Cerai gugat Pengertian Pegawai Negeri sipil

2.2.2 Cerai gugat

Cerai gugat adalah perkara perceraian dimana pihak yang mengajukan atau pihak yang menghendaki perceraian adalah pihak isteri. Gugatan perceraian diajukan oleh isteri atau kuasanya kepada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman tergugat. Prosedur pengajuan gugatan dan pemeriksaan cerai gugat diatur dalam pasal 40 Undang-undang Perkawinan, pasal 20-36 PP.No.9 Tahun 1975, pasal 73-88 UU No. 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas UU No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, pasal 113-148 Kompilasi Hukum Islam Mukti Arto, 1998:219. 2.3 Pegawai Negeri Sipil

2.3.1 Pengertian Pegawai Negeri sipil

Menurut pasal 1 Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, Pegawai Negeri Sipil adalah: “setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negara atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku”. Dalam pasal 2 menyebutkan bahwa Pegawai Negeri terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, Anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pegawai Negeri Sipil merupakan unsur aparatur Negara, abdi Negara dan abdi masyarakat yang harus menjadi teladan yang baik dalam tingkah laku, tindakan dan ketaatan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dituangkan dalam pasal 5 undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian yang menyebutkan bahwa : “setiap Pegawai Negeri Sipil wajib mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab. Untuk dapat melaksanakan kewajiban yang demikian itu, maka kehidupan Pegawai Negeri Sipil harus ditunjang oleh kehidupan berkeluarga yang serasi, sehingga setiap Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugasnya tidak terganggu oleh masalah-masalah keluarganya”.

2.3.2 Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil