Uji Keabsahan Data Metode Analisis Data 1. Analisis Model Miles and Huberman

a. Studi Kepustakaan Pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti. b. Studi Dokumentasi Pengumpulan data menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di industri konveksi Eugenia yang releven dengan masalah yang akan diteliti.

3.6. Uji Keabsahan Data

Penilaian keabsahan riset kualitatif biasanya terjadi pada saat proses pengumpulan data, dan analisis-interpretasi data, yang dalam penelitian ini menggunakan teknik Trustworthiness yaitu : 1. Trustworthiness Yaitu menguji kebenaran dan kejujuran objek yang diteliti dalam mengungkapkan realitas menurut apa yang dialami, dirasakan atau dibayangkan. Keabsahan penelitian atau validitas data terjadi pada proses pengumpulan data, dan untuk menentukan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria, maka penulis menggunakan teknik trianggulasi data. a. Trianggulasi Trianggulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti mengumpulkan data dengan trianggulasi maka peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dari Universitas Sumatera Utara berbagai sumber data. Trianggulasi dibagi menjadi dua yaitu, trianggulasi teknik dan trianggulasi sumber Sugiyono : 2013 Trianggulasi teknik,berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Trianggulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda – beda dengan teknik yang sama. Hal ini dapat digambarkan seperti gambar 3.1dan 3.2 Gambar 3.1. Trianggulasi Teknik Gambar 3.2. Trianggulasi Sumber Observasi Partisipatif Wawancara Mendalam Dokumentasi Sumber data sama Wawancara Mendalam A B C Universitas Sumatera Utara 3.7. Metode Analisis Data 3.7.1. Analisis Model Miles and Huberman Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles and Huberman 1984 mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawingverification. Langkah-langkah analisis ditunjukkan pada gambar 3.3 berikut : Periode pengumpulan Reduksi Data Antisipasi Selama Setelah Reduksi Data ANALISIS Selama Setelah Kesimpulanverifikasi Selama Setelah Gambar 3.3. Komponen dalam Analisis Data flow model

3.7.1.1 Data Reduction Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan Universitas Sumatera Utara polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukna pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

3.7.1.2. Data Display Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukandalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman 1984 menyatakan “the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative test”. Yang paling sering digunakan untuk menyaji kan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

3.7.1.3. Conclusion DrawingVerification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak. Karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah Universitas Sumatera Utara dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dana akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitain kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan yang baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Industri Konveksi di Kota Medan

Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara , Indonesia . Kota ini merupakan kota terbesar di luar Pulau Jawa dan kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya . Kota Medan memiliki luas 26.510 hektare 265,10 km² atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kotakabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30 – 3° 43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut. Sebagai salah satu wilayah ekonomi, Kota Medan memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang cukup besar. Hal ini menjadikan Kota Medan menjadi lokasi yang subur untuk dunia industri. Salah satu yang menjadi alasannya ialah besarnya potensi sumber daya manusia yang ada di Kota Medan. Namun, tingginya sumber daya manusia belum cukup diimbangi oleh banyaknya jumlah industri yang ada. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Medan terus melakukan upaya kerjasama dengan swasta dan masyarakat demi mengurai pengangguran di Kota Medan. Sebagai wilayah ekonomi yang sangat mengandalkan sektor kegiatan ekonomi sekunder dan tertier maka peran Kamar dagang dan Industri Kadin Cabang Medan dirasakan demikian penting dan strategis. Karenanya adalah wajar Universitas Sumatera Utara