Identifikasi Sponge Karakterisasi Simplisia .1 Pemeriksaan makroskopik

32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Sponge

Hasil identifikasi sponge dilakukan di Pusat Penelitian Oseanografi- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta adalah jenis Chalinula sp, marga Chalinula, suku Chalinidae, bangsa Haplosclerida dan kelas Demospongiae. Hasil identifikasi dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 44. 4.2 Karakterisasi Simplisia 4.2.1 Pemeriksaan makroskopik Pemeriksaansponge segar secara makroskopik dilakukan untuk memperoleh identitas hewan yang diteliti. Hasil pemeriksaan makroskopik sponge Chalinula sp yaitu bercabang, berpori, konsistensi lunak dan berwarna ungu kecoklatan. Hasil pemeriksaan makroskopik simplisia sponge Chalinula sp yaitu berwarna coklat muda.Gambar makroskopik sponge Chalinula sp dapat dilihat pada Lampiran 2, halaman 45. 4.2.2 Pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan serbuk simplisia sponge secara mikroskopik dilakukan untuk memperoleh identitas simplisia hewan yang diteliti. Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia sponge Chalinula sp terlihat adanya spikula mikrosklera monoaxon tipe microxea.Gambar mikroskopik serbuk simplisia sponge Chalinula sp dapat dilihat pada Lampiran 4, halaman 47. Universitas Sumatera Utara 33

4.2.3 Pemeriksaan karakterisasi simplisia

Pemeriksaan karakterisasisimplisia meliputi penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut air, penetapan kadar sari larut etanol, penetapan kadar abu total dan penetapan kadar abu tidak larut asam. Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia spongeChalinula spdapatdilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia sponge Chalinula sp No Karakterisasi simplisia Hasil 1 Kadar air 3,33 2 Kadar sari larut air 14,51 3 Kadar sari larut etanol 19,35 4 Kadar abu total 30,87 5 Kadar abu tidak larut asam 5,06 Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia sponge Chalinula sp diperoleh kadar air 3,33, kadar sari larut air 14,51, kadar sari larut etanol 19,35, kadar abu total 30,87 dan kadar abu tidak larut asam 5,06. Penetapan kadar air dilakukan untuk memberikan batasan minimum kandungan air yang masih dapat ditolerir di dalam simplisia. Penetapan kadar sari yang larut air dilakukan untuk mengetahui senyawa yang larut dalam air. Senyawa yang dapat larut dalam air seperti karbohidrat, protein, tanin, flavonoid, glikosida dan saponin.Penetapan kadar sari larut etanol dilakukan untuk mengetahui senyawa yang larut dalam etanol seperti senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, glikosida, flavonoid, tanin, steroidtriterpenoid dan saponin. Penetapan kadar abu total dilakukan untuk mengetahui kandungan logamdan mineral seperti natrium, kalsium, dan kalium dalam simplisia.Penetapan kadar abu tidak larut asam dilakukan untuk mengetahui banyaknya zat pengotor dalam simplisia. Universitas Sumatera Utara 34

4.3 Pemeriksaan Golongan Senyawa Kimia