2.2.4. Penyakit Kulit
Salah satu bagian tubuh yang cukup sensitif terhadap berbagai macam penyakit adalah kulit. Kulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi
tubuh dari pengaruh lingkungan. Lingkungan yang sehat dan bersih akan membawa efek yang baik bagi kulit. Demikian pula sebaliknya, lingkungan yang kotor akan
menjadi sumber munculnya berbagai macam penyakit antara lain penyakit kulit Harahap, 2000.
Faktor- faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi penyakit kulit adalah iklim yang panas dan lembab yang memungkinkan bertambah suburnya jamur,
kebersihan perorangan yang kurang baik dan faktor ekonomi yang kurang memadai Harahap, 2000.
Menurut Sitorus 2008, penyakit kulit merupakan suatu penyakit yang menyerang kulit permukaan tubuh dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab.
Beberapa penyebab penyakit kulit yaitu kebersihan diri yang tidak baik, bahan kimia, sinar matahari, virus, jamur, bakteri, alergi, kutu kulit atau kutu kudis sarcoptes
scabiei. Menurut Ganong 2006, penyakit kulit merupakan peradangan kulit
epidermis dan dermis sebagai respon terhadap factor endogen berupa alergi atau eksogen berasal dari bakteri dan jamur. Gambarannya polimorfi, dalam artian
berbagai macam bentuk, dari bentol-bentol, bercak-bercak merah, basah, keropeng kering, penebalan kulit disertai lipatan kulit yang semakin jelas, serta gejala utama
adalah gatal. Dermatitis termasuk penyakit kulit yang menyebalkan, karena kekambuhannya, serta penyebabnya yang sukar untuk dicari dan ditentukan. Sifat
Universitas Sumatera Utara
dermatitis adalah residif, dalan artian bisa kambuh-kambuh, tergantung dari jenisnya dan factor pencetusnya, maka kekambuhan bias dihindari. Sebagai contoh Dermatitis
numularis yang memiliki bentuk-bentuk seperti koin-koin uang logam yang basah dan gatal.
2.2.5. Penyebab Penyakit Kulit
Menurut Fregert 1988, jumlah agen yang menjadi penyebab penyakit kulit sangat banyak antara lain :
1. Agen-agen fisik, antara lain disebabkan oleh tekanan atau gesekan, kondisi cuaca,
panas, radiasi dan serat-serat mineral. Agen-agen fisik menyebabkan trauma mekanik, termal atau radiasi langsung pada kulit. Kebanyakan iritan kulit
langsung merusak kulit dengan jalan : a.
Mengubah pHnya b.
Bereaksi dengan protein-proteinnya denaturasi c.
Mengekstrasi lemak dari lapisan luarnya d.
Merendahkan daya tahan kulit. 2.
Agen-agen kimia, terbagi menjadi 4 kategori yaitu : a.
Iritan primer berupa asam, basa, pelarut lemak, deterjen, garam-garam logam. b.
Sensitizer berupa logam dan garam-garamnya, senyawa-senyawa yang berasal dari anilin, derivat nitro aromatik, resin, bahan-bahan kimia karet, obatobatan,
antibiotik,kosmetik, tanam-tanaman, dan lain-lain. c.
Agen-agen aknegenik berupa nafialen dan bifenil klor, minyak mineral, dll d.
Photosensitizer berupa antrasen, pitch, derivat asam amni benzoat, hidrokarbon aromatik klor, pewarna akridin, dll.
Universitas Sumatera Utara
3. Agen-agen biologis, seperti mikroorganisme, parasit kulit dan produkproduknya.
Jenis agen biologis ini umumnya merupakan zat pemicu terjadinya penyakit kulit. Zat kimia dapat menyebabkan penyakit kulit. Zat kimia tersbut anatar lain
adalah kromium, nikel, cobalt, dan merkuri.
2.2.6. Jenis-jenis Keluhan Kulit