Pembahasan Analisis Faktor Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian teh celup sariwangi : studi kasus pada masyarakat kota Bekasi

88 Tabel 4.34 Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q28 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1.00 1 .9 .9 .9 2.00 8 7.0 7.0 7.8 3.00 25 21.7 21.7 29.6 4.00 71 61.7 61.7 91.3 5.00 10 8.7 8.7 100.0 Total 115 100.0 100.0 Sumber: Hasil output SPSS Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 10 orang menyatakan sangat setuju, 71 orang menyatakan setuju, 25 orang menyatakan ragu-ragu, 8 orang menyatakan tidak setuju, dan 1 orang menyatakan sangat tidak setuju bahwa saat pertama kali responden minum teh anda merasakan kenyamanan.

D. Pembahasan Analisis Faktor

Selanjutnya setelah pembahasan kuesioner, maka dilakukan pembahasan untuk analisis faktor. Berikut ini adalah penjelasan dan langkah-langkah mengenai hasil pengolahan data dengan menggunakan analisis faktor. 1. Menentukan variabel yang akan dianalisa Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adal ah sebanyak 28 variabel. Yang pada tahap sebelumnya telah melalui uji validitas dan reliabilitas. Untuk itu maka ke 28 variabel ini akan diuji dengan analisis faktor. 89 2. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan ke 28 variabel yang diuji, dimasukkan ke dalam analisis faktor untuk diuji nilai KMO dan Bartlett Test dan MSA measures of sampling adequancy., nilai MSA harus diatas 0,5. berikut ini adalah tabel dari nilai KMO dan Bartlet Test. Tabel 4.35 KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .661 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1113.443 Df 378 Sig. .000 Sumber: Hasil output SPSS Berdasarkan dari Label diatas dapat dilihat bahwa angka KMO dan Barlett Test adalah 0,661 dengan tingkat signifikansi 0.000 oleh sebab itu, maka variabel dan sampel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut. Angka MSA dalam tabel anti image matriks, yang terdapat pada anti image correlation, menunjukkan nilai Citarasa Produk Teh Sariwangi Ql adalah 0,775, Aroma Produk Teh Sariwangi Q2 adalah 0,746, Rasa Khas Produk Teh Sariwangi Q3 adalah 0,696, Warna Produk Teh Sariwangi Q4 adalah 0,805, Tingkat Kekentalan Produk Teh Sariwangi Q5 adalah 0,661, Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi Q6 adalah 0,523, Kesesuaian Harga Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya Q7 adalah 0,569, 90 Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi Q8 adalah 0,619, Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan Q9 adalah 0,633, Iklan Produk Teh Sariwangi Q10 adalah 0,642, Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi Q11 adalah 0,629, Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi Q12 adalah 0,631, Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh Sariwangi Q13 adalah 0,567, Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen Q14 adalah 0,696, Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi Q15 adalah 0,628, Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q16 adalah 0,661, Usia Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q17 adalah 0,605, Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q18 adalah 0,675, Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi Q19 adalah 0,774, Tingkat Penghasilan Konsumen Produk Teh Sariwangi Q20 adalah 0,398, Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi Q21 adalah 0,724, Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q22 adalah 0,614, Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q23 adalah 0,632, Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q24 adalah 0,621, Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q25 adalah 0,693, Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q26 adalah 0,757, Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q27 adalah 0,707, Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q28 adalah 0,662. 91 Dari ke 28 variabel yang ada, maka selanjutnya dapat dilihat nilai MSA nya. Apabila ada nilai MSA yang dibawah 0,5 maka variabel tersebut tidak dapat di analisis lebih lanjut. Dari ke 28 variabel nilai MSA yang paling kecil adalah Tingkat Penghasilan Konsumen Produk Teh Sariwangi Q20 dengan nilai MSA 0,398, oleh sebab itulah Tingkat Penghasilan Konsumen Produk Teh Sariwangi dikeluarkan dari faktor karena memiliki angka MSA terkecil. Setelah variabel Tingkat Penghasilan Konsumen Produk Teh Sariwangi dikeluarkan dari faktor maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian ulang ke 27 variabel yang tersisa. Untuk melihat hal tersebut maka dapat dilihat dari nilai KMO dan Barlett Test serta Nilai MSA. Tabel 4.36 KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .675 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1076.377 Df 351 Sig. .000 Sumber: Hasil output SPSS Dari hasil output pada tabel 4.36 dapat dilihat bahwa nilai KMO dan Barlett Test mengalami kenaikan dari 0,661 menjadi 0,675 dengan tingkat signifikansi tetap 0,000. Hal ini disebabkan oleh penghilangan variabel dengan angka MSA terkecil. Hal tersebut itulah yang dapat meningkatkan angka MSA yang ada. 92 Angka MSA pada tabel Anti Image Matriks pada bagian Anti Image Correlation, menunjukkan nilai MSA dari 27 variabel sebagai berikut ini Citarasa Produk Teh Sariwangi Ql adalah 0,773, Aroma Produk Teh Sariwangi Q2 adalah 0,747, Rasa Khas Produk Teh Sariwangi Q3 adalah 0,692, Warna Produk Teh Sariwangi Q4 adalah 0,802, Tingkat Kekentalan Produk Teh Sariwangi Q5 adalah 0,662, Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi Q6 adalah 0,557, Kesesuaian Harga Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya Q7 adalah 0,661, Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi Q8 adalah 0,568, Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan Q9 adalah 0,631, Iklan Produk Teh Sariwangi Q10 adalah 0,644, Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi Q11 adalah 0,627, Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi Q12 adalah 0,624, Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh Sariwangi Q13 adalah 0,631, Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen Q14 adalah 0,689, Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi Q15 adalah 0,622, Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q16 adalah 0,697, Usia Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q17 adalah 0,599, Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q18 adalah 0,687, Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi Q19 adalah 0,771, Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi Q21 adalah 0,737, Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q22 adalah 0,600, Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk 93 Teh Sariwangi Q23 adalah 0,635, Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q24 adalah 0,617, Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q25 adalah 0,715, Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q26 adalah 0,751, Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q27 adalah 0,726, Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q28 adalah 0,676. dengan demikian nilai MSA semuanya sudah diatas 0,5, hal tersebut dapat dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan buku Singgih Santoso 2004:19 angka KMO dan Bartlett Test adalah harus diatas 0,5, dan signifikan harus dibawah 0,05. berdasarkan dari nilai KMO dan Bartlett Test, maka dari 0,661 terdapat nilai MSA yang kurang dari 0,5 maka variabel tersebut harus dibuang, lalu terdapat kenaikan menjadi 0,675 nilai KMO dan Barlett Test, oleh sebab itu dengan nilai MSA sudah diatas 0,5 maka dapat dianalisis lebih lanjut. 3. Melakukan faktoring dari rotasi Sesudah semua variabel memiliki nilai yang mencukupi, tahap selanjutnya adalah melakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu melakukan ekstraksi terhadap sekumpuian variabel yang sudah ada, sehingga terbentuk satu atau beberapa faktor. Dalam melakukan proses ekstraksi ini metode yang digunakan adalah Principal Component Analysis, setelah delapan faktor terbentuk untuk mengetahui dari sekian 94 27 variabel yang akan masuk dalam faktor mana, maka dilakukan proses rotasi dengan menggunakan metode varimax bagian dari orthogonal. Tabel 4.37 Comumnunalities Initial Extraction Q1 1.000 .678 Q2 1.000 .708 Q3 1.000 .714 Q4 1.000 .634 Q5 1.000 .449 Q6 1.000 .655 Q7 1.000 .588 Q8 1.000 .463 Q9 1.000 .459 Q10 1.000 .626 Q11 1.000 .730 Q12 1.000 .761 Q13 1.000 .608 Q14 1.000 .735 Q15 1.000 .549 Q16 Q17 1.000 1.000 .536 .567 Q18 1.000 .618 Q19 1.000 .566 Q21 1.000 .588 Q22 1.000 .640 Q23 1.000 .801 Q24 1.000 .757 Q25 1.000 .705 Q26 1.000 .628 Q27 1.000 .739 Q28 1.000 .622 Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber: Hasil output SPSS Pada tabel diatas bahwa variabel Citarasa Produk Teh Sariwangi Q1 angkanya adalah 0,678 hal ini menunjukkan bahwa sekitar 67,8 varians 95 dari variabel citarasa produk teh Sariwangi bisa dijelaskan, oleh faktor yang terbentuk, variabel aroma produk teh Sariwangi Q2 angkanya adalah 0,708 hal ini menunjukkan bahwa 70,8 varians dari variabel aroma produk Teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, variabel rasa khas produk teh Sariwangi Q3 angkanya adalah 0,714 hal ini menunjukkan 71,4 varians dari variabel rasa khas produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, warna produk teh Sariwangi Q4 angkanya adalah 0,634 hal ini menunjukkan 63,4 varians dari variabel warna produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, tingkat kekentalan produk teh Sariwangi Q5 angkanya adalah 0,449 hal ini menunjukkan 44,9 varians dari variabel tingkat kekentalan produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, harga sebagai pertimbangan dalam pembelian produk teh Sariwangi Q6 angkanya adalah 0,655 hal ini menunjukkan 65,5 varians dari variabel harga sebagai pertimbangan dalam pembelian produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, kesesuaian harga produk teh Sariwangi terhadap manfaat produknya Q7 angkanya adalah 0,588 hal ini menunjukkan 58,8 varians dari variabel kesesuaian harga produk teh Sariwangi terhadap manfaat produknya dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, persaingan harga produk teh Sariwangi Q8 angkanya adalah 0,463 hal ini menunjukkan 46,3 varians dari variabel persaingan harga produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, harga produk teh Sariwangi meyakinkan Q9 angkanya adalah 0,459 hal ini 96 menunjukkan 45,9 varians dari variabel harga produk teh Sariwangi meyakinkan dapat dijelaskan dalarn faktor yang terbentuk, iklan produk teh Sariwangi Q10 angkanya adalah 0,626 hal ini menunjukkan 62,6 varians dari variabel iklan produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, promosi penjualan produk teh Sariwangi Q11 angkanya adalah 0,730 hal ini menunjukkan 73,0 varians dari variabel promosi penjualan produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, pemasaran langsung produk teh Sariwangi Q12 angkanya adalah 0,761 hal ini menunjukkan 76,1 varians dari variabel pemasaran langsung produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, kemudahan dalam mendapatkan produk teh Sariwangi Q13 angkanya adalah 0,608 hal ini menunjukkan 60,8 varians dari variabel kemudahan dalam mendapatkan produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, pelayanan yang diberikan penjual kepada konsumen Q14 angkanya adalah 0,735 hal ini menunjukkan 73,5 varians dari variabel pelayanan yang diberikan penjual kepada konsumen dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, lokasi tempat konsumen membeli produk teh Sariwangi Q15 angkanya adalah 0,549 hal ini menunjukkan 54,9 varians dari variabel lokasi tempat konsumen membeli produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, k ebiasaan konsumen lalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q16 angkanya adalah 0,536 hal ini menunjukkan 53,6 varians dari variabel k ebiasaan konsumen dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat 97 dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, Usia Dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q17 angkanya adalah 0,567 hal ini menunjukkan 56,7 varians dari variabel u sia dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, jenis pekerjaan konsumen dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q18 angkanya adalah 0,618 hal ini menunjukkan 61,8 varians dari variabel Jenis pekerjaan konsumen dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, tingkat pendidikan konsumen produk teh Sariwangi Q19 angkanya adalah 0,566 hal ini menunjukkan 56.6 varins dari variabel tingkat pendidikan konsumen produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, gaya hidup konsumen produk teh Sariwangi Q21 angkanya adalah 0,588 hal ini menunjukkan 58,8 varians dari variabel gaya hidup konsumen produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, ajakan keluarga dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q22 angkanya adalah 0,640 hal ini menunjukkan 64,0 varians dari variabel ajakan keluarga dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yan g t erb ent uk, ajakan rekan kerja dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q23 an gk an ya ad al ah 0.8 01 h al i ni menunjukkan 80,1 varians dari variabel ajakan rekan kerja dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, ajakan rekan sekomunitas dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q24 angkanya adalah 0,757 hal ini menunjukkan 75,7 varians dari variabel ajakan rekan 98 sekomunitas dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, keyakinan responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q25 angkanya adalah 0,705 hal ini menunjukkan 70,5 varians dari variabel keyakinan responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, dorongan responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q26 angkanya adalah 0,628 hal ini menunjukkan 62,8 varians dari variabel dorongan responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, persepsi responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q27 angkanya adalah 0,739 hal ini menunjukkan 73,9 varians dari variabel persepsi responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk, pengalaman responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi Q28 angkanya adalah 0,662 hal ini menunjukkan 66,2 varians dari variabel pengalaman responden dalam mengkonsumsi produk teh Sariwangi dapat dijelaskan dalam faktor yang terbentuk. Menurut Singgih Santoso 2004:42, menjelaskan bahwa tabel C ommunali t i es pada dasarn ya adalah jumlah varian bisa dalam persentase, suatu variabel mula-mula yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Berdasarkan dari nilai-nilai yang ada pada tabel Communalities, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel-variabel yang ada dapat di j el ask an di d al am fakt o r ya n g t e rbe nt uk, sem aki n be sa r ni l ai 99 Communalities maka semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. Menurut Singgih Santoso 2004:43, menjelaskan bahwa tabel Total Variance Explained, menggambarkan jumlah faktor yang terbentuk. Dalam melihat faktor yang terbentuk, maka harus dapat dilihat pada nilai Eigenvaluenya. untuk menentukan faktor yang terbentuk maka harus dilihat nilai eigenvaluenya harus berada diatas satu 1, jika sudah berada di bawah sat u m aka sudah t ida k t epat . Ei gen val ue m enunj ukkan k epentingan reatif masing-masing factor dalam menghitung varians dari total variabel yang ada. Jumlah angka eigenvalue, susunanya selalu diurutkan pada nilai yang terbesar sampai yang terkecil. Tabel 4.38 Total Variance Explained Compo -nent Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Total of Variance Cumulative Total of Variance Cumulative 1 5.058 18.734 18.734 5.058 18.734 18.734 2 3.218 11.919 30.653 3.218 11.919 30.653 3 2.200 8.147 38.801 2.200 8.147 38.801 4 1.653 6.123 44.924 1.653 6.123 44.924 5 1.359 5.035 49.959 1.359 5.035 49.959 6 1.292 4.786 54.745 1.292 4.786 54.745 7 1.216 4.502 59.247 1.216 4.502 59.247 8 1.128 4.176 63.423 1.128 4.176 63.423 9 .981 3.633 67.056 10 .930 3.443 70.499 11 .904 3.347 73.846 12 .837 3.100 76.946 13 .813 3.011 79.957 14 .642 2.378 82.336 100 Compo -nent Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Total of Variance Cumulative Total of Variance Cumulative 15 .595 2.205 84.541 16 .588 2.178 86.719 17 .520 1.926 88.645 18 .488 1.807 90.452 19 .476 1.763 92.215 20 .400 1.481 93.696 21 .391 1.446 95.143 22 .311 1.152 96.295 23 .240 .889 97.184 24 .215 .797 97.981 25 .196 .725 98.706 26 .179 .662 99.368 27 .171 .632 100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis Sumber: Hasil output SPSS P a d a t a b e l d i a t a s d a p a t d i l i h a t b a h w a t e r d a p a t 2 7 v a r i a b e l component yang dimasukkan ke dalam analisis factor, yakni Citarasa Produk Teh Sariwangi, Aroma Produk Teh Sariwangi, Rasa Khas Produk Teh Sariwangi, Warna Produk Teh Sariwangi, Tingkat Kekentalan Produk Teh Sariwangi, Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi, Kesesuaian Harga Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya, Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi, Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan, Iklan Produk Teh Sariwangi, Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi, Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi, Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh Sariwangi, Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen, Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi, Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Usia Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Tingkat 101 Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi, Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi, Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi. Pada tabel diatas terlihat bahwa hanya 8 faktor yang terbentuk, karena dengan satu factor angka eigen values masih diatas 1, dengan 2 faktor eigen value masih diatas 1, dengan tiga factor angka masih diatas 1, empat factor masih diatas 1, lima factor eigen value masih diatas 1, enam factor masih diatas 1, tujuh factor masih diatas 1, delapan factor eigen value masih diatas 1, sembilan faktor sudah berada dibawah 1, oleh sebab itulah hanya terbatas 8 faktor. Tabel 4.39 Component Matrixa Component 1 2 3 4 5 6 7 8 Q1 .492 .361 -.365 -.255 -.224 -.150 -.177 -.057 Q2 .591 .238 -.448 -.257 -.090 -.120 .049 .103 Q3 .391 .455 -.425 -.352 -.042 -.131 .015 .176 Q4 .413 .092 -.091 -.156 .408 -.211 .277 .366 Q5 .446 .268 -.261 -.005 -.244 .114 -.034 -.191 Q6 .251 .478 .124 .339 .379 .263 .141 .032 Q7 .425 .349 .106 -.178 -.263 .086 .376 -.159 Q8 .183 .412 .320 .006 -.215 .047 .211 .255 Q9 .287 .370 .296 .198 -.044 .238 .234 .009 102 Component 1 2 3 4 5 6 7 8 Q10 .343 .212 .377 .153 -.400 -.347 .036 .128 Q11 .497 .358 .274 .175 .013 -.338 -.322 -.176 Q12 .456 .198 .364 .064 .213 -.249 -.223 -.470 Q13 .184 .395 -.026 .402 .180 .135 -.308 .332 Q14 .448 .109 -.139 -.155 .212 .457 .287 -.379 Q15 .301 .530 .105 .278 .109 .163 -.208 .087 Q16 .542 .084 -.387 -.062 .179 .048 -.186 -.112 Q17 .329 -.304 .259 -.077 .169 -.488 .103 -.126 Q18 .531 -.337 .087 -.105 .352 -.077 .120 .244 Q19 .531 -.318 .114 .110 .075 -.145 .338 .128 Q21 .396 -.247 .091 .379 -.277 -.033 .357 -.116 Q22 .358 -.167 .334 -.174 -.233 .239 -.279 .391 Q23 .458 -.264 .464 -.479 .006 .190 -.203 .005 Q24 .428 -.243 .507 -.378 .070 .291 -.138 -.074 Q25 .525 -.384 -.127 .314 -.381 .123 -.068 .041 Q26 .530 -.368 -.204 .346 .195 -.066 -.086 -.017 Q27 .514 -.529 -.288 .259 -.084 .148 -.105 -.069 Q28 .471 -.576 -.203 .054 -.037 .083 -.080 .096 Extraction Method: Principal Component Analysis. a 8 components extracted. Sumber: Hasil output SPSS Setelah diketahui bahwa delapan faktor adalah jumlah yang paling optimal. Maka tabel component matriks menunjukkan distribusi ke 27 variabel tersebut pada delapan faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka yang ada pada ta bel tersebut adalah factor loading, yang menunjukkan besarnya korelasi suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4, faktor 5, faktor 6, faktor 7, faktor 8. Proses penentuan variabel mana yang akan masuk ke faktor mana, dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris. a. Citarasa Produk Teh Sariwangi Q1 1 korelasi antara Q1 dengan faktor 1 adalah 0,492 cukup namun, 103 lemah karena dibawah 0,5. 2 Korelasi antara Ql dengan faktor 2 adalah 0,361 lemah karena, berada dibawah 0,5. 3 Korelasi antara Q1 dengan faktor 3 adalah -0,365 sangat lemah dibawah 0,5. 4 Korelasi antara Q dengan faktor 4 adalah -0,255 sangat lemah dibawah 0,5. 5 Korelasi antara Q1 dengan faktor 5 adalah -0,224 sangat dibawah 0,5. 6 Korelasi antara Q1 dengan faktor 6 adalah -0,150 sangat lemah dibawah 0,5. 7 Korelasi antara Ql dengan faktor 7 adalah -0,177 sangat lemah dibawah 0,5. 8 Korelasi antara Ql dengan faktor 8 adalah -0,057 sangat lemah dibawah 0,5. Demikian seterusnya untuk variabel selanjutnya untuk melihat distribusi ke dua puluh tujuh variabel yang terbentang didalam 8 faktor. Menurut Singgih Santoro 2004:45, menjelaskan bahwa Component Matrik menunjukkan distribusi variabel yang ada dengan faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka pada tabel Component Matrik adalah Factor Loading yang menunjukkan besar korelasi antara suatu variabel dengan faktor-faktor yang ada. 104 Tabel 4.40 Rotated Component Matrix Component 1 2 3 4 5 6 7 8 Q1 .054 .798 .037 .038 .074 .161 -.054 -.017 Q2 .158 .786 .006 .026 .089 -.005 .230 .063 Q3 -.142 .799 -.031 .097 .072 -.063 .189 .006 Q4 -.028 .270 .009 .139 .051 -.017 .732 .039 Q5 .216 .522 -.006 .112 .175 .099 -.184 .210 Q6 -.075 -.024 -.107 .657 .187 .102 .171 .362 Q7 -.032 .351 .091 -.048 .571 .091 .020 .344 Q8 -.181 .088 .126 .237 .586 -.034 .062 -.047 Q9 -.012 -.013 .070 .364 .496 .074 .016 .263 Q10 .090 .105 .081 .061 .609 .331 .031 -.339 Q11 .049 .245 .088 .319 .194 .709 .009 -.130 Q12 .014 .074 .147 .146 .059 .822 .043 .179 Q13 .043 .102 -.039 .754 -.008 .015 .012 -.158 Q14 .134 .253 .123 .066 .044 .017 .075 .791 Q15 -.044 .180 .035 .665 .169 .187 -.063 .058 Q16 .275 .532 .051 .188 -.229 .158 .124 .218 Q17 .161 -.072 .096 -.299 .047 .483 .443 -.074 Q18 .306 .040 .303 .016 -.053 .076 .647 .063 Q19 .447 -.020 .094 -.083 .255 .107 .518 .070 Q21 .573 -.102 -.104 -.101 .443 .112 .078 .116 Q22 .199 .053 .694 .140 .169 -.107 .018 -.237 Q23 .076 .044 .842 -.128 .040 .188 .141 .103 Q24 .083 .794 .670 -.067 .124 .068 .795 .142 -.028 -.059 .010 .141 .060 .165 -.186 .194 -.018 .197 .111 -.084 .280 .236 -.068 .045 Q25 Q26 Q27 .824 .110 .102 -.025 -.163 .003 .041 .092 Q28 .683 .103 .240 -.116 -.170 -.071 .198 -.008 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 7 iterations. Sumber: Hasil output SPSS Component matrix hasil proses rotasi rotated component matrik memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Terlihat bahwa sekarang faktor loading yang dulunya kecil semakin diperkecil, dan factor loading yang besar semakin diperbesar. Dibawah ini akan dijelaskan akan masuk ke faktor mana sebuah variabel yang ada, yaitu: 105 1. Citarasa Produk Teh Sariwangi Ql, faktor loading yang paling besar ada berada pada faktor 2 dengan nilai 0,708, hal itu berarti Citarasa Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2. 2. Aroma Produk Teh Sariwangi Q2, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,786, hal itu berarti Aroma Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2. 3. Rasa Khas Produk Teh Sariwangi Q3, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,799, hal itu berarti Rasa Khas Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2. 4. Warna Produk Teh Sariwangi Q4, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 7 dengan nilai 0,732, hal itu berarti Warna Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 7. 5. Tingkat Kekentalan Produk Teh Sariwangi Q5, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,522, berarti Tingkat Kekentalan Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2. 6. Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi Q6, faktor loading yang paling bear berada pada faktor 4 dengan nilai 0,657, hal itu berarti Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 4. 7. Kesesuaian Harga Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya Q7, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 5 dengan nilai 0,571, hal itu berarti Kesesuaian Harga 106 Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya berada pada faktor 5. 8. Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi Q8, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 5 dengan nilai 0,586, hal itu berarti Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 5. 9. Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan Q9, faktor loading yang paling besar berada pada pada faktor 5, dengan nilai 0,496, hal itu berarti Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan berada pada faktor 5. 10. Iklan Produk Teh Sariwangi Q10, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 5 dengan nilai 0,609, hal itu berarti Iklan Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 5. 11. Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi Q11, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 6 dengan nilai 0 ,709, hal itu berarti Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 6. 12. Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi Q12, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 6 dengan nilai 0,822, hal itu berarti Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 6. 13. Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh Sariwangi Q13, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 4 dengan 107 nilai 0,754, hal itu berarti Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 4. 14. Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen Q14, faktor loading yang paling besar herada pada faktor 8 dengan nilai 0,791, hal itu berarti Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen berada pada faktor 8. 15. Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi Q15, faktor loading yang paling besar berada pada factor 4 dengan nilai 0,665, hal itu berarti Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 4. 16. Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q16, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 2 dengan nilai 0,532, hal itu berarti Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 2. 17. Usia Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q17, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 6 dengan nilai 0,483, hal itu berarti Usia Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 6. 18. Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q18, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 7 dengan nilai 0,647, hal itu berarti Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 7. 108 19. Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi Q19, faktor loading yang paling besar berada pada faktor 7 dengan nilai 0,518, hal itu berarti Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 7. 20. Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi Q21, faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1 dengan nilai 0,573, hal itu berarti Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 1. 21. Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q22, faktor loading yang paling besar ada pada faktor 3 dengan nilai 0,694, hal itu berarti Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 3. 22. Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q23, faktor loading yang paling besar ada pada faktor 3 dengan nilai 0,842, hal itu berarti Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 3 23. Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q24, faktor loading yang paling besar ada pada faktor 3 dengan nilai 0,795, hal itu berarti Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 3. 24. Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q25, faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1 dengan 109 nilai 0,794, hal itu berarti Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 1. 25. Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q26, faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1 dengan nilai 0,670, hal itu berarti Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 1. 26. Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q27, faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1 dengan nilai 0,824, hal itu berarti Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 1. 27. Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi Q28, faktor loading yang paling besar ada pada faktor 1 dengan nilai 0,683, hal itu berarti Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi berada pada faktor 1 Dengan demikian, ke 27 variabel yang direduksi menjadi hanya terdiri dari 8 faktor, yaitu: a. Faktor 1 terdiri dari: Gaya Hidup Konsumen Produk Teh Sariwangi, Keyakinan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Dorongan Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Persepsi Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Pengalaman Responden Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi. b. Faktor 2 terdiri dari: Citarasa Produk Teh Sariwangi, Aroma Produk Teh Sariwangi, Rasa Khas Produk Teh Sariwangi, Tingkat Kekentalan Produk 110 Teh Sariwangi, Kebiasaan Konsumen Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi. c. Faktor 3 terdiri dari: Ajakan Keluarga Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Ajakan Rekan Kerja Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Ajakan Rekan Sekomunitas Dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi. d. Faktor 4 terdiri dari: Harga Sebagai Pertimbangan Dalam Pembelian Produk Teh Sariwangi, Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Teh Sariwangi, Lokasi tempat Konsumen Membeli Produk Teh Sariwangi, e. Faktor 5 terdiri dari: Kesesuaian Harga Produk Teh Sariwangi Terhadap Manfaat Produknya, Persaingan Harga Produk Teh Sariwangi, Harga Produk Teh Sariwangi Meyakinkan, Iklan Produk Teh Sariwangi. f. Faktor 6 terdiri dari: Promosi Penjualan Produk Teh Sariwangi, Pemasaran Langsung Produk Teh Sariwangi, Usia Dalam mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi. g. Faktor 7 terdiri dari: Warna Produk Teh Sariwangi, Jenis Pekerjaan Konsumen dalam Mengkonsumsi Produk Teh Sariwangi, Tingkat Pendidikan Konsumen Produk Teh Sariwangi. h. Faktor 8 terdiri dari: Pelayanan Yang Diberikan Penjual Kepada Konsumen. Menurut Singgih Santoso 2004:47, menjelaskan bahwa Component Matrix dari proses rotasi Rotated Component Matrik memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Dengan adanya proses 111 rotasi faktor loading yang dulunya kecil semakin diperkecil, dan faktor loading yang besar semakin diperbesar. Tabel 4.41 Component Transformation Matrix Component 1 2 3 4 5 6 7 8 1 .531 .494 .334 .196 .249 .327 .340 .196 2 -.590 .412 -.232 .513 .334 .129 -.169 .094 3 -.243 -.582 .509 .067 .435 .378 .044 -.070 4 .494 -.404 -.513 .511 .141 .129 -.137 -.111 5 -.231 -.214 -.063 .328 -.550 .172 .591 .329 6 .110 -.132 .381 .343 -.034 -.524 -.346 .559 7 -.033 -.141 -.362 -.311 .546 -.294 .425 .432 8 -.031 .028 .178 .333 .122 -.571 .432 -.573 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. Sumber: Hasil output SPSS Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa pada diagonal faktor componen 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 0,531; 0,412; 0,509; 0,511; - 0,550, -0,524, 0,425, - 0,573. Angka dengan ditandai minus “- “hal tersebut menunjukkan arah korelasi. Sedangkan pada di a gon al yan g l ai n menunjukkan angka dibawah 0,5 yang menunjukkan adanya terdapat komponen lain pada masing-masing faktor yang mempunyai korelasi lebih tinggi. Dan hanya tiga faktor yang angkanya diatas 0,5 yaitu: faktor 1 componen 1, faktor 3 componen 3, dan faktor 4 componen 4, masing-masing angkanya: 0,531; 0,509; 0,511. Berdasarkan terbentuknya, hanya tiga faktor yang pada diagonalnya nilainya diatas 0,5, hal itu sudah cukup mewakili dari kedelapan faktor yang terbentuk 112 4. Interpretasi Atas Faktor Yang Telah Terbentuk S et el ah m el akukan fakt ori ng dan rot asi , l angkah at au t ahap selanjutnya adalah menginterpretasikan faktor yang telah terbentuk. Hal ini dilakukan agar bisa mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut. Menurut Zaini Hasan dalam Fajar S. Saputro: 2007, mengatakan pemberian nama dan konsep tiap faktor ditentukan berdasarkan makna umum variabel yang tercakup didalamnya. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor psikologis, produk, social, distribusi, harga, promosi, dan individu sangat mempengaruhi konsumen. Faktor Psikologis menjadi bagian penting dalam proses pembelian konsumen, menurut Philip Kotler 2000:196 menyatakan bahwa pihak konsumen dalam membeli sebuah produk dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu: motivasi dorongan, persepsi, pengalaman dan keyakinan. Dalam kaitannya dengan obyek penelitian yaitu Teh Sariwangi, terlihat jelas cari responden bahwa mereka memiliki alasan yang berbeda -beda dalam membeli Teh Seduh Sariwangi. Namun dalam hal ini menjadi sebuah kenyataan bahwa kondisi Psikologis seseorang konsumen menjadi sebuah pemicu mereka dalam membeli sebuah produk. Faktor produk merupakan bagian yang sangat dominan dalam sebuah produk. Atribut produk teh terlihat pada citarasanya, aromanya, warna airnya, dan tingkat kekentalannya. Dari atribut inilah konsumen darat menilai bahwa produk teh tersebut itu berkualitas atau tidak. Untuk itu Teh Sariwangi 113 memiliki hal-hal tersebut dan itu menjadi daya tarik bagi konsumen untuk selalu membeli produk tersebut. Faktor sosial merupakan faktor yang sangat penting dalam proses konsumen dalam keputusan pembelian. Menurut Philip Kotler 2000:187, menjelaskan bahwa, faktor social terdiri dari kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status. Kelompok acuan terdiri dari kelompok atau sekumpulan orang yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kewarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah menjadi obyek penelitian yang luas. Melihat obyek penelitian berupa konsumen yang melakukan pembelian Teh Sariwangi, dapat menjelaskan bahwa kelompok acuan yang terdiri dari sekelompok orang yang berpengaruh langsung bisa berasal dari teman kerja, teman dekat, teman sekomunitas, dapat saja mempengaruhi mereka untuk dapat membeli sebuah produk. Dan hal itu terbukti bahwa sebagian responden berpendapat bahwa mereka membeli Teh Sariwangi disebabkan adanya referensi dari kelompok acuan mereka. Sedangkan keluarga merupakan bagian yang terdekat dari konsumen, dalam kaitannya dengan pembelian Teh Sariwangi, dapat dikatakan bahwa responden membeli Teh Sariwangi disebabkan adanya sebagian anggota keluarga yang mengkonsumsi produk Teh Sariwangi, dan itu menjadi sebuah referensi bagi responden untuk melakukan pembelian produk Teh Sariwangi. Faktor individu atau pribadi, sangat berperan dominan pada internal konsumen dalam melakukan proses pembelian Teh Sariwangi. Menurut Philip 114 Kotler 2000:191, menjelaskan banyak item yang menjadi bagian dari faktor individu yaitu: usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dari lingkungan gaya hidup, kepribadian konsep diri. Usia sangat menentukan bagi konsumen dalam mengkonsumsi Teh Sariwangi.. Sedangkan pekerjaan maupun pendidikan menjadi alasan mereka untuk minum teh hal ini disebabkan mereka dalam kondisi lingkungan pekerjaan ataupun pendidikan mereka mendukung ke arah tersebut. Berdasarkan penelitian Ujianto Jan Abdurrachman 2002:49, dalam penelitiannya mereka menentukan faktor -faktor yang paling dominan d en ga n m el i h a t p ad a t o t al n i l a i v a r i an s p ad a t ab el T ot al V ari a n c e Explained berdasarkan hasil penelitian tersebut dan dari hasil analisis s e c a r a k e s e l u r u h a n , t e r n ya t a f a k t o r - f a k t o r ya n g paling dominan yang m e ni m bul k an ke put usan p e m bel i an Teh S ari w an gi , se ca ra berurutan adalah; faktor psikologis, yang merupakan faktor yang paling dominan dengan nilai varians 18.734 , faktor produk dengan nilai varians adalah 11.919 , faktor sosial dengan nilai varians 8.147 , faktor distribusi dengan nilai varians 6.123 , faktor harga dengan nilai varians 5.035 , faktor promosi dengan nilai varians adalah 4.786 , faktor individu dengan nilai varians adalah 4.502 dan faktor pelayanan yang merupakan faktor yang terakhir dengan nilai varians adalah 4.176 . 115 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Beberapa Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Sawi dan Jenis Sayur Lainnya (Studi Kasus : Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan)

0 39 89

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Keputusan Pembelian Produk Starbucks Coffee di Bekasi

5 39 47

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Di Mom Milk Surakarta.

0 6 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN KACAMATA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Kacamata Di Alun-Alun Kota Surakarta.

0 3 15

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN KACAMATA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Kacamata Di Alun-Alun Kota Surakarta.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Vixion (Kasus Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 3 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SIMPATI DI KARANGANYAR.

0 1 11

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SIMPATI DI SUKOHARJO.

0 1 12

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Teh Celup Merek Sariwangi di Swalayan Dhian Gentan Sukoharjo.

0 2 5