1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa yang diajar menggunakan model kooperatif tipe NHT dan Make A Match di kelas VIII SMP Swasta Krakatau Medan.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar matematika
siswa yang menggunakan model kooperatif tipe NHT dan Make A Match di kelas VII SMP Swasta Krakatau Medan.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan proses penyelesaian
jawaban siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang diajar menggunakan model kooperatif tipe NHT dan Make A Match di kelas VIII
SMP Swasta Krakatau Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran atau masukan yang berarti terhadap peningkatan kualitas
pendidikan, terutama: 1.
Bagi siswa, untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan aktivitas belajar matematika khususnya pada pokok bahasan luas
permukaan dan volume kubus dan balok. 2.
Bagi guru sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang tepat, efektif dan efisien dalam melibatkan siswa
didalamnya sehingga nantinya dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
kebijaksanaan dalam pembelajaran matematika. 4.
Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah
dimasa yang akan datang. 5.
Sebagai bahan informasi awal bagi peneliti lain yang berminat meneliti hal yang sama atau melanjutkan penelitian ini dengan cakupan yang lebih
luas, baik tentang masalah yang diteliti maupun tentang subjek penelitian.
6. Sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan
pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran matematika pada khususnya.
90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis data diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan matematika siswa yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Headss Together dan Make A Match di Kelas VIII SMP Swasta Krakatau
Medan, hal ini dibuktikan dari hasil uji-t 2 tailed pada taraf 05
,
diperoleh nilai t
hitung
= 2,233 dan t
tabel
= 2,0021. Karena Nilai t-hitung t- tabel, maka H
ditolak dan H
a
diterima. Nilai nilai rata – rata postest kelas
eksperimen I 87,417 lebih tinggi dari pada kelas eksperimen II 83,667, sehingga kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas NHT lebih baik
dibandingkan dengan siswa pada kelas Make A Match. 2.
Terdapat perbedaan aktivitas belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Headss
Together dan Make A Match di Kelas VIII SMP Swasta Krakatau Medan, hal ini dibuktikan dari hasil uji-t 2-tailed pada taraf
05 ,
diperoleh nilai t
hitung
= 4,623 dan t
tabel
= 2,0021. Karena Nilai t-hitung t-tabel, maka H
ditolak dan H
a
diterima. Nilai nilai rata – rata hasil observasi kelas
eksperimen I 14,47 lebih tinggi dari pada kelas eksperimen II 11,47, sehingga aktivitas belajar siswa pada kelas NHT lebih baik dibandingkan
dengan siswa pada kelas Make A Match
3. Terdapat perbedaan proses jawaban siswa dalam pemecahan masalah di
kelas eksperimen I yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Headss Together dan di kelas eksperimen II yang
diajar dengan model Make A Match. Proses penyelesaian masalah siswa pada kelas NHT lebih baik dibandingkan pada kelas Make A Match pada
kategori sangat tinggi dan tinggi walaupun sama-sama memiliki kelebihan
dan kekurangan di setiap aspek pemecahan masalah pada setiap butir soal.
5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang peneliti berikan adalah:
1. Kepada guru matematika dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif
tipe NHT Numbered Headss Together sebagai salah satu alternatif yang baik dalam mengasah kemampuan pemecahan masalah siswa dan membuat
siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran. 2.
Kepada calon peneliti berikutnya agar mengadakan penelitian lain dengan materi ataupun tingkatan kelas yang berbeda sehingga hasil penelitian dapat
berguna 3.
bagi kemajuan pendidikan khususnya pendidikan matematika.