mengumpulkan data atau dalam menganalisis data, yang telah pernah dipergunakan oleh peneliti-peneliti terdahulu sehingga memperoleh orientasi yang
lebih luas dalam permasalahan yang dipilih dan diangkat Nazir, 2005. Peneliti melakukan studi pustaka dengan cara membaca dan mempelajari
buku-buku dan ebook yang berhubungan dengan P3K, pemrograman berbasis android serta buku-buku maupun artikel yang diperoleh dari media cetak maupun
internet untuk mendukung topik yang dibahas dalam penyusunan skripsi ini. Buku-buku yang peneliti gunakan untuk mendukung pembuatan aplikasi yaitu ”
Membuat Aplikasi Untuk Android ” yang ditulis oleh Mulyadi ST dan
”Pertolongan pertama Pada kecelakaan” yang ditulis oleh Ade Yunisa. Untuk lebih jelasnya, judul dari buku-buku dan situs yang digunakan dapat dilihat pada
Daftar Pustaka.
3.1.3 Studi Lapangan
Pada metode pengumpulan data studi lapangan, peneliti membedakannya menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Observasi
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Nazir, 2005 Observasi ini peneliti lakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data
dan informasi selengkap-lengkapnya seputar P3K. Kegiatan observasi dilakukan pada tanggal 21 - 23 Mei 2011 diisi dengan mendatangi organisasi PMI Palang
Merah Indonesia dan PMR Palang Merah remaja untuk menunjang informasi
serta untuk memastikan bahwa konten mengenai penanganan P3K yang ada dalam aplikasi sudah sesuai standar.
b. Wawancara
Wawancara atau interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si
penanya atau pewancara dengan si penjawab atau responden Nazir, 2005. Metode wawancara ini dipilih karena mempunyai kekuatan mudah dalam
pengaplikasian dan penerapannya. Selain itu juga murah, efektif efisien serta dapat mengetahui data informasi yang dibutuhkan secara langsung.
Proses wawancara ini dilakukan secara langsung dengan pihak yang mangerti tentang tindakan dan penanganan P3K. Dalam hal ini peneliti
mewawancarai salah seorang dokter bernama Dr. Isna Huliyyah. Wawancara ini dilakukan pada tanggal 28 Mei 2011 berlokasi di klinik tempat Dr. Isna Huliyyah
bekerja yaitu klinik ASY-SYIFA yang beralamat Jl. Raya Cisauk Lapan. Berikut hasil wawancara yang sudah peneliti rangkum dalam beberapa
poin, yaitu: 1. Masih sangat banyak masyarakat yang belum mengenal apa itu P3K
dan bagaimana tatacara P3K. 2. Terbatasnya media penyaluran pengetahuan tentang P3K.
3. Metode sosialisasi penyampaian materi yang saat ini telah dilakukan adalah:
a. Pengenalan melalui organisasi kesehatan bagi para anggotanya
b. Pengenalan pada bidang ekstrakurikuler yang ada di sekolah bagi para siswa
c. Seminar-seminar kesehatan di masyarakat
c. Kuesioner
Selain melakukan observasi dan wawancara langsung, tahap selanjutnya yang peneliti lakukan adalah menyebarkan kuesioner. Untuk mengetahui
permasalahan dan keinginan yang diharapkan oleh calon pengguna aplikasi, maka dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden yang akan dijadikan sampel
data. Sampel yang diambil sebanyak 40, peneliti membaginya ke dalam dua bagian yaitu 15 responden yang sudah mengetahui tentang hal seputar P3K untuk
kasus ini yaitu mahasiswa Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selanjutnya 25 responden ditujukan kepada masyarakat pengguna smartphone
android. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Sampling Purposive.
Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang
kondisi politik di suatu daerah, maka sampel datanya adalah orang yang ahli politik Sugiyono, 2009. Alasan penggunaan teknik ini karena peneliti akan
mengembangkan aplikasi P3K yang berhubungan dengan kesehatan, maka responden yang dipilih merupakan orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
kesehatan. Kemudian aplikasi ini dikembangkan dalam media platform
smartphone android, maka peneliti perlu mengambil data sampel dari para
pengguna smartphone android yang nantinya sebagai pengguna aplikasi.
3.2 Metode Pengembangan RAD
Metode pengembangan sistem yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode Rapid Application Development RAD yang diperkenalkan oleh
James Martin pada tahun 1991. RAD merupakan pengembangan siklus yang dirancang untuk memberikan pengembangan jauh lebih cepat dan hasil yang
berkualitas tinggi dibandingkan yang dicapai dengan siklus hidup tradisional SHPS. Pemilihan metode ini dikarenakan sistem diharapkan mempunyai suatu
desain yang dapat diterima oleh konsumen dan dapat dikembangkan dengan mudah karena perancangan sistem saat ini masih membutuhkan pengembangan
lebih lanjut. Alasan lain pemilihan metode ini adalah adanya batasan-batasan sistem yang dibutuhkan yang bertujuan agar sistem tidak mengalami perubahan.
Selain itu, Rapid Application Development RAD dipilih karena aplikasi yang akan dibangun merupakan aplikasi yang dibangun dalam jangka waktu yang
cukup pendek. Rapid Application Development RAD
yang dipakai peneliti memiliki tahapan-tahapan berikutKendall, 2008 :
1. Fase Perencanaan Syarat-syarat
Dalam fase ini peneliti melalukan langkah-langkah kegiatan, yaitu :
a. Gambaran Umum P3K, yang bertujuan untuk mengetahui data-data seputar P3K yang akan dimasukkan dalam aplikasi yang akan dibuat.