gaya  hidup  konsumen produk teh Sariwangi  Q21 angkanya adalah 0,588 hal ini menunjukkan
58,8    varians  dari  variabel  gaya  hidup  konsumen  produk  teh  Sariwangi dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang  terbentuk,  ajakan  keluarga  dalam
mengkonsumsi  produk  teh  Sariwangi  Q22  angkanya  adalah  0,640  hal  ini menunjukkan    64,0    varians  dari  variabel  ajakan  keluarga  dalam
mengkonsumsi  produk  teh  Sariwangi  dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yan g t erb ent uk,  ajakan  rekan  kerja  dalam  mengkonsumsi  produk  teh  Sariwangi
Q23  an gk an ya   ad al ah  0.8 01  h al   i ni   menunjukkan  80,1    varians dari  variabel  ajakan rekan kerja dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi
dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang  terbentuk,  ajakan  rekan  sekomunitas dalam  mengkonsumsi  produk  teh  Sariwangi  Q24  angkanya  adalah  0,757
hal  ini  menunjukkan  75,7    varians  dari  variabel  ajakan  rekan
98 sekomunitas  dalam  mengkonsumsi  produk  teh  Sariwangi  dapat  dijelaskan
dalam  faktor  yang  terbentuk,  keyakinan  responden  dalam  mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q25 angkanya adalah 0,705 hal ini menunjukkan 70,5
varians dari variabel keyakinan responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor  yang terbentuk,  dorongan responden
dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q26 angkanya adalah 0,628 hal ini  menunjukkan  62,8    varians  dari  variabel  dorongan  responden  dalam
mengkonsumsi  produk  teh  Sariwangi  dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang terbentuk,  persepsi  responden  dalam  mengkonsumsi  produk  teh  Sariwangi
Q27  angkanya  adalah  0,739  hal  ini  menunjukkan  73,9    varians  dari variabel persepsi responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat
dijelaskan  dalam  faktor  yang  terbentuk,  pengalaman  responden  dalam mengkonsumsi  produk  teh  Sariwangi  Q28  angkanya  adalah  0,662  hal  ini
menunjukkan  66,2    varians  dari  variabel  pengalaman  responden  dalam mengkonsumsi  produk  teh  Sariwangi  dapat  dijelaskan  dalam  faktor  yang
terbentuk. Menurut  Singgih  Santoso  2004:42,  menjelaskan  bahwa  tabel
C ommunali t i es   pada  dasarn ya  adalah  jumlah  varian  bisa  dalam persentase,  suatu  variabel  mula-mula  yang  bisa  dijelaskan  oleh  faktor
yang  ada.  Berdasarkan  dari  nilai-nilai  yang  ada  pada  tabel  Communalities, maka dapat diambil  kesimpulan bahwa variabel-variabel  yang  ada dapat
di j el ask an  di d al am   fakt o r  ya n g  t e rbe nt uk,  sem aki n  be sa r  ni l ai
99 Communalities  maka  semakin  erat  hubungannya  dengan  faktor  yang
terbentuk. Menurut Singgih Santoso 2004:43, menjelaskan bahwa tabel  Total
Variance  Explained,  menggambarkan  jumlah  faktor  yang  terbentuk. Dalam  melihat  faktor  yang  terbentuk,  maka  harus  dapat  dilihat
pada  nilai  Eigenvaluenya.  untuk  menentukan  faktor  yang  terbentuk maka  harus  dilihat  nilai  eigenvaluenya  harus  berada  diatas  satu  1,  jika
sudah  berada  di bawah  sat u  m aka  sudah  t ida k  t epat .  Ei gen  val ue m enunj ukkan
k epentingan reatif
masing-masing factor
dalam menghitung  varians  dari  total  variabel  yang  ada.  Jumlah  angka
eigenvalue,  susunanya  selalu  diurutkan  pada  nilai  yang  terbesar  sampai yang terkecil.
Tabel 4.38 Total Variance Explained
Compo -nent
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Total of
Variance Cumulative
Total of
Variance Cumulative
1 5.058
18.734 18.734
5.058 18.734
18.734 2
3.218 11.919
30.653 3.218
11.919 30.653
3 2.200
8.147 38.801
2.200 8.147
38.801 4
1.653 6.123
44.924 1.653
6.123 44.924
5 1.359
5.035 49.959
1.359 5.035
49.959 6
1.292 4.786
54.745 1.292
4.786 54.745
7 1.216
4.502 59.247
1.216 4.502
59.247 8
1.128 4.176
63.423 1.128
4.176 63.423
9 .981
3.633 67.056
10 .930
3.443 70.499
11 .904
3.347 73.846
12 .837
3.100 76.946
13 .813
3.011 79.957
14 .642
2.378 82.336
100 Compo
-nent Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared Loadings Total
of Variance
Cumulative Total
of Variance
Cumulative 15
.595 2.205
84.541 16
.588 2.178
86.719 17
.520 1.926
88.645 18
.488 1.807
90.452 19
.476 1.763
92.215 20
.400 1.481
93.696 21
.391 1.446
95.143 22
.311 1.152
96.295 23
.240 .889
97.184 24
.215 .797
97.981 25
.196 .725
98.706 26
.179 .662
99.368 27
.171 .632
100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis
Sumber: Hasil output SPSS
P a d a   t a b e l   d i a t a s   d a p a t   d i l i h a t   b a h w a   t e r d a p a t   2 7   v a r i a b e l component  yang  dimasukkan  ke  dalam  analisis  factor,  yakni  Citarasa
Produk Teh Sariwangi, Aroma Produk Teh Sariwangi, Rasa Khas Produk Teh Sariwangi,  Warna  Produk  Teh  Sariwangi,  Tingkat  Kekentalan  Produk  Teh
Sariwangi,  Harga  Sebagai  Pertimbangan  Dalam  Pembelian  Produk  Teh Sariwangi,  Kesesuaian  Harga  Produk  Teh  Sariwangi  Terhadap  Manfaat
Produknya,  Persaingan  Harga  Produk  Teh  Sariwangi,  Harga  Produk  Teh Sariwangi  Meyakinkan,  Iklan  Produk  Teh  Sariwangi,  Promosi  Penjualan
Produk  Teh  Sariwangi,  Pemasaran  Langsung  Produk  Teh  Sariwangi, Kemudahan  Dalam  Mendapatkan  Produk  Teh  Sariwangi,  Pelayanan  Yang
Diberikan  Penjual  Kepada  Konsumen,  Lokasi  tempat  Konsumen  Membeli Produk  Teh  Sariwangi,
Kebiasaan  Konsumen  Dalam  mengkonsumsi Produk
Teh  Sariwangi, Usia  Dalam  mengkonsumsi
Produk  Teh  Sariwangi,  Jenis Pekerjaan  Konsumen  dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi,  Tingkat
101 Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi, Gaya Hidup Konsumen Produk
Teh  Sariwangi,  Ajakan  Keluarga  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh Sariwangi,  Ajakan  Rekan  Kerja  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh
Sariwangi,  Ajakan  Rekan  Sekomunitas  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh Sariwangi,  Keyakinan  Responden  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh
Sariwangi,  Dorongan  Responden  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh Sariwangi, Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi,
Pengalaman  Responden  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi.  Pada tabel diatas terlihat bahwa hanya 8 faktor yang terbentuk, karena dengan satu
factor  angka  eigen  values  masih  diatas  1,  dengan  2  faktor  eigen  value masih  diatas  1,  dengan  tiga  factor  angka  masih  diatas  1,  empat  factor
masih  diatas  1,  lima  factor  eigen  value  masih  diatas  1,  enam  factor masih  diatas  1,  tujuh  factor  masih  diatas  1,  delapan  factor  eigen  value
masih diatas 1, sembilan faktor sudah berada  dibawah 1, oleh sebab itulah hanya terbatas 8 faktor.
Tabel 4.39 Component Matrixa
Component 1
2 3
4 5
6 7
8 Q1
.492 .361  -.365  -.255  -.224  -.150  -.177  -.057
Q2 .591
.238  -.448  -.257  -.090  -.120 .049
.103 Q3
.391 .455  -.425  -.352  -.042  -.131
.015 .176
Q4 .413
.092  -.091  -.156 .408  -.211
.277 .366
Q5 .446
.268  -.261  -.005  -.244 .114  -.034  -.191
Q6 .251
.478 .124
.339 .379
.263 .141
.032 Q7
.425 .349
.106  -.178  -.263 .086
.376  -.159 Q8
.183 .412
.320 .006  -.215
.047 .211
.255 Q9
.287 .370
.296 .198  -.044
.238 .234
.009
102 Component
1 2
3 4
5 6
7 8
Q10 .343
.212 .377
.153  -.400  -.347 .036
.128 Q11
.497 .358
.274 .175
.013  -.338  -.322  -.176 Q12
.456 .198
.364 .064
.213  -.249  -.223  -.470 Q13
.184 .395  -.026
.402 .180
.135  -.308 .332
Q14 .448
.109  -.139  -.155 .212
.457 .287  -.379
Q15 .301
.530 .105
.278 .109
.163  -.208 .087
Q16 .542
.084  -.387  -.062 .179
.048  -.186  -.112 Q17
.329  -.304 .259  -.077
.169  -.488 .103  -.126
Q18 .531  -.337
.087  -.105 .352  -.077
.120 .244
Q19 .531  -.318
.114 .110
.075  -.145 .338
.128 Q21
.396  -.247 .091
.379  -.277  -.033 .357  -.116
Q22 .358  -.167
.334  -.174  -.233 .239  -.279
.391 Q23
.458  -.264 .464  -.479
.006 .190  -.203
.005 Q24
.428  -.243 .507  -.378
.070 .291  -.138  -.074
Q25 .525  -.384  -.127
.314  -.381 .123  -.068
.041 Q26
.530  -.368  -.204 .346
.195  -.066  -.086  -.017 Q27
.514  -.529  -.288 .259  -.084
.148  -.105  -.069 Q28
.471  -.576  -.203 .054  -.037
.083  -.080 .096
Extraction Method: Principal Component Analysis. a  8 components extracted.
Sumber: Hasil output SPSS
Setelah  diketahui  bahwa  delapan  faktor  adalah  jumlah  yang  paling optimal.  Maka  tabel  component  matriks  menunjukkan  distribusi  ke
27  variabel  tersebut  pada  delapan  faktor  yang  terbentuk.  Sedangkan angka-angka  yang  ada  pada  ta bel  tersebut  adalah  factor  loading,
yang  menunjukkan  besarnya  korelasi  suatu  variabel  dengan  faktor  1, faktor 2, faktor 3, faktor 4, faktor 5, faktor 6, faktor 7, faktor 8. Proses
penentuan  variabel  mana  yang  akan  masuk  ke  faktor  mana, dilakukan  dengan  melakukan  perbandingan  besar  korelasi  pada  setiap
baris. a. Citarasa Produk Teh Sariwangi Q1
1
korelasi  antara  Q1  dengan  faktor  1  adalah  0,492  cukup  namun,
103 lemah karena dibawah 0,5.
2
Korelasi  antara  Ql  dengan  faktor  2  adalah  0,361  lemah  karena, berada dibawah 0,5.
3
Korelasi  antara  Q1  dengan  faktor  3  adalah  -0,365  sangat  lemah dibawah 0,5.
4
Korelasi antara Q  dengan faktor 4 adalah -0,255 sangat lemah dibawah 0,5.
5
Korelasi  antara  Q1  dengan  faktor  5  adalah  -0,224  sangat  dibawah 0,5.
6
Korelasi antara Q1 dengan faktor 6 adalah -0,150 sangat lemah dibawah 0,5.
7
Korelasi  antara  Ql  dengan  faktor  7  adalah  -0,177  sangat  lemah dibawah 0,5.
8  Korelasi  antara  Ql  dengan  faktor  8  adalah  -0,057  sangat  lemah dibawah 0,5.
Demikian  seterusnya  untuk  variabel  selanjutnya  untuk  melihat distribusi  ke  dua  puluh  tujuh  variabel  yang  terbentang  didalam  8
faktor.  Menurut  Singgih  Santoro  2004:45,  menjelaskan  bahwa Component  Matrik  menunjukkan  distribusi  variabel  yang  ada  dengan
faktor  yang  terbentuk.  Sedangkan  angka-angka  pada  tabel  Component Matrik  adalah  Factor  Loading  yang  menunjukkan  besar  korelasi  antara
suatu variabel dengan faktor-faktor yang ada.
104
Tabel 4.40 Rotated Component Matrix
Component 1
2 3
4 5
6 7
8 Q1
.054 .798
.037 .038
.074 .161  -.054  -.017
Q2 .158
.786 .006
.026 .089  -.005
.230 .063
Q3 -.142
.799  -.031 .097
.072  -.063 .189
.006 Q4
-.028 .270
.009 .139
.051  -.017 .732
.039 Q5
.216 .522  -.006
.112 .175
.099  -.184 .210
Q6 -.075  -.024  -.107
.657 .187
.102 .171
.362 Q7
-.032 .351
.091  -.048 .571
.091 .020
.344 Q8
-.181 .088
.126 .237
.586  -.034 .062  -.047
Q9 -.012  -.013
.070 .364
.496 .074
.016 .263
Q10 .090
.105 .081
.061 .609
.331 .031  -.339
Q11 .049
.245 .088
.319 .194
.709 .009  -.130
Q12 .014
.074 .147
.146 .059
.822 .043
.179 Q13
.043 .102  -.039
.754  -.008 .015
.012  -.158 Q14
.134 .253
.123 .066
.044 .017
.075 .791
Q15 -.044
.180 .035
.665 .169
.187  -.063 .058
Q16 .275
.532 .051
.188  -.229 .158
.124 .218
Q17 .161  -.072
.096  -.299 .047
.483 .443  -.074
Q18 .306
.040 .303
.016  -.053 .076
.647 .063
Q19 .447  -.020
.094  -.083 .255
.107 .518
.070 Q21
.573  -.102  -.104  -.101 .443
.112 .078
.116 Q22
.199 .053
.694 .140
.169  -.107 .018  -.237
Q23 .076
.044 .842  -.128
.040 .188
.141 .103
Q24 .083
.794 .670
-.067 .124
.068 .795
.142 -.028
-.059 .010
.141 .060
.165 -.186
.194 -.018
.197 .111
-.084 .280
.236 -.068
.045 Q25
Q26 Q27
.824 .110
.102  -.025  -.163 .003
.041 .092
Q28 .683
.103 .240  -.116  -.170  -.071
.198  -.008 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a  Rotation converged in 7 iterations.
Sumber: Hasil output SPSS
Component  matrix  hasil  proses  rotasi  rotated  component  matrik memperlihatkan distribusi variabel yang lebih  jelas dan nyata. Terlihat
bahwa  sekarang  faktor  loading  yang  dulunya  kecil  semakin  diperkecil,  dan factor loading yang besar semakin diperbesar. Dibawah ini akan dijelaskan
akan masuk ke faktor mana sebuah variabel yang ada, yaitu:
105 1.
Citarasa  Produk  Teh  Sariwangi  Ql,  faktor  loading  yang  paling besar  ada  berada  pada  faktor  2  dengan  nilai  0,708,  hal  itu  berarti
Citarasa Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2. 2.
Aroma  Produk  Teh  Sariwangi  Q2,  faktor  loading  yang  paling besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,786, hal itu berarti Aroma
Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2. 3.
Rasa Khas Produk Teh Sariwangi Q3, faktor loading yang paling besar  berada  pada  faktor  2  dengan  nilai  0,799,  hal  itu  berarti
Rasa Khas Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2. 4.
Warna  Produk  Teh  Sariwangi  Q4,  faktor  loading  yang  paling besar  berada  pada  faktor  7  dengan  nilai  0,732,  hal  itu  berarti
Warna Produk Teh Sariwangi berada pada faktor  7. 5.
Tingkat  Kekentalan  Produk  Teh  Sariwangi  Q5,  faktor  loading yang paling besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,522, berarti
Tingkat Kekentalan Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2. 6.
Harga  Sebagai  Pertimbangan  Dalam  Pembelian  Produk  Teh Sariwangi  Q6,  faktor  loading  yang  paling  bear  berada  pada
faktor  4  dengan  nilai  0,657,  hal  itu  berarti  Harga  Sebagai Pertimbangan  Dalam  Pembelian  Produk  Teh  Sariwangi  berada  pada
faktor 4. 7.
Kesesuaian  Harga  Produk  Teh  Sariwangi  Terhadap  Manfaat
Produknya  Q7,  faktor  loading  yang  paling  besar  berada  pada
faktor  5  dengan  nilai  0,571,  hal  itu  berarti  Kesesuaian  Harga
106 Produk  Teh  Sariwangi  Terhadap  Manfaat  Produknya  berada  pada
faktor 5. 8.
Persaingan  Harga  Produk  Teh  Sariwangi  Q8,  faktor  loading yang  paling  besar  berada  pada  faktor  5  dengan nilai 0,586, hal
itu  berarti  Persaingan  Harga  Produk  Teh  Sariwangi  berada  pada faktor 5.
9. Harga  Produk  Teh  Sariwangi  Meyakinkan  Q9,  faktor  loading
yang  paling    besar  berada  pada  pada  faktor  5,  dengan  nilai 0,496,  hal  itu  berarti  Harga  Produk  Teh  Sariwangi  Meyakinkan
berada pada faktor 5. 10.
Iklan  Produk  Teh  Sariwangi  Q10,  faktor  loading  yang  paling besar  berada  pada  faktor  5  dengan  nilai  0,609,  hal  itu  berarti
Iklan Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 5. 11.
Promosi  Penjualan  Produk  Teh  Sariwangi  Q11,  faktor  loading yang  paling  besar  berada  pada  faktor  6  dengan  nilai  0 ,709,
hal  itu  berarti  Promosi  Penjualan  Produk  Teh  Sariwangi  berada pada faktor 6.
12. Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi Q12, faktor loading
yang  paling  besar  berada  pada  faktor  6  dengan  nilai  0,822,  hal itu  berarti  Pemasaran  Langsung  Produk  Teh  Sariwangi  berada  pada
faktor 6. 13.
Kemudahan  Dalam  Mendapatkan  Produk  Teh  Sariwangi  Q13, faktor  loading  yang  paling  besar  berada  pada  faktor  4  dengan
107 nilai  0,754,  hal  itu  berarti  Kemudahan  Dalam  Mendapatkan  Produk
Teh Sariwangi berada pada faktor 4. 14.
Pelayanan  Yang  Diberikan  Penjual  Kepada  Konsumen  Q14, faktor  loading  yang  paling  besar  herada  pada  faktor  8  dengan
nilai 0,791, hal itu berarti Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen berada pada faktor 8.
15. Lokasi  tempat  Konsumen  Membeli  Produk  Teh  Sariwangi  Q15,
faktor  loading  yang paling besar berada pada factor 4  dengan nilai 0,665, hal itu berarti Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk
Teh Sariwangi berada pada faktor 4. 16.
Kebiasaan  Konsumen  Dalam  mengkonsumsi Produk  Teh  Sariwangi
Q16,  faktor  loading  yang  paling  besar  berada  pada  faktor  2 dengan  nilai  0,532,  hal  itu  berarti
Kebiasaan  Konsumen  Dalam mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi  berada pada faktor 2. 17.
Usia  Dalam  mengkonsumsi Produk  Teh  Sariwangi  Q17,  faktor
loading  yang  paling  besar  berada  pada  faktor  6  dengan  nilai 0,483,  hal  itu  berarti
Usia  Dalam  mengkonsumsi Produk  Teh
Sariwangi berada pada faktor 6. 18.
Jenis  Pekerjaan  Konsumen  dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh Sariwangi  Q18,  faktor  loading  yang  paling  besar  berada
pada  faktor  7  dengan  nilai  0,647,  hal  itu  berarti  Jenis  Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi  berada pada
faktor 7.
108 19.
Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi  Q19, faktor loading  yang  paling  besar  berada  pada  faktor  7 dengan nilai 0,518,
hal  itu  berarti  Tingkat  Pendidikan  Konsumen  Produk  Teh  Sariwangi berada pada faktor 7.
20. Gaya  Hidup  Konsumen  Produk  Teh  Sariwangi  Q21,  faktor
loading yang paling besar ada pada faktor  1 dengan nilai 0,573, hal itu  berarti  Gaya  Hidup  Konsumen  Produk  Teh  Sariwangi  berada
pada faktor 1. 21.
Ajakan  Keluarga  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi Q22,  faktor  loading  yang  paling  besar  ada  pada  faktor  3  dengan
nilai  0,694,  hal  itu  berarti  Ajakan  Keluarga  Dalam  Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 3.
22. Ajakan  Rekan  Kerja  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi
Q23,  faktor  loading  yang  paling  besar  ada  pada  faktor  3  dengan nilai 0,842, hal itu berarti Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 3 23.
Ajakan  Rekan  Sekomunitas  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh Sariwangi  Q24,  faktor  loading  yang  paling  besar  ada  pada
faktor  3  dengan  nilai  0,795,  hal  itu  berarti  Ajakan  Rekan Sekomunitas  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi  berada
pada faktor 3. 24.
Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q25,  faktor  loading  yang  paling  besar  ada  pada  faktor  1  dengan
109 nilai    0,794,  hal  itu  berarti  Keyakinan  Responden  Dalam
Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 1. 25.
Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q26,  faktor  loading  yang  paling  besar  ada  pada  faktor  1
dengan  nilai  0,670,  hal  itu  berarti  Dorongan  Responden  Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 1.
26. Persepsi  Responden  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi
Q27,  faktor  loading  yang  paling  besar  ada  pada  faktor  1  dengan nilai 0,824, hal itu berarti Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 1. 27.
Pengalaman  Responden  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh Sariwangi Q28, faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1
dengan  nilai  0,683,  hal  itu  berarti  Pengalaman  Responden  Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 1
Dengan  demikian, ke  27  variabel  yang  direduksi menjadi  hanya  terdiri
dari 8 faktor, yaitu: a.
Faktor  1  terdiri  dari:  Gaya  Hidup  Konsumen  Produk  Teh  Sariwangi, Keyakinan  Responden  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi,
Dorongan  Responden  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi, Persepsi  Responden  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi,
Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi. b.
Faktor 2 terdiri dari: Citarasa Produk Teh Sariwangi,  Aroma Produk Teh Sariwangi, Rasa Khas Produk Teh Sariwangi, Tingkat Kekentalan Produk
110 Teh  Sariwangi,
Kebiasaan  Konsumen  Dalam  mengkonsumsi Produk  Teh
Sariwangi. c.
Faktor 3 terdiri dari: Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi,  Ajakan  Rekan  Kerja  Dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh
Sariwangi, Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi.
d. Faktor  4  terdiri  dari:  Harga  Sebagai  Pertimbangan  Dalam  Pembelian
Produk  Teh  Sariwangi,  Kemudahan  Dalam  Mendapatkan  Produk  Teh Sariwangi, Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi,
e. Faktor 5 terdiri  dari:  Kesesuaian Harga Produk  Teh Sariwangi  Terhadap
Manfaat  Produknya,  Persaingan  Harga  Produk  Teh  Sariwangi,  Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan, Iklan Produk Teh Sariwangi.
f. Faktor 6 terdiri dari: Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi, Pemasaran
Langsung Produk Teh Sariwangi, Usia Dalam mengkonsumsi
Produk Teh Sariwangi.
g. Faktor  7  terdiri  dari:  Warna  Produk  Teh  Sariwangi,  Jenis  Pekerjaan
Konsumen  dalam  Mengkonsumsi  Produk  Teh  Sariwangi,  Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi.
h. Faktor  8  terdiri  dari:  Pelayanan  Yang  Diberikan  Penjual  Kepada
Konsumen. Menurut  Singgih  Santoso  2004:47,  menjelaskan  bahwa  Component
Matrix dari proses rotasi Rotated Component Matrik memperlihatkan distribusi  variabel  yang  lebih  jelas  dan  nyata.  Dengan  adanya  proses
111 rotasi faktor loading yang dulunya kecil semakin diperkecil, dan faktor
loading yang besar semakin diperbesar.
Tabel 4.41 Component Transformation Matrix
Component 1
2 3
4 5
6 7
8 1
.531 .494
.334 .196
.249 .327
.340 .196
2 -.590
.412  -.232 .513
.334 .129  -.169
.094 3
-.243  -.582 .509
.067 .435
.378 .044
-.070 4
.494  -.404  -.513 .511
.141 .129  -.137
-.111 5
-.231  -.214  -.063 .328  -.550
.172 .591
.329 6
.110  -.132 .381
.343  -.034  -.524  -.346 .559
7 -.033  -.141  -.362
-.311 .546  -.294
.425 .432
8 -.031
.028 .178
.333 .122  -.571
.432 -.573
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Sumber: Hasil output SPSS
Dari  tabel  tersebut  dapat  dijelaskan  bahwa  pada  diagonal  faktor componen  1,  2,  3,  4,  5,  6,  7,  8,  0,531;    0,412;  0,509;  0,511;  -
0,550,  -0,524,  0,425,  - 0,573.  Angka  dengan  ditandai  minus  “-
“hal  tersebut  menunjukkan  arah  korelasi.  Sedangkan  pada di a gon al   yan g  l ai n  menunjukkan  angka  dibawah  0,5  yang  menunjukkan
adanya terdapat  komponen lain pada masing-masing faktor  yang mempunyai korelasi  lebih  tinggi.  Dan  hanya  tiga  faktor  yang  angkanya  diatas  0,5
yaitu:  faktor  1  componen  1,  faktor  3  componen  3,  dan  faktor  4 componen 4, masing-masing angkanya: 0,531; 0,509; 0,511.
Berdasarkan  terbentuknya,  hanya  tiga  faktor  yang  pada  diagonalnya nilainya  diatas  0,5,  hal  itu  sudah  cukup  mewakili  dari  kedelapan  faktor
yang terbentuk
112 4. Interpretasi Atas Faktor Yang Telah Terbentuk
S et el ah  m el akukan  fakt ori ng  dan  rot asi ,  l angkah  at au  t ahap selanjutnya  adalah  menginterpretasikan  faktor  yang  telah  terbentuk.  Hal
ini  dilakukan  agar  bisa  mewakili  variabel-variabel  anggota  faktor  tersebut. Menurut  Zaini  Hasan  dalam  Fajar  S.  Saputro:  2007,  mengatakan
pemberian  nama  dan  konsep  tiap  faktor  ditentukan  berdasarkan  makna umum variabel yang tercakup didalamnya.
Dari  hasil  penelitian  dapat  diketahui  bahwa  faktor  psikologis, produk,  social,  distribusi,  harga,  promosi,  dan  individu   sangat
mempengaruhi konsumen. Faktor  Psikologis  menjadi  bagian  penting  dalam  proses  pembelian
konsumen,  menurut  Philip  Kotler  2000:196  menyatakan  bahwa  pihak konsumen  dalam  membeli  sebuah  produk  dapat  dipengaruhi  oleh  beberapa
hal yaitu: motivasi dorongan, persepsi, pengalaman dan keyakinan. Dalam kaitannya dengan obyek penelitian yaitu Teh Sariwangi,  terlihat  jelas  cari
responden  bahwa  mereka  memiliki  alasan  yang  berbeda -beda  dalam membeli  Teh  Seduh  Sariwangi.  Namun  dalam  hal  ini  menjadi  sebuah
kenyataan  bahwa  kondisi  Psikologis  seseorang  konsumen  menjadi sebuah pemicu mereka dalam membeli sebuah produk.
Faktor  produk  merupakan  bagian  yang  sangat  dominan  dalam  sebuah produk. Atribut produk teh terlihat pada citarasanya, aromanya, warna airnya,
dan tingkat kekentalannya. Dari atribut inilah konsumen darat menilai bahwa produk  teh  tersebut  itu  berkualitas  atau  tidak.  Untuk  itu  Teh  Sariwangi
113 memiliki  hal-hal  tersebut  dan  itu  menjadi  daya  tarik  bagi  konsumen  untuk
selalu membeli produk tersebut. Faktor  sosial  merupakan  faktor  yang  sangat  penting  dalam  proses
konsumen  dalam  keputusan  pembelian.  Menurut  Philip  Kotler  2000:187, menjelaskan bahwa, faktor social terdiri dari kelompok acuan, keluarga, serta
peran  dan  status.  Kelompok  acuan  terdiri  dari  kelompok  atau  sekumpulan orang  yang  memiliki  pengaruh  langsung  atau  tidak  langsung  terhadap  sikap
atau perilaku seseorang. Kewarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang  paling  penting  dalam  masyarakat,  dan  telah  menjadi  obyek  penelitian
yang  luas.  Melihat  obyek  penelitian  berupa  konsumen  yang  melakukan pembelian  Teh  Sariwangi,  dapat  menjelaskan  bahwa  kelompok  acuan  yang
terdiri  dari  sekelompok  orang  yang  berpengaruh  langsung  bisa  berasal  dari teman  kerja,  teman  dekat,  teman  sekomunitas,  dapat  saja  mempengaruhi
mereka  untuk  dapat  membeli  sebuah  produk.  Dan  hal  itu  terbukti  bahwa sebagian  responden  berpendapat  bahwa  mereka  membeli  Teh  Sariwangi
disebabkan  adanya  referensi  dari  kelompok  acuan  mereka.  Sedangkan keluarga  merupakan  bagian  yang  terdekat  dari  konsumen,  dalam  kaitannya
dengan pembelian Teh Sariwangi, dapat dikatakan bahwa responden membeli Teh  Sariwangi  disebabkan  adanya  sebagian  anggota  keluarga  yang
mengkonsumsi produk Teh Sariwangi, dan itu menjadi sebuah referensi bagi responden untuk melakukan pembelian produk Teh Sariwangi.
Faktor  individu  atau  pribadi,  sangat  berperan  dominan  pada  internal konsumen dalam melakukan proses pembelian Teh Sariwangi. Menurut Philip
114 Kotler 2000:191, menjelaskan banyak item  yang menjadi bagian dari faktor
individu  yaitu:  usia  dan  tahap  siklus  hidup,  pekerjaan  dari  lingkungan  gaya hidup, kepribadian konsep diri. Usia sangat menentukan bagi konsumen dalam
mengkonsumsi  Teh  Sariwangi..  Sedangkan  pekerjaan  maupun  pendidikan menjadi  alasan  mereka  untuk  minum  teh  hal  ini  disebabkan  mereka  dalam
kondisi lingkungan pekerjaan ataupun pendidikan mereka mendukung ke arah tersebut.
Berdasarkan  penelitian  Ujianto  Jan  Abdurrachman  2002:49,  dalam penelitiannya  mereka  menentukan  faktor -faktor  yang  paling
dominan  d en ga n   m el i h a t   p ad a   t o t al   n i l a i   v a r i an s   p ad a   t ab el T ot al   V ari a n c e   Explained  berdasarkan  hasil  penelitian  tersebut  dan
dari  hasil  analisis  s e c a r a   k e s e l u r u h a n ,   t e r n ya t a   f a k t o r - f a k t o r ya n g   paling
dominan  yang  m e ni m bul k an  ke put usan  p e m bel i an  Teh S ari w an gi ,   se ca ra   berurutan  adalah;  faktor  psikologis,  yang
merupakan  faktor  yang  paling  dominan  dengan  nilai  varians  18.734 ,  faktor  produk  dengan  nilai  varians  adalah  11.919  ,  faktor  sosial
dengan  nilai  varians  8.147  ,  faktor  distribusi  dengan  nilai  varians
6.123  ,  faktor  harga  dengan  nilai  varians  5.035  ,  faktor  promosi dengan  nilai  varians  adalah  4.786  ,  faktor  individu  dengan  nilai  varians
adalah  4.502    dan  faktor  pelayanan  yang  merupakan  faktor  yang terakhir dengan nilai varians adalah 4.176 .
115
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan