Manfaat Membuka Usaha Sendiri

19 6. Bekerja keras dan berpandangan kedepan. 7. Berani menghadapi resiko. 8. Banyak inisiatif dan bertanggung jawab. 9. Senang mandiri dan bebas. 10. Bersikap optimis. 11. Berpikiran dan bersikap positif, yang memandang kegagalan sebagai pengalaman yang berharga. 12. Beriman dan berbuat kebaikan sebagai syarat kejujuran pada diri sendiri. 13. Berwatak maju. 14. Bergairah dan mampu menggunakan daya gerak dirinya. 15. Ulet, tekun dan tidak cepat putus asa. 16. Memelihara kepercayaan yang diberikan kepadanya. 17. Selalu ingin meyakinkan diri sebelum bertindak. 18. Menghargai waktu. 19. Bersedia melakuka n pekerjaan rendahan pengorbanan. 20. Selalu mensyukuri yang kecil-kecil yang ada pada dirinya sendiri.

2.2.3 Manfaat Membuka Usaha Sendiri

Kebanyakan wirausahawan membuka usahanya untuk kepusaan diri.Rutinitas yang membosankan, kreasi yang dihambat-hambat, birokrasi yang panjang dan kaku, atau suasana kerja yang tidak menyenangkan.Budaya culture perusahaan yang tidak cocok merupakan hal yang bisa menciptakan motif, dan mendorong orang untuk segera mencari kebebasan.Jika mereka bekerja sebagai orang gajian, maka semua yang mereka lakukan hanya untuk pimpinan perusahaan.Sedangkan, dengan berwirausaha maka semua pekerjaan yangdilakukan untuk dirinya sendiri. Ada beberapa keuntungan menarik yang bisa Universitas Sumatera Utara 20 didapatkan dari membuka usaha sendiri Sarosa, 2003:5 adalah sebagai berikut: 1. Pontensi penghasilan yang tak terbatas Membuka usaha berbeda dengan bekerja sebagai karyawan di perusahaan orang lain. Kalau bekerja sebagi karyawan, penghasilan adalah sebesar gaji mungkin ditambah dengan tunjungan-tunjangan bila ada, di mana gaji dan tunjangan tersebut telah ditetapkan berdasarkan jabatan masa kerja oleh pemilik perusahaan.Dalam hal ini seseorang hanya bisa menerima keputusan yang dibuat oleh pemilik perusahaan.Sebaliknya, bila membuka usaha sendiri maka penghasilan yang didapatkan bisa dalam jumlah yang lebih besar, bahkan tidak terbatas, tergantung dari kinerja dan pengolahan usaha. Seseorang wirausahawan bebas menentukan berapa yang akan didapatnya, potensi untuk menerima penghasilan yang tidak terbatas ini merupakan daya tarik yang mengiurkan bagi seseorang untuk berwirausaha. 2. Memaksimalkan kemampuan
K em am puan yang dim aksud bisa berupa ide ataupun kemampuan yang lain seperti menjual, bernegosiasi, dan lain-lain. Dengan memiliki usaha sendiri maka wirausahawan memiliki kebebasan seluas-luasnya untuk bekreasi dengan ide-ide tersebut. Untuk bekerja dengan adanya batasan-batasan yang mungkin akan sering ditemui jika memilih untuk bekerja sebagai karyawan disuatu perusahaan. Sudah tentu dengan adanya kebebasan bekerja dan berkreasi secara maksimal maka semangat kerjapun tinggi. Semangat kerja yang tinggi inilah yang sangat diharapkan dapat membuahkan hasil yang maksimum bagi usaha sendiri, dengan berwirausaha seseorang bebas beraksi, akan tetapi maju tidaknya Universitas Sumatera Utara 21 usaha tersebut tergantung dalam mengelola usaha tersebut. 3. Bebas mengatur waktu kerja Dengan menjadi karyawan, sebenarnya seseorang telah melakukan suatu transaksi dengan perusahaan tempat bekerja, yaitu jual beli.Seseorang telah menjual waktu dan kemampuannya untuk digunakan oleh perusahaan.Jika bekerja sebagai karyawan maka ada keterbatasan untuk bisa mengatur waktu, sebagian besar waktu dihabiskan di luar rumah.Akan tetapi seseorang, dapat mengatur waktu kerjanya sendiri jika memulai membuka usaha, bahkan jika usaha tersebut di rumah.Wirausahawan adalah seperti orang bebas yang mempunyai tanggung jawab, semakin sukses seorang wirausahawan semakin banyak waktu luangnya.Seorang wirausahawan bukanlah seseorang yang makin sibuk jika usahanya mulai berkembang. 4. Sikap mental yang mandiri Sebagai seorang manajer dalam usaha sendiri, maka bersikap mandiri dalam menjalankan usahanya yang merupakan tuntutan yang harus dilakukan.Sikap mental yang kuat dan mandiri sangat dibutuhkan pada saat sedang menghadapi masalah yang berat sehingga menuntut untuk dapat mengambil tindakan yang cepat dan tepat.Pada situasi seperti ini tidak ada siapapun yang bisa diandalkan selain diri sendiri, karena setiap wirausahawan merupakan manajer pada usahanya.Justru wirausahawan tersebut yang diharapkan oleh para karyawan untuk dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi.Kemandirian dan sikap mental yang kuat dalam berbisnis dan Universitas Sumatera Utara 22 kehidupan pribadi si pengusaha sangat berkorelasi dan saling mempengaruhi.Self Management manajemen diri sendiri merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan oleh wirausahawan untuk memberi contoh para bawahan atau karyawannya. 2.2.4 Faktor -faktor yang mendorong wir ausahawan memulai usaha K ecil. Faktor apa sebenarnya yang mengerakkan seseorang untuk memiliki usaha sendiri. Pertanyaan ini kerap muncul ketika kesuksesan seseorang dipublikasi pada media, pengakuan ini bukanlah suatu hal yang mudah didapatkan. Lust of power atau haus akan kekuasaan dapat dikatakan sebagai alasan seseorang ingin menjadi wirausahawan, mereka yakin apabila mereka punya power atau kekuasaan, mereka dapat melakukan sesuatu lebih lancar dan lebih efisien Abdinagoro, 2004:2. Dengan pengetahuan dan kemampuan yang mereka miliki dapatlah merubah cara pengerjaan sesuatu apapun Pandji, 2004:243, maka faktor-faktor yang mendorong wirausahawan memulai usaha kecil adalah sebagai berikut: 1. Modal Modal merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam berbagai aktivitas yang dilakukan, karena modal dapat membiayai semua kegiatan operasional dalam usaha, seperti: untuk pengadaan bahan baku, membayar upah tenaga kerja, pemasaran, produksi dan lain-lain. Akan tetapi masalah modal kadangkala tidak menjadi masalah bagi orang yang mempunyai kelebihan dana, tetapi bagi orang yang yang mempunyai dana relatif kecil itu memang menjadi masalah. Kedua orang tersebut, ketika akan memulai usahajelas mempunyai keinginan yang sama. Apabila seseorang mempunyai jiwawirausahaan, maka dia mampu menciptakan nilai tambah dari keterbatasan. Universitas Sumatera Utara 23 Sedangkan menurut Situmorang 2009:176, suatu aktivitas bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik bila tidak didukung oleh ketersediaan dana yang baik dan mencukupi. Bila suatu aktivitas bisnis tidak dapat memenuhi permintaan barang atau jasa sesuai dengan jumlah dan kriteria pelanggan dikarenakan bisnis tersebut tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan proses produksinya, maka sudah dapat dipastikan usaha itu akan terancam gagal. Dalam menentukan besarnya dana yang akan diperlukan untuk menjalankan suatau aktivitas bisnis, dibutuhkan suatu peramalan atau forecasting yang baik. Peramalan atau taksiran ini berbeda-beda untuk masing-masing jenis proyeknya. Pada umumnya, taksiran dana yang dibutuhkan tersebut tergantung pada kompleksitas dari kegiatan pendanaan itu sendiri, misalnya penentuan lokasi bisnis yang bergantung pada harga tanah. Semakin mahal harga tanah maka akan semakin besar pula dana yang dibutuhkan oleh bisnis tersebut. Modal kerja dibutuhkan setiap perusahaan untuk membiayai aktivitasnya sehari-hari.Walaupun perusahaan mempunyai aktiva tetap, tetapi tidak memiliki modal kerja, maka perusahaan tersebut dikatakan perusahaan mati.Kehidupan perusahaan sangat bergantung pada modal kerjanya. Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan untuk membiayai kegiatan sehari-hari. Secara umum, modal kerja dapat diartikan dalam dua bentuk, yaitu gross working capital adalah keseluruhan aktiva lancar yang akan digunakan dalam operasi dan net working capital menunjukan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar. Universitas Sumatera Utara 24 Modal kerja disini akan diartikan sebagai keseluruhan aktiva lancar yang akan digunakan untuk kegiatan operasional bisnis seperti membeli mesin dan bahan baku, sewa ruangan, merekrut karyawan, dan melakukan pemasaran.Estimasi dari modal kerja tergantung pada rencana produksi dan penjualan dari bisnis tersebut. Semakin besar rencana produksi dan penjualan yang akan dilaksanakan oleh suatu bisnis, maka akan semakin besar pula modal kerja. Pengelolaan modal kerja akan sangat menetukan posisi keuangan perusahaan, sehingga dalam setiap penggunaan modal kerja dapat tercapai tujuan suatu perusahaan jika adanya suatu keseimbangan dalam hal penyediaan dalam modal kerja tersebut. Modal kerja yang lebih kecil dari kebutuhan akan menimbulkan kerugian atau hilangnya kesempatan untuk memperoleh laba. Sebaliknya modal kerja yang jumlahnya terlalu besar dari yang dibutuhkan akanmengakibatkan terjadinya dana menganggur, sehingga tidak efisien dalam penggunaan dana. Menurut Suryana 2010:5 dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik dengan modal yang berwujud tangible seperti uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak berwujud intangible seperti modal intelektual, modal sosial, modal moral dan modal mental yang dilandasi agama. a. Modal intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai pengetahuan, kemampuan, keterampilan, komitmen dan tanggung jawab sebagai modal tambahan. Ide merupakan modal utama yang akan membentuk modal lainnya. Universitas Sumatera Utara 25 b. Modal sosial dan moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan sehingga dapat terbentuk citra. c. Modal mental adalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama, diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan tantangan. d. Modal material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini akan terbentuk apabila modal-modal diatas sudah dimiliki. Dari teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi indikator variabel modal adalah: 1. Kebutuhan modal 2. Sumber modal 3. Penggunaan modal 2. Peluang Banyak orang membayangkan dirinya mengolola bisnis milik mereka sendiri, membuat keputusan-keputusan kunci, dan menghasilkan keuntungan.Peluang merupakan suatu kesempatan dalam menjalankan usaha.Seorang wirausahawan harus dapat melihat dan memanfaatkan peluang sehingga dapat memberikan keuntungan bagi usahanya.Peluang atau kesempatan tidak datang berulang-ulang, tetapi mungkin hanya sekali saja dalam waktu yang sangat singkat, sehingga diperlukan antisipasi dan waktu yang tepat untuk melihat berbagai peluang agar tidak mengalami kegagalan.Para wirausahawan harus dapat mengukur dan memperkirakan ukuran pertumbuhan dan potensi laba dari setiap peluang yang ada, dan berhati-hati dalam mengevaluasi peluang sebelum memilih pasar dan sasaran Universitas Sumatera Utara 26 yang ingin dicapai. Ada tiga fase pendekatan mengindefikasi peluang dalam bisnis, yaitu: 1. Menemukan gagasan. 2. Mengindefikasi peluang yang ada. 3. Melaksanakan manajemen usaha yang diciptakan. Menurut Soetadi 2010:31 berikut ini adalah beberapa informasi sederhana cara jitu memberanikan diri kita untuk memulai memanfaatkan peluang wirausaha yang ada untuk berwirausaha dengan sukses dan berhasil : 1. Melakukan riset pasar. 2. Menyusun rencana untuk memulai usaha dengan benar. 3. Memahami dan mematuhi aturan, baik dari yang telah kita buat sendiri atau jenis peraturan lainnya yang diluar wewenang kita misalnya peraturan daerah. 4. Dan melakukan strategi pemasaran dengan tepat sasaran. 3. Pendidikan Pendidikan salah satu faktor yang diperlukan dalam memulai dan menjalankan usaha, baik usaha kecil maupun usaha menengah.Pendidikan diperlukan untuk membuat perencanaan bisnis yang meliputi perencanaan keuangan dan pengelolaan usaha.Pada umumnya hanya sedikit yang mempunyai laporan keuangan yang sederhana, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh melalui pendidikan formal, seperti: dari SMU atau Perguruan Tinggi, dan pendidikan non formal, seperti: pelatihan tentang UKM atau kursus. Menurut Hartono 2005:20 kesejahteraan hidup harus dicapai melalui kerja keras dan semangat sesuai kemampuan pribadi.Pekerjaan yang dilaksanakan Universitas Sumatera Utara 27 oleh manusia belum tentu menghasilkan sesuatu yang berarti bagi perwujudan kehidupan kehidupan sejahtera yang mereka idam-idamkan. Agar pekerjaan menjadi efektif, manusia harus banyak belajar melalui pendidikan maupun pengalaman, baik pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain. Menurut Bongsu menyimpulkan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan usaha skala kecil, dengan asumsi bahwa pendidikan yang lebih baik akan memberi pengetahuan yang lebih baik dalam mengelola usahanya. 4. Emosional Suatu keadaan yang mampu mempengaruhi tindakan seseorang untuk melakukan suatu rencana yang dikehendakinya.Tindakan emosional itu juga merupakan dorongan pribadi seseorang untuk melakukaan suatu kegiatan.Dengan dorongan emosi maka orang dapatbertindak sesuai dengan keinginannya.Faktor emosional adalah fenomena kelas mental yang secara unik dikarakteristikkan oleh pengalaman yang disadari, yaitu keadaan perasaan subjektif, yang biasanya muncul bersama-sama dengan suasana hati konsumen Mowen dan Minor, 2004: 208. Menurut Hendro 2011:61 ada beberapa faktor yang mempengaruhi emosional untuk memilih menjadi wirausaha, antara lain: 1. Dorongan pribadi Yang dimaksud dengan dorongan pribadi adalah pengaruh pengalaman hidup dari kecil hingga dewasa, baik lingkungan ataupun keluarga. 2. Usaha sampingan Usaha sampingan biasanya dilakukan oleh seseorang karena penghasilan uang Universitas Sumatera Utara 28 diperoleh dari pekerjaan pokok atau pekerjaan utama tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 3. Usaha turun temurun keluarga Meneruskan usaha keluarga yang sudah ada sangat berperan penting dalam menumbuhkan atau mempercepat seseorang untuk mengambil keputusan berkarier sebagai wirausaha, karena keluarga berfungsi sebagai konsultan pribadi, dan mentornya. 4. Tidak mempunyai pekerjaan lain Kondisi yang diciptakan atau yang terjadi, misal PHK, pension, dan menganggur atau belum kerja, akan dapat membuat seseorang memilih jalan hidupnya menjadi wirausaha, karena memang sudah tidak ada pilihan lagi untuknya. 2.3 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu N o Peneliti Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian 1 Nisa, Khairun 2015 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wanita Pengusaha dalam Memulai Usaha Pakaian Wanita di Pasar Petisah Medan Independen:Kemandirian, modal, emosional, pendidikan Dependen:memulai usaha Analisis Regresi Linear Berganda 1. Dari hasil analisis yang telah dijelaskan pada bab analisis dan pembahasan, maka disimpulkan bahwa faktor kemandirian, faktor modal, faktor emosional, dan faktor pendidikan baik secara simultanbersama-sama maupun secara parsialindividual berpengaruh positif dan signifikan terhadap wanita pengusaha dalam memulai usaha pakaian wanita di Pasar Petisah Medan. Universitas Sumatera Utara 29 2 Siregar Gustina, Salman, Wati Lena 2014 Strategi Pengembangan Usaha Tahu Rumah Tangga Independent: Faktor Internal kekuatan dan kelemahan, Faktor Eksternal Peluang danAncaman. Dependent: Strategi Pengembangan Usaha. Analisis Deskriptif Kekuatan yang dimiliki usaha tahu memilik skor 1,862, Kelemahan usaha tahu memiliki skor 0,426, Peluang memiliki skor 1,158, dan Ancaman memiliki skor 1,004 3 Yulius Tria, Hattammimi Jurry 2014 Analisis Faktor- Faktor yang mempengaruhi wanita Berwirausaha Melalui Bisnis Online Studi Pada Mahasiswi Sekolah Bisnis di Bandung Independen: Faktor keluarga, faktor pengalaman, peluang, faktor pengangguran, faktor keinginan pribadi. Dependen: memulai bisnis online Analisis Regresi Linear Berganda 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima faktor yang terbentuk dalam memotivasi wanita berwirausaha melalui bisnis online khususnya pada mahasiswa sekolah bisnis di Bandung adalah faktor keluarga, faktor pengalaman, peluang, faktor pengangguran, faktor keininginan pribadi. Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian 4 Putra Aditia Rano 2012 Faktor-Faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen untuk Berwirausaha Studi Mahasiswa Manajemen FE Universitas Negeri Padang Independent: Faktor lingkungan faktor harga diri, faktor peluang, faktor kepribadian, faktor visi, faktor pendapatan dan percaya diri. Dependent:Minat Berwirausaha. Analisis Regresi Linier Berganda Faktor yang menentukan minat berwirausaha yaitu faktor lingkungan, harga diri, peluang, kepribadian, visi, pendapatan,percaya diri. 5 Warren Byabashaija, Isaac Katono, Robert Isabalija 2010 The Impact of College Entrepreneurial Education on Entrepreneurial Attitudes and Intention to Start a Business in Uganda Independent: Personality Factors, Situational Factors employability,future commitments,Entreprenial Action Dependent: Entrepreneurial Education. Attitudes Variable, Start Up Analisis Multivariate Memulai bisnis akan menarik di kedua sisi antara pengusaha dan instruktur untuk mengetahui beberapa alasan untuk memulai atau menunda bisnis mereka sendiri secara internal dan eksternal sehingga dapat menambah wawasan terhadap pelaksanaan wirausaha kedepannya. Universitas Sumatera Utara 30 Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian 6 JJ Van Vuuren 2007 A CRITICAL ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF START-UP FACTORS IN SMALL BUSINESSES AND ENTREPRENEURIAL VENTURES IN SOUTH AFRICA Independen: personal management and involvement, role models,effective time management, support partners and advisor Dependen: Starting up the small bussines analysing the factors that influence start-up, it can make potential entrepreneurs aware of the importance of considering these factors in the start- up and growth of their businesses. 1. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor start-up di usaha kecil dan usaha kewirausahaan di Afrika Selatan menemukan empat kategori besar faktor start- up. Faktor-faktor ini adalah: manajemen pribadi dan keterlibatan; panutan; manajemen waktu yang efektif; dan dukungan dari mitra dan penashat.

2.4 Ker angka Konseptual