Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Sumber Data

Judul buku : Kumpulan Cerpen Bobo Edisi 39 Teman dalam Kegelapan Pengarang : Tim Pustaka Ola Tahun Terbit : 2005 Tebal Buku : 144 Halaman Penerbit : PT Penerbitan Sarana Bobo Kota Terbit : Jakarta Warna Sampul : Merah Marun Gambar Sampul : Di balik latar belakang sampul berwarna merah marun, terdapat dua buah gambar di bagian kanan dan kiri. Pada bagian kiri merupakan sebuah sketsa wajah perempuan dengan tinta kuning emas. Sedangkan pada bagian kanan merupakan gambar animasi seorang anak perempuan yang mendekapkan kedua tangannya ke dada. Pada sudut kiri atas buku terdapat logo berbentuk bulat bertuliskan “PRODUK KHUSUS CERPEN” pada bagian luar dan terdapat gambar tokoh animasi khas BOBO yaitu Oki di bagian dalam lingkaran. Tulisan judul buku berwarna putih serta terdapat keterangan seri buku ke 39 di sudut kanan atas. Pada bagian bawah sampul terdapat nama pengarang berwarna hijau dengan latar belakang kuning. Desain Sampul : D. S. Wibowo Universitas Sumatera Utara Dalam Kumpulan Cerpen Bobo Edisi 39 Teman dalam Kegelapan terdapat lima belas judul cerpen yaitu 1. Aku dan Popon, 2. Badut Simon, 3. Bagaimana Mungkin Ada Hantu Lain, 4. Gigi Rahasia Makhluk Aneh, 5. Maafkan Dirimu, Sisi, 6. Melacak Jejak, 7. Misteri Dua Karcis Pertunjukan Musik, 8. Misteri Tahi Lalat Mungil di Ujung Dagu, 9. Pemuda Misterius, 10. Rahasia Sekeping Logam, 11. Pencuri Prangko Oscar, 12. Seorang Nenek dengan Sarang Semut di Kakinya, 13. Teman dalam Kegelapan, 14. Tolong Bebaskan Aku, dan 15. Tetangga yang Aneh.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik penelitian kepustakaan. Melalui data-data dari sumber yang telah dibaca, kemudian dilakukan analisis teks yang mengandung unsur nilai pendidikan karakter anak lalu data tersebut diseleksi dan digolongkan berdasar rumusan masalahnya. Dalam pencarian data, digunakan teknik membaca heuristik dan hermeneutik . Kerja heuristik merupakan pembacaan karya sastra pada sistem semiotik tingkat pertama. Bekal yang dibutuhkan adalah pengetahuan tentang sistem bahasa itu, kompetensi terhadap kode bahasa. Sedangkan pembacaan hermeneutik merupakan pembacaan dan pemahaman pada semiotik timgkat kedua. Jika pada tataran kerja heuristik dibutuhkan pengetahuan tentang kode bahasa, pada tataran kerja hermeneutik dibutuhkan pengetahuan tentang kode sastra . Kode sastra merupakan semacam kesepakatan bahwa ketika membaca teks-teks kesastraan terdapat makna lai, ada tafsir lain, ada kemungkinan pemaknaan lain yang diberikan Nurgiyantoro, 2013: 46-48. Universitas Sumatera Utara 32

3.3 Teknik Analisis Data