13 6. Pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN,
7. Mengintegrasikanindustrydiseluruhwilayahuntuk mempromosikan sumber daerah, dan
8. Meningkatkan keterlibatan sektor swasta untukmembangun MasyarakatEkonomi ASEAN MEA.
Pentingnya perdagangan eksternal terhadap ASEAN dan kebutuhan untuk komunitas ASEAN secara keseluruhan untuk
tetap melihat ke depan, karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA:
1. Pasar dan basis produksi tunggal, 2. Kawasan ekonomi yang kompetitif,
3. Wilayah pembangunan ekonomi yang merata, dan 4. Daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global.
Karakteristik ini saling berkaitan kuat dengan memasukkan unsur-unsur yang dibutuhkan dari masing-masing karakteristik dan
harus memastikan konsistensi dan keterpaduan dari unsur-unsur serta pelaksanaannya yang tepat dan saling mengkoordinasi di
antara para pemangku kepentingan yang relevan.
2.2.3 Tujuan MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA bertujuan sebagai pasar tunggal dan basis produksi dilakukan dengan meniadakan
hambatan pergerakan komoditas dan faktor produksi serta melalui
Universitas Sumatera Utara
14 harmonisasi kebijakan di antara negara anggota ASEAN guna
memastikan adanya aliran bebas di pasar barang dan jasa serta modal dan tenaga kerja di ASEAN. Harmonisasi kebijakan tersebut
antara lain tercermin dengan adanya kebijakan ASEAN Single Window ASW dalam rangka memfasilitasi perdagangan,
kebijakan Mutual Recognition Arrangements MRA untuk memfasilitasi proses liberalisasi jasa dan pergerakan tenaga kerja
serta adanya upaya harmonisasi standar di pasar modal. 2.2.4 Dampak MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA adalah salah satu bagian integrasi ekonomi yang mempunyai dampak tersendiri.
Menurut Krugman 1993 Integrasi ekonomi dapat berdampak pada penurunan kesejahteraan hidup masyarakat apabila terdapat negara
yang secara ekonomi kuat menerapkan tarif yang tinggi terhadap negara lain. Menurut Meir 1995 integrasi ekonomi di suatu
kawasan akan menghasilkan beberapa manfaat bagi negara yang melakukan integrasi. Pembentukan integrasi ekonomi di suatu
kawasan ditujukan untuk alokasi sumber daya yang lebihefisien, mendorong persaingan, dan meningkatkan skala ekonomi dalam
produksi dan distribusi diantara negara anggota.Firdausy 2004 berpendapat bahwa melalui integrasi dan globalisasi diasumsikan
setiap negara dapat memperkuat dan memperluas perekonomian, meningkatkan kesejahteraan, dan mencapai pembangunan ekonomi
Universitas Sumatera Utara
15
yang berkesinambungan.
Dasar pertimbangan dari harapan ini karena integrasi ekonomi berarti tidak ada hambatan keluar masuk barang dan jasa
serta modal dari suatu negara ke negara lain, sehingga harga barang dan jasa semakin murah dan tersedia secara memadai di suatu
negara. Dengan adanya integrasi ekonomi, maka arus barang, jasa dan uang akan menjadi lebih mudah dibandingkan tanpa integrasi
ekonomi. Namun khusus untuk arus tenaga kerja, integrasi ekonomi tidak secara linier akan mendorong arus migrasi. Firdausy
2004 secara tegas menyatakan bahwa arus migrasi tidak secara sederhana dapat terjadi dengan adanya kesepakatan dalam
perdagangan dan investasi di Asia. Sejumlah pemimpin asosiasi profesi di Indonesia mengaku
cukup optimis bahwa tenaga kerja ahli di Indonesia cukup mampu bersaing, namun di sektor akuntansi, ketua Institut Akuntan Publik
Indonesia, Tarko Sunaryo, mengakui ada kekhawatiran karena banyak pekerja muda yang belum menyadari adanya kompetisi
yang semakin ketat.Dengan kondisi seperti ini sudah seharusnya perlu peningkatandalam hal kualitas dari para tenaga kerja itu
sendiri.Peran serta pemerintah dalam meningkatkan para pekerja ini sangat diharapkan, pemerintah sendiri telah menyiapkan tiga
strategi dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia yaitupeningkatan standar kompetensi kerja, lembaga pendidikan,
Universitas Sumatera Utara
16 dan pelatihan profesi yang berbasis kompetensi dan sistem dan
kelembagaan sertifikasi yang independen, terpercaya dan menjamin mutu. Namun keberhasilan dari strategi ini tidak menjamin kualitas
kerja akan meningkat, kesadaran dari diri sendiri untuk mengubah diri dari tenaga kerja sendirilah yang paling dibutuhkan dalam
profesionalisasi mereka agar sesuai dengan kompetensi yang
dibutuhkan oleh para penyedia kerja.
2.2.5 Hambatan MEA