Relevansi Latar Belakang Subsistem Dialog

Berdasarkan table 2 diatas, dapat kita ketahui nilai bobot yang diberikan pada A1 adalah 0.2 atau 20, nilai bobot pada kriteria A2 adalah 0.2 atau 20, nilai bobot pada kriteria A3 adalah 0.3 atau 30, nilai bobot pada kriteria A4 adalah 0.3 atau setara dengan 30. Selanjutnya untuk menghitung nilai WPM dari setiap alternatif digunakan rumus 1 sehingga: A1=70 0.3 x80 0.3 x70 0.2 x70 0.2 =68.5055 A2=70 0.3 x70 0.3 x70 0.2 x60 0.2 =61.985 A3=70 0.3 x80 0.3 x70 0.2 x60 0.2 =65.527 Dari hasil diatas, maka A1 merupakan alternatif pilihan terbaik yaitu Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation GO.

2.4. Relevansi

Beberapa contoh penelitian tentang Sistem Pendukung Keputusan dan implementasi metode Simple Additive Weighting maupun Weighted Product Model adalah sebagai berikut: 1. M.Fajrul Falah Siregar 2010, membuat penelitian yang berjudul Implementasi Metode Simple Additive Weighting SAW Dalam Pemilihan Siswa Berprestasi Studi Kasus: MIN Tanjung Sari Medan Selayang. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebuah Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan pemilihan siswa berprestasi. 2. Destriyana Darmastuti 2013, membuat penelitian dengan judul Implementasi Metode Simple Additive Weighting SAW Dalam Sistem Informasi Lowongan Kerja Berbasis WEB Untuk Rekomendasi Pencari Kerja Terbaik. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebuah aplikasi berbasis WEB untuk rekomendasi pencari kerja terbaik dan hasil rekomendasi pencari kerja yang sesuai dengan kebutuhan penyedia kerja berdasarkan kriteria yang dibutuhkan. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan yang bagi semua orang karena dengan pendidikan semua orang mampu bersaing di Indonesia maupun dunia. Pendidikan bisa digolongkan menjadi pendikan formal dan nonformal. Untuk mendapatkan pendidikan formal yang berkualitas kita bersekolah dari TK, SD, SMP, SMA, lalu Perguruan Tinggi, sedangkan nonformal dapat kita perolehmelalui kursus atau pelatihan. Pada masa-masa sekolah tidak jarang kita mengalami kesulitan belajar, apalagi sekarang ini siswa dituntut lebih aktif lagi dalam proses belajar mengajar. Sampai saat ini banyak pelajar atau siswa yang mencari bimbingan belajar diluar sekolah. Melihat keadaan tersebut banyak lembaga belajar menawarkan jasa pendidikan tambahan, lembaga tersebut biasanya disebut dengan istilah bimbel bimbingan belajar, kursus ataupun les. Lembaga tersebut juga menyediakan sarana prasarana yang berbeda-beda sesuai dengan si pelajar, sehingga mereka bisa memilih lembaga bimbingan belajar yang tepat. Pertumbuhan lembaga bimbingan belajar di kota Medan ini sangat pesat seperti lembaga bimbingan belajar GO Ganesha Operation, Primagama, BIMA, Adzkia, MEDICA dll. Jadi dalam menyelesaikan persoalan tersebut, diperlukan cara atau metode tertentu yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Metode tersebut nantinya akan diimplementasikan kedalam Sistem Pendukung Keputusan yang akan dibuat sehingga diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada. Sistem pendukung keputusan memiliki berbagai metode yang sering diterapkan seperti PROMETHEE, ELECTREE,Simple Additive Weighting SAW, Analytical Hierarchy Process AHP, Technique for Order Preference by Similiarity to Ideal Solution TOPSIS dan lain-lain yang dapat membantu dalam menyelesaikan pengambilan suatu keputusan, metode-metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian kali ini metode yang dipilih dalam pembangunan sistem pemilihan bimbingan belajar adalah metode Simple Additive Weighting SAW dan Weighted Product Model WPM.Metode Simple Additive Weighting SAW adalah sering juga dikenal dengan istilah metode terbobot.Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif dari semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan X ke suatu skala yang dapat dibandingkan dengan semua rating alternatif yang ada Kusumadewi, 2006. Sedangkan Weighted Product Model WPM metode penyelesaian dengan menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating harus dipangkatkan terlebih dahulu dengan bobot atribut yang bersangkutan.

1.2 Rumusan Masalah