Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

50 2 3 9.1 20 60.6 10 30.3 3 1 3.0 19 57.6 13 39.4 4 1 3.0 4 12.1 25 75.8 3 9.1 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Januari 2016 Berdasarkan data yang terlampir pada Tabel 4.9 diketahui bahwa: 1. Pada butir pernyataan 1 yaitu Untuk mendapatkan penghasilan yang lebih saya memilih untuk memulai usaha di Super Swalayan, diketahui 6.1menjawab kurang setuju, 60.6 menjawab setuju, dan 33.3 menjawab sangat setuju. 2. Pada butir pernyataan 2 yaitu Untuk memaksimalkan pendapatan, saya dengan memulai usaha di Super Swalayan, diketahui 9.1menjawab kurang setuju, 60.6 menjawab setuju, dan 30.3 menjawab sangat setuju. 3. Pada butir pernyataan 3 yaitu Saya menggunakan ide dan kemampuan yang saya miliki untuk memulai usaha di Super Swalayan, diketahui 18.2menjawab kurang setuju, 57.6 menjawab setuju, dan

39.4 menjawab sangat setuju.

4. Pada butir pernyataan 4 yaitu Saya bebas memilih waktu kerja saya ketika saya memulai usaha di Super Swalayan, diketahui 3.0 menjawab tidak setuju, 12.1menjawab kurang setuju, 75.8 menjawab setuju, dan 9.1 menjawab sangat setuju.

4.1.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yang pertama adalah uji normalitas. Ada dua Universitas Sumatera Utara 51 pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogrov-Smirnov. 1. Pendekatan Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Januari 2016 Gambar 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara 52 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Januari 2016 Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot Uji Normalitas Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa hubungan dari variabel Modal, Peluang, Pendidikan, dan Emosional terhadap Memulai Usahaadalah berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar histogram yang tidak terlihat menceng ke kiri maupun ke kanan. Sedangkan pada Gambar 4.2 data berdistribusi normal dapat dilihat pada scatterplot, terlihat titik-titik yang mengikuti garis diagonal. 2. Pendekatan Kolmogrov-Smirnov Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal.Berikut ini pengujian normalitas yang berdasarkan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S untuk memastikan apakah data benar berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 53 Tabel 4.10 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 33 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 1.02027490 Most Extreme Differences Absolute .159 Positive .159 Negative -.083 Kolmogorov-Smirnov Z .913 Asymp. Sig. 2-tailed .375 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Januari 2016 Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0.375, dan diatas nilai signifikan 0.01, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Nilai Kolmogrov-Smirnov Z yakni 0.913 lebih kecil dari 1.97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik atau dengan kata lain data dikatakan normal.

b. Uji Heteroskedastisitas