Jenis Penelitian Subjek Penelitian

commit to user 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan the post test only control group design . B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biokimia dan Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bulan Mei 2010.

C. Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih Ra ttus norvegicus galur Wistar kelamin jantan umur 3 bulan dengan berat 200-300 gram. Besar sampel yang digunakan sebesar dua puluh tujuh 27 ekor tikus putih. Sampel sebesar 27 ekor tikus, dihitung berdasarkan rumus Federer yaitu t-1 n-1 ≥ 15 dimana t = banyaknya kelompok mencit dan n = jumlah tikus untuk tiap kelompok Purawisastra, 2001. t-1 n-1 ≥ 15 ↔ 3-1 n-1 ≥ 15 ↔ 2 n-1 ≥ 15 ↔ 2n – 2 ≥ 15 ↔ 2n ≥ 17 ↔ n ≥ 8.5 n = 9 commit to user 25 Jadi didapatkan jumlah sampel adalah 8.5 tiap kelompok. Pada penelitian ini digunakan 9 ekor tikus putih untuk setiap kelompok sehingga memenuhi syarat dalam banyaknya sampel yang digunakan. Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan kriteria-kriteria tertentu seperti memilih tikus yang mempunyai umur dan berat badan yang sama, sehat, tidak cacat, dan berjenis kelamin jantan. Sampel dipilih sesuai kriteria subjek penelitian dan dikelompokkan ke dalam tiga kelompok secara acak. Peneliti membagi sampel menjadi 3 kelompok di mana tiap kelompok terdapat 9 tikus putih sehingga dalam penelitian ini membutuhkan 27 tikus putih dari populasi yang ada. Pembagian tersebut dilakukan secara random dengan cara pengundian. Peneliti menambahkan 10 dari jumlah populasi yaitu satu ekor pada tiap-tiap kelompok sebagai objek cadangan. Kelompok K - adalah kelompok kontrol, di mana tikus yang dilukai tidak diberi lendir bekicot maupun gel bioplacenton. Kelompok P adalah kelompok tikus yang dilukai dan diberi lendir bekicot. Sedangkan kelompok K + adalah kelompok tikus yang dilukai dan diberi perlakuan kontrol berupa gel bioplacenton.

D. Teknik Sampling

Dokumen yang terkait

PENGARUH LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) TOPIKAL TERHADAP KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT IIA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR

1 6 29

EFEKTIFITAS PEMBERIAN GEL LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) SECARA TOPIKAL TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MELALUI PENGAMATAN MAKROSKOPIS

0 4 56

EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR GEL LENDIR BEKICOT (Achatina Fulica) DENGAN HIDROKSIPROPIL EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR GEL LENDIR BEKICOT (Achatina Fulica) DENGAN HIDROKSIPROPIL METHYLCELLULOSE (HPMC) SEBAGAI GELLING AGENT PADA KULIT PUNGGUNG KELINCI JANTAN

0 0 15

EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR OLEH LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) PADA KULIT PUNGGUNG KELINCI JANTAN EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR OLEH LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) PADA KULIT PUNGGUNG KELINCI JANTAN.

0 0 16

PENDAHULUAN EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR OLEH LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) PADA KULIT PUNGGUNG KELINCI JANTAN.

0 0 15

FORMULASI SEDIAAN GEL LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) DENGAN FORMULASI SEDIAAN GEL LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) DENGAN NATRIUM CARBOXYMETHYL CELLULOSE SEBAGAI GELLING AGENT UNTUK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KELINCI JANTAN.

0 1 17

FORMULASI SEDIAAN GEL LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) DENGAN CHITOSAN SEBAGAI GELLING AGENT UNTUK FORMULASI SEDIAAN GEL LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) DENGAN CHITOSAN SEBAGAI GELLING AGENT UNTUK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KELINCI JANTAN.

0 2 15

Pengaruh Pemberian Lendir Bekicot (Achatina fulica) dalam Mempercepat Waktu Penyembuhan Luka Insisi pada Mencit Swiss Webster Jantan.

4 13 16

Pengaruh Lendir Bekicot (Achatina fulica) terhadap Jumlah Sel Fibroblas pada Penyembuhan Luka Sayat

0 0 9

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS LENDIR BEKICOT(Achatina fulica) DENGAN KITOSAN TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA

0 0 7