42 memasukkan jawaban hasil wawancara tanpa mengubah makna asli
jawaban dari informan. 3.
Dalam kesempatan ini pula penulis akan mewawancarai pemilik dan pekerja yang bekerja di Toko Dodol Ria untuk mengetahui sejarah
berdirinya toko, produk yang disediakan dan bagaimana kegiatan operasional yang dijalankan setiap harinya. Sedangkan untuk
konsumen, proses wawancara yang dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan yang menyangkut dengan masalah yang diangkat
dalam skripsi penulis. 4.
4.2.2 Hasil Observasi Lapangan
Dalam pengumpulan data, teknik yang digunakan oleh penulis yaitu teknik wawancara kepada informan dan teknik observasi pada lokasi penelitian.
Wawancara dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berpengaruh kepada data yang dianggap mampu mendukung penyelesaian
masalah yang diangkat. Sedangkan teknik observasi dilakukan untuk melihat secara langsung keadaan dan situasi pada Toko Dodol Ria.
Terlebih dahulu penulis melaksanakan teknik wawancara dengan menyiapkan pedoman wawancara dan catatan untuk mencatat hasil wawancara. Wawancara
yang dilakukan penulis tidak hanya kepada pemilik dan pekerja Dodol Ria, tetapi juga kepada konsumen yang membeli dodol di Toko Dodol Ria Tanjung Pura
Langkat. Adapun jumlah informan yang akan diwawancarai adalah sebanyak 15 orang, diantaranya 4 orang yang merupakan informan dari Toko Dodol Ria dan 11
orang lainnya merupakan konsumen dari Toko Dodol Ria. Wawancara yang dilakukan kepada 11 orang informan yang berasal dari konsumen pada akhirnya
Universitas Sumatera Utara
43 telah mencapai titik jenuh yaitu dimana para informan memberikan pernyataan
yang sama untuk pertanyaan yang diajukan. Oleh karena itu penulis membatasi jumlah informan dari konsumen Dodol Ria Tanjung Pura Langkat.
Dari 11 informan yang telah diwawancarai, telah diperoleh data-data yang mampu menjawab permasalahan dari judul skripsi yang diangkat oleh penulis. Berikut
merupakan penyajian data dari hasil wawancara yang telah dilakukan penulis kepada informan. Penyajian data disajikan dalam bentuk uraian singkat untuk
membuat jawaban yang diberikan oleh informan terlihat jelas dan membantu penulis dalam menafsirkan kesimpulan.
4.2.3 Perencanaan Bisnis Dodol Ria
Dalam memulai sebuah usaha sangat dianjurkan untuk menyusun sebuah business plan atau perencanaan bisnis. Meskipun dalam bentuk rancangan yang sederhana
perencanaan bisnis sangat berpengaruh untuk membangun pondasi yang kokoh sehingga mampu membuat sebuah usaha bertahan dalam menghadapi persaingan
yang ada. Begitu pula halnya dengan Dodol Ria, dalam mengawali bisnisnya sang pemilik “Ibu Sulastri” membuat sebuah perencanaan bisnis dalam bentuk yang
sederhana. Perencanaan bisnis yang disusun oleh sang pemilik memang tidak mengandung seluruh komponen-komponen perencanaan bisnis secara
keseluruhan, namun perencanaan bisnis tersebut sangat membantu untuk membangun pondasi yang kuat untuk Dodol Ria kedepannya.
Suatu kewajiban bagi para pengusaha yang memiliki perencanaan bisnis. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan menyusun perencanaan bisnis, salah satunya
mampu membangun pondasi yang kokoh dalam menghadapi persaingan. Berikut merupakan hasil wawancara dengan pemilik mengenai pentingnya perencanaan
Universitas Sumatera Utara
44 bisnis dalam mengawali usahanya dan manfaat yang didapatkan dengan
menyusun perencanaan bisnis. “Ibu Sulastri sebagai pemilik Dodol Ria mengatakan, dalam mengawali bisnis
usaha keluarganya, saya menyusun perencanaan bisnis hanya berupa bentuk yang sederhana, saya hanya menyusun mengenai pemilihan lokasi yang strategis,
mengenai produk, kemudian bahan baku dan perlengkapan dapur yang dibutuhkan, menganai pendapatan harga sesuai pangsa pasar, mengenai cara
pemasaran, cara promosi, juga perlengkapan toko yang diperlukan. Meski dalam bentuk yang sederhana, saya sangat terbantu dalam melengkapi hal-hal yang
sangat dibutuhkan untuk mendukung usaha keluarga yang saya jalankan. Manfaat dari perencanaan bisnis tersebut juga dapat saya rasakan dalam menentukan
langkah apa yang harus saya lakukan untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha yang sudah dirintis selama turun-temurun dari keluarga
saya”. Perencanaan bisnis yang disusun dalam bentuk yang sederhana ini ternyata
mampu membangun pondasi yang sangat kokoh selama bertahun-tahun terhadap Dodol Ria. Hal ini dibuktikan dengan perjalanan operasional yang telah berjalan
selama kurang lebih 30 tahun-an. Dalam menyusun perencanaan bisnis yang baik terdapat beberapa komponen penting, namun pada prakteknya Dodol Ria hanya
mencantumkan beberapa komponen yang dianggap penting dalam menunjang perjalanan untuk kedepannya. Berikut merupakan hasil wawancara dari observasi
yang dilakukan penulis mengenai komponen-komponen perencanaan bisnis apa saja yang telah disusun oleh Ibu Sulastri.
Universitas Sumatera Utara
45 “Ibu Sulastri menceritakan, hal utama yang perlu direncanakan adalah mengenai
produk apa yang akan ditawarkan kepada konsumen. Dalam menentukan produk hal utama yang terpenting adalah kualitas bahan dari produk, agar hasil dari
produk tersebut dapat membuat konsumen merasa puas dengan produk yang ditawarkan. Dalam hal produk, penampilan dan rasa sangat diperhatikan, hal ini
dilakukan agar dapat menciptakan keunggulan bersaing dengan pesaing lainnya. Dodol Ria menawarkan produk dodol yang merupakan panganan khas masyarakat
Tanjung Pura Langkat, dengan menginovasikan 6 varian rasa”. Berikut merupakan penyajian data mengenai varian rasa apa saja yang ditawarkan
oleh Ibu Sulastri dalam perencanaan bisnis untuk Dodol Ria. Dodol dengan varian rasa :
1. Durian
2. Pandan
3. OriginalBiasa
4. Nanas
5. Wijen
6. Kacang
Gambar 4.3 Daftar Varian Rasa Dodol Ria
Universitas Sumatera Utara
46 “Produk yang kami tawarkan tidak menggunakan bahan pengawet, faktor yang
mempengaruhi daya tahan dodol adalah santan, makin sedikit santan maka dodol akan tahan lama. Dodol yang diproduksi mampu tahan hingga 10 hari, jika
dimasukkan kedalam kulkas maka bisa tahan hingga satu bulan. Ujar Heri diakhir wawancara sebagai operator produksi dalam pembuatan dodol.”
Setelah merancang produk apa yang akan ditawarkan, langkah berikutnya adalah menentukan harga dari produk tersebut. Penentuan harga sangatlah penting dalam
menentukan apakah usaha yang dilakukan akan mendapatkan keuntungan dan tentunya harga yang diberikan mampu bersaing dipasarkan. Berikut merupakan
hasil wawancara mengenai harga yang ditetapkan oleh pemilik terhadap produknya.
“Dalam menentukan harga saya biasanya berpatokan pada bahan-bahan baku yang digunakan. Tidak jarang saya kesulitan dalam mendapatkan beberapa bahan baku
seperti durian yang saya gunakan untuk campuran dodol bervarian rasa. Dikarenakan durian banyak ditemukan pada saat musimnya saja. Dalam hal ini
saya mengambil langkah dengan menyetok daging durian yang saya beli meskipun dana yang saya keluarkan cukup besar karena susah dalam
mendapatkannya pada saat tidak musimnya. Saya sendiri tidak ragu dalam mengeluarkan budget lebih demi mendapatkan kualitas no. 1 dari bahan-bahan
baku untuk produk yang saya tawarkan, meskipun dengan cara meminjam dana ke BPR. Namun dalam penetapan harga saya masih menyesuaikan dengan harga
pasar, agar harga yang saya tawarkan masih tetap bisa bersaing, ujar Ibu Sulastri”. Berikut merupakan pendapat pekerja mengenai harga yang ditetapkan oleh Ibu
Sulastri terhadap produk yang ditawarkan.
Universitas Sumatera Utara
47 “Harga yang ditawarkan relatif terjangkau karena Ibu Sulastri sendiri
menyesuaikan dengan harga produk sesuai dengan harga dipasaran, tidak ada konsumen yang mengeluh soal harga, kita disini sudah mengemas produk dengan
harga mulai dari Rp 6.000,00 – Rp 25.000,00 sudah cukup terjangkau bagi konsumen penggemar dodol. Harga pasar mematok Rp 50.000,00kg-nya, ujar
Hariyati sebagai kasir dari Toko Dodol Ria”. Komponen selanjutnya yang disusun oleh Ibu Sulastri dalam perencanaan bisnis
yaitu bagaimana cara mempromosikan produknya kepada masyarakat. Berikut merupakan hasil wawancaranya.
“Ibu Sulastri mengatakan, bahwasanya saya tidak terlalu banyak melakukan promosi untuk produk yang saya tawarkan. Promosi yang saya lakukan hanya
melalui mouth of mouth dari para konsumen saya yang sudah mengenal baik kualitas dan cita rasa dari produk dodol yang saya tawarkan”.
Komponen selanjutnya yang disusun oleh Ibu Sulastri adalah pemilihan lokasi. Berikut merupakan hasil wawancara mengenai pemilihan lokasi.
“Saya memanfaatkan kediaman saya untuk membuka sebuah toko. Melihat lokasi rumah saya yang sangat strategis dan juga merupakan pusat penjualan dodol bagi
masyarakat Kab.Langkat yang berlokasi di Jalan P.Brandan-Tanjung Pura dan terletak di Jalan Lintas Sumatera kota Medan-Banda Aceh tentunya akan
memudahkan konsumen untuk menemukan lokasi toko karena berada di pinggir jalan. Dengan memanfaatkan rumah juga tentunya membantu saya dalam
meminimalkan pengeluaran untuk membayar uang sewa lokasi”. Dalam memulai usaha sangat diperlukan untuk menganalisis lingkungan internal
dan lingkungan eksternal. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
Universitas Sumatera Utara
48 kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terdapat dalam perjalanan usaha
yang akan dilakukan. Berikut merupakan penyajian data yang diperoleh oleh penulis selama melakukan observasi ditempat penelitian.
a. Analisis Lingkungan Internal
Tabel 4.2 Analisis Lingkungan Internal
KEKUATAN KELEMAHAN
1. Rasa dan kualitas produk yang
sangat baik. 2.
Produk tanpa bahan pengawet. 3.
Pelayanan yang diberikan kepada konsumen sangat baik.
4. Keterlibatan masyarakat dalam
usaha Dodol Ria guna mencari penghasilan tambahan.
1. Keterbatasan modal usaha.
2. Daya tahan produk yang tidak
bertahan lama. 3.
Bahan baku tambahan untuk vaian rasa yang susah didapat.
b. Analisis Lingkungan Eksternal
Tabel 4.3 Analisis Lingkungan Eksternal
PELUANG ANCAMAN
1. Beberapa pengusaha yang tidak
menjaga ke hygienies-an lingkungan dalam membuat
dodol. 2.
Varian rasa yang lebih banyak dibanding pesaing.
1. Maraknya berita bahan makanan
yang tidak layak konsumsi. 2.
Banyaknya pengusaha yang bergerak di industri yang sama
menjadi pesaing bagi Dodol Ria. 3.
Kurangnya pembinaan dari
Universitas Sumatera Utara
49 3.
Produk yang dikenal masyarakat. pemerintah untuk membesarkan
unit usaha mikro disektor ini. Komponen selanjutnya yang dimasukkan oleh Ibu Sulastri adalah mengenai
perlengkapan dan bahan baku yang dipergunakan, berikut merupakan penyajian data hasil wawancara kepada Ibu Sulastri sebagai pemilik Dodol Ria.
“Perlengkapan yang dibutuhkan sangat banyak untuk menunjang operasional Dodol Ria, diantaranya perlengkapan dapur, perlengkapan toko dan bahan-bahan
baku yang diperlukan untuk menghasilkan produk. Untuk perlengkapan dapur, seperti mesin pengukur kelapa, kancahkuali, tungku dan perlengkapan lainnya”.
“Saya memilih secara selektif dalam hal bahan baku karena saya sangat mementingkan kualitas bahan baku yang saya gunakan untuk produk saya, bagi
saya kepuasan konsumen adalah yang terpenting karena itu akan membuat mereka akan datang lagi ke toko saya untuk membeli produk yang saya tawarkan”.
Komponen berikutnya yang disusun oleh Ibu Sulastri dalam perencanaan bisnisnya adalah mengenai pemasaran.
“Dalam melakukan pemasaran toko kami melayani dengan jam operasional dimulai dari pukul 08.00 wib sampai dengan 00.00 wib, setiap harinya. Pemasaran
produk dilakukan dengan menjual secara langsung di toko kami. Selain itu saya juga memasarkan dibeberapa swalayan besar di Medan, seperti 3 Swalayan
Brastagi Medan, Pasar Rame Thamrin dan Swalayan Asian King di Binjai. Pengirimannya dilakukan dua kali dalam seminggu saya memasukkan produk
dodol ke swalayan tersebut, ujar Ibu Sulastri di akhir wawancaranya”. Berikut pendapat pekerja Dodol Ria mengenai sistem pemasaran di Toko Dodol
Ria.
Universitas Sumatera Utara
50 “Hariyati sebagai pekerja di Dodol Ria mengatakan, kami dituntut untuk bersikap
sopan dan ramah kepada setiap konsumen yang datang. Selain itu juga Ibu Sulastri selaku pemilik tidak ragu untuk terjun langsung melayani pembeli yang
datang ketika beliau sedang tidak sibuk”. “Sebagai seorang pemilik toko Ibu Sulastri sangat dekat dengan para pekerjanya,
tidak jarang saya melihat Ibu Sulastri membantu melayani pembeli yang datang ke toko kami. Selain itu, Ibu Sulastri sangat ramah kepada setiap orang, sebagai
seorang owner Ibu Sulastri memberikan beberapa ilmu mengenai produk yang dijual dan beliau sangat menjaga mitra baik kepada setiap konsumennya. Ia selalu
berusaha untuk memberikan produk yang berkualitas dan pelayanan yang baik kepada konsumennya, karena Ia menganggap bahwa usaha yang dijalankannya
bukan hanya usaha musiman yang hanya dilakukan sesaat. Ia melakukan usaha ini untuk jangka panjang maka dari itu beliau sangat mementingkan kualitas
produknya demi kepuasan konsumen, ujar Sri mengakhiri wawancaranya”.
4.2.4 Alternative Strategi